Tekstur sedimen Hasil penelitian laboratorium .1 Oksigen terlarut DO

Bervariasinya nilai kandungan bahan organik di satasiun 2, dan perbedaan jumlah bahan organik di kedua stasiun, diduga disebabkan oleh jenis bahan organik yang terdapat di stasiun 2 lebih bervariasi dibanding dengan stasiun 1. Nilai BOD menggambarkan jumlah bahan organik yang dapat didekomposisi oleh mikroorganisme. Hal ini diduga karena pada stasiun 2 juga terdapat jenis bahan organik yang sulit didekomposisi oleh mikroorganisme. Stasiun 1 merupakan tempat pembuangan langsung limbah sisa hasil kegiatan peternakan sapi. Hal ini memungkinkan jenis bahan organik yang dominan terdapat di stasiun 1 adalah jenis bahan organik yang mudah diuraikan oleh mikroorganisme. Berbeda dengan satasiun 2 yang terletak lebih dekat dengan muara, dimana akumulasi bahan organik dari berbagai kegiatan di sepanjang bantaran sungai lebih besar terjadi di tempat ini. Penumpukan bahan organik di sedimen sungai disebabkan oleh rendahnya kecepatan arus di sungai tersebut. Sungai yang memiliki arus yang rendah akan mempercepat proses penumpukan bahan organik dan partikel lainnya di dasar sungai Novotny dan Olem, 1994.

4.1.3 Tekstur sedimen

Berdasarkan hasil analisis fraksi sedimen, diperoleh adanya perbedaan persentase tekstur sedimen pada kedua stasiun. Dimana pada stasiun 1 persentase tekstur sedimen yang terbesar adalah liat, yakni 53,07. Sedangkan pada stasiun 2 persentase tekstur sedimen yang terbesar adalah debu yaitu 47,71. Jika dilihat persentase pasir yang ada di kedua stasiun, stasiun 1 memiliki persentase pasir lebih besar dibanding stasiun2, yaitu 12,33 Gambar 6. Penentuan jenis sedimen dengan menggunakan segitiga Miller menunjukkan bahwa jenis sedimen pada stasiun 1 adalah liat dan pada stasiun 2 adalah liat berdebu Lampiran 10 dan 11. Akan tetapi nilai uji-t yang dilakukan terhadap persentase fraksi sedimen antara kedua stasiun menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan dengan nilai P 0,1 Lampiran 12. Stasiun 1 Stasiun 2 Gambar 6 . Persentase fraksi sedimen pada stasiun yang berbeda Miller 1992 menyatakan bahwa perbedaan jenis sedimen dasar sungai mempengaruhi karakteristik kimia air sungai, pergerakan air, dan porositas dasar sungai. Secara umum, berdasarkan gradien ekosistem perairan mengalir dari hulu ke hilir, akan mengalami penurunan ukuran partikel. Dengan kata lain, semakin ke arah hilir muara, ukuran partikel sedimen dasar sungai akan semakin kecil. Menurut Nybakken 1988 kebanyakan estuaria didominasi oleh substrat berlumpur, yang sering kali sangat lunak. Substrat berlumpur ini berasal dari sedimen yang dibawa ke dalam estuaria baik oleh air laut maupun air tawar. Sverdrup et al. 1960 menyatakan bahwa terdapat hubungan antara kandungan bahan organik dengan ukuran partikel sedimen. Pada sedimen halus, persentase bahan organik lebih tinggi daripada sedimen kasar. Hal ini berhubungan dengan kondisi lingkungan yang tenang sehingga memungkinkan pengendapan sedimen lumpur yang diikuti oleh akumulasi bahan organik ke dasar perairan. Arus berperan penting dalam proses transportasi sedimen. Semakin cepat arus di suatu perairan mengalir, semakin cepat pula proses transportasi sedimen yang berlangsung. Sebaliknya, jika arus di suatu perairan semakin lambat maka akan memperbesar kemungkinan proses pengendapan sedimen di dasar sungai Novotny dan Olem, 1994.

4.1.4 Suhu