Stabilitas Kapal Stability of Purse Seiner Modification in Bulukumba Regency, South Sulawesi.

32

4.5 Stabilitas Kapal

Stabilitas kapal adalah kemampuan sebuah kapal untuk kembali ke posisi semula setelah mengalami oleng. Nilai stabilitas sebuah kapal sangat erat kaitannya dengan nilai GZ dan distribusi muatan di atas kapal. Fyson 1985 menjelaskan bahwa stabilitas kapal memiliki kaitan yang erat terhadap perhitungan nilai GZ kapal. Penataan muatan di atas kapal merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi stabilitas kapal. Penataan muatan haruslah memperhatikan kapasitas kapal serta volume, berat dan posisi muatan karena akan mempengaruhi parameter stabilitas kapal seperti titik M metacentre, B bouyancy dan G gravity. Kurva stabilitas kapal purse seine Bulukumba pada Gambar 4.10 dan 4.11 menunjukan nilai GZ kapal purse seine Bulukumba pada musim puncak dan musim paceklik. Nilai GZ kapal purse seine Bulukumba pada seluruh kondisi distribusi muatan memiliki nilai yang tidak terlalu berbeda. Nilai GZ maksimum kapal purse seine Bulukumba pada musim paceklik lebih tinggi dibandingkan pada musim puncak yang disebabkan adanya perbedaan distribusi muatan di atas kapal. Nilai GZ maksimum kapal purse seine Bulukumba dalam kondisi intact stability kedap air pada seluruh kondisi dicapai pada sudut oleng 65 . Nilai flooding angle kapal purse seine Bulukumba pada musim puncak sebesar 16 PU-K1 dan 15 PU-K2 dan PU-K3. Perbedaan nilai flooding angle tersebut disebabkan karena adanya perbedaan jumlah muatan sehingga terjadi perbedaan tinggi draft yang berakibat pada perbedaan ukuran freeboard. Adapun pada musim paceklik nilai flooding angle kapal purse seine Bulukumba sebesar 16 pada seluruh kondisi yang diakibatkan perbedaan jumlah muatan yang tidak terlalu besar pada seluruh kondisi. Flooding angle adalah sudut oleng kapal hingga air membasahi atau naik ke atas deck kapal. Nilai flooding angle menunjukan nilai GZ maksimum kapal purse seine Bulukumba dalam kondisi un- intact stability pada musim puncak dicapai pada sudut oleng 16 PU-K1 dan 15 PU-K2 dan PU-K3, sedangkan pada musim paceklik dicapai pada sudut oleng 16 pada seluruh kondisi. Hal tersebut berarti kapal purse seine Bulukumba dalam kondisi un-intact stability hanya mampu kembali tegak pada saat mencapai nilai flooding angle. Kualitas stabilitas kapal purse seine Bulukumba pada musim puncak dan paceklik pada Tabel 4.6 menunjukan luas area di bawah kurva stabilitas statis pada sudut tertentu kriteria A, B dan C, berada cukup tinggi di atas nilai kriteria stabilitas IMO sehingga kapal purse seine Bulukumba tergolong aman saat beroperasi. Pada musim puncak, kondisi stabilitas terbaik untuk kriteria A yaitu kondisi kapal PU-K2 dan PU-K3 sedangkan kondisi stabilitas terbaik untuk kriteria B, C dan D yaitu pada kondisi kapal PU-K1. Adapun kondisi stabilitas terbaik untuk kriteria F yaitu pada kondisi kapal PU-K3. Pada musim paceklik kondisi kapal PA-K3 memiliki kondisi stabilitas terbaik pada semua kriteria. 