Konsekuensi Kepuasaan Kerja Rekan Kerja

5. Rekan Kerja

Sifat alami dari kelompok atau tim kerja akan mempengaruhi kepuasan kerja. Kelompok yang memerlukan kesalingtergantungan antaranggota dalam menyelesaikan pekerjaan, akan memiliki kepuasan kerja yang tinggi Luthans, 2006:245.

2.2.3 Konsekuensi Kepuasaan Kerja

Menurut Robbins 2001 : 151 konsekuensi dari kepuasan kerja ada tiga yaitu : a Kepuasan dan produktivitas Seorang pekerja yang bahagia adalah seorang pekerja yang produktif. Jika karyawan melakukan suatu pekerjaan yang baik, secara intrinsik karyawan merasa senang dengan hal itu. Lagi pula, dengan mengandaikan bahwa organisasi memberikan ganjaran untuk produktivitas, produktivitas yang lebih tinggi seharusnya meningkatkan pengakuan verbal, tingkat gaji, dan probabilitas untuk dipromosikan. Ganjaran-ganjaran ini, selanjutnya, menaikkan kepuasan karyawan pada pekerjaan. b Kepuasan dan Kemangkiran Seorang karyawan yang puas dengan pekerjaannya akan memiliki tingkat absensi yang rendah, namun tidak menutupi kemungkinan bahwa karyawan yang memiliki kepuasan dalam bekerja juga dapat memiliki absensi yang tinggi. Supaya tidak terjadi hal demikian, sebaiknya perusahaan emberikan kompensasi Universitas Sumatera Utara yang menarik seperti pemberian cuti masa kerja di luar hari besar hari libur nasional. c Kepuasan dan tingkat keluar-masuknya karyawan Salah satu cara yang digunakan perusahaan untuk mempertahankan karyawannya yang handal yaitu dengan memberikan kepuasan dalam bekerja kepada karyawan tersebut. Dengan demikian, karyawan yang mempunyai kepuasan kerja tinggi tidak akan keluarmeninggalkan perusahaan itu.

2.3. Penelitian Terdahulu

Penelitian yang berkaitan dengan penggunaan teknologi informasi dan kepuasan kerja telah dilakukan oleh FX Nanang Sujatmiko 2003 dengan judul Tesis “Pengaruh Penggunaan Teknologi Informasi terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Studi Kasus di Universitas Dian Nuswantoro dan Universitas Stikubank Semarang. Penelitian tersebut bertujuan untuk menganalisis pengaruh penggunaan teknologi informasi khususnya komputer terhadap kepuasan kerja karyawan di bidang pendidikan. Sampel yang diambil dari dua penrguruan tinggi komputer di Kota Semarang yakni Universitas Dian Nuswantoro dan Universitas Stikubank. Data primer dikumpulkan melalui kuesioner dengan jumlah responden 155 dengan menggunakan metode kuota sampling. Analisis data dilakukan dengan menggunkan regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan komputer P=0,000, perilaku penggunaan komputer P=0,000, dan pelatihan komputer P=0,000 secara signifikan berpengaruh terhadap kepuasan kerja. Hasil penelitian tersebut Universitas Sumatera Utara menunjukkan bahwa untuk meningkatkan kepuasan kepuasan kerja karyawan sebaiknya pihak akademis menyediakan komputer di semua departemen.

