Nested design Analisis data

Caranya adalah dengan mengencerkan sampel menggunakan pengencer buffer larutan fisiologis 0,85 sampai pengenceran yang diinginkan 10 -1 , 10 -2 , 10 -3 , 10 -4 , 10 -5 , 10 -6 , 10 -7 , 10 -8 , 10 -9 . Untuk menumbuhkan total bakteri, digunakan media agar TSA Tryptic Soy Agar. Dari pengencer 10 -5 , pipet 0,1 ml lalu tanam pada media TSA. Setelah itu, cawan petri tersebut diberi nama dan diinkubasi pada suhu 36,5 °C selama 24-48 jam Fardiaz, 1989 in Muchtar, 2007.

3.4 Analisis data

3.4.1 Nested design

Data yang diperoleh akan diuji secara statistik dengan model Nested design Rancangan Acak Bersarang. Rancangan ini dicirikan oleh adanya perlakuan induk yang di dalamnya juga diberikan perlakuan-perlakuan pada setiap kelompok pengamatan. Melalui pengelompokkan yang tepat dan efektif, maka rancangan ini dapat mengurangi galat percobaan Krebs, 1990 : Y ijk = μ + τ i + β ji + ε ijk Keterangan : Y ijk = respon DO pada perlakuan ke-i, hari ke-j; τ i = perlakuan induk ke-i i = 1, 2; β ji = anak perlakuan ke-j dalam perlakuan induk ke-i j = 1, 2, 3; ε ijk = sisa. Hipotesis yang diuji dari Nested design adalah pengaruh perlakuan induk dan pengaruh anak perlakuan. Bentuk hipotesisnya dapat ditulis sebagai berikut : Pengaruh perlakuan induk terhadap penurunan oksigen : Ho : tidak ada τ i perlakuan induk yang memberikan pengaruh terhadap respon Y. H1 : minimal ada satu τ i perlakuan induk yang memberikan terhadap respon Y. Pengaruh anak perlakuan terhadap penurunan oksigen: Ho : tidak ada β j kelompok waktu pengamatan yang memberikan hasil yang berbeda nyata dari kontrol. H1 : minimal ada satu β j kelompok waktu pengamatan yang memberikan hasil yang berbeda nyata dari kontrol. Tabel 1 . Analisis Sidik Ragam pada Nested design Sumber Keragaman DB JK KT F Hit F Tab Perlakuan Induk I-1 JKP KTP KTPKTS F0.05;dbp;dbs Anak Perlakuan J-1 JKK KTK KTPKTS Sisa ij-1-i-1-j-1 JKS KTS Total Ij-1 JKT Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan hipotesis di atas adalah : Jika F Hit F Tab, maka gagal tolak Ho, yang berarti tidak ada perbedaan yang nyata antara nilai penurunan oksigen yang terukur pada perlakuan dengan yang terukur pada kontrol. Jika, F Hit F Tab, maka tolak Ho, yang berarti ada perbedaan yang nyata antara nilai penurunan oksigen yang terukur pada perlakuan dengan yang terukur pada kontrol. Uji BNT Beda Nyata Terkecil digunakan untuk menguji perlakuan secara berpasang- pasangan, setiap pasangan memiliki galat jenis I sebesar α. Hal ini berarti semakin besar jumlah perlakuan yang akan dibandingkan akan mengakibatkan kesalahannya juga semakin besar. Jika masing-masing perlakuan memiliki ulangan yang sama, maka untuk semua pasangan perlakuan hanya memerlukan satu nilai BNT sebagai pembanding. Kriteria pengambilan keputusan adalah : jika beda absolut dari dua perlakuan lebih besar dari BNT |YI-YI’| BNT maka dapat disimpulkan bahwa kedua perlakuan tersebut berbeda nyata pada taraf α. Formula untuk uji BNT adalah: t α2 ,dbs . n kts 2 dimana n adalah jumlah ulangan dan t α2 adalah tabel BNT, sedangkan KTS adalah kuadrat tengah sisa Fowler dan Cohen, 1990. Steel dan Torrie 1980 menjelaskan bahwa dalam analisis statistik, pengujian terhadap dua sebaran data dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua sebaran data tersebut. Uji ini dilakukan dengan membagi selisih nilai tengah antara kedua sebaran data dengan standar eror dari selisih kedua sebaran data tersebut uji-t. Hipotesis yang dapat diberikan adalah sebagai berikut : Ho : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua sebaran data. H1 : Terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua sebaran data. Berdasarkan hipotesis di atas, kaidah keputusan yang diambil adalah: t hitung t tabel : tolak hipotesa Ho t hitung t tabel : gagal tolak hipotesis Ho

3.4.2 Kepadatan meiofauna