Analisis strategi bauran pemasaran Restoran Bukit Gumati Batutulis Kota Bogor, Jawa Barat

(1)

ANALISIS STRATEGI BAURAN PEMASARAN

RESTORAN BUKIT GUMATI BATUTULIS

KOTA BOGOR, JAWA BARAT

SKRIPSI

DWI ARINI SARI H34086027

DEPARTEMEN AGRIBISNIS

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR


(2)

RINGKASAN

DWI ARINI SARI. Analisis Strategi Bauran Pemasaran Restoran Bukit Gumati Batutulis Kota Bogor, Jawa Barat.Skripsi. Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor (Di Bawah Bimbingan BURHANUDDIN).

Kota Bogor merupakan salah satu kota yang banyak dikunjungi wisatawan dikarenakan Kota Bogor memiliki beberapa tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi oleh para wisatawan, seperti Taman Safari, Kebun Raya Bogor,factory outlet dan beberapa pusat perbelanjaan lainnya. Kunjungan wisatawan yang datang ke Kota Bogor dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan usaha-usaha yang menunjang sektor pariwisata di Kota Bogor. Usaha-usaha yang dapat menunjang pertumbuhan pariwisata seperti perhotelan, factory outlet,dan pusat perbelanjaan yang ada di Kota Bogor berdampak pula pada peningkatan jumlah restoran, hal ini disebabkan oleh kebiasaan masyarakat mengkonsumsi makanan di luar rumah. Tujuan penelitian ini adalah (1) menganalisis komponen-komponen bauran pemasaran di Restoran Bukit Gumati Batutulis Kota Bogor, (2) merumuskan alternatif strategi bauran pemasaran dan prioritas strategi bauran pemasaran yang diperlukan bagi Restoran Bukit Gumati Batutulis Kota Bogor.

Penelitian dilaksanakan di Restoran Bukit Gumati Batutulis Kota Bogor, Jawa Barat. Waktu penelitian dimulai dari bulan Agustus-November 2010. Responden penelitian berjumlah lima orang, yaitu tiga orang dari pihak internal restoran terdiri dari General Manajer, Manajer Sales dan Marketing, Supervisor, dan dua orang dari pihak eksternal restoran adalah konsumen yang sudah menjadimemberRestoran Bukit Gumati Batutulis. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif untuk menganalisis komponen strategi bauran pemasaran dan Proses Hirarki Analisis (PHA) untuk merumuskan alternatif strategi bauran pemasaran dan prioritas strategi bauran pemasaran Restoran Bukit Gumati Batutulis.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa komponen-komponen strategi bauran pemasaran Restoran Bukit Gumati Batutulis meliputiproduct mix, price mix, place mix, promotion mix, process mix, people mix, dan physic mix. Dari ketujuh komponen strategi bauran pemasaran yang memiliki prioritas pertama adalahplace mix. Faktor prioritas pertama yang menjadi penentu keberhasilan dalam pemilihan startegi bauran pemasaran Restoran Bukit Gumati Batutulis adalah faktor tempat dan strategi yang tepat untuk mencapai fokus pemilihan strategi bauran pemasaran Restoran Bukit Gumati Batutulis yaitu dengan menerapkan alternatif strategi bauran pemasaran yang lebih fokus pada periklanan dan dapat dipadukan dengan promosi penjualan.

Berdasarkan hasil penelitian maka saran yang dapat diberikan kepada pihak Restoran Bukit Gumati Batutulis, yaitu fokus meningkatkan intensitas iklan melalui media elektronik, misalnya iklan di televisi lokal maupun nasional dan iklan di radio lokal serta inetrnet. Disamping itu, pembuatan website atau blog restoran isinya memberikan informasi secara lebih lengkap dan up-date mengenai produk maupun


(3)

keindahan tempat restoran dengan tampilandesignyang menarik.untuk mengembangkan E-commerce. Pada website atau blog perlu mengakomodasikan juga foto-foto tentang kondisi gedung convention hall yang sudah pernah digunakan untuk wedding dan gathering atau keadaan ketika meeting room digunakan untuk acara metting suatu instansi, sedangkan promosi penjualannya yang dapat dilakukan yaitu dengan memberikan cendera mata/souvenir spesial kepada pada konsumen yang telah menjadi member tetap restoran pada hari-hari perayaan tertentu dan pihak manajemen restoran memberikan bonus berupa dua buah gubukan/food stall yang merupakan fasilitas Paket weddingtanpa harus membayar uang tambahan lagi. Hal tersebut bertujuan untuk terus menjaga konsumen yang telah ada dan untuk menarik perhatian konsumen baru sehingga pihak restoran dapat meningkatkan jumlah pengunjung dan target yang ditentukan dapat tercapai.

Kata Kunci : Strategi Bauran Pemasaran, Restoran Bukit Gumati Batutulis, Proses Hirarki Analitik


(4)

ANALISIS STRATEGI BAURAN PEMASARAN

RESTORAN BUKIT GUMATI BATUTULIS

KOTA BOGOR, JAWA BARAT

DWI ARINI SARI H34086027

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjanan Ekonomi pada

Departemen Agribisnis

DEPARTEMEN AGRIBISNIS

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2011


(5)

Judul Skripsi : Analisis Strategi Bauran Pemasaran Restoran Bukit Gumati Batutulis Kota Bogor, Jawa Barat

Nama : Dwi Arini Sari

NRP : H34086027

Menyetujui, Pembimbing

Ir. Burhanuddin, MM NIP. 19680215 199903 1 001

Mengetahui

Ketua Departemen Agribisnis Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Dr. Ir. Nunung Kusnadi, MS NIP. 19580908 198403 1 002


(6)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “Analisis Strategi Bauran Pemasaran Restoran Bukit Gumati Batutulis Kota Bogor, Jawa Barat” adalah karya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam bentuk daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Bogor, Januari 2011

Dwi Arini Sari H34086027


(7)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jayapura pada tanggal 10 September 1987. Penulis adalah anak kedua dari dua bersaudara dari pasangan Bapak Adji Sumadji dan Ibunda Yayah Maryamah.

Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SDN Pengadilan III Bogor pada tahun 1999 dan pendidikan menengah pertama diselesaikan pada tahun 2002 di SLTPN 6 Bogor. Pendidikan lanjutan menengah atas di SMUN 5 Bogor diselesaikan pada tahun 2005. Selama di SMA penulis tercatat sebagai anggota Organisasi Intra Sekolah (OSIS) dan sebagai ketua tim Softball SMAN 5 Bogor selama 2 periode. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan di Program Keahlian Manajemen Industri Jasa Makanan dan Gizi Program Diploma, Institut Pertanian Bogor pada tahun 2005 melalui jalur Seleksi Reguler Program Diploma Institut Pertanian Bogor dan berhasil menyelesaikannya pada tahun 2008. Selama proses perkuliahan penulis pernah mengikuti program Table Manner di Lido Likes Resort sebagai peserta pada tahun 2007, Praktek Usaha Jasa Bogor (PUJB) di Kafe Sehati Kampus IPB Gunung gede selama empat bulan dari bulan Agustus-November 2007, serta penulis juga pernah melakukan Praktek Kerja Lapang (PKL) di Rumah Sakit Karya Bhakti selama tiga bulan dari bulan Desember 2007-Maret 2008.

Penulis diterima di Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen Program Ekstensi, Institut Pertanian Bogor melalui jalur tes regular pada tahun 2009. Selama mengikuti pendidikan, penulis pernah mengikuti seminar internasional, yaitu The 14th AFBE-PERHEPI International Conference

sebagai Organizing Committee pada tanggal 9-11 Juni 2010 dan penulis juga tercatat sebagai peserta tim voli dalam acara SPORTAKULER FEM 2010 dan menjadi peserta seleksi tim voli dalam acara Olimpiade Mahasiswa tahun 2010.


(8)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur keoada Allah SWT atas segala berkat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Strategi Bauran Pemasaran Restoran Bukit Gumati Batutulis Kota Bogor, Jawa Barat”. Penelitian ini bertujuan menganalisis komponen-komponen strategi bauran pemasaran di Restoran Bukit Gumati Batutulis Kota Bogor dan merumuskan alternatif strategi bauran pemasaran serta prioritas strategi bauran pemasaran yang diperlukan bagi Restoran Bukit Gumati Batutulis Kota Bogor.

Namun demikian, sangat disadari masih terdapat kekurangan dari skripsi ini karena keterbatasan dan kendala yang dihadapi oleh penulis. Untuk itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun ke arah penyempurnaan pada skripsi ini sehingga dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Bogor, Januari 2011 Dwi Arini Sari


(9)

UCAPAN TERIMA KASIH

Penyelesaian skripsi ini juga tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT, penulis ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada:

1. Ir. Burhanuddin, MM selaku dosen pembimbing atas bimbingan, arahan, waktu dan kesabaran yang telah diberikan kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.

2. Ir. Popong Nurhayati, MM dan Suprehatin, SP. MBA selaku dosen penguji pada ujian sidang penulis yang telah meluangkan waktunya serta memberikan kritik dan saran demi perbaikan skripsi ini.

3. Dr. Ir. Nunung Kusnadi, MS selaku dosen evaluator pada kolokium penulis yang telah meluangkan waktunya serta memberikan kritik dan saran demi perbaikan skripsi ini.

4. Dr. Netti Tinaprilla, MM yang telah menjadi pembimbing akademik dan seluruh dosen beserta staf Departemen Agribisnis.

5. Orangtua dan keluarga tercinta untuk setiap dukungan, cinta kasih, dan doa yang diberikan. Semoga ini bisa menjadi persembahan yang terbaik.

6. Pihak manajemen Restoran Bukit Gumati Batutulis Kota Bogor, Jawa Barat atas waktu, kesempatan, informasi, dan dukungan yang diberikan.

7. Rachmat Teguh Arifianto selaku pembahas pada seminar penulis yang telah memberikan kritik dan saran demi perbaikan skripsi ini.

