BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Peranan teknologi informasi pada aktivitas manusia pada saat ini memang begitu besar. Teknologi informasi telah menjadi fasilitas utama bagi kegiatan
berbagai sektor kehidupan. Teknologi informasi memberikan pengaruh yang besar terhadap perubahan-perubahan yang mendasar pada struktur operasi dan
manajemen organisasi, pendidikan, transportasi, kesehatan dan penelitian. Oleh karena itu, Sangatlah penting meningkatkan kemampuan sumber daya manusia
SDM yang bergelut dalam bidang teknologi informasi. Teknologi yaitu ilmu yang mempelajari dan mengembangkan kemampuan
dari suatu rekayasa dengan langkah dan teknik tertentu dalam suatu bidang. Teknologi merupakan ilmu untuk mengembangkan mesin dan prosedur agar
memperluas dan memperbaiki kondisi manusia atau paling tidak memperbaiki efisien. http:regieranjana.blogspot.com201201pengertian-teknologi.html
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penggunanya Jogiyanto 2005 :8 .
Jadi dapat dikatakan sistem informasi merupakan suatu kumpulan dari komponen-komponen dalam
perusahaan atau organisasi yang berhubungan dengan proses penciptaan dan pengaliran informasi Indrajit, 2000:2-3.
Universitas Sumatera Utara
Teknologi informasi adalah pemanfaatan Teknologi komputer dan Teknologi terkait Media Elektronik dalam mengintegrasikan suatu data, gambar,
grafik dan suara sehingga menghasilkan informasi secara komprehensif Syampurnajaya,2000 dalam Sujatmiko.
Berbicara mengenai teknologi informasi tidak akan lepas dari komputer, karena komputer merupakan bentuk teknologi informasi pertama cikal bakal
yang dapat melakukan proses pegolahan data menjadi informasi Indrajit, 2000:2. Komputer tidak harus berupa PC Personal Computer yang sering kita jumpai di
rumah atau di kantor, tetapi juga bisa berupa peralatan-peralatan yang lain seperti mesin pembuat kopi, oven mikro gelombang microwave, televisi, remote untuk
TV, ponsel, CD Player dan lain-lain. Peralatan seperti itu pada masa kini bergantung pada komputer dalam bentuk cip chip yang disebut mikroprosesor
Kadir dan Triwahyuni, 2005:2. Transformasi Informasi yang tidak pernah berhenti, Telah merubah
keseimbangan antara supply dan demand dalam semua bidang temasuk Teknologi Informasi Dalam Pemerintahan. Dimana informasi banyak diterima
dan banyak tersedia dan menjadi begitu penting sehingga siapa dapat menguasai informasi, maka akan ia adalah pemenangnya. Dengan makin banyaknya
informasi yang tersedia, maka akan mempengaruhi organisasi yang banyak memanfaatkan informasi tersebut. Oleh sebab itu mau tidak mau organisasi harus
melatih Pegawainya untuk dapat menggunakan teknologi informasi. Dalam pelatihan, karyawan dilatih bagaimana menggunakan teknologi informasi intuk
membantu menyelesaikan masalah-masalah organisasi Delancy, 1997 dalam
Universitas Sumatera Utara
Sujatmiko 2003. Dengan makin meningkatnya kecepatan prosessor setiap saat, tentu saja membawa konsekuensi bagi pemakai. Hal ini disebabkan perangkat
lunak software juga ikut berkembang mengikuti kecepatan prosesor dengan penambahan filtur-filtur baru yang disesuaikan dengan spesifikasi Prosessor. Hal
ini bertujuan agar kinerja perangkat lunak dan perangkat kerasa dapat terintegrasi satu dengan yang lain.
Ada berbagai faktor yang menyebabkan kepuasan kerja bagi seorang karyawan dalam bekerja diantaranya: karakteristik pekerjaan itu sendiri, gaji atau
imbalan yang diterima, kesempatan untuk maju promosi, dukungan atasan dan rekan kerja. Pekerjaan yang menantang, menuntut tanggungjawab yang tinggi
apabila dapat diselesaikan dengan baik akan memberikan kepuasan bagi karyawan dalam bekerja.
