22 Tabel 4.1 Rasio dimensi utama kapal
purse seine Bulukumba Keterangan
Nilai Dimensi utama m :
LOA L 24.0
BOA B 4.6
Depth D 1.8
Draft d 1.5
Kapal purse seine Bulukumba
Rasio LB 5.22
Rasio LD 13.33
Rasio BD 2.56
Kapal purse seine Indonesia encircling gear
a
Rasio LB 2.60
–9.30 Rasio LD
4.55 –17.43
Rasio BD 0.56
–5.00 Kapal
purse seine Jepang encircling gear
b
Rasio LB 4.30
–4.50 Rasio LD
10.0 –11.0
Rasio BD 2.10
–2.15
Sumber :
a
Iskandar dan Pujiati 1995 ;
b
Ayodhyoa 1972
Nilai rasio dimensi utama kapal purse seine Bulukumba yang cenderung
lebih besar dari rentang nilai kapal-kapal purse seine di Jepang dapat
meningkatkan kecepatan dan stabilitas kapal purse seine Bulukumba namun dapat
mengurangi kekuatan memanjang kapal. Ayodhyoa 1972, mengemukakan bahwa kecepatan dan stabilitas kapal akan membaik seiring dengan lebih besarnya
nilai LB dan BD, sedangkan nilai LD yang lebih besar dapat menyebabkan kekuatan memanjang kapal menjadi berkurang. Penelitian lain oleh Susanto
et al. 2011b juga mengatakan bahwa jika nilai LB semakin besar menunjukan nilai
tahanan kapal semakin kecil sehingga kecepatan kapal akan membaik. Meningkatnya stabilitas dan kecepatan kapal akibat nilai LB dan LD yang lebih
besar memungkinkan kapal
purse seine Bulukumba memiliki kecepatan dan stabilitas yang baik pada saat mengejar dan melingkari gerombolan ikan.
Ayodhyoa dan Sondita 1996 mengemukakan bahwa kapal purse seine
membutuhkan kecepatan yang baik untuk mengejar dan melingkari gerombolan ikan, dan stabilitas yang baik karena pada pengoperasiannya terjadi pemusatan
beban pada salah satu sisi kapal.
4.2 General Arrangement
General Arangement rancangan umum kapal adalah suatu gambar teknik yang menyajikan secara umum kelengkapan ruang kapal terlihat dari atas dan
samping. General arangement kapal dibuat dengan pertimbangan efektifitas
proses penangkapan, tujuan penangkapan dan penyimpanan hasil tangkapan. Pada Gambar 4.1
–4.6 menunjukan general arrangement kapal purse seine Bulukumba
23 terdiri dari bangunan-bangunan di atas kapal, palka-palka dan ruangan-ruangan
yang berada di bawah lantai deck. Bangunan di atas kapal terdiri dari ruang
kemudi serta ruang akomodasi ABK sebagai tempat istirahat. Pada kapal purse
seine aktifitas penangkapan hampir seluruhnya berada di atas deck bagian haluan. Oleh karena itu bangunan di atas kapal ruang kemudi dan ruang akomodasi
ABK ditempatkan mulai dari midship hingga buritan kapal agar memberikan
kenyamanan dan efektifitas saat melakukan aktifitas penangkapan di bagian haluan hingga
midship. Ruang kemudi kapal berfungsi juga sebagai tempat melakukan pemantauan atau pengintaian gerombolan ikan untuk menentukan
daerah penangkapan ikan sehingga dibuat lebih tinggi dari bagian haluan. Palka kapal
purse seine Bulukumba terdiri dari palka jangkar yang berada di ujung haluan kapal serta palka hasil tangkapan yang berada di bagian
midship hingga haluan kapal. Palka hasil tangkapan ditempatkan di bawah lantai
deck pada midship hingga haluan kapal agar memudahkan nelayan saat melakukan
penyimpanan hasil tangkapan setelah hauling sedangkan palka jangkar diletakkan
di bagian ujung haluan kapal agar memudahkan saat menaikan dan menurunkan jangkar kapal
.
Ruangan yang berada di bawah lantai deck kapal yaitu ruang mesin
yang ditempatkan pada daerah midship di bawah ruang kemudi.
Gambar 4.1 General arrangement kapal purse seine Bulukumba pada kondisi
PU-K1
24
Gambar 4.2 General arrangement kapal purse seine Bulukumba pada kondisi
PU-K2
Gambar 4.3 General arrangement kapal purse seine Bulukumba pada kondisi
PU-K3
25
Gambar 4.4 General arrangement kapal purse seine Bulukumba pada kondisi
PA-K1
Gambar 4.5 General arrangement kapal purse seine Bulukumba pada kondisi
PA-K2
26
Gambar 4.6 General arrangement kapal purse seine Bulukumba pada kondisi
PA-K3
Gambar general arrangement kapal purse seine Bulukumba pada Gambar
4.1 –4.6 menunjukan distribusi muatan kapal purse seine Bulukumba dalam dua
musim penangkapan yaitu musim puncak dan musim paceklik. Pendistribusian muatan pada kapal
purse seine Bulukumba cenderung berada di bawah lantai deck dengan terfokus pada bagian haluan sehingga dapat mengakibatkan kapal berada
pada posisi trim by bow yaitu kondisi kapal yang menukik ke arah haluan.
Perubahan jumlah muatan pada bagian haluan kapal yang tidak seimbang dengan perubahan jumlah muatan pada bagian buritan dapat juga mengakibatkan kapal
pada kondisi trim by bow. Kondisi trim by bow pada kapal sebaiknya dihindari
agar memberikan kenyamanan saat kapal beroperasi. Novita 2011 mengemukakan bahwa penempatan muatan yang diperkirakan memiliki berat
terbesar sebisa mungkin berada pada midship untuk menghindari kapal berada
pada posisi trim by bow maupun trim by stern.
4.3 Lines Plan dan Parameter Hidrostatis