8. Teman-teman seperjuangan, Kukuh Anton Prabowo dan teman-teman Program Ekstensi Angkatan 5 atas semangat dan sharing selama penelitian hingga penulisan skripsi, serta pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, terima kasih astas bantuannya.

Bogor, Januari 2011 Dwi Arini Sari


(10)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ………... xii

DAFTAR GAMBAR ………... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ………... xiv

I. PENDAHULUAN ………....………… 1

1.1. Latar Belakang ………...……….. 1

1.2. Perumusan Masalah ………...………... 4

1.3. Tujuan Penelitian ………...…. 6

1.4. Manfaat Penelitian ………...………..… 6

II. TINJAUAN PUSTAKA ………...……... 7

2.1.Pemasaran ………...…….. 7

2.2. Strategi Bauran Pemasaran ... 11

III. KERANGKA PEMIKIRAN... 12

3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis ... 12

3.1.1. Definisi Restoran ... 12

3.1.2. Strategi Bauran Pemasaran ... 15

3.1.3. Proses Hirarki Analitik (PHA) ... 18

3.2 Kerangka Pemikiran Operasional ... 19

IV. METODE PENELITIAN ... 24

4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 24

4.2. Data Penelitian ... 24

4.3. Tenik Pengumplan Data ... 25

4.4. Responden Penelitian ... 25

4.5. Analisis Data ... 25

4.5.1. Analisis Deskriptif ... 26

4.5.2. Proses Hirarki Analitik (PHA) ... 26

V. RESTORAN BUKIT GUMATI BATUTULIS... 30

5.1. Sejarah Pendirian Restoran Bukit Gumati Batutulis ... 30

5.2. Visi dan Misi ... 32

5.3. Struktur Organisasi ... 32

5.4. Sumber Daya Manusia ... 34

5.5. Kegiatan Operasional dan Budaya Kerja ... 35

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 36

6.1. Analisis Komponen-Komponen Strategi Bauran Pemasaran... 36

6.2. Analisis Alternatif Strategi dan Prioritas Strategi Bauran Pemasaran ... 42


(11)

6.2.2. Sub-Sub Faktor Prioritas ... 47

6.2.3. Aktor Prioritas ... 52

6.2.4. Tujuan Prioritas ... 54

6.2.5. Alternatif Prioritas ... 55

VII. KESIMPULAN DAN SARAN ... 58

7.1. Kesimpulan ... 58

7.2. Saran ... 58

DAFTAR PUSTAKA ... 60


(12)

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1. Perkembangan Restoran dan Rumah Makan di Kota Bogor Berdasarkan Jenis Hidangan

yang Disajikan pada Tahun 2005-2009 ... 3 2. Data Omzet Penjualan Restoran Bukit Gumati

Batutulis ... 5 3. Data Karyawan Restoran Bukit Gumati Batutulis……... 34 4. Jadwal Kerja Karyawan Restoran Bukit

Gumati Batutulis... . 35 5. Bobot dan Prioritas Faktor pada Hirarki Pemilihan

Strategi Bauran Pemasaran Restoran Bukit Gumati

Batutulis ... 46 6. Bobot dan Prioritas Sub-Sub Faktor pada Hirarki

Pemilihan Strategi Bauran Pemasaran Restoran

Bukit Gumati Batutulis ... 49 7. Bobot dan Prioritas Aktor pada Hirarki Pemilihan

Strategi Bauran Pemasaran Restoran Bukit Gumati

Batutulis ... 53 8. Bobot dan Prioritas Tujuan pada Hirarki Pemilihan

Strategi Bauran Pemasaran Restoran Bukit Gumati

Batutulis ... 54 9. Bobot dan Prioritas Alternatif pada Hirarki Pemilihan

Strategi Bauran Pemasaran Restoran Bukit Gumati


(13)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

1. Grafik Pertumbuhan Kunjungan Wisatawan Nusantara dan Mancanegara ke Kota Bogor

Tahun 2005-2009... 1

2. Grafik Perkembangan Jumlah Restoran di Kota Bogor Tahun 2002-2009... 2

3. Kerangka Pemikiran Operasional Strategi Bauran Pemasaran Restoran Bukit Gumati Batutulis ... 23

4. Struktur Hirarki Pemilihan Strategi Bauran Pemasaran Restoran Bukit Gumati Batutulis ... 29

5. Denah Lokasi Restoran Bukit Gumati Batutulis ... 31

6. Struktur Organisasi Restoran Bukit Gumati Batutulis ... 33

7. Produk Restoran Bukit Gumati Batutulis ... 37

8. Daftar Menu dan Harga Restoran Bukit Gumati Batutulis.... 37

9. Fasilitas Restoran Bukit Gumati Batutulis... 38

10. Promosi yang Dilakukan Restoran Bukit Gumati Batutulis... 40

11. Pelayanan Karyawan Restoran Bukit Gumati Batutulis... 41

12. Desain Ruangan dan Lahan Parkir, sertaConvention Hall Restoran Bukit Gumati Batutulis ……… 41


(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

1. Struktur Hirarki Pemilihan Strategi Bauran Pemasaran


(15)

I.

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia merupakan bangsa yang memiliki keanekaragaman budaya dengan latar belakang etnis, suku dan pola kehidupan yang berbeda satu dengan yang lain. Banyaknya daerah di Indonesia yang memiliki beragam budaya etnis, berpotensi untuk dijadikan objek wisata bagi pariwisata.

Salah satu kota di Indonesia yang memiliki beragam budaya etnis dan objek wisata adalah kota Bogor. Kota Bogor memiliki beberapa tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi oleh para wisatawan, seperti Taman Safari, Kebun Raya Bogor, factory outlet dan beberapa pusat perbelanjaan lainnya. Hal ini menjadikan kota Bogor sebagai kota transit bagi wisatawan asing maupun domestik. Adanya interaksi masyarakat lokal dengan wisatawan menyebabkan perbedaan pola hidup termasuk jenis makanan yang dikonsumsi. Jumlah kunjungan wisatawan Nusantara dan Mancanegara ke kota Bogor dari tahun 2005-2009 mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Grafik Pertumbuhan Kunjungan Wisatawan Nusantara dan Mancanegara ke Kota Bogor pada Tahun 2005-2009

Sumber : Dinas Informasi Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bogor, 2009

Dari Gambar 1 menunjukkan adanya pertumbuhan kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara ke kota Bogor. Besarnya perubahan dalam peningkatan pertumbuhan wisatawan nusantara dan mancanegara yang paling


(16)

tinggi terjadi pada tahun 2007 menuju tahun 2008, menurut Dinas Informasi Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bogor tahun 2009 hal ini dikarenakan pada tahun tersebut terjadi perkembangan tempat rekreasi dan hiburan umum yang ada di Kota Bogor. Jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bogor yang terus berkembang menyebabkan adanya interaksi masyarakat lokal dengan wisatawan. Kunjungan wisatawan yang datang ke Kota Bogor dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan usaha-usaha yang menunjang sektor pariwisata di Kota Bogor. Usaha-usaha yang dapat menunjang pertumbuhan pariwisata seperti perhotelan, factory outlet,dan pusat perbelanjaan yang ada di Kota Bogor berdampak pula pada peningkatan jumlah restoran. Perkembangan jumlah restoran di Kota Bogor tahun 2002-2007 dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Grafik Perkembangan Jumlah Restoran di Kota Bogor Tahun 2002-2009

Sumber: Dinas Informasi Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bogor, 2009

Pada Gambar 3 menunjukkan adanya peningkatan jumlah restoran di Kota Bogor setiap tahunnya. Hal ini disebabkan oleh kebiasaan masyarakat mengkonsumsi makanan di luar rumah, pelayanan yang baik, variasi menu makanan, citarasa, kelezatan makanan serta kecepatan penyajian merupakan alasan yang menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih restoran. Akan tetapi, pada tahun 2008 jumlah restoran di Kota Bogor mengalami penurunan karena ada sebagian restoran yang mengalami kebangkrutan dan alasan kebangkrutan itu kebanyakan restoran (pesaing) gagal pada tahun pertama operasionalnya dengan persentase 25-33 persen. Bisnis restoran tersebut gagal


(17)

karena mereka tidak mengetahui strategi-strategi dalam usaha yang dapat memajukan restoran1. Berkembangnya jumlah restoran di Kota Bogor merupakan reaksi dari beragam jenis hidangan. Perkembangan restoran dan rumah makan berdasarkan jenis hidangan yang disajikan dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Perkembangan Restoran dan Rumah Makan di Kota Bogor berdasarkan Jenis Hidangan yang Disajikan pada Tahun 2005-2009

Jenis Hidangan

Jumlah (Unit) Rata-Rata

Pertumbuhan (%)

2005 2006 2007 2008 2009

Indonesia 45 48 51 54 55 50.6

Daerah 38 39 41 43 45 41.2

Internasional 37 38 40 41 43 39.8

Oriental 35 36 40 47 47 41

Kontinental 40 43 45 50 47 45

Sumber : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bogor, 2009

Banyaknya restoran yang menawarkan berbagai kelebihan produknya, menyebabkan konsumen memiliki banyak pilihan tempat kuliner. Hal ini menunjukkan tingkat persaingan yang semakin ketat seiring dengan perkembangan restoran yang cukup tinggi. Salah satu restoran yang berada pada persaingan di Kota Bogor adalah Restoran Bukit Gumati Batutulis. Restoran ini harus bisa bersaing dengan restoran-restoran lain di Bogor yang sama-sama menawarkan menu masakan tradisional, salah satu restoran pesaingnya yaitu Restoran Saung Mirah, hal ini dikarenakan Restoran Saung Mirah sama-sama menonjolkan berbagai macam paket menu masakan Sunda, Eropa dan Cina untuk acara meeting dan gathering. Dalam menghadapi persaingan Restoran Bukit Gumati Batutulis memerlukan strategi pemasaran dengan menggunakan strategi bauran pemasaran terbaik agar bertahan di pasar yang kompetitif. Oleh sebab itu, diperlukan penelitian tentang strategi bauran pemasaran di Restoran Bukit Gumati Batutulis Kota Bogor, Jawa Barat.


