II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Energi Surya
Energi surya merupakan radiasi elektromagnetik yang memancar dan bersumber dari matahari secara terus menerus. Bumi dengan jarak rata-rata 1.5 x 10
11
meter dari matahari hanya menerima sebagian kecil dari radiasi tersebut. Dari hasil fusi yang mengubah 4 ton hidrogen menjadi helium tiap
detiknya dan mengeluarkan panas dengan laju 10
24
kWhdetik, Indonesia mendapat suatu karunia yang sangat besar mengingat posisinya yang berada pada daerah khatulistiwa sehingga dapat memanfaatkan
energi matahari tersebut untuk berbagai keperluan hampir sepanjang waktu dengan besarnya energi yang jatuh di wilayah Indonesia mencapai 9 x 10
17
kJtahun atau setara dengan 28.35 x 10
18
MWe Abdullah et.al.,1998.
Pada prinsipnya energi surya dapat dikonversi menjadi energi dalam bentuk lain sehingga langsung dapat digunakan untuk menunjang kegiatan industri. Teknik pemanfaatannya dapat mengikuti salah satu
dari cara berikut : a.
Pemanfaatan energi panas b.
Konversi menjadi energi listrik c.
Pemanfaatan molekul proses fotosintesis atau proses biologis. Pemanfaatan energi surya selain untuk keperluan diatas juga banyak digunakan pada bidang pertanian
terutama penanganan pasca panen pengeringan. Efektifitas pemanfaatan energi surya dapat ditingkatkan dengan menggunakan sistem pengumpul panas atau kolektor. Sinar matahari
dikonsentrasikan pada suatu tempat sehingga diperoleh suhu yang meningkat. Kolektor digunakan untuk mengumpulkan radiasi surya dan mengubahnya menjadi panas. Pada umumnya bahan yang
digunakan sebagai penyerap panas adalah plat logam yang dicat warna hitam black body. Untuk memperbaiki suhu udara yang dihasilkan, alat pengering dilengkapi dengan gudang penyimpan panas
yang berfungsi memperkecil fluktasi suhu dan memperpanjang waktu pengeringan. Ciri khusus radiasi surya adalah sifat keberadaannya yang selalu berubah-ubah sehingga meskipun
hari sedang cerah dan sinar surya tersedia banyak, nilainya berubah dengan titik maksimum pada tengah hari karena bertepatan dengan jarak lintasan terpendek sinar surya menembus atmosfir dan jumlah
radiasi surya yang jatuh pada permukaan bumi dipengaruhi oleh sudut deklinasi surya yang merupakan perubahan posisi planet bumi dengan sudut kemiringan 23.45
⁰ terhadap orbitnya atau sudut antara garis matahari dan bumi dengan bidang ekuator Abdullah et al.,1998.
Radiasi surya yang dipancarkan ke bumi melewati atmosfir akan diserap sebagian dan sebagian lagi dipantulkan. Radiasi yang diterima dalam bentuk gelombang pendek. Cahaya gelombang pendek
memiliki energi lebih besar dari cahaya gelombang panjang. Gelombang pendek matahari jika diserap oleh suatu benda akan berubah menjadi gelombang panjang dengan memancarkan panas Abdullah et
al.,1998.
2.2. Kolektor Surya