2.4 Kerangka Konseptual

Teknologi informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputasi komputer dengan jalur komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa data, suara, dan video, Kadir dan Triwahyuni, 2005:2. Komputer merupakan bentuk teknologi informasi pertama yang dapat melakukan proses pegolahan data menjadi informasi Indrajit, 2000:2. Dengan bantuan komputer, kemungkinan memadukan perencanaan sumber daya manusia dengan kebutuhan perencanaan bisnis menjadi lebih besar Schuler dan Jackson, 1996:295. Dalam Teknologi informasi setidaknya menyediakan 3 bahasan utama yang dapat dijadikan topik penelitian yaitu a perangkat keras hardware, b perangkat lunak software dan c pengguna TI user, Nasution 2004. Ferguson 1991 dalam Nasution 2004 menunjukkan hasil penelitian bahwa terdapat indikasi variabel hasil kerja dipengaruhi oleh penggunaan komputer mikro dan sikap pengguna komputer tersebut dipengaruhi oleh kemanfaatan usefulness dan kemudahan ease of use penggunaan. Zeffane 1994 dalam Sujatmiko 2003 menunjukkan hasil penelitian mengenai hubungan antara penggunaan komputer dan kepuasan kerja, dan hubungan tersebut adalah positif. Hal ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Handayani dan Kawedar 2004 dimana secara keseluruhan penggunaan komputer mikro berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja Universitas Sumatera Utara karyawan. Salah satu variabel yang digunakan untuk mengukur kepuasan kerja karyawan adalah sikap kecenderungan menggunakan komputer attitude toward using computer. Penggunaan teknologi informasi erat kaitannya dengan faktor karakteristik pekerjaan seseorang pegawai dalam bekerja. Pekerjaan yang menantang dan banyak variasinya apabila dapat terlaksana dengan cepat, tepat dan akurat akan memberikan rasa puas. Penggunaan teknologi informasi diharapkan memudahkan pegawai dalam menjalankan tugasnya, yang pada akhirnya akan mengembangkan kinerja individu. Berdasarakan uraian sebelumnya maka kerangka konseptual dalam penelitian dapat dilihat pada Gambar 2.1: Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Sumber: Nasution 2004, Handayani dan Kawedar 2004 dan Indrajit 2000, data diolah.

2.4. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara atas suatu permasalahan yang masih harus dibuktikan kebenarannya secara empiris. Berdasarkan kerangka konseptual diatas maka hipotesis dalam penelitian ini adalah: “Penggunaan Teknologi informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja Pegawai Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara” . Penggunaan Teknologi Informasi X Kepuasan Kerja Y Universitas Sumatera Utara BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Menurut tujuannya penelitian ini termasuk dalam penelitian terapan applied research, merupakan penelitian yang menyangkut aplikasi teori untuk memecahkan permasalahan tertentu. Dari tiga jenis penelitian terapan, penelitian ini termasuk penelitian evaluasi, yaitu penelitian yang diharapkan dapat memberikan masukan atau mendukung pengambilan keputusan tentang nilai relatif dari dua atau lebih alternatif tindakan. Sedangkan menurut metode penelitiannya, penelitian ini termasuk penelitian eksperimental, di mana ini peneliti mengendalikan paling tidak satu variabel bebas dan mengamati akibat yang terjadi kepada satu atau lebih variabel terikat Kuncoro, 2009:7. Menurut tingkat ekplanasinya tingkat penjelasannya penelitian ini adalah penelitian asosiatifhubungan yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Berdasarkan bentuk hubungan antara variabelnya penelitian ini adalah hubungan kausal, yaitu hubungan sebab akibat Sugiyono, 2006:10-12.

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kantor Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara Jalan Imam Bonjol No.61 Polonia, Medan. Penelitian dilakukan mulai bulan April 2012 sampai dengan Juli 2012. Universitas Sumatera Utara

3.3. Batasan Operasional

Penelitian ini membahas mengenai pengaruh penggunaan teknologi informasi khususnya penggunaan komputer sebagai variabel bebas independent terhadap kepuasan kerja sebagai variabel terikat dependent.

