1. Apakah terdapat perbedaan kinerja reksa dana konvensional dengan kinerja indeks konvensional LQ45?
2. Apakah terdapat perbedaan kinerja reksa dana syariah dengan kinerja indeks syariah JII?
3. Apakah terdapat perbedaan kinerja reksa dana syariah dengan kinerja reksa dana konvensional?
C. Batasan Masalah
Penelitian ini dibatasi pada analisis perbandingan kinerja reksa dana campuran syariah dan reksa dana campuran konvensional pada BEJ tahun 2004-2006. Reksa dana
campuran memiliki alokasi aktiva yang didistribusikan pada investasi saham untuk tujuan pertumbuhan, obligasi untuk pendapatan, dan pasar uang atau deposito berjangka untuk
tunai dan stabilitas dengan tingkat return dan risiko yang moderat.
D. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah, maka tujuan penelitian akan dijelaskan sebagai berikut ini.
1. Memberikan bukti empiris bahwa terdapat perbedaan kinerja reksa dana konvensional dengan kinerja indeks konvensional LQ45.
2. Memberikan bukti empiris bahwa terdapat perbedaan kinerja reksa dana syariah dengan kinerja indeks syariah JII.
3. Memberikan bukti empiris bahwa terdapat perbedaan kinerja reksa dana syariah dengan kinerja reksa dana konvensional.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada beberapa pihak. 1. Investor dan investor potensial yaitu bahwa dari hasil penelitian ini diharapkan
dapat memberikan informasi mengenai perbandingan kinerja dan prospek reksa dana syariah dan reksa dana konvensional terkait dengan keputusan untuk berinvestasi
atau tidak berinvestasi pada reksa dana syariah dan reksa dana konvensional. 2. Manajer investasi diharapkan dapat meningkatkan kinerja reksa dana, melalui
pengembangan strategi yang baik yang meliputi pula seleksi saham yang efisien dan alokasi dana yang efektif supaya kinerja reksa dana melebihi kinerja pasarnya, karena
pada akhirnya secara khusus pasar modal akan berkembang serta secara umum kondisi ekonomi akan membaik.
3. Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Bapepam-LK diharapkan semakin
meningkatkan peranannya
selaku otoritas
pasar modal
dalam pengembangan kebijakan pasar modal konvensional serta meningkatkan
peranannya bersama dengan DSN dan DPS dalam menangani pasar modal syariah dan pengembangan kebijakan pasar modal syariah di Indonesia. Hal tersebut sangat
penting untuk mengantisipasi fenomena disintermediasi pasar keuangan, yaitu bergesernya peran bank komersial ke pasar modal dalam mobilisasi dana ke sektor
produktif.
F. Sistematika Bab-Bab Berikutnya