(18)

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan data dari Dinas Informasi dan Kebudayaan Kota Bogor tahun 2009, Restoran Bukit Gumati Batutulis merupakan salah satu rumah makan Sunda favorit ke dua di Kota Bogor. Selain menyajikan menu masakan Sunda, Eropa, dan Cina, restoran ini menawarkan pemandangan istimewa berupa pemandangan Gunung Salak dan Sungai Cisadane. Di cabang ke empat ini, Restoran Bukit Gumati Batutulis menawarkan konsep baru, yaitu lebih pada kegiatan function. Function yang ditawarkan berupa paket-paket menu dan acara wedding, gathering,dan meeting.Salah satu keunggulan yang dimiliki oleh Restoran Bukit Gumati Batutulis yaitu selain memiliki convention hall juga menyediakan masakan Sunda, masakan Eropa dan Cina. Convention hall ini sering digunakan untuk pernikahan dan pertemuan atau rapat kerja yang membutuhkan beragam menu pilihan.

Segmentasi pasar dari Restoran Bukit Gumati Batutulis sendiri adalah keluarga, pegawai kantor, dan remaja. Dalam memenuhi kepuasan konsumen, restoran ini mampu menawarkan suasana pemandangan Gunung Salak yang indah dan kental dengan sejarah karena dekat dengan statsiun Batutulis dan Istana Batutulis. Pada malam minggu diadakan organ tunggal yang menghibur dengan menyediakan lagu-lagu pilihan, adanya fasilitas free hotspot dan keramah tamahan para pelayan menjadi daya tarik pengunjung yang datang terutama pada saat akhir pekan.

Restoran Bukit Gumati Batutulis menargetkan jumlah penjualan sebesar Rp 550.000.000 setiap bulannya, akan tetapi berdasarkan data yang ada, ternyata target yang diharapkan pihak manajemen restoran masih belum mencapai target karena dari 100 persen jumlah penjualan yang ditargetkan pihak manajemen ternyata yang terealisasi hanya sebesar 52.43 persen dari jumlah penjualan yang ditentukan. Jumlah penjualan di Restoran Bukit Gumati Batutulis setiap bulannya dapat dilihat pada Tabel 2. Berdasarkan Tabel 2 dapat dilihat fluktuasi jumlah penjualan setiap bulannya. Peningkatan terus terjadi sejak bulan Mei hingga Desember 2010. Hal ini disebabkan oleh minat konsumen yang terus meningkat terhadap produk yang di tawarkan oleh Restoran Bukit Gumati Batutulis. Akan tetapi, peningkatan jumlah penjualan yang yang terjadi selama ini masih belum


(19)

mencapai target penjualan yang diinginkan oleh pihak Restoran Bukit Gumati Batutulis setiap bulannya yang kemudian hal ini menjadi suatu masalah bagi pihak manajemen restoran.

Tabel 2. Data Omzet Penjualan Restoran Bukit Gumati Batutulis

No. Bulan Omzet Penjualan (Rp)

1. Januari 233.833.500

2. Februari 167.813.000

3. Maret 315.519.500

4. April 243.820.047

5. Mei 387.874.270

6. Juni 275.450.500

7. Juli 332.175.500

8. Agustus 287.650.000

9. September 296.500.000

10. Oktober 312.640.500

11. November 286.445.000

12. Desember 320.650.000

Sumber: Restoran Bukit Gumati Batutulis

. Target penjualan yang belum tercapai dapat berpengaruh terhadap penjualan yang tidak optimal sehingga keuntungan juga tidak maksimal. Pertumbuhan rata-rata jumlah restoran yang cukup tinggi, yaitu sebesar 10.73 persen dapat mengarah pada persaingan yang ketat, salah satunya persaingan untuk mendapatkan konsumen yang berpengaruh pada keuntungan restoran. Oleh sebab itu, perlu dirumuskan alternatif strategi yang tepat agar restoran terus meningkatkan keuntungan dan bertahan dalam persaingan. Strategi yang akan dirumuskan dalam penelitian ini adalah strategi bauran pemasaran, maka analisis yang dilakukan sebelum perumusan strategi adalah mengetahui komponen-komponen dari strategi bauran pemasaran (marketing mix). Komponen-komponen strategi bauran pemasaran (marketing mix) pada restoran terdiri dari 7P, yaitu strategi produk, harga, promosi, distribusi, orang, proses, dan bukti fisik.


(20)

Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah :

1. Komponen-komponen strategi bauran pemasaran apa saja yang menjadi faktor dalam pencapaian target di Restoran Bukit Gumati Batutulis Kota Bogor? 2. Bagaimana alternatif strategi bauran pemasaran dan prioritas strategi bauran

pemasaran yang diperlukan pada Restoran Bukit Gumati Batutulis Kota Bogor?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah:

1. Menganalisis komponen-komponen strategi bauran pemasaran di Restoran Bukit Gumati Batutulis Kota Bogor.

2. Merumuskan alternatif strategi bauran pemasaran dan prioritas strategi bauran pemasaran yang diperlukan bagi Restoran Bukit Gumati Batutulis Kota Bogor.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat dilaksanakannya penelitian ini antara lain:

1. Bagi penulis, sebagai wahana melatih ketajaman analisis suatu masalah berdasarkan kondisi di lapangan, khususnya dalam mengkaji strategi bauran pemasaran restoran.

2. Bagi pihak manajemen Restoran Gumati Batutulis Kota Bogor Jawa Barat, hasil penelitian diharapkan dapat menjadi masukan dan bahan pertimbangan alternatif terbaik dalam mengembangkan strategi bauran pemasaran di Restoran Gumati Batutulis Kota Bogor Jawa Barat.

3. Bagi pembaca, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan informasi mengenai strategi bauran pemasaran restoran.


(21)

I. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pemasaran

Strategi pemasaran yang dirumuskan untuk produk Brownies Kukus Amanda didasarkan pada analisis yang menyeluruh terhadap pengaruh faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal perusahaan. Strategi pemasaran yang dirumuskan berdasarkan bauran pemasaran (marketing mix) untuk Brownies Kukus Amanda terdiri dari 4P. Pada strategi bauran pemasaran, komponen produk ternyata paling mendapatkan perhatian, karena produk Brownies Kukus Amanda tetap mempertahankan kualitas rasa yang menjadi ciri khas dari produk Brownies Kukus Amanda (Sartika, 2008).

Pemasaran yang dilakukan oleh Restoran Ayam Goreng Fatmawati Cilandak Town Square masih menggunakan strategi bauran pemasaran 4P. Komponen 4P yang ada ternyata yang memiliki kekuatan adalah pada komponen tempat. Hal ini dikarenakan pihak restoran selalu menjaga kebersihan dan kerapihan restoran (Anggraini, 2004).

Strategi pemasaranAli Baba Restaurantmenggunakan analisis lingkungan perusahaan yang meliputi lingkungan internal dan lingkungan eksternal Pada lingkungan internal membahas tentang segmentasi pasar, target pasar, dan posisi pasar. Komponen strategi bauran pemasaran yang digunakan bukan 4P, hal ini dikarenakan komponen 4P kurang mewakili untuk produk jasa, sehingga strategi bauran pemasaranAli Baba Restaurantditambah tiga komponen (3P) menjadi 7P. Komponen bauran pemasaran 3P yang ditambah itu, yaitu strategi proses, strategi orang, dan strategi bukti fisik. Metode yang digunakan yaitu data deskriptif dan analisis tiga tahap formulasi-formulasi strategi (Ratnasari, 2009).

Keberhasilan dalam kegiatan strategi promosi susu formula lanjutan Morniaga Chilmil menggunakan strategi Above The Line (secara langsung) dan

Below The Line (secara tidak langsung). Kekuatan strategi Above The Line lebih diprioritaskan karena tepat sasaran serta anggaran yang dikeluarkan dapat digunakan seminimal mungkin atau jauh lebih kecil dibandingkan menggunakan strategiBelow The Line(Priyadi, 2008).

Faktor-faktor penyusun strategi promosi cuka apel Kalimosodo di UD Kalimosodo meliputi anggaran, karakteristik produk, karakteristik pasar, faktor


(22)

pelanggan, faktor pesaingan. dan daur hidup produk. Kegiatan promosi yang mendapatkan prioritas pertama untuk cuka apel Kalimosodo dalam menjalankan kegiatan promosinya adalah memberikan informasi dan meningkatkan keberadaan produk. Hal ini diharapkan UD Kalimosodo dapat semakin memperkuat ingatan konsumen terhadap produk cuka apel Kalimosodo. Faktor daur hidup produk merupakan faktor yang paling mempengaruhi penyusunan strategi promosi cuka apel Kalimosodo (Rentiana, 2009).

Strategi pemasaran yang tepat untuk buku-buku Islam pada CV. Gema Insani Press adalah meningkatkan promosi terutama melalui media televisi serta meningkatkan perbincangan mengenai kreativitas untuk memperluas pangsa pasar dengan menjalin hubungan baik kepada konsumen. Metode yang digunakan adalah menganalisis lingkungan internal dan eksternal perusahaan yang disusun dalam matriks IFE, matriks EFE, matriks IE, matriks SWOT, dan matriks QSP (Rambe, 2007).

Kegiatan strategi pemasaran yang diterapkan olehVin’s Berry Park untuk buah stroberinya adalah menggunakan strategi bauran pemasaran produk, harga, promosi, dan distribusi. Hasil yang didapat untuk prioritas pertama adalah stretegi harga, karena harga merupakan salah satu indikator yang dapat memposisikan produk diantara pesaing yang ada. Vin’s Berry Park menilai bahwa apabila produk yang dijual berkualitas baik, maka konsumen akan berani membayar lebih untuk mendapatkan produk tersebut (Pratama, 2008).