3.4 Definisi Operasional

1. Variabel bebas Teknologi Informasi adalah “Memanfaatan Teknologi komputer dan Teknologi terkait Media Elektronik dalam mengintegrasikan suatu data, gambar, grafik dan suara sehingga menghasilkan informasi secara komprehensif Syampurnajaya,2000 dalam Sujatmiko. 2. Variabel terikat Kepuasan Kerja yaitu “kepuasan kerja merupakan evaluasi yang menggambarkan seseorang atas perasaan sikapnya senang atau tidak senang, puas atau tidak puas dalam bekerja” Rivai dan Sagala 2009:856. Berdasarkan beberapa defenisi tersebut dapat disimpulkan bahwa Kepuasan kerja adalah tingkat perasaan seseorang akan kesukaan dan ketidaksukaannya dalam memandang pekerjaannya, artinya seorang karyawan akan menyukai atau tidak menyukai pekerjaannya dapat terlihat dari sikapnya terhadap pekerjaan dan segala sesuatu yang dihadapi di lingkungan kerjanya. Universitas Sumatera Utara 3. Defenisi Operasional Variabel Variabel Defenisi Variabel Sub variabel Dimensi Indikator Skala TEKNOLOGI INFORMASI x Teknologi pengolahan dan penyebaran data yang menggunakan perangkat keras dan Perangkat lunak. 1. Kemanfaatan 2. Efektifitas a. Memudahkan Pekerjaan b. Bermanfaat c. Meningkatkan Produktifitas a. Mengembangkan kinerja pekerjaan b. Mempertinggi efektifitas Likert Kepuasaan Kerja Y Evaluasi yang menggambarka n perasaan seseorang atas sikapnya senang atau tidak senang. 1. Gaji a. Keadilan dalam pemberian gaji sesuai dengan tugas yang diberikan b. Mencerminkan perbedaan tanggung jawab, pengalaman, kecakapan, senioritas atau tidak. Likert 2. Kesempatan Promosi Kerja a. Adanya kemungkinan kenaikan jabatan b. Proses kenaikan jabtan terbuka atau tertutup 3. Supervisi a. PimpinanManajer peduli pada Pegawai b. PimpinanManajer dalam pengambilan keputusan 4. Rekan Kerja a. Tingkat keeratan hubungan dalam Rekan kerja b. Kekompakan dalam Rekan kerja 5. Aktivitas kerja a. Kejelasan tugas dan tanggung jawab b. Variasi kerja Universitas Sumatera Utara

3.5. Skala Pengukuran Variabel

Skala pengukuran penelitian ini menggunakan Skala Likert. Skala Likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial Sugiyono, 2006:86. Untuk keperluan analisis kuantitatif maka diberi lima alternatif jawaban kepada responden untuk masing-masing variabel dengan menggunakan skala 1 sampai 5. Adapun skor yang diberikan dapat dilihat dari tabel dibawah ini: Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert No Item Instrumen Skor 1 Sangat Setuju SS 5 2 Setuju S 4 3 Kurang Setuju KS 3 4 Tidak Setuju TS 2 5 Sangat Tidak Setuju STS 1 Sumber: Sugiyono 2006:87 3.6. Populasi dan Sampel Penelitian 3.6.1 Populasi Menurut Sugiyono 2005:90, populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai pada kantor Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara yang berjumlah 233 orang. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.3 Jumlah Pegawai Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara yang menggunakan komputer dalam bekerja Sumber : Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara

3.6.2 Sampel

Menurut Kuncoro 2009:118 sampel adalah himpunan bagian subset dari unit populasi. Untuk menentukan jumlah sampel yang akan diambil digunakan rumus Slovin Umar, 2000:78: � = � � + �� � Keterangan: n = Jumlah Sampel N = Jumlah Populasi e = Tingkat Kesalahan Jumlah populasi pada penelitian ini adalah 233, dengan derajat kepercayaan 90 dan tingkat kesalahan yang di inginkan adalah 10 0,1 maka jumlah sampel yang digunakan dengan menggunakan rumus Slovin adalah : � = ��� � + ����. � � � = ��, �� No Bagian Jumlah Orang 1 Bagian Umum 70 2 Bidang Darat 40 3 Bidang Laut 24 4 Bidang Udara 23 5 Keuangan 29 6 Sarana dan Prasarana 47 Jumlah 233 Universitas Sumatera Utara Maka jumlah sampelnya adalah 69,96 dan dibulatkan menjadi 70 orang pegawai. Unit pemilihan sampel yang lebih dari satu dan supaya setiap unit pemilihan sampel memiliki peluang sama untuk di pilih maka dalam penelitian ini dipilih desain sampel probabilitas. Dari beberapa desain sampel probabilitas, dalam penelitian ini dipilih desain sampel “Proportional random sampling”. Hal ini karena dari elemen yang ada dalam populasi di masukkan ke dalam 1 strata tertentu. Setiap elemen dari unit sampel yang ada akan dipilih secara random untuk menjadi sampel. Dalam desain sampel stratifikasi ini ada 2 macam, sementara dalam penelitian ini dipilih sampel random stratifikasi proporsional, di mana banyaknya sampel akan proporsional dengan jumlah elemen setiap unit pemilihan sampel. Untuk menarik sampel dari populasi digunakan teknik Stratified Random Sampling yang dilanjutkan dengan alokasi sampel proporsional. Rumus yang dipakai adalah sebagai berikut Sekaran, 2006: � � = � � � � � Keterangan: n i = Anggota sampel pada proporsi ke i N i = Populasi ke i n = Sampel yang diambil dalam penelitian N = Populasi total Berdasarkan rumus sebelumnya maka diperolehlah sampel dari keseluruhan unit pemilihan sampel sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 3.4 Distribusi Sampel No Unit Pemilihan Sampel Jumlah Pegawai Jumlah Sampel 1 Bagian Umum 70 70 233 x70 = 21,03 dibulatkan menjadi 21 2 Bidang Darat 40 40 233 x70 = 12,01 dibulatkan menjadi 12 3 Bidang Laut 24 24 233 x70 = 7,21 dibulatkan menjadi 7 4 Bidang Udara 23 23 233 x70 = 6,90 dibulatkan menjadi 7 5 Keuangan 29 29 233 x70 = 8,71 dibulatkan menjadi 9 6 Sarana dan Prasarana 47 47 233 x70 = 14,12 dibulatkan menjadi 14 Jumlah 233 70 3.7. Metode Pengumpulan Data Ada beberapa metode yang digunakan dalam mengumpulkan data pada penelitian ini, yaitu:

3.7.1. Kuesioner

Kuesioner merupakan metode pengumpulan data dengan cara menyiapkan satu set pernyataan atau pertanyaan yang tersusun secara sistematis dan standar yang diberikan kepada responden. Universitas Sumatera Utara

3.7.2. Wawancara Interview

Yaitu mengadakan tanya jawab dengan pihak yang mempunyai wewenang untuk memberikan informasi yang berkaitan dengan penelitian.

3.7.3. Studi Kasus

Studi dokumentasi dilakukan dengan memperoleh data melalui buku-buku, jurnal, dokumen yang diperoleh dari pihak Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara yang ada hubungannya dengan permasalahan yang diteliti. 3.8. Uji Validitas dan Reliabilitas 3.8.1.Uji Validitas Uji validitas dilakukan untuk menguji kuesioner layak atau tidak untuk digunakan sebagai instrumen penelitian. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data mengukur itu valid Sugiyono,2004:109”. Menurut Umar 2000, bahwa sangat disarankan agar jumlah responden untuk di uji coba minimal 30 orang. Dengan jumlah minimal 30 orang ini distributor skor nilai akan lebih mendekati kurva normal. Dalam penelitian ini sampel uji validitas diambil sebanyak 70 orang pada Pegawai Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara .di luar sampel dan diolah dengan menggunakan program SPSS Statistics 17.0 for windows dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara a Jika r hitung ≥ r tabel , maka pertanyaan tersebut dinyatakan valid. b Jika r hitung r tabel , maka pertanyaan tersebut dinyatakan tidak valid.

3.8.2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari suatu variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu Ghozali, 2006:41. Pengujian dilakukan dengan cara One Shot pengukuran sekali saja dengan program SPSS Statistics 17.00 for windows. Menurut Nunnaly 1967 dalam Ghozali, 2006:42 suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha ˃ 0,60.

