3. Kinerja Reksa Dana Syariah dan Konvensional
Metode yang digunakan untuk mengukur kinerja reksa dana syariah dan konvensional menggunakan metode composite risk adjusted measures dari kinerja
portofolio, yang mempertimbangkan aspek return dan risiko dalam proses pengevaluasian. Metode yang digunakan yaitu Jensen Index, Sharpe Index, Treynor Index, MM Index, serta
TT Index . Metode yang digunakan untuk mengukur kinerja manajer investasi yaitu model
pengukuran security selection ability serta market timing ability yang dikembangkan oleh Henriksson dan Merton 1981 serta model pengukuran market timing ability gamma
yang dikembangkan oleh Treynor dan Mazuy 1966.
a. Sharpe Index Si
Sharpe index merupakan ukuran kinerja portofolio yang dikembangkan oleh
William Sharpe 1966. Pengukuran dengan metode Sharpe didasarkan atas risiko premium yaitu perbedaan selisih antara laba rata-rata investasi sekuritas dengan sekuritas
bebas risiko SBI dan SWBI. Sharpe index adalah rasio risk premium terhadap simpangan baku Achsien, 2003: 101. Risk premium adalah excess return sebuah portofolio dari
return pasar. Standar deviasinya merupakan total dari risiko portofolio tersebut. Sharpe
index mengukur return per unit dari total risiko Maginn dan Tuttle, 1990: 14-19 dalam
Rachmawati, 2006. Dalam model ini yang dipertimbangkan relevan sebagai basic risk- adjusted
adalah total risiko risiko sistematik dan risiko tidak sistematik. Sharpe index dirumuskan sebagai berikut Achsien, 2003: 101:
i Rf
Ri Si
σ −
= ………………………...
6 dimana:
Si =
Sharpe index reksa dana i Ri
= return
reksa dana i Rf
= return risk free rate
2
R
i =
standar deviasi reksa dana i
b. Treynor Index Ti
Treynor index merupakan ukuran kinerja portofolio yang dikembangkan oleh Jack
Treynor 1965. Pengukuran Treynor pada dasarnya tidak berbeda dengan pengukuran Sharpe, hanya saja yang bertindak sebagai pembaginya adalah beta
β yang merupakan
risiko sistematik atau risiko pasar. Risiko tidak sistematik diasumsikan dapat diminimumkan melalui diversifikasi portofolio. Dalam model ini yang dipertimbangkan
relevan sebagai basic risk-adjusted adalah risiko sistematis. Treynor index dirumuskan sebagai berikut Achsien, 2003: 102:
i Rf
Ri Ti
β −
= …………………………….
7
dimana: T
= Treynor index
reksa dana i Ri
= return
reksa dana i Rf
= return risk free rate
i
β =
beta pasar i
c. Jensen Index Ji atau Jensen’s Alpha Alpha
Model ini dibuat oleh Michael C. Jensen 1968 yang didasarkan pada Capital Asset Pricing Model
CAPM. Dalam model ini yang dipertimbangkan relevan sebagai basic risk-adjusted
adalah risiko sistematis, dengan memodifikasi untuk merefleksikan superioritas atau inferioritas manajer portofolio dalam melakukan peramalan harga
sekuritas. Superioritas atau inferioritas dapat terjadi karena dua faktor, yaitu 1 kemampuan manajer portofolio untuk memilih undervalued sekuritas secara konsisten
dan 2 kemampuan manajer portofolio untuk memprediksikan market movement dan altering its portfolio for adapt to market change
Effendy dkk., 2007. Jensen’s Alpha dirumuskan menggunakan regresi linier sederhana sebagai berikut Jensen, 1968:
t ft
mt p
p ft
pt
R R
R R
µ β
α
+ −
+ =
−
………………......... 8
dimana: Rpt
= return
portofolio atau reksa dana p pada waktu t Rft
= return risk free rate
pada waktu t
p
α =
Jensen’s Alpha
p
β =
risiko sistematik dari portofolio p Rmt
= return
pasar portofolio pada waktu t
t
µ =
the error term pada waktu t
d. The Modigliani and Modigliani Index MM
Pengukuran MM merupakan pengembangan Si yang sering digunakan karena MM lebih mudah dipahami dari pada Si. MM dikembangkan oleh Modigliani and Modigliani
1997 dalam Hayat, 2006 dan mentransformasi Si dari reksa dana terhadap suatu persentase return. Pengukuran ini sangat menarik karena MM mengevaluasi kinerja dari
suatu reksa dana relatif terhadap kinerja pasar dari pada pengukuran Si. MM secara matematis dijelaskan sebagai berikut:
……………………….......... 9
Sm indeks Sharpe pasar secara matematis dijelaskan sebagai berikut:
m Rf
Rm Sm
σ −
= ……………………….......
10 dimana:
Sm =
Sharpe index pasar Rm
= return
pasar Rf
= return risk free rate
σ m =
standar deviasi pasar
m
Sm Si
MM σ
− =
e. The Treynor and Treynor Index TT
Seperti MM, TT juga merupakan pengembangan kinerja lainnya Ti untuk membuatnya menjadi lebih mudah dipahami. TT secara matematis dijelaskan sebagai
berikut Body, Kane, dan Marcus, 2005 dalam Hayat, 2006: ………………………........
11
4. Model Pengukuran Security Selection Ability dan Market Timing Ability