Penelitian tentang strategi pemasaran dan kepuasan pelanggan rumah makan tradisional Sunda (Studi kasus di Rumah Makan Ayam Panggang Galuga 2, Bogor menggunakan analisis data penelitian meliputi: Analisis Bauran Pemasaran, Analisis QSPM, Analisis Kepuasan Pelanggan dengan menggunakan

Importance Performance Analysis (IPA). Hasil analisis bauran pemasaran yang selama ini dilakukan oleh pihak RM Ayam Panggang Galuga 2 masih sangat sederhana (terbatas) baik untuk strategi produk, strategi harga, strategi tempat, maupun strategi promosinya. Strategi terbaik yang perlu dilakukan oleh RM Ayam Panggang Galuga 2 adalah strategi pengembangan produk. Berdasarkan penilaian terhadap 29 variabel dimensi bauran pemasaran dapat diketahui bahwa kinerja yang selama ini dilakukan oleh rumah makan telah sesuai dengan tingkat


(23)

kepentingan pelanggan sehingga kepuasan pelanggan dapat terpenuhi (Firmansyah, 2005) .

Pada strategi promosi Restoran Gurih 7 Bogor, untuk merumuskan alternatif strategi promosi yang sesuai bagi Restoran Gurih 7 menggunakan PHA (Proses Hirarki Analitik) sebagai alat analisisnya. Hal-hal yang menjadi faktor-faktor pertimbangan dalam menetapkan strategi promosi, yaitu faktor-faktor tujuan promosi, anggaran, karakteristik produk, karakteristik pasar, konsumen, pesaing, dan daur hidup produk. Hasil alternatif strategi promosi yang menjadi priorotas pertama pada Restoran Gurih 7 adalah alternatif 3, yaitu menitikberatkan pada periklanan. Kegiatan promosi ini dilakukan agar masyarakat mengetahui produk yang dimiliki oleh Rsetoran Gurih 7. Kegiatan ini menonjolkan menu dan fasilitas yang ada di Restoran Gurih 7 yang dapat menarik perhatian konsumen untuk datang (Syavriani, 2009).

Pada studi Kasus Ali Baba Restaurant, Bogor, untuk merumuskan alternatif strategi terbaik, sebaiknya pihak manajemen restoran mengetahui kondisi kondisi lingkungan internal dan eksternal yang dihadapi oleh Ali Baba Restaurant. Perumusan alternatif strategi terbaik menggunakan Matriks IFE, Matriks EFE, Matriks SWOT, dan Matriks QSP sebagai alat analisisnya. Hasilnya strategi bauran pemasaran yang dilakukan Ali Baba Restaurant menyangkut 7P, yaitu product, price, place, promotion, process, people, dan physic dapat dinilai telah berhasil memenuhi kebutuhan pelanggan dengan berbagai fasilitas dan keunggulan perusahaan. Strategi terbaik yang harus dilakukan sekarang adalah salah satu strategi WO yaitu meningkatkan efektivitas promosi melalui iklan, media, dan website serta meningkatkan sponsorship event-event atau kegiatan kemahasiswaan serta mengadakan program pemberian diskon pada waktu tertentu seperti hari libur nasional dan konsumen yang berulang tahun (Ratnasari, 2009).

Penelitian tentang strategi pemasaran pada Restoran Bakmi Japos Cabang Bogor yang menggunakan Matriks IFE, Matriks EFE, Matriks SWOT, dan Matriks QSP sebagai alat analisisnya, hasilnya memperlihatkan bahwa dalam strategi produk, restoran ini memiliki menu yang beragam. Strategi penetapan harga di restoran adalah harga tidak ditambah dengan pajak. Strategi tempat restoran ini memiliki lokasi yang strategis, suasana yang nyaman, dan kebersihan


(24)

dan kerapihan tempat untuk strategi tempat. Strategi promosi adalah menyebarkan brosur/leaflet. Strategi karyawan yang dilakukan oleh restoran yaitu seluruh karyawan menggunakan seragam yang telah ditentukan oleh pihak manajemen. Strategi proses yang dilakukan oleh restoran yaitu pengolahan bahan baku menggunakan sistem first in first out dan pelayanan menggunakan sistem first order first served. Strategi fisik restoran yaitu bangunan restoran, tempat parkir, mushola ruang tunggu dan lainnya. Alternatif strategi yang dapat dilakukan adalah strategi penetrasi pasar dengan melakukan kegiatan promosi yang menarik minat untuk konsumen serta strategi pengembangan produk yaitu dengan menyediakan menu paket makanan dengan harga hemat dan pemberian diskon. Hal tersebut perlu harus dibantu dengan manajemen yang baik, oleh karena itu perlu ada peningkatan kualitas manajemen (Pratiwi, 2008).

Pada Restoran Ayam Goreng Fatmawati Cilandak Town Square. untuk mengetahui strategi bauran pemasaran yang diterapkan oleh Restoran Ayam Goreng Fatmawati di Cilandak Town Square, pihak manajemen restoran harus mengidentifikasikan faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal sebelum merumuskan alternatif-alternatif strategi pemasaran yang dapat dijalankan di masa yang akan datang. Dalam merumuskan alternatif strategi bauran pemasaran bisa menggunakan alat analisis yang terdiri dari tiga tahap, yaitu Matriks IFE, Matriks EFE, Matriks IE, dan Matriks SWOT. Tahap terakhir, yaitu tahap keputusan menggunakan QSPM. Hasilnya diperoleh bahwa strategi bauran pemasaran yang digunakan pada Restoran Ayam Goreng Fatmawati Cilandak Town Square

menggunakan bauran pemasaran yang terdiri dari 4P, yaitu strategi strategi produk, strategi harga, strategi tempat, dan strategi promosi. Kekuatan yang dimiliki oleh Restoran Ayam Goreng Fatmawati Cilandak Town Square adalah dukungan pihak pemberi waralaba (franchaisor), sedangkan kelemahannya adalah kurangnya pelatihan untuk para karyawan dan pengambilan keputusan masih didomonasi oleh pemimpin. Ancaman bagi Restoran Ayam Goreng Fatmawati Cilandak Town Square adalah kondisi keamanan kota Jakarta menjelang Pemilu 2004, sedangkan peluang yang dimiliki adalah kesadaran masyarakat akan makanan sehat dan bergizi. Kemudian diperoleh alternatif strategi terbaik yang paling pertama yang dapat diterapkan oleh Restoran Ayam Goreng Fatmawati


(25)

CilandakTown Square,yaitu meningkatkan promosi restoran melalui media iklan di televisi, koran, majalah serta radio untuk menarik pengunjung yang menyukai makanan cepat saji yang sehat dan bergizi (Anggraini, 2004).

Melihat persaingan bisnis makanan yang semakin marak dewasa ini dengan munculnya banyak restoran makanan asing, maka pelaku bisnis makanan khas atau tradisional harus dapat mempertahankan eksistensi produknya, antara lain dengan menerapkan strategi pemasaran yang tepat. Hal ini dilakukan juga oleh Restoran Kayu Enam di Surabaya yang menyajikan makanan khas NTB (Lombok), dalam hal ini restoran menetapkan strategi bauran pemasaran yang terdiri dari 4P, yaituProduct(Produk),Price(Harga),Place(Saluran Distribusi), danPromotion(Promosi). Teknik analisis yang digunakan adalah analisis SWOT, yang digunakan untuk menentukan kekuatan perusahaan dibanding dengan persaingan dan untuk mengidentifikasi bidang-bidang dimana perusahaan mungkin akan mengalami ancaman, demikian juga dimana perusahaan mempunyai keunggulan nyata. Strategi yang tepat untuk Restoran Kayu Enam di Surabaya harus mengubah strategi promosi yang mereka lakukan untuk dapat mencapai target penjualan (Juliana, 2001).

2.2. Strategi Bauran Pemasaran

Penelitian tentang strategi bauran pemasaran pada Perusahaan Tauco Cap Beruang yang efektif melalui penerapkan strategi buaran pemasaran 4P. Hasil yang diperoleh untuk strategi yang tepat pada Perusahaan Tauco Cap Beruang adalah mempertahankan kualitas produknya yang menjadi cirri khas dari Tauco Cap Beruang. Hal ini dikarenakan kualitas produk merupakan faktor yang paling menentukan dalam peningkatan penjualan dan menghadapi persaingan, sehingga kualitas produk harus yang paling baik diantara semua produk pesaingnya (Maulani, 2009).

Penetapan strategi produk Lyly Bakery menghasilkan produk yang memiliki rasa memuaskan, jenis yang cukup beragam, higienis dan tampilan kemasan yang menarik, sedangkan dalam menetapkan harga jual produknya, perusahaan menggunakan system mark-up pricing dan strategi komparasi. Distribusi Lyly Bakery, Cake & Donut masih terpusat di wilayah Lamongan. Kegiatan promosi yang dilakukan melalui advertaising atau iklan lewat radio,


(26)

kalender, papan reklame, dan spanduk. Formulasi strategi yang tepat diterapkan untuk manajemen perusahaan Lyly Bakery, Cake & Donut secara keseluruhan adalah penetrasi pasar di wilayah Kabupaten Lamongan dan sekitarnya, memelihara adanya strategi diskon dan bonus, meningkatkan sarana dan layanan distribusi, meningkatkan kinerja para kontrol stok produk, dan peningkatan kualitas kinerja perusahaan yang efektif dan efisien (Maurisal, 2005).

Pada penetapan prioritas strategi bauran pemasaran program-program siaran radio (Studi kasus pada Programa 1 RRI Cabang Utama Jakarta), tujuh strategi bauran pemasaran jasa yang direkomendasikan Payne ternyata tidak semuanya sejalan dengan program-program siaran unggulan Pro-1. Bauran pemasaran yang sejalan dengan program siaran Lintas Jakarta dan Obrolan Tukang Sado dan Gado-Gado hanya terdiri dari empat, yaitu strategi produk, strategi harga, strategi promosi, dan strategi SDM (Kusuma, 2004).

