I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang memiliki berbagai macam suku bangsa, bahasa, pola kehidupan yang berbeda satu sama lainnya, selain itu indonesia
memiliki berbagai macam budaya bangsa yang berpotensi untuk dijadikan objek wisata daerah dan mampu menarik para wisatawan baik wisatawan domestik
maupun mancanegara. Potensi wisata-wisata yang dimiliki oleh setiap daerah sangat beragam, seperti wisata alam, wisata air, wisata belanja serta wisata kuliner
menjadi daya tarik suatu daerah untuk dikunjungi oleh para wisatawan. Salah satu daerah yang memiliki objek wisata yang mampu menarik para
wisatawan adalah Kota Bogor. Kota Bogor merupakan kota yang dikeliligi pegunungan serta beriklim dingin sehingga Kota Bogor memiliki berbagai macam
tempat pariwisata diantaranya Kebun Raya Bogor, Puncak, Taman Safari, Gunung Bunder dan masih banyak wisata lainnya. Selain itu Bogor memiliki wisata
belanja seperti factory outlet, dan wisata kuliner. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata menyebutkan perkembangan jumlah kunjungan wisatawan ke Kota
Bogor semakin bertambah jumlahnya. Wisatawan yang berkunjung ke Kota Bogor tidak hanya wisatawan domestik namun wisatawan mancanegara juga
sering berkunjung ke Kota Bogor. Pada tahun 2005 sampai 2009 perkembangan jumlah kunjungan wisatawan domestik ke Kota Bogor terus meningkat. Grafik
pertumbuhan jumlah wisatawan dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1 . Grafik Pertumbuhan Kunjungan Wisatawan ke Kota Bogor
Sumber : Dinas Pariwisata Kota Bogor Tahun 2009 1.533.513
1.807.115 2.086.926
2.249.484 2.729.679
500.000 1.000.000
1.500.000 2.000.000
2.500.000 3.000.000
2005 2006
2007 2008
2009
Jumlah
Data Perkembangan Kunjungan Wisatawan ke Kota Bogor
161 178
192 222
248 268
100 200
300
2002 2003
2004 2005
2006 2007
Pertumbuhan Jumlah dan Restoran di Kota Bogor
Seiring bertambahnya jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kota Bogor dan berkembangnya era modernisasi yang berdampak terhadap gaya hidup
masyarakat saat ini, diantaranya kebiasaan masyarakat untuk makan di luar rumah atau di restoran-restoran yang berkembang pesat di Kota Bogor. Restoran
memberikan kemudahan bagi masyarakat perkotaan yang cenderung sangat sibuk dan tidak punya waktu luang untuk menyediakan makanan sendiri. Selain itu
restoran juga dapat dijadikan tempat berkumpul atau tempat pertemuan dengan klien bisnis. Hal itu menyebabkan restoran di kota-kota besar cepat berkembang
salah satunya di Kota Bogor. Pertumbuhan jumlah restoran di Kota Bogor dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2. Grafik Pertumbuhan Jumlah Restoran di Kota Bogor
Sumber: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bogor Tahun 2008
Perkembangan jumlah restoran di Kota Bogor berdampak terhadap persaingan antar restoran. Pelayanan, rasa, kemudahan menjakau serta
kenyamanan menjadi faktor-faktor yang diperhitungkan oleh para konsumen dalam memilih restoran-restoran tersebut. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota
Bogor menerangkan bahwa perkembangan restoran berdasarkan jenis hidangan dengan pertumbuhan yang sangat cepat adalah restoran Indonesia. Perkembangan
jumlah restoran di Kota Bogor berdasarkan hidangan dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1 . Perkembangan Restoran di Kota Bogor Berdasarkan Jenis Hidangan
yang Disajikan Pada Tahun 2005-2008 Jenis
Hidangan Jumlah Unit
Rata-Rata Pertumbuhan 2005 2006
2007 2008
Indonesia 45 48
51 54
49,5 Daerah 38
39 41
43 40,2
Internasional 37
38 40
41 39
Oriental 35 36
40 47
39,5 Kontinental 40
43 45
50 44,5
Sumber : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bogor, 2008
Salah satu restoran Indonesia yang berkembang pesat di Kota Bogor dan mampu bersaing dengan restoran lainnya adalah Restoran Bukit Gumati. Bukit
Gumati merupakan salah satu cabang restoran Gumati yang berlokasi di daerah Cipaku Bogor. Restoran ini tergolong baru berdiri yakni pada tahun 2009,
walaupun begitu pelanggan yang datang tiap harinya cukup banyak seperti Restoran Gumati lainnya.
