Karakteristik Konflik Manfaat Konflik Cara Berurusan dengan Konflik Internal

commit to user 18 Yang tetap perlu diingat adalah bahwa semua peristiwa dalam kehidupan manusia selalu mengandung campur tangan Tuhan, penguasa jagad raya, dan bahwa sesungguhnya Tuhan tiada pernah merubah nasib manusia, kecuali apabila manusia itu mau berusaha merubah nasibnya sendiri.

1. Karakteristik Konflik

Konflik adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan. Di dalam konsep kerjasama tim ada “form, storm, norm, perform”. Selain pembentukan, penciptaan norma dan standar, dan berunjuk kerja, ada juga badai. Di dalam konsep perubahan ada “pain, isolate, heal, dan commitment”. Selain mengisolasi diri, penyembuhan, dan berkomitmen, ada juga merasakan sakit. Semua fase di dalam kerjasama tim dan perubahan itu adalah tahapan-tahapan yang paling alamiah di dalam kehidupan. Maka, konflik sebenarnya juga membawa kebaikan di baliknya. Konflik terjadi ketika ada dua atau lebih nilai, sudut pandang, prinsip, atau pendapat berkontradiksi satu sama lain. Konflik dapat terjadi: a. Di dalam diri kita sendiri konflik internal, yaitu ketika merasa tak lagi hidup di dalam sistem nilai yang kita yakini sebagai kebaikan dan kebenaran. b. Ketika kita merasa bahwa nilai, sudut pandang, prinsip, atau pendapat kita sedang terancam konflik eksternal. c. Ketika kita merasa terancam oleh ketakutan dan kekhawatiran akibat kekurangtahuan atau oleh sesuatu yang tidak kita ketahui, atau oleh rasa kurangnya pencapaian konflik eksternal. Ini bisa diselesaikan dengan terus belajar.

2. Manfaat Konflik

a. Konflik memberi kekuatan untuk lebih fokus pada isu-isu dari persoalan. b. Konflik membantu kita untuk tetap hidup realistis di dunia nyata yang tidak sempurna. c. Konflik membantu kita untuk belajar dan mengambil manfaat dari berbagai perbedaan. commit to user 19

3. Cara Berurusan dengan Konflik Internal

a. Identifikasi konfliknya, jika perlu jadikan proyek dan beri nama. Ingatlah bahwa nama = makna. Tanpa nama, sulit memberi makna. Dan tanpa makna, yang ada adalah kebingungan dan ketidakjelasan. b. Berbicaralah kepada seseorang. Ini diperlukan untuk meringkaskan konflik menjadi deskripsi yang lebih pendek dan akurat. c. Ambillah sebuah sudut pandang terhadap konflik. Gunakan sebuah kacamata, misalnya pengembangan diri, kemajuan karir, pribadi, masa depan profesi, karyawan, pebisnis, dan sebagainya. Seberapa pentingkah terselesaikannya konflik ini? Apakah memburuknya konflik ini terjadi karena kita lelah, karena kita marah, atau karena hal lain? Apa peran diri kita di dalam konflik ini? Pemicu, penyebab, memperparah, meringankan, memperjelas, memperberat? Ini diperlukan untuk memutuskan apakah kita perlu melakukan yang nomor 2 di atas. d. Lakukan apa yang bisa kita lakukan secara konstruktif terkait dengan konflik. Uraikan deskripsi konflik poin 2 di atas menjadi poin-poin isu. Pilih setidaknya satu isu yang bisa kita garap untuk keluar dari konflik. Lalu tentukan setidaknya tiga tindakan terkait dengan isu itu. Untuk setiap tindakan, tentukan minimal tiga pro dan kontranya. Pilih tindakan yang paling meringankan konflik. e. Lakukan. Tunggu perkembangan setidaknya satu hari, guna menentukan tindakan lain.

B. Tinjauan Tentang Seni Lukis