Bauran pemasaran merupakan bagian dari aktivitas pemasaran yang mempunyai peranan yang cukup penting dalam mempengaruhi konsumen untuk membeli produk atau jasa yang ditawarkan Suatu perusahaan harus mempertimbangkan beberapa faktor dalam mengembangkan bauran pemasaran mereka. Nugroho (2009) menyoroti tentang karakteristik restoran Bakmi Raos Condet, analisis sikap konsumen terhadap atribut Bakmi Raos Condet, mengkaji alternatif strategi dan merumuskan alternatif strategi bauran pemsaran pada Bakmi raos Condet. Metode yang digunakan yaitu model sikap Fishbein dan Proses Hirarki Analitik (PHA). Strategi bauran pemasaran (marketing mix) di Bakmi Raos Condet terdiri 7P, yaitu strategi produk, strategi harga, strategi tempat, strategi promosi, strategi orang, strategi proses, dan strategi bukti fisik. Hasil dari strategi yang digunakan untuk meningkatkan penjualan dengan membuat informasi yang dapat konsumen lihat tentang kualitas bahan pelengkap dan memilih langsung bahan pelengkap yang digunakan oleh koki serta penerapan sistem dapur terbuka dengan tujuan tambahan hiburan bagi konsumen yang menunggu makanan.


(27)

III.

KERANGKA PEMIKIRAN

3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis

Pemasaran umumnya dipandang sebagai tugas untuk menciptakan, memperkenalkan dan menyerahkan barang dan jasa kepada konsumen dan perusahaan lain. Para pemasar terampil dalam merangsang permintaan akan produk-produk perusahaan tetapi pandangan itu merupakan pandangan yang terlalu sempit tentang tugas yang dilakukan oleh pemasar. Para manajer pemasaran berusaha mempengaruhi level, pengaturan waktu dan komposisi permintaan, serta berbagai strategi yang tepat untuk mencapai tujuan organisasi.

Strategi pemasaran merupakan suatu alat kunci keberhasilan yang direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan. Kemampuan strategi pemasaran suatu perusahaan untuk mengahadapi persaingan dan meningkatkan penjualan yaitu dengan penerapan strategi bauran pemasaran yang tepat guna mencapai tujuan yang diinginkan.

3.1.1. Definisi Restoran

Restoran adalah suatu tempat atau bangunan yang diorganisasikan secara komersial, yang menyelenggarakan akan pelayanan dengan baik kepada semua tamunya baik barupa makan maupun minum. Restoran ada yang berada dalam suatu hotel, kantor, pabrik dan banyak juga yang berdiri sendiri di luar bangunan itu. Jenis pelayanan yang diberikan oleh sebuah restoran biasanya mempunyai macam makanan yang dihidangkan cukup banyak sehingga pelanggan dapat leluasa memilih dan menikmati makanan yang dikehendakinya. Tujuan operasi restoran yaitu untuk mencari keuntungan serta memberikan kepuasan bagi para tamu atau konsumen akan makanan dan pelayanannya (Marsum, 2005).

Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2004, restoran adalah salah satu jenis usaha jasa pangan yang bertempat di sebagian atau seluruh bangunan yang permanen, dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan untuk proses pembuatan, penyimpanan, penyajian dan penjualan makanan dan minuman bagi umum di tempat usahanya dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam keputusan ini.


(28)

Restoran terkait dengan orang, bukti fisik, dan proses, karena sebagian besar jasa diberikan oleh orang, seleksi, pelatihan, dan motivasi pegawai dapat membuat perbedaan yang besar dalam kepuasan pelanggan. Hal inilah yang menyebabkan bisnis ini unik karena menggabungkan antara penjualan produk berupa makanan dan minuman dengan usaha memberikan pelayanan jasa kepada konsumennya (Kotler dan Keller, 2009).

Kesuksesan suatu usaha dibidang pelayanan makanan dan minuman tidak hanya ditentukan oleh jumlah pengunjung yang datang tetapi juga ditentukan oleh kemampuan dalam meningkatkan pertumbuhan para pelanggannya. Bisnis restoran memiliki prospek yang bagus, akan tetapi juga sangat rentan terutama terhadap masalah konsistensi rasa, kontrol pengawasan kualitas makanan, dan pelayanannya. Oleh sebab itu, seorang pelaku bisnis ini membutuhkan pemahaman yang kuat tentang bisnis restoran terutama yang berkaitan dengan produk, mutu pelayanan, manajemen, administrasi dan pengawasan.

3.1.2. Strategi Bauran Pemasaran

Strategi bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan restoran secara terus menerus untuk mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran (Kotler, 2005). Strategi bauran pemasaran berguna untuk memperkenalkan produk, memberikam daya ingat kepada konsumen dan membujuk konsumen untuk membeli barang yang ditawarkan. Hal ini perlu diperhatikan dan ditetapkan dalam melakukan kegiatan bauran pemasaran adalah sasaran yang ingin dicapai melalui promosi, anggaran yang dikeluarkan, pesan yang disampaikan dan metode pemasaran yang akan digunakan.

Pada bauran pemasaran jasa berbeda dengan bauran pemasaran untuk barang. Adapun yang membedakannya yaitu pada bauran pemasaran barang mencangkup 4P: product, price, dan promotion. Sedangkan dalam Kotler dan Keller (2009) untuk jasa keempat hal tersebut masih dirasa kurang mencukupi sehingg adanya penambahan tiga unsur lagi, yaitu: people, process, dan physic.

Ketiga hal ini terkait dengan sifat jasa di mana tahapan operasi sampai konsumsi merupakan suatu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan serta mengikutsertakan konsumen dan pemberi jasa secara langsung. Sebagai suatu bauran, semua unsur-unsur tersebut saling mempengaruhi satu saama lain sehingga jika salah satu tidak


(29)

tepat dalam pengorganisasiannya maka akan mempengaruhi strategi pemasaran secara keseluruhan.

Menurut Kotler dan Keller (2009) bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, tempat, promosi, proses, orang, dan bukti fisik digunakan oleh perusahaan untuk membangun sebuah strategi fungsional pemasaran yang efektif. Adapun bauran pemasaran itu terdiri dari :

1) Product Mix

Produk merupakan alat bauran pemasaran yang paling dasar. Produk merupakan semua komponen jasa yang menciptakan nilai bagi pelanggan. Produk tersebut harus memiliki daya saing yang tinggi dibandingkan dengan produk jasa lainnya. Produk yang ditawarkan restoran terdiri atas komponen barang dan jasa. Karakteristik produk dapat dibagi menjadi dua, yaitu kaulitas barang dan kualitas jasa.

2) Price Mix

Harga merupakan unsur bauran pemasaran yang bersifat fleksibel, artinya dapat diubah dengan cepat. Dalam menetapkan strategi bauran harga, suatu restoran harus memperhatikan strategi penetapan harga, tingkat harga, keseragaman harga, potongan harga dan syarat-syarat pembayaran. Pada penelitian ini harga yang dimaksud adalah harga yang terdapat pada menu Restoran Bukit Gumati Batutulis dibandingkan dengan harga yang terdapat pada menu di restoran lain.

3) Place Mix

Tempat merupakan alat bauran pemasaran mengenai berbagai kegiatan yang dilakukan restoran serta membawa sebagian produk ke pasar agar produsen bekerjasama dengan perantara. Menurut Lupiyoadi (2008) ada tiga jenis interaksi yang mempengaruhi lokasi, yaitu konsumen mendatangi pemberi jasa, pemberi jasa mendatangi konsumen, dan pemberi jasa dan konsumen tidak bertemu secara langsung. Pada penelitian ini tempat yang dimaksud mencangkup kemudahan dalam mengakses sarana transportasi, kebersihan, dan kenyamanan restoran.


(30)

4) Promotion Mix

Promosi merupakan salah satu komponen bauran pemasaran yang digunakan oleh restoran untuk mengadakan komunikasi dengan pasarnya dan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Promosi yang dilakukan restoran bisa secara langsung misalnya dengan penggunaan surat, telepon, faksimili, e-mail, dan alat-alat penghubung non personal laninnya intuk berkomunikasi secara langsung dengan atau mendapatkan tanggapan langsung dari pelanggan tertentu atau calon pelanggan. Pada penelitian ini strategi bauran promosi yang dimaksud berupa iklan, pameran, E-commerce,

dan kartu keanggotaan (membership). 5) Process Mix

Proses dalam pemasaran jasa terkait dengan kualitas jasa yang diberikan, terutama dalam hal sistem penyampaian jasa. Perhatian secara individual yang diberikan oleh pihak restoran kepada para konsumen seperti kemudahan untuk menghubungi perusahaan dan usaha perusahaan untuk memahami keinginan serta kebutuhan konsumennya. Hal yang diteliti dalam proses ini meliputi tanggapan atas keluahan, kecepatan dalam melakukan transaksi pembayaran dan penyajian makanan.

6) People Mix

‘Orang’ atau karyawan berfungsi sebagai penyedia jasa sangat mempengaruhi kualitas jasa yang diberikan (Lupiyoadi, 2008). Pelatihan staf perlu diperhatikan sehingga karyawan mampu memberikan kepuasan kepada konsumen. Kebutuhan dalam pelatihan, motivasi dan manajemen sumberdaya manusia sangat diperlukan guna para karyawan memiliki kemampuan mengenali produk dan memasarkan produk. Pelayanan terhadap konsumen merupakan kunci keberhasilan dalam menjaga para konsumen agar datang atau membeli produk kembali. Keramahan dan kecepatan pelayanan memberikan kesan atau pencitraan bahwa para karyawan sudah mempersiapkan diri untuk memberikan pelayanan terbaiknya kepada konsumen. Penelitian ini meneliti orang meliputi jumlah karyawan, keramahan dalam pelayanan, kopetensi dan pengetahuan karyawan mengenai produk yang dipasarkan.


