Karakteristik perairan estuari TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Karakteristik perairan estuari

Secara umum, estuari diartikan sebagai wilayah perairan tempat pencampuran antara air laut dan air tawar, sehingga mengakibatkan daerah ini mempunyai air yang bersalinitas lebih rendah dari pada lautan terbuka Hutabarat dan Evans, 1985. Selain itu, Millero dan Sohn 1992 mendefinisikan estuari sebagai daerah pasang surut di muara sungai besar. Lengkapnya, Ward dan Montague 1996 menjelaskan bahwa daerah estuari pada umumnya mencakup pengertian-pengertian perairan pantai, semi tertutup, berhubungan bebas dengan laut terbuka, influx air laut mengandung salinitas air laut, influx air tawar pengenceran air laut oleh air tawar, dari kecil sampai sedang. Pada daerah perairan estuari terjadi fluktuasi perubahan salinitas yang berlangsung secara tetap yang berhubungan dengan gerakan air pasang. Massa air yang masuk ke dalam daerah estuari pada waktu terjadi air surut hanya bersumber dari air tawar, akibatnya salinitas air di daerah estuari pada saat itu umumnya rendah. Pada waktu air pasang, massa air masuk ke dalam estuari, sehingga mengakibatkan salinitasnya naik Hutabarat dan Evans, 1985. Berdasarkan distribusi sifat-sifat perairan, estuari dapat diklasifikasikan sebagai estuari yang tercampur secara vertikal, sedikit terstratifikasi, sangat terstratifikasi, dan estuari baji garam Millero dan Shon, 1992. Pada umumnya, estuari yang sangat terstratifikasi relatif tidak terlalu rentan terhadap pencemaran sehubungan dengan laju pembilasannya yang lebih cepat. Walaupun dari sisi lain, aliran dasarnya dapat membalikkan limbah yang terendap, dan massa air bagian bawah yang bersalinitas lebih tinggi tersebut bergerak ke arah daratan dengan membawa sedimen yang dapat menyebabkan gundukan yang menghalangi aliran di muara Clark, 1974. Millero dan Sohn 1992 mengklasifikasikan estuari ke dalam dua tipe: pertama, estuari positif yaitu estuari yang memiliki salinitas lebih rendah dibanding salinitas laut karena curah hujan dan masukan air tawar yang tinggi. Kedua, estuari negatif yaitu estuari dengan salinitas yang lebih rendah dibanding salinitas laut akibat evaporasi yang tinggi dan presipitasi serta masukan air tawar yang sedikit. Meskipun estuari merupakan suatu tempat yang sulit untuk di tempati, daerah ini memiliki tingkat produktifitas yang tinggi. Sehingga secara ekologis daerah estuari merupakan tempat hidup yang baik bagi populasi ikan, tempat berpijah dan membesarkan anak anak-anak ikan Hutabarat dan Evans, 1985.

2.2 Oksigen terlarut DO