portofolio saham konvensional di berbagai kriteria yaitu Sharpe Index, Treynor Index, dan Jansen Index
. Rachmayanti 2006 juga melakukan analisis terhadap proses penseleksian secara
syariah shariah screening process. Hasil penelitian menunjukkan bahwa shariah screening process
memberikan pengaruh terhadap kualitas kinerja portofolio saham syariah. Hal tersebut dapat dilihat dari kinerja portofolio saham syariah yang mengungguli
kinerja portofolio saham konvensional selama periode tahun 2001-2002, sehingga shariah screening process
memberikan pengaruh positif terhadap kinerja suatu portofolio saham syariah.
Effendy, Purwantoro, dan Siswadi 2007 meneliti kinerja reksa dana pada tahun 2004-2005 menggunakan pengukuran Sharpe, Treynor, Jensen, Information Ratio, dan
DEA Super Efficiency . Penelitian tersebut memberikan hasil bahwa kinerja reksa dana
tahun 2004 lebih baik daripada tahun 2005. Berdasarkan hal tersebut maka diturunkan hipotesis berikut.
H3 : Terdapat perbedaan kinerja reksa dana syariah dengan reksa dana konvensional.
E. Kerangka Teoritis
Penelitian ini ditujukan untuk menganalisis perbandingan kinerja reksa dana syariah dengan reksa dana konvensional di BEJ tahun 2004-2006, namun karena adanya
keterbatasan peneliti, analisis perbandingan hanya dikhususkan untuk kinerja reksa dana campuran syariah dengan reksa dana campuran konvensional. Analisis kinerja reksa dana
campuran konvensional dilakukan dengan menghitung tingkat return dan risiko, kemudian membandingkannya dengan kinerja indeks konvensional LQ45. Analisis kinerja reksa
dana campuran syariah dilakukan dengan menghitung tingkat return dan risiko, kemudian membandingkannya dengan kinerja indeks syariah JII. Analisis kinerja indeks syariah
JII dengan indeks konvensional LQ45 dilakukan dengan menghitung tingkat return dan risiko, kemudian membandingkannya dengan kinerja pasar IHSG.
Penelitian ini terdiri dari empat tahap. Tahap pertama menguji H1 dan H2 yaitu melakukan analisis perbandingan return reksa dana dengan benchmark pembandingnya,
menggunakan uji beda independent sample t-test. Tahap kedua menguji H1 dan H2 yaitu melakukan analisis perbandingan risiko reksa dana dengan benchmark pembandingnya,
menggunakan uji beda one sample t-test. Tahap ketiga menguji H3 yaitu melakukan analisis perbandingan return dan risiko reksa dana syariah dengan reksa dana
konvensional, menggunakan uji beda independent sample t-test. Analisis perbandingan kinerja antara kedua reksa dana tersebut untuk mengetahui kinerja reksa dana mana yang
lebih baik yaitu dengan melakukan perangkingan dengan menggunakan Sharpe Index, Treynor Index, Jensen Index, MM Index,
serta TT Index. Tahap keempat menguji H3 yaitu melakukan analisis pengukuran security selection ability dan market timing ability.
Security selection ability merupakan kemampuan manajer investasi dalam memilih
sekuritas yang tepat. Market timing ability merupakan kemampuan manajer investasi dalam hal antisipasi terhadap perubahan pasar dimana apabila pasar akan menurun maka
manajer investasi akan mengubah komposisi portofolio yang dikelolanya pada sekuritas yang lebih rendah volatilitasnya dan begitu pula sebaliknya.
Apabila kinerja reksa dana syariah lebih baik daripada kinerja reksa dana konvensional, berarti proses penyeleksian berdasarkan syariah memberikan pengaruh
positif, reksa dana syariah telah terdiversifikasi dengan baik, serta baik pada kondisi pasar modal bearish dan bullish kinerja reksa dana syariah lebih unggul daripada kinerja reksa
dana konvensional. Apabila kinerja kedua reksa dana serta kinerja kedua indeks pasar memberikan hasil lebih baik daripada kinerja pasar maka pada kondisi pasar modal bullish
dapat mendukung hal tersebut. Hal ini disebabkan karena investasi syariah terutama yang
berdasar prinsip bagi hasil mengandung ketidakpastian return yang lebih tinggi. Dengan ketidakpastian yang lebih tinggi, maka suatu investasi mengandung risiko yang lebih
tinggi, sehingga mengandung return harapan expected return yang lebih tinggi pula Achsien, 2003.
Uji Beda Independent Sample t-Test
Gambar 1 Kerangka Teoritis Pengujian Hipotesis
REKSA DANA
Pendapatan Tetap
Indeks Campuran
Terproteksi Pasar
Uang
Reksa Dana Syariah Reksa Dana Konvensional
Model Analisis Perbandingan Kinerja 1.
Sharpe Index 2.
Treynor Index 3.
Jensen Index 4.
The MM Index 5.
The TT Index Kinerja Pasar LQ45
1. Tingkat Return 2. Tingkat Risiko
Analisis Perbandingan Kinerja Saham
Kinerja Pasar JII 1. Tingkat Return
2. Tingkat Risiko
Kinerja Reksa Dana Syariah 1. Tingkat Return
2. Tingkat Risiko Kinerja Reksa Dana Konvensional
1. Tingkat Return 2. Tingkat Risiko
Model Pengukuran Security Selection Ability
dan Market Timing Ability 1. Model Henriksson dan Merton
2. Model Treynor dan Mazuy
BAB III METODOLOGI PENELITIAN