3.9. Teknik Analisis Data

3.9.1 Metode Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan metode yang digunakan yaitu dengan cara mengumpulkan, mengolah, menyajikan dan menginterpretasikan data sehingga diperoleh gambaran yang jelas mengenai fakta-fakta, masalah serta hubungan antar fenomena yang diteliti. 1 Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik digunakan untuk melihat atau menguji apakah suatu model layak atau tidak layak digunakan dalam penelitian. Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Universitas Sumatera Utara

a. Uji Normalitas

Digunakan bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng dan distribusi tidak menceng ke kiri atau ke kanan. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan grafik, pendekatan histogram dan uji statistik dengan pendekatan Kolmogrov-Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikansi 5 0,05 maka jika Asymp.Sig 2-tailed diatas nilai signifikansi 5 0,05 artinya variabel residual berdistribusi normal.

b. Uji Heteroskedastisitas

Metode ini digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi kesamaan varians dari residual pada satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika varians dari satu residual suatu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap, maka terjadi homoskedastisitas namun jika varians berbeda, maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedstisitas. “Untuk mengetahui ada tidaknya gejala heteroskedastisitas adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik Scatterplot, jika ada pola tertentu maka telah terjadi heteroskedastisitas pada model regresi” Situmorang et al. 2010 : 100. Kelemahan model ini adalah jumlah pengamatan, jika pengamatan sedikit maka akan sulit untuk menginterpretasikan hasil grafik plot. Untuk mengatasinya Universitas Sumatera Utara dapat menggunakan pendekatan grafik dengan uji Glejser, heteroskedastisitas tidak akan terjadi apapbila tidak satupun variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen nilai absolut Ut absUt. Jika probabilitas signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5 dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.

3.9.2 Analisis Regresi Linear Sederhana

Digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas X yaitu pengguanaan teknologi informasi terhadap kepuasan kerja sebagai variabel terikat Y.Persamaan regresi linear sederhana yang digunakan adalah : Y = a + bX + e Dimana : Y = Kepuasan Kerja a = Konstanta b = Koefisien regresi X = Pengguanaan Teknologi Informasi e = Standard error

3.9.3 Pengujian Hipotesis a.

Uji Signifikan Parsial Uji t menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel bebas X secara individual terhadap variabel terikat Y. H : b i = 0 Universitas Sumatera Utara Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X yaitu penggunaan teknologi informasi terhadap variabel terikat Y yaitu kepuasan kerja. H 1 : b i ≠ 0 Artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X yaitu penggunaan teknologi informasi terhadap variabel terikat Y kepuasan kerja. Kriteria pengambilan keputusan adalah a H o diterima jita t hitung t tabel pada α = 5 b H o ditolak jika t hitung ≥ t tabel pada α = 5

b. Uji

Koefisien Determinasi R 2 Pengujian Koefisien Determinan digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi variabel bebas penggunaan teknologi informasi terhadap variabel terikat kepuasan kerja. Koefisien determinasi berkisar antara nol sampai dengan satu 0 R² 1. Jika R² semakin besar mendekati satu , maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X yaitu penggunaan teknologi informasi adalah besar terhadap variabel terikat Y yaitu kepuasan kerja. Sebaliknya, jika R² semakin kecil mendekati nol , maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X yaitu penggunaan teknologi informasi adalah kecil terhadap variabel terikat Y yaitu kepuasan kerja. Universitas Sumatera Utara BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Organisasi 4.1.1. Sejarah Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara Dasar hukum pembentukan Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara adalah Peraturan Daerah Propinsi Sumatera Utara No. 3 Tentang Dinas-Dinas Daerah Provinsi Sumatera Utara, dimana dalam pasal 21 ayat 2 disebutkan bahwa Dinas Perhubungan mempunyai tugas menyelenggarakan sebagian kewenangan pemerintah propinsi dan tugas dekonsentrasi antara lain : 1. Menyiapkan bahan perumusan perencanaanprogram dan kebijaksanaan teknnis bidang perhubungan. 2. Menyelenggarakan pembinaan perhubungan darat, laut, udara, pengawasan dan pengendalian serta pos dan telekomunikasi. 3. Melaksanakan tugas-tugas terkait dengan perhubungan sesuai ketetapan kepala daerah. Dasar hukum pelaksanaan tugas otonomi tertuang dalam Surat Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor 060.255K Tahun 2002 Tentang tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Perhubungan serta Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis pada Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara. Sedangkan dasar hokum pelaksanaan Tugas Dekonsentrasi dituangkan dalam: 1. SE Menhub No. 27 Tahun 2000 Tentang Pelaksanaan Tugas eks. Kanwil Dephub Setelah Otonomi Daerah. Universitas Sumatera Utara 2. SK Menhub No. 45 Tahun 2002 Tentang Penyerahan Penyelenggaraan Kepada Pemerintah KabupatenKota. 3. SK Menhub No. 53 Tahun 2002 Tentang Tatanan Kepelabuhan Nasional. 4. SK Menhub No. 56 Tahun 2002 Tentang PelimpahanPenyerahan Penyelenggaraan Pelabuhan Laut. 5. SK Menhub No. 4 Tahun 2003 Tentang Tata Hubungan Kerja Antar Departemen Perhubungan Dengan Propinsi. 6. SK Menhub No. 38 Tahun 2003 Tentang Perubahan Atas Kepmenhhub No. 4 Tahun 2003 Tentang Tata Hubungan Kerja Antar Departemen Perhubungan engan Provinsi yang Menyangkut Kewenangan yang di Dekonsentrasikan.

