commit to user
51 percikan warna putih diantara sosok tubuh dan tulisan orange. Terdapat
bidang kotak berwarna merah dengan tanda silang yang terdapat di tengahnya. Background
merupakan kombinasi beberapa bidang yang membentuk angka tujuh mengisi sebagian besar bidang lukisan.
Secara umum pelukis ingin menceritakan ungkapan dari dalam diri secara tajam jelas dan tegas tentang keinginan untuk mencari teman sebanyak
mungkin. Visualisasi goresan membentuk tulisan orange digunakan sebagai medium penegasan bahwa segala sesuatu yang diungkapkan dari dalam
dirinya adalah sesuatu yang positif dan menyenangkan. Disini pelukis ingin mengungkapkan optimisme tentang memaknai tulisan orange itu sendiri,
bahwa pelukis membuka diri untuk menjalin hubungan pertemanan atau sparing partner
dalam pergaulannya di dunia kesenian. Untuk lebih menguatkan uangkapan tersebut muncul goresan warna putih membentuk
tanda plus berwarna putih yang dipadukan dengan goresan membentuk kotak berwarna merah dengan tanda silang di tengahnya sebagai pengikat segala
sesuatu yang positif dan menyenangkan untuk disampaikan. Background yang jika diperhatikan membentuk angka tujuh mengisi sebagian besar bidang
lukisan. Cara ini merupakan interaksi yang dipakai pelukis secara terselubung yang memiliki arti “pitulungan”, yaitu pengharapkan pada diri pelukis
sebagai bagian dari motivasi.
6. Prb’ Menusuk Jantungku
Gambar 10
Karya berjudul : “Prb’ menusuk jantungku”
Acrylic on canvas , 470 x 130 cm, 2010
commit to user
52 Karya “Prb’ menusuk jantungku” mengambil subject matter sebuah
jarum dari material besi dan benang merah dalam panel lukisan. Jarum terbuat dari material besi, benang terbuat dari material tali berwarna merah, cat yang
digunakan acrylic warna diatas kain kanvas. Digambarkan secara simbolik bahwa jarum menempel pada bidang kanvas dengan benang merah yang
tersulam pada bidang lukisan serta latar belakang bidang persegi berwarna putih, merah, abu-abu dan hitam yang jika diperhatikan membentuk angka
tujuh. Sapuan warna merah mengesankan perasaan hati yang hancur akibat tusukan jarum. Visualisasinya menggunakan teknik goresan kuas secara
ekpresif untuk mendapatkan kesan kalut. Lukisan ini memiliki keseimbangan asimetris yang didapat melalui penempatan bidang dan warna di kiri dan
kanan sehingga menimbulkan balance of area. Penempatan jarum di tengah menjadikannya sebagai center of interest karena objek jarum menempel pada
kanvas dan terbuat dari material besi. Background yang jika diperhatikan merupaka kombinasi beberapa bidang yang membentuk angka tujuh mengisi
sebagian besar bidang lukisan, memiliki arti “pitulungan”, yaitu memohon pertolongan.
Pada umumnya jarum digunakan untuk menjahit kain yang dipotong, terpotong atau sobek. Tetapi disini pelukis mengartikan jarum dan benang
dalam sebuah jahitan sebagai tanda penekanan rasa sakit yang ditimbulkan dari tusukan secara konstan dan diagonal sehingga penekanan symbol rasa
sakit dirasakan berulang-ulang. Warna merah yang digoreskan secara ekspresif menyerupai percikan darah yang keluar dari hati lebih memperkuat
tema rasa sakit yang diinginkan. Background
yang secara dominant memenuhi bidang kanvas jika diperhatikan membentuk angka tujuh, memiliki arti
“pitulungan” , yaitu dari tema perasaan sakit tersebut megharapkan
penyelesaian atau solusi yang kemudian penulis harapkan menimbulkan introspeksi kedalam diri sendiri. Bagi diri pribadi karya ini menjadi semacam
diary atas keinginan saya untuk “membunuh” sisi regret yang saya miliki
yang terkadang justru menjadi titik lemah dan menyakiti diri saya sendiri. Maka dari itu karya ini merupakan wujud dari rasa sakit pada diri pribadi yang
selalu menyelimuti.
commit to user
53
7. Air mata