(31)

7) Physic Mix

Bukti fisik adalah petunjuk visual atau berwujud lainnya yang memberi bukti atas kualitas jasa (Kotler dan Keller, 2009). Beberapa contoh dari bukti fisik pada restoran antara lain gedung, tanah, kendaraan dan petunjuk yang terlihat lainnya. Hal yang akan diteliti mengenai bukti fisik meliputi tempat parkir yang luas, fasilitas gedung convention hall, meeting room, design dan lay out

selaras dapat menambah menarik para konsumen untuk datang kembali. 3.1.3. Proses Hirarki Analitik (PHA)

Metode PHA dikembangkan oleh Thomas L. Saaty, seorang ahli matematika. Analisis ini adalah sebuah kerangka untuk mengambil keputusan dengan efektif atas persoalan yang kompleks dengan menyederhanakan dan mempercepat proses pengambilan keputusan dengan memecahkan persoalan tersebut ke dalam bagian-bagiannya, menata bagian atau variabel ini dalam suatu susunan hirarki, memberi nilai numerik pada pertimbangan subjektif tentang pentingnya tiap variabel dan mensintesis berbagai pertimbangan ini untuk menetapkan variabel yang mana yang memiliki prioritas paling tinggi dan bertindak untuk mempengaruhi hasil pada situasi tersebut. Analisis PHA ini membantu memecahkan persoalan yang kompleks dengan menstruktur suatu hirarki kriteria, pihak yang berkepentingan, hasil dan dengan menarik berbagai pertimbangan guna mengembangkan bobot atau prioritas. Menurut Saaty (1991) metode PHA memiliki tiga prinsip utama dalam memecahkan persoalan dengan analisis logis eksplisit, yaitu :

1) Prinsip Menyusun Hirarki

Menyusun hirarki, perusahaan berusaha untuk mengidentifikasi masalah dengan jelas. Persoalan yang kompleks disusun ke dalam bagian elemen pokoknya dan kemudian bagian ini dimasukkan ke dalam bagiannya lagi, dan seterusnya sehingga akhirnya persoalan yang kompleks dapat dipecahkan menjadi unsur-unsur yang lebih sederhana.

2) Prinsip Menetapkan Prioritas

Penetapan prioritas yang dimaksud adalah menetapkan peringkat elemen-elemen menurut relatif pentingnya.


(32)

3) Prinsip Konsistensi Logis

Konsistensi logis adalah menjamin bahwa semua elemen dikelompokkan secara logis dan diperingkatkan secara konsisten sesuai dengan suatu kriteria yang logis.

Metode PHA berdasarkan pada penilaian orang yang ahli pada bidang yang dipermasalahkan. Penilaian tersebut dapat didukung dengan keahlian, pengalaman, wawasan dan pengetahuan yang luas agar penilaian yang diberikan tepat terhadap variabel keputusan yang dijadikan kriteria pemilihan. Adapaun kelebihan dalam penggunaan metode PHA, yaitu:

a) Struktur yang berhirarki sebagai konsekuensi dari kriteria yang dipilh sampai kepada sub-sub kriteria yang paling dalam.

b) Memperhitungkan validitas sampai batas toleransi konsistensi berbagai kriteria dan alternatif yang dipilih oleh pengambil keputusan.

c) Memperhitungkan ketahanan output analisis sensitifitas pengambilan keputusan.

d) Memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah yang multi objektif dan multi kriteria yang berdasarkan pada perbandingan preferensi dari setiap elemen hirarki.

3.2. Kerangka Pemikiran Operasional

Kerangka pemikiran operasional digunakan sebagai suatu kerangka/landasan mengenai langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian. Kerangka pemikiran operasional didasarkan pada kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh pihak perusahaan dan permasalahan yang dihadapi. Dalam merencanakan strategi bauran pemasaran perlu memperhatikan faktor-faktor apa saja yang paling dominan sehingga pihak perusahaan mengetahui sejauh mana faktor-faktor tersebut mempengaruhi dalam penyusunan strategi pemasaran. Permasalahan yang dihadapi pada faktor-faktor strategi bauran pemasaran memerlukan suatu skala prioritas, yaitu suatu ukuran yang berlaku untuk semua skala. Penentuan prioritas inilah yang akan dilakukan dengan menggunakan metode Proses Hirarki Analitik (PHA).

Strategi pemasaran yang dilakukan oleh Restoran Bukit Gumati Batutulis Kota Bogor yang baru didirikan pada tahun 2009 terdiri dari strategi bauran


(33)

pemasaran 7P, yaitu strategi produk, strategi harga, strategi tempat, strategi promosi, strategi proses, strategi orang, dan strategi bukti fisik. Penggunaan 7P dalam bauran pemasaran yang tepat diperlukan untuk lebih memperkenalkan keberadaan produk dan meningkatkan penjualan. Kemudian dari analisis PHA akan diperoleh alternatif prioritas strategi bauran pemasaran yang tepat.

Pada pemilihan strategi bauran pemasaran terdiri dari beberapa faktor, yaitu produk, harga, tempat, promosi, proses, orang, dan bentuk fisik terdapat sub-sub faktor yang di dalamnya mewakili setiap faktor dalam pemilihan stategi bauran pemasaran dengan definisi operasional sebagai berikut :

1) Produk

Produk merupakan keseluruhan proses yang memberikan sejumlah nilai kepada konsumen. Kelebihan produk jasa terletak pada kualitasnya yang mencangkup keandalan, ketanggapan, jaminan, empati, dan bukti fisik. Pada penelitian ini komponen produk yang akan diteliti meliputi:

a) Kualitas produk: rasa yang enak dan sehat.

b) Keragaman menu: banyaknya pilihan menu yang ditawarkan kepada para konsumen

c) Penyajian makanan (garnish): makanan dan minuman yang ditawarkan restoran dikemas dengan penampilan yang cantik agar meningkatkan selera makan konsumen.

2) Harga

Strategi bauran harga berpengaruh pada pemberian nilai kepada konsumen dan mempengaruhi citra produk, serta kepuasan konsumen dalam membeli suatu produk. Pada penelitian ini komponen harga yang akan diteliti meliputi perbandingan harga menu yang ditawarkan setiap porsi makanan dengan harga menu per porsi yang sama di tempat lain.

3) Tempat

Tempat dalam jasa merupakan gabungan antara lokasi dan keputusan atas saluran distribusi. Komponen tempat yang diteliti pada penelitian ini meliputi: a) Kemudahan dalam mengakses transportasi: konsumen dapat dengan

mudah mengakses sarana transportasi menuju lokasi Restoran Bukit Gumati Batutulis.


(34)

b) Kebersihan: kebersihan ruang makan, toilet, dapur, pembuatan makanan, dan peralatan makanan.

c) Kenyamanan : kondisi restoran yang membuat nyaman konsumen. 4) Promosi

Promosi dirancang untuk mendorong pembelian suatu produk atau jasa agar lebih cepat dan lebih banyak jumlahnya oleh konsumen. Promosi yang diteliti meliputi:

a) Iklan: cara restoran mengkomunikasikan agar konsumen mendapatkan informasi adanya Restoran Bukit Gumati Batutulis.

b) Pameran: cara restoran dalam memberikan informasi restoran maupun produk yang ditawarkan kepada konsumen yang biasanya diadakan oleh organisasi acara tertentu, lokasinya bisa di pusat perbelanjaan atau acara-acara tertentu.

c) E-commerce: promosi produk yang menggunakan teknologi tinggi, misalnya memberikan informasi mengenai restoran maupun produk yang ditawarkan melaui internet (websitedanblog).

d) Kartu keanggotaan (membership): promosi yang diberikan pihak restoran agar para konsumen terus melakukan pembelian secara berulang dengan pemberian diskon tertentu bagi konsumen yang telah memiliki kartu keanggotaan (membership)Restoran Bukit Gumati Batutulis.

5) Proses

Proses merupakan gabungan semua aktivitas dan hal-hal rutin di mana jasa dihasilkan dan disampaikan kepada konsumen. Pada penelitian ini, proses yang dimaksud meliputi:

a) Tanggapan atas keluhan: menerima saran dan kritik dari para konsumen. b) Kecepatan waktu penyajian: waktu yang butuhkan Restoran Bukit Gumati

Batutulis dalam menyajikan makanan dari proses pemesanan hingga makanan sampai di meja makan konsumen.

6) Orang

Orang sebagai karyawan berkaitan dengan pelatihan, insentif, dan sikap. Pencapaian kualitas diperlukan pelatihan staf sehingga karyawan mampu memberikan kepuasan kepada konsumen. Pada penelitian orang ini meliputi:


(35)

a) Jumlah karyawan: banyaknya karyawan yang dibutuhkan oleh Restoran Bukit Gumati Batutulis.

b) Keramahan dalam pelayanan: salah satu produk jasa yang di tawarkan oleh Restoran Bukit Gumati Batutulis

c) Kompetensi dan pengetahuan karyawan: para karyawan restoran memiliki kompetensi dan menguasai produk-produk yang ditawarkan oleh Restoran Bukit Gumati Batutulis.

7) Bukti Fisik

Bukti fisik merupakan keputusan-keputusan yang dibuat oleh pihak restoran mengenai desain dan tata letak gedung dan ruang serta bukti pendukung untuk pemberian nilai tambah yang bila berdiri sendiri tidak akan berarti apa-apa. Pada penelitian ini bukti fisik meliputi:

a) Tempat parkir: ketersediaan lahan untuk tempat parkir kendaraan.

b) Fasilitas gedung concention hall: adanya kelengkapan fasilitas khusus adanya kelengkapan fasilitas khusus misalnya untuk acara pernikahan, acara konser musik yang ditawarkan Restoran Bukit Gumati Batutulis kepada konsumen.

c) Meeting room :tempat untuk menyelenggaraan rapat.

d) Design dan lay-out: penggunaan dekorasi dalam warna ruangan yang menarik bagi konsumen.

Pada alur kerangka pemikiran operasional dapat dilihat bahwa terdapat permasalahan yang harus dipecahkan dalam penelitian ini, yaitu pemilihan skenario dari masing-masing strategi bauran pemasaran. Secara ringkas kerangka pemikiran operasional penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.