33 Gambar 4.10 Kurva stabilitas kapal purse seine Bulukumba pada musim puncak Gambar 4.11 Kurva stabilitas kapal purse seine Bulukumba pada musim paceklik 34 Tabel 4.6 Kualitas stabilitas kapal purse seine Bulukumba pada musim puncak dan musim paceklik Kriteria IMO a PU-K1 PU-K2 PU-K3 PA-K1 PA-K2 PA-K3 A 0.055 m. rad 0.148 0.149 0.149 0.148 0.151 0.153 B 0.09 m. rad 0.252 0.251 0.250 0.252 0.258 0.262 C 0.03 m. rad 0.103 0.102 0.101 0.103 0.106 0.108 D 0.2 m 1.27 1.25 1.24 1.27 1.31 1.34 E 25 65 65 65 65 65 65 F 0.35 m 1.94 1.97 1.98 1.94 1.99 2.01 Sumber : a IMO 1995 Nilai stabilitas kapal purse seine Bulukumba mengalami perubahan seiring dengan perubahan distribusi muatan pada musim puncak dan musim paceklik. Perbedaan distribusi muatan kapal purse seine Bulukumba pada musim puncak dan musim paceklik sangat menentukan kualitas stabilitas kapal saat beroperasi. Perbedaan jumlah hasil tangkapan antara musim puncak dan musim paceklik menyebabkan adanya perbedaan berat dan distribusi muatan di atas kapal. Jumlah hasil tangkapan kapal purse seine Bulukumba pada musim puncak yang lebih besar dibandingkan pada musim paceklik menyebabkan nilai GZ kapal pada musim paceklik lebih baik dibandingkan pada musim puncak. Marjoni et al. 2010 mengemukakan bahwa nilai GZ statis dan nilai luas area di bawah kurva akan mengalami perubahan sesuai dengan perubahan distribusi muatan yaitu nilai GZ dan GM akan mengecil jika terjadi penambahan muatan. Nilai rasio dimensi utama kapal purse seine Bulukumba cenderung lebih besar dari rentang nilai kapal-kapal purse seine di Indonesia dan Jepang. Nilai Cm kapal purse seine Bulukumba telah berada pada rentang nilai kapal-kapal purse seine di Indonesia dan Jepang, namun nilai Cb dan Cp belum berada pada rentang nilai kapal-kapal purse seine di Indonesia dan Jepang. Bentuk kasko kapal purse seine Bulukumba berbentuk round bottom dan tergolong gemuk yang disebabkan oleh nilai Cb dan Cp kapal yang besar. Distribusi muatan kapal purse seine Bulukumba pada masing-masing kondisi berdasarkan musim penangkapan memiliki pengaruh terhadap perubahan nilai stabilitas kapal. Stabilitas kapal purse seine Bulukumba telah memenuhi nilai kriteria stabilitas IMO pada tiga kondisi muatan dalam dua musim penangkapan ikan sehingga cukup aman saat beroperasi. Kondisi stabilitas terbaik kapal purse seine Bulukumba yaitu pada kondisi PA-K3. 5 KERAGAAN TEKNIS KAPAL KARGO BULUKUMBA Perencanaan kapal secara tepat merupakan langkah yang paling penting dalam membangun sebuah kapal agar tujuan operasional kapal dapat tercapai. Karakteristik sebuah kapal sangat ditentukan oleh tujuan operasionalnya, sehingga masing-masing jenis kapal memiliki ketentuan-ketentuan sebagai penunjang tercapainya tujuan operasional sebuah kapal. Wahyono 2011 menjelaskan bahwa 35 pada umumnya kapal memiliki sifat dan syarat-syarat sesuai dengan jenis kapal seperti kapal penumpang, kapal kargo dan kapal perikanan pada hal-hal tertentu memiliki perbedaan antara satu sama lainnya. Oleh karena itu sangat penting diketahui karakteristik sebuah kapal begitupun dengan kapal kargo Bulukumba sehingga dapat diketahui kemampuan kapal saat beroperasi. Kapal kargo Bulukumba merupakan jenis armada pelayaran rakyat sehingga tergolong kapal kargo umum yang berukuran kecil dan difungsikan untuk mengangkut berbagai jenis muatan dengan rute pelayaran yang tidak terlalu jauh. Hadi dan Zain 2011 mengatakan bahwa kapal kargo umum yang berukuran kecil didesain untuk mengangkut berbagai macam jenis muatan pada jarak dekat antar pelabuhan dengan jenis muatan yang diangkut umumnya berupa barang-barang kebutuhan pokok.

5.1 Rasio Dimensi Utama