4.1.2. Visi dan Misi Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara

4.1.2.1. Visi

Visi Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara adalah “Mewujudkan penyelenggaraan pelayanan perhubungan yang handal, berdaya saing dan memberikan nilai tambah dalam upaya menciptakan masyarakat Sumatera Utara yang beriman, maju, mandiri, mapan dan berkeadilan didalam kebhinekaan yang didukung tata pemerintahan yang baik”. Handal, meliputi: Aman, nyaman, tepat waktu, terpelihara, mencukupi kebutuhan menjangkau seluruh pelosok tanah air serta mampu mendukung pembangunan dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI. Universitas Sumatera Utara Berdaya Saing, meliputi: Efisien, harga terjangkau, ramah lingkungan, berkelanjutan Sumber Daya Manusia SDM yang professional, mandiri produktif. Memberikan nilai tambah, meliputi: Tumbuhnya iklim yang kondusif bagi berkembangnya peran serta masyarakat dan pengusaha kecil, menengah, koperasi, memberikan kontribusi bagi percepatan pertumbuhan ekonomi daerah serta menciptakan lapangan kerja.

4.1.2.2. Misi

Untuk merealisasikan visinya, maka Dinas Perhubungan merumuskan misi sebagai berikut: 1. Membangun dan mengembangkan ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada pertanian, agroindustri pariwisata dan sektor-sektor unggulan serta mengembangkan sumber daya alam yang berwawasan lingkungan. 2. Mempertahankan tingkat jasa pelayanan sarana dan prasarana perhubungan rekondisisurvival. 3. Melaksanakan konsolidasi melalui restrukturisasi dan reformasi di bidang perhubungan dan menegakkan hukum secara konsisten restrukturisasi dan reposisi. 4. Meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan perhubungan. Universitas Sumatera Utara 5. Meningkatkan kualitas pelayanan dan pengelolaan jasa perhubungan yang handal, berdaya saing dan memberi nilai tambah.

4.1.3. Struktur Organisasi Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera

Utara Organisasi merupakan bentuk kesatuan atau susunan yang terdiri atas bagian-bagian atau orang di dalam perkumpulan untuk mencapai maksud dan tujuan bersama. Setiap perusahaan atau organisasi baik yang ada di pemerintahan maupun tidak sudah tentu memiliki struktur organisasi yang memberikan gambaran tentang hubungan kerjasama antara satu bagian dengan bagian yang lain dari atasan sampai bawahan. Susunan Organisasi Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara, terdiri dari : Universitas Sumatera Utara

4.1.4. Rincian Tugas Pegawai Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera

Utara Pembagian tugas dan wewenang serta tanggung jawab untuk masing-masing bagian Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Kepala Dinas