Sebaran Temporal dan Spasial SPL di Perairan Binuangeun

tangkapan tersebut cukup mengkhawatirkan bagi ketersediaan ikan di perairan secara berkelanjutan.

5.2 Sebaran Temporal dan Spasial SPL di Perairan Binuangeun

Secara umum, SPL di perairan Binuangeun pada Bulan Maret 2008 tergolong dingin, namun pada daerah-daerah penangkapan tertentu didominasi oleh suhu yang hangat. Sedangkan pada Bulan April munculnya suhu dingin lebih jarang terjadi, sehingga perairan Binuangen lebih didominasi oleh suhu hangat. Selanjutnya pada Bulan Mei 2008 sebagian besar wilayah-wilayah penangkapan ikan di perairan Binuangeun didominasi oleh suhu hangat. Suhu permukaan laut pada Bulan Maret termasuk dingin kemungkinan terkait dengan terjadinya upwelling. Upwelling adalah penaikan massa air laut dari lapisan dalam ke lapisan permukaan. Gerakan naik ini membawa serta air yang suhunya lebih dingin sehingga suhu pada lapisan permukaan menjadi dingin Nontji 1993. Pada wilayah penangkapan tertentu ditemukan suhu yang sangat dingin sebesar 24 C yang tidak sesuai dengan SPL dingin yang dikemukakan oleh Badan Meteorologi dan Geofisika untuk perairan Indonesia yaitu pada kisaran 25 C-27 C. Hal ini dapat disebabkan oleh konsentrasi awan yang tebal menutupi daerah tersebut sehingga energi yang dipantulkan oleh perairan tidak terdeteksi dengan baik oleh sateli Aqua MODIS. Rendahnya SPL juga dapat disebabkan oleh faktor-faktor oseanografi yang lain seperti arus. Namun demikian, perlu pengamatan yang lebih detail untuk melihat sejauh mana pengaruh arus terhadap suhu permukaan laut di perairan Binuangeun. SPL di perairan Binuangeun pada Bulan April 2008 didominasi oleh suhu hangat, meskipun pada wilayah penangkapan tertentu ditemukan suhu yang dingin. Kondisi ini terkait sudah banyaknya intensitas radiasi matahari yang terjadi dan akan datangnya musim timur yaitu pada Bulan Mei sehingga curah hujan sudah mulai berkurang. Pada Bulan Mei 2008, dari gambar citra yang diperoleh sebagian besar di lokasi penelitian didominasi oleh suhu hangat. Sebagian kecil suhu rendah yang mendominasi wilayah penangkapan hanya terjadi pada tanggal 1 Mei dan 13 Mei. Penentuan kisaran SPL pada setiap operasi penangkapan ikan dengan menggunakan hasil citra satelit masih memiliki kelemahan. Luapan sapuan sensor MODIS yang besar mengakibatkan kisaran SPL yang didapat masih dalam daerah yang luas resolusi rendah. Disamping itu, satelit Aqua MODIS mengelilingi bumi pada sore hari sehingga data SPL pada saat operasi penangkapan ikan masih kurang akurat karena operasi penangkapan ikan tidak hanya dilakukan pada sore hari. Namun demikian, perubahan suhu harian di perairan tropis tidak terlalu signifikan.

5.3 Pengaruh SPL Terhadap Hasil Tangkapan Ikan Tongkol