(36)

Gambar 3. Kerangka Pemikiran Operasional Strategi Bauran Pemasaran Restoran Bukit Gumati Batutulis

Strategi Pemasaran yang Dilakukan Restoran Bukit Gumati Batutulis Dirasakan Belum Optimal Restoran Bukit Gumati Batutulis Sebagai Cabang Baru Dimana Jumlah Pengunjung yang Datang Masih Belum Mencapai

Target yang Diharapkan

Analisis Strategi Bauran Pemasaran

Strategi Produk

Strategi Bukti Fisik

Merumuskan Alternatif Strategi Bauran Pemasaran Restoran Bukit Gumati Batutulis

Rekomendasi Prioritas Strategi Bauran Pemasaran yang Tepat untuk Dijalankan Restoran Bukit Gumati Batutulis Kota Bogor

Strategi Harga

Strategi Tempat

Strategi Promosi

Strategi Orang Strategi


(37)

IV. METODE PENELITIAN

4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Restoran Bukit Gumati Batutulis Bogor yang berlokasi Jalan Drs. R. Saleh Danasasmita No. 165 Batutulis Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan Restoran Bukit Gumati Batutulis yang relatif baru didirikan dan mempunyai potensi untuk dikembangkan dalam memasarkan makanan khas Sunda, Eropa, dan Cina. Kegiatan pengumpulan data dilakukan mulai bulan Agustus-November 2010.

4.2. Data Penelitian

Data yang digunakan data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data diperoleh dari pengamatan langsung dan hasil wawancara dan pengisian kuesioner responden pilihan. Pengumpulan data primer untuk mengindentifikasi kekuatan dan kelemahan perusahaan. Data primer yang diperoleh dari pengamatan langsung dan wawancara meliputi visi dan misi restoran, kegiatan operasional dan budaya kerja restoran, pelayanan kepada konsumen, gambaran umum perusahaan, lingkungan internal perusahaan, lingkungan eksternal perusahaan serta fokus yang ingin dicapai oleh pihak restoran, sedangkan data primer yang diperoleh dari hasil pengisian kuesioner meliputi faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam tercapainya fokus restoran, sub-sub faktor yang mempengaruhi dalam pemilihan fokus restoran, aktor atau pelaku yang mempengaruhi restoran dalam mengambil keputusan, tujuan restoran yang ingin dicapai, serta alternatif strategi yang tepat untuk diterapkan di restoran Bukit Gumati Batutulis.

Data sekunder merupakan data pendukung dari data primer yang diperoleh dari data yang dimiliki oleh Restoran Bukit Gumati Batutulis dan studi literatur yang berhubungan dengan penelitian seperti Dinas Informasi dan Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bogor berupa data pertumbuhan wisatawan nusantara dan mancanegara ke Kota Bogor, data pertumbuhan restoran di Kota Bogor dan data perkembangan restoran berdasarkan jenis hidangan yang disajikan.


(38)

4.3. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang dilakukan antara lain sebagai berikut :

1. Observasi: melakukan pengamatan langsung terhadap kegiatan perusahaan. 2. Wawancara: melakukan wawancara dengan General Manajer, Manajer Sales

dan Marketing serta Supervisor Restoran Bukit Gumati Batutulis.

3. Kepustakaan: menelusuri pustaka dari publikasi Dinas Informasi Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bogor.

4) Kuesioner: pengisian kuesioner oleh responden. 4.4. Responden Penelitian

Metode pengambilan responden penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive. Responden yang dipilih berdasarkan pertimbangan bahwa informasi dapat terkumpul dari sumber yang tepat diantara responden yang dipandang dapat memberikan informasi yang dibutuhkan. Pihak internal yang diwakilli oleh tiga orang, yaitu General Manajer, Manajer Sales dan Marketing serta Supervisor Restoran Bukit Gumati Batutulis merupakan orang yang berkompeten menguasai, mempengaruhi pengambilan kebijakan dan paham akan permasalahan strategi bauran pemasaran. Pihak eksternal diambil dari perwakilan konsumen (member)Restoran Bukit Gumati Batutulis yang berjumlah dua orang, yaitu Bapak Widodo (marketing dari Bank NISP Cabang Bogor) dan Bapak Lukman (Marketing dari Bank Permata Cabang Jakarta), kedua orang ini dipilih karena pihak-pihak tersebut institusinya memiliki kerjasama dengan pihak Restoran Bukit Gumati Batutulis dan merupakan member restoran. Pemilihan pihak eksternal bertujuan untuk mengetahui sejauh mana posisi Restoran Bukit Gumati Batutulis pada konsumen dan sejauh mana restoran ini dapat berperan dalam perkembangan persaingan restoran yang ada di kota Bogor.

4.5. Analisis Data

Pengolahan data dilakukan untuk mendapatkan hasil dari penelitian. Analisis data yang digunakan dalam menganalisis komponen bauran pemasaran pada Restoran Bukit Gumati Batutulis ada dua, yaitu analisis desktiptif dan Proses Hirarki Analitik (PHA). Analisis deskriptif digunakan untuk mendapatkan hasil


(39)

dari komponen-komponen strategi bauran pemasaran Restoran Bukit Gumati Batutulis, sedangkan PHA digunakan untuk merumuskan alternatif strategi bauran pemasaran dan prioritas strategi bauran pemasaran Restoran Bukit Gumati Batutulis.

4.5.1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif merupakan analisis yang menggambarkan secara sistematis mengenai fakta-fakta yang sedang diselidiki. Pada penelitian ini analisis deskriptif terdiri dari dua, yaitu analisis deskriptif kuantitatif dan analisis deskriptif kualitatif. Data yang digunakan untuk analisis deskriptif kuantitatif bertujuan untuk menggabungkan hasil-hasil dari para responden, sedangkan analisis deskriptif kualitatif bertujuan untuk menentukan komponen-komponen strategi bauran pemsaran Restoran Bukit Gumati Batutulis.

4.5.2. Proses Hirarki Analitik (PHA)

Proses penelitian ini diawali dengan pengumpulan dan informasi melalui wawancara dengan pihak manajemen Restoran Bukit Gumati Batutulis. Berdasarkan data dan informasi yang terkumpul kemudian dibuat struktur hirarki. Struktur hirarki yang telah disusun menjadi dasar untuk pembuatan kuesioner yang diberikan kepada konsumen. Kuesioner diberikan tujuannya untuk mengetahui pembobotan dari setiap elemen pada seluruh tingkat struktur hirarki. PHA diperlukan untuk menentukan bobot bagi elemen di satu tingkat yang akan berpengaruh pada bobot elemen tingkat di bawahnya dan pada akhirnya metode PHA dapat digunakan untuk menghitung bobot pada setiap tingkatan untuk penilaian tujuan seluruhnya. Setelah itu, data hasil kuesioner yang diperoleh dari responden diproses dengan menggunakan program komputer Expert Choice version 2000.

Langkah-langkah dalam metode PHA adalah sebagai berikut :

1) Mendefinisikan persoalan dan merinci pemecahan persoalan yang diinginkan. 2) Membuat struktur hirarki dari sudut pandang manajemen secara menyeluruh

yang diawali dengan fokus/goal dilanjutkan dengan faktor, sub-sub faktor, aktor, tujuan dan kemungkinan alternative-alternatif pada tingkatan paling bawah.


(40)

3) Membuat matriks perbandingan berpasangan yang menggambarkan konstribusi relatif atau pengaruh setiap komponen terhadap masing-masing tujuan atau criteria yang setingkat di atasnya. Perbandingan dilakukan berdasarkan “judgement”dari pengambilan keputusan dengan menilai tingkat kepentingan suatu komponen dibandingkan dengan komponen lainnya.

4) Mengevaluasi inkonsistensi untuk seluruh hirarki. Rasio inkosistensi ini harus bernilai 10 persen atau kurang. Jika tidak, mutu informasi harus ditinjau kembali dan diperbaiki, antara lain dengan memperbaiki cara menggunakan pertanyaan pada saat pengisian ulang kuesioner dan dengan lebih mengarahkan responden pada perbandingan berpasangan.

Sebelum dilakukan analisis untuk menentukan alternatif strategi bauran pemasaran Restoran Bukit Gumati Batutulis, terlebih dahulu ditentukan elemen-elemen dalam hirarki strategi bauran pemasaran Restoran Bukit Gumati Batutulis, yaitu faktor-faktor strategis baik faktor internal maupun eksternal yang merupakan penentu keberhasilan, kemudian aktor atau pelaku yang terlibat dan berperan, tujuan yang ingin dicapai dan beberapa alternatif strategi yang akan digunakan dalam bauran pemasaran di Restoran Bukit Gumati Batutulis Kota Bogor.

Untuk mendapatkan faktor-faktor internal maupun eksternal yang berpengaruh dalam bauran pemasaran Restoran Bukit Gumati Batutulis, terlebih dahulu dilakukan identifikasi terhadap faktor-faktor baik faktor internal maupun eksternal tersebut melalui wawancara dan diskusi. Setelah faktor-faktor tersebut berhasil diidentifikasi, kemudian didiskusikan kembali untuk menentukan faktor-faktor strategis yang merupakan penentu atau berpengaruh dalam keberhasilan menetapkan strategi bauran pemasaran Restoran Bukit Gumati Batutulis Kota Bogor. Setelah mendapatkan faktor-faktor penentu keberhasilan, kemudian dilanjutkan dengan mengidentifikasi dan menentukan komponen yang lain dalam hirarki, yaitu sub-sub faktor, aktor atau pelaku yang terlibat, tujuan yang ingin dicapai dan alternatif strategi bauran pemasaran Restoran Bukit Gumati Batutulis Kota Bogor.