Penggunaan teknologi informasi akan membantu karyawan untuk menyelesaikan tugasnya dengan cepat. Iqbaria et al, 1989 dalam Sujatmiko
2003 menyatakan bahwa faktor faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan dalam penggunaan teknologi informasi yaitu demografi, perilaku
penggunaan komputer personality, dan gaya kognitif cognitive style. Sedangkangkan Colin Ferguson et al, 1997 dalam Sujatmiko 2003
menyatakan bahwa kepuasan kerja dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu perilaku penggunaan komputer computer attitude, penggunaan komputer itu
sendiri computer usage dan machine enjoyment. Kemudahan yang didapatkan dengan penggunaan teknologi informasi
akan memberikan kepuasan bagi karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya.
Universitas Sumatera Utara
Kepuasan kerja merupakan evaluasi yang menggambarkan seseorang atas perasaan sikapnya senang atau tidak senang, puas atau tidak puas dalam bekerja
Rivai dan Sagala, 2009:856. Adanya sikap positif dari diri pegawai itu sendiri maka akan dapat menjadikan pekerjaan menjadi lebih mudah dan cepat selesai.
Dinas Perhubungan mempunyai fungsi Pokok : 1. Merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis di bidang perhubungan.
2. Mengumpulkan dan mengolah data, menyusun rencana dan program bidang perhubungan.
3. Melaksanakan koordinasi, pengendalian dan pengawasan serta
mengevaluasi pelaksanaan tugas dibidang perhubungan darat, laut dan udara serta pos dan telekomunikasi.
4. Melaksanakan seluruh kewenangan yang ada sesuai dengan bidang tugasnya.
5. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah. Dalam melakukan pekerjaannya, Pegawai Dinas Perhubungan Propinsi
Sumatera Utara dituntut untuk melaksanakan pekerjaannya tepat waktu, karena hasil kerjanya berkaitan dengan hajat hidup orang banyak. Dengan demikian
diharapkan kegiatan pegawai berjalan dengan lancar dan tepat sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Untuk itu dibutuhkan pegawai yang mampu untuk
mengelola administrasi , mengolah dan menganalisis data mutasi, melaksanakan administrasi penganggaran dan pengalokasian penggunaan dana, mengelola data
informasi kerja pegawai, menyusun laporan pelaksanaan program kerja, dan lain- lain.
Universitas Sumatera Utara
Para pegawai harus bekerja menggunakan teknologi informasi seperti komputer untuk membantu menyelesaikan tugasnya secara efektif dan efisien.
Kondisi ini mendorong pelayanan dapat diberikan dengan cepat, sehingga tercipta kepuasan kerja bagi pegawai, karena penggunaan computer memberikan
kemudahan dalam memproses setiap pekerjaan yang dilakukan. Hal tersebut dapat terwujud apabila masing-masing pegawai diberi fasilitas yang memadai misalnya
mendapat fasilitas komputer, spesifikasi komputer yang mencukupi dan adanya dukungan penggunaan Internet,Lan,dsb. Tetapi berdasarkan fenomena
yang terjadi, terdapat kesenjangan antara pegawai yang membutuhkan komputer dalam bekerja dengan jumlah komputer yang tersedia, seperti dapat dilihat pada
Tabel 1.1:
Tabel 1.1 Rekapitulasi Jumlah Kebutuhan Komputer Pegawai Dinas
Perhubungan Propinsi Sumatera Utara
No Bagian
Jumlah Pegawai
Jumlah Pegawai yang Membutuhkan
Komputer dalam Bekerja Orang
Jumlah Komputer
1 Bagian Umum
70 70
26 2
Bidang Darat 40
40 18
3 Bidang Laut
24 24
5 4
Bidang Udara 23
23 7
5 Keuangan
29 29
14 6
Sarana dan Prasarana 47
47 12
jumlah 233
233 82
Sumber : Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara, 2012.
