Potret Diri DESKRIPSI KARYA

commit to user 46

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENCIPTAAN

A. DESKRIPSI KARYA

1. Potret Diri

Karya berjudul Potret Diri berbicara tentang seseorang yang ingin melihat dirinya sendiri lewat kaca, kamera dengan memotret, ataupun menggunakan alat yang lainnya agar dapat melihat sosok dari dirinya sendiri. Dalam karya ini pelukis menceritakan tentang karakter pribadi pelukis sebelum adanya pengaruh dari luar. Dari sinilah pelukis merespon untuk dapat mendokumentasikan diri melalui cara yang berbeda yaitu dengan melukis. Gambar 6 Karya berjudul : “Potret diri” Acrylic on Canvas , 30 x 70 cm x 8, 2010 35 commit to user 47 Secara umum pelukis ingin membangun penyadaran tentang jalan hidupnya dan berusaha memaknainya. Melalui delapan bidang panel kanvas, pelukis melukis wajah pelukis sendiri dengan berbagai ekspresi wajah. Dalam prosesnya jika diperhatikan terdapat goresan membentuk angka tujuh yang mengisi pada setiap panel lukisan. Cara ini merupakan interaksi yang dipakai pelukis secara terselubung yang memiliki arti “pitulungan”, yaitu pengharapkan pada diri pelukis sebagai bagian dari motivasi untuk berhadapan dengan orang lain pelukis dapat lebih mengutamakan keceriaan, dilihat dari pemilihan warna pelukis yang manis. 2. Sebuah perjalanan hidup… Karya performance ini menceritakan tentang realitas dalam pergulatan kehidupan yang cenderung monoton tanpa adanya sebuah perubahan yang dapat memberikan warna lain, dari sinilah titik awal pembuatan konsep karya ini. Secara umum seniman ingin membangun penyadaran tentang jalan hidup yang telah dijalani dan berusaha untuk memaknainya. Dalam hal ini pelukis menghadapi sebuah fenomena yang membelenggu jalan pikirannya, yakni dengan seabrek permasalahan-permasalahan yang datang tanpa henti antara berkesenian, idealis agama, konsumeris, dan pendidikan. Dari berbagai permasalahan tersebut seniman dihadapkan dalam sebuah pilihan dimana nantinya pilihan tersebut dapat membimbingnya sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Namun demikian pilihan yang dianggap indah dan menyenangkan itu malah membawanya pada permasalahan yang lebih komplek, sehingga seniman menemui jalan buntu untuk bisa bangkit dari keterpurukanmya sampai pada akhirnya seniman menemukan sebuah angka tujuh yang dimaknai seniman sebagai “pitulungan” pertolongan. Angka tujuh ini merupakan sebuah pencerahan untuk dapat bangkit dan menyongsong hari depan yang lebih baik. Dari pemaknaan angka tujuh tersebut seniman menemukan kedamaian dari berbagai rasa penyesalan akan apa yang telah dijalaninya, dengan mendekatkan diri pada Sang Pencipta. AMIEN…………………. commit to user 48 3. Where is My Head?