Beragam jenis restoran di Kota Bogor tentu memiliki konsumen masing- masing sesuai dengan selera mereka, namun hal tersebut tidak menutup
kemungkinan untuk menarik konsumen yang belum menjadi pelanggan. Kunjungan konsumen di restoran kadang hanya tertarik untuk mencoba makanan
yang di hidangkan oleh restoran tersebut, namun setelah kunjungan pertama tersebut tidak melakukan pembelian ulang. Kejadian tersebut tentu menjadi hal
yang tidak diinginkan oleh pengusaha restoran karena dapat membuat perusahaan mengalami penurunan konsumen yang secara langsung mempengaruhi
pendapatan perusahaan. Keadaan seperti itu yang mendorong perusahaan untuk selalu menemukan inovasi baru agar dapat menarik lebih banyak konsumen untuk
melakukan pembelian ulang. Manajer pemasaran Restoran Bukit Gumati mengungkapkan bahwa
pengunjung yang datang tidak semua pelanggan tetap, melainkan konsumen yang ingin mencoba hidangan dan suasana yang ditawarkan di Bukit Gumati. Pada
pertengahan tahun 2010 jumlah pendapatan Restoran Bukit Gumati cenderung menurun. Jika dilihat kondisi penurunan Restoran Bukit Gumati, maka diperlukan
riset mengenai kepuasan Pengunjung Restoran Bukit Gumati yang tergolong
restoran baru dan ingin mempunyai pelanggan tetap yang lebih banyak. 1.2
Perumusan Masalah
Pertumbuhan jumlah restoran yang cepat di Kota Bogor sangat berdampak langsung pada meningkatnya persaingan antar restoran di Kota Bogor. Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bogor menyebutkan pertumbuhan restoran di Kota Bogor terus mengalami peningkatan hingga mencapai 2.26 persen per tahun.
Berkembangnya restoran-restoran di Kota Bogor dengan menawarkan beberapa menu hidangan yang menarik serta suasana restoran yang alami membuat banyak
orang tertarik untuk mencoba hidangan-hidangan yang ditawarkan oleh restoran tersebut.
Berdirinya cabang Restoran Gumati Café yaitu Bukit Gumati pada pertengahan tahun 2009 bertujuan untuk membuat restoran khas Indonesia yang
mampu menyaingi restoran-restoran yang sudah ada. Pesaing-pesaing Restoran Bukit Gumati adalah restoran-restoran sejenis yang berada di wilayah Kota Bogor.
Pesaing-pesaing Restoran Bukit Gumati diantaranya adalah de’ leuit, Teras Air, Café Dedaunan dan Saung Kuring.
Manajer pemasaran Restoran Bukit Gumati mengungkapkan pada awal berdirinya Restoran Bukit Gumati yang terletak di Batutulis Bogor ini
mendapatkan respon positif dari para konsumen. Target pengunjung yang ditetapkan oleh Restoran Bukit Gumati hampir terpenuhi tiap harinya bahkan
dihari libur. Target pengunjung Restoran Bukit Gumati adalah 90 orang dan 187 orang pada akhir pekan, namun beberapa bulan selanjutnya jumlah pengunjung
Restoran Bukit Gumati terus mengalami penurunan. Beberapa perbaikan telah dilakukan oleh Restoran Bukit Gumati guna meningkatkan minat pengunjung
untuk datang ke Restoran Bukit Gumati diantaranya adalah Restoran Bukit Gumati bekerja sama dengan pihak event organizer untuk melakukan event Café
yang berkonsep entertainment. Namun hal tersebut tidak selalu berjalan dengan baik, sehingga Restoran Bukit Gumati memiliki inisiatif untuk selalu mengadakan
live music dengan artis lokal Kota Bogor pada akhir pekan. Hal tersebut dinilai cukup berhasil karena di akhir pekan jumlah pengunjung Restoran Bukit Gumati
meningkat hingga 2-3 kali lipat dibanding hari biasa, namun pada hari biasa jumlah pengunjung masih sangat minim dibanding pada akhir pekan.
Pada awal tahun 2010 Restoran Bukit Gumati mengalami penurunan pengunjung, sehingga penurunan jumlah pengunjung Restoran Bukit Gumati
berdampak pada penurunan tingkat pendapatan yang diperoleh oleh Restoran Bukit Gumati. Penurunan pendapatan terjadi pada pertengahan tahun 2010 yaitu
pada bulan Maret hingga bulan September. Pendapatan Restoran Bukit Gumati dapat dilihat pada Gambar 3
Gambar 3. Pendapatan Restoran Bukit Gumati Periode Januari-September 2010
Sumber : Restoran Bukit Gumati diolah
Penurunan pengunjung dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satu faktor yang diduga erat kaitannya dengan penurunan jumlah pengunjung Restoran
Bukit Gumati adalah ketidakpuasan pengunjung Restoran Bukit Gumati terhadap kinerja restoran. Untuk menyikapi hal tersebut Restoran Bukit Gumati perlu
melakukan perbaikan-perbaikan berhubungan dengan tingkat kepuasan pengunjung Restoran Bukit Gumati. Dengan begitu diharapkan Restoran Bukit
Gumati dapat mengetahui letak permasalahan yang dialami Restoran Bukit Gumati dari segi kepuasan konsumen, sehingga jumlah pengunjung yang datang
akan meningkat.
179009000
124624500 163398000
145957797 136509000
128897000 116850000
115425000 108257500
100.000.000,00 110.000.000,00
120.000.000,00 130.000.000,00
140.000.000,00 150.000.000,00
160.000.000,00 170.000.000,00
180.000.000,00 190.000.000,00
Jan Feb
Mar Aprl
Mei Jun
Jul Agst
Sept
Pendapatan Restoran Bukit Gumati Periode Januari- September 2010
Berdasarkan uraian permasalahan diatas, maka timbul pertanyaan ilmiah sebagai berikut
:
1. Bagaimana kepuasan pengunjung di Restoran Bukit Gumati Bogor.
2. Bagaimana cara untuk meningkatkan kinerja Restoran Bukit Gumati.
1.3 Tujuan Penelitian