Dari Tabel 1.1 Dapat dilihat bahwa terjadi kesenjangan diantara pegawai yang membutuhkan komputer untuk bekerja dengan komputer yang tersedia pada
Universitas Sumatera Utara
semua bagian Substansi Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara. Kondisi ini tentu tidak baik, dimana kebutuhan akan komputer tidak sesuai dengan kebutuhan
para pegawai Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara, sehingga 1 komputer bisa digunakan oleh 3 orang pegawai atau lebih.
Apabila setiap pegawai membutuhkan komputer pada saat yang bersamaan tentu saja pekerjaannya akan terganggu, terutama bagian Umum dan Keuangan.
Hal ini akan berpengaruh terhadap kepuasan kerja Pegawai Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara. Seperti yang dinyatakan oleh Robins dan Judge 2008
bahwa salah satu bentuk ungkapan dari kepuasan kerja seorang karyawan dapat diungkapkan dengan ketidakhadiran. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.2:
Tabel 1.2 Rekapitulasi Absen Pegawai Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara
Tahun 2011
Bulan Jumlah
Pegawai Jumlah
Hari Kerja Keterangan
Ketidakhadiran Tingkat
Persentasi Sakit Izin
Alpha Total
Januari 233
20 40
64 56
160 3,43
Februari 233
18 29
50 47
126 3,01
Maret 233
23 46
66 42
154 2,87
April 233
20 39
87 36
162 3,47
Mei 233
21 21
70 41
132 2,69
Juni 233
20 62
28 39
129 2,76
July 233
21 32
92 12
136 2,77
Agustus 233
19 46
40 26
112 2.52
Spetember 233
20 54
77 17
148 3,17
Oktober 233
22 48
57 42
147 2,86
November 233
21 43
62 50
155 3,16
Desember 233
23 62
60 36
158 2,94
Rata-Rata 3.21
Sumber: Daftar Absensi Tiap Substansi Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara.
Dapat dilihat bahwa persentase ketidakhadiran Pegawai Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara selama tahun 2011 dari bulan
Universitas Sumatera Utara
Januari – Desember bervariasi setiap bulannya, rata-rata persentasi ketidakhadiran pegawai dalam satu tahun sebesar 3,21, menurut Flippo 2002:40 rata-rata
persentasi jumlah ketidakhadiran karyawan yang normal adalah sebesar 3 per tahun. Hal ini berarti persentase sebesar 3,21 menunjukkan bahwa tingkat
ketidakhadiran pegawai yang mangkir dari tugas dan tanggung jawabnya cukup tinggi. Jumlah ketidakhadiran Pegawai tersebut dapat mengganggu aktivitas
dalam bekerja sehingga dapat menimbulkan kurangnya tingkat kepuasan kerja. Selain itu berdasarkan hasil pengamatan peneliti pada saat pra survey
bahwa masih ada sebagian Pegawai Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara yang datang ke tempat kerja tidak sesuai dengan peraturan. Masih ada pegawai
yang datang terlambat ketempat kerja yakni diatas jam kerja yang ditentukan yaitu pukul 08.00WIB. Hal tersebut kurang baik, karena keterlambatan akan
menghambat pegawai dalam melaksanakan tugasnya. Menurut Robbins dan Judge 2008 ketidakpuasan dalam bekerja yang
ditunjukkan pegawai dengan keterlambatan datang ketempat kerja lebih bersifat pasif dan destruktif. Sehingga atasan terkadang kurang menyadari bahwa
keterlambatan juga dapat mempengaruhi kepuasan kerja bawahan yang pada
akhirnya mempengaruhi kinerja seorang pegawai.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh Teknologi Informasi Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara”.
Universitas Sumatera Utara
1.2. Perumusan Masalah