Faktor penentu, sub-sub faktor, aktor atau pelaku yang berperan, tujuan yang ingin dicapai dan alternatif strategi yang telah ditentukan ini yang kemudian ditentukan tingkat kepentingan masing-masing elemen terhadap elemen lainnya


(41)

dalam pengisian matriks perbandingan berpasangan oelh para responden. Susunan hirarki pemilihan strategi bauran pemasaran Restoran Bukit Gumati Batutulis meliputi (Gambar 4):

a) Tingkat 1: fokus (pemilihan strategi bauran pemasaran)

b) Tingkat 2: faktor-faktor penentu produk dan jasa Restoran Bukit Gumati Batutulis terdiri dari Produk, Harga, Tempat, Promosi, Proses, Orang, dan Bukti Fisik.

c) Tingkat 3: sub faktor strategi produk yang menjadi hirarki sub faktor yang akan digunakan adalah kualitas produk (KLP) dan keragaman paket menu (KPM) yang dapat dipilih, dan penyajian (garnish) makanan (PM). Strategi harga sub faktrornya meliputi harga yang ditawarkan setiap porsi makanan di restoran (HSPM) dengan harga per porsi yang ada di restoran lain (HPTL). Strategi tempat yang menjadi sub faktornya meliputi kemudahan dalam mengakses transportasi (KMT), kebersihan (KBH) dan kenyamanan tempat (KYM). Promosi meliputi bauran pemasaran yang terdiri dari iklan (IKN), pameran (PMR), E-commerce (ECM), dan kartu membership (KM). Proses meliputi hirarki sub faktor merespon atau tanggapan atas keluhan (TK) dan kecepatan transaksi pembayaran dan penyajian makanan (KT). Orang meliputi hirarki sub faktor jumlah karyawan (JK), kompetensi dan pengetahuan karyawan dalam melayani konsumen (KPK) serta keramahan dalam pelayanan (KP). Bukti fisik meliputi tempat parkir yang luas (TP), fasilitas gedung

convention hall(FCH),meeting room (MR),designdanlay-out ruangan yang menarik agar konsumen datang kembali (DL).

d) Tingkat 4: aktor atau pelaku yang menentukan dalam pengambilan keputusan dalam pemilihan strategi bauran pemasaran pada Restoran Bukit Gumati Batutulis adalah General Manajer (GM), Manajer Sales dan Marketing (MSM), Supervisor (SP),dan konsumen (KS).


(42)

Tingkat 1 Fokus Tingkat 2 Faktor e) Tingkat 3 Sub-Faktor Tingkat 4 Aktor Tingkat 5 Tujuan Tingkat 6 Alternatif

Gambar 4. Struktur Hirarki Pemilihan Strategi Bauran Pemasaran Restoran Bukit Gumati Batutulis

d) Tingkat 5: tujuan yang akan dicapai yaitu meningkatkan jumlah pengunjung (MJP) dan menghadapi persaingan usaha restoran (MP).

e) Tingkat 6: alternatif (ALT) strategi bauran pemasaran pada Restoran Bukit Gumati Batutulis Kota Bogor, Jawa Barat. Adapun alternatif strategi bauran pemasaran terdiri dari (ALT 1) strategi bauran pemasaran tidak berubah, (ALT 2) meningkatkan strategi bauran pemasaran yang sudah ada, (ALT 3) menitikberatkan pada periklanan, (ALT 4) menitikberatkan pada promosi penjualan.

Pemilihan Strategi Bauran Pemasaran

Produk Bukti

Fisik

Harga Tempat Promosi Proses Orang

KLP KPM HSPM HPTL MP KMT KBH KYM IKN PMR ECM TK KT KP JK TP

ALT 1 ALT 2 ALT 3 ALT 4

FC

MR

MJP

KM

DL

GM SM SP KS

KPK


(43)

V. RESTORAN BUKIT GUMATI BATUTULIS

5.1. Sejarah Pendirian Restoran Bukit Gumati Batutulis

Restoran Bukit Gumati Batutulis Bogor yang dimiliki oleh H. Mulyatma Soepardi, SH merupakan salah restoran Sunda favorit di Bogor. Restoran Bukit Gumati Batutulis merupakan cabang keempat dari Gumati Café yang didirikan pada tanggal 24 Juni 2009. Restoran ini didirikan karena pemilik restoran, yaitu H.Mulyatma Soepardi, SH melihat adanya peluang dan adanya pasar dalam pemenuhan kebutuhan dari para konsumen yang menginginkan adanya suatu tempat yang cukup luas, nyaman, dan menarik untuk berbagai macam kegiatan

function, seperti wedding, gathering, dan meeting lengkap dengan paket menu makanan Sunda, Eropa dan Cina serta ada sisi hiburannya. Hal ini didukung juga oleh para konsumen Gumati Café. Selain itu, selama ini belum ada restoran di Kota Bogor yang memilikiconvention hall yang cukup luas.

Oleh sebab itu, pemilik Gumati Café memutuskan untuk mendirikan Restoran dengan menawarkan konsep yang baru, yang lebih spesifik pada kegiatan function sehingga memerlukan perlakuan yang berbeda dari cabang restoran Gumati Café yang lain. Salah satu keunggulan yang dimiliki oleh Restoran Bukit Gumati Batutulis yaitu memiliki fasilitas convention hall yang mampu memuat 1000 orang dengan menyediakan masakan Sunda maupun masakan Eropa dan Cina yang sesuai dengan convention hall yang sering digunakan untuk pernikahan, dimana konsumen menginginkan beragam menu pilihan.

Keunggulan Restoran Bukit Gumati Batutulis memiliki ciri khas pemandangan Gunung Salak dan Sungai Cisadane. Restoran ini menyajikan berbagai variasi makanan Sunda, Eropa, dan Cina. Selain itu, dekorasi ruangan perpaduan antara unsur alam dan modern. Di Restoran Bukit Gumati Batutulis memiliki penawaran harga khusus, yaitu berupa menu spesial, menu paket

wedding, dan menu prasmanan. Harga yang diterapkan untuk menu spesial di restoran ini mulai dari harga Rp 6.000 sampai Rp 69.500 dan harga minuman dimulai dari harga Rp 4.000 sampai Rp 22.500, paket menu prasmanan mulai dari


(44)

harga Rp 55.000 dan paket pernikahan dimulai dari harga Rp 18.000.000 untuk 300 porsi. Harga yang diterapkan pada produk Restoran Bukit Gumati Batutulis merupakan sasaran yang dipilih adalah semua kalangan ekonomi.

Segmen pasar dari Restoran Bukit Gumati Batutulis adalah keluarga dan

company(perusahaan/kantor). Setiap malam minggu diadakan organ tunggal yang menghibur dengan menyediakan lagu-lagu pilihan, adanya penyediaan hotspot

dan keramahan para pelayan semakin menambah keramaian pengunjung yang datang terutama pada saat akhir pekan. Restoran Bukit Gumati Batutulis menggunakan moto “Kalau Ke Bogor Harus Ke Gumati”. Moto ini bukan sekedar moto saja, namun diwujudkan ke dalam kualitas produk dan service yang dijual dibuat untuk menarik para konsumen berkunjung ke Bogor dan tentu saja datang ke Bukit Gumati Batutulis.

Lokasi Restoran Bukit Gumati Batutulis berada di Jalan Drs. R. Saleh Danasamita, No. 165 Batutulis Bogor. Denah Lokasi Restoran Bukit Gumati Batutulis dilihat pada Gambar 5.


(45)

Restoran Bukit Gumati Batutulis Bogor ini baru berusia satu tahun. Sehingga masih banyak yang harus diperhatikan dan dipersiapkan guna menghadapi persaingan antar restoran sejenis maupun tidak sejenis yang ada di Kota Bogor.

5.2. Visi dan Misi

Restoran Bukit Gumati Batutulis mempunyai visi dan misi sendiri dalam menjalankan usahanya, yaitu untuk menciptakan dan membangun nilai-nilai usaha dan meningkatkan pertumbuhan usaha yang sehat dan secara berkesinambungan serta memberi kesejahteraan kepada seluruh karyawan. Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak majemen restoran diperoleh:

1) Visi Restoran Bukit Gumati Batutulis Kota Bogor yaitu menjadi yang terbaik dalam industri restoran yang ada di Kota Bogor dan menjadi ikon restoran di Bogor dengan suasana menghadap pemandangan Gunung Salak dan Sungai Cisadane.

2) Misi Restoran Bukit Gumati Batutulis Kota Bogor

a) Memberikan pelayanan yang baik, prodak makanan yang bermutu baik, dan pemandangan yang indah.

b) Membuat paket-paket menu makanan yang bersaing untuk menarik para konsumen.

c) Menyediakan makanan yang berkualitas, halal dengan harga bersaing. 5.3. Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan suatu kerangka kerja yang menghubungkan fungsi-fungsi yang terdapat di dalam suatu organisasi atau perusahaan. Dalam suatu organisasi atau perusahaan memiliki pembagian tugas, wewenang serta tangggungjawab yang berdasarkan atas hierarki dalam suatu organisasi. Restoran Bukit Gumati Batutulis memiliki struktur organisasi yang masih bersifat sederhana. Mulai dari General Manager yang memiliki kekuasaan penuh atas terbuatnya keputusan. Dari General Manager kekuasaan diteruskan ke Service Manager sebagai pengelola operasional khusus bagian pelaksana operasional di Restoran Bukit Gumati Batutulis dan karyawan. Karyawan yang bekerja di Restoran Bukit Gumati Batutulis terdiri dari Service Manager, Engineering,


(46)

Marketing, Supervisor, Captain, Waiter/waitress. Untuk lebih jelas, struktur organisasi Restoran Bukit Gumati Batutulis Kota Bogor dapat dilihat pada Gambar 6.

Gambar 6. Struktur Organisasi Restoran Bukit Gumati Batutulis

Tugas dan fungsi dari masing-masing bagian pada struktur organisasi Restoran Bukit Gumati Batutulis Kota Bogor, Jawa Barat adalah sebagai berikut : 1) General Manager

a) Bertanggungjawab mengawasi perusahaan kepada pemilik

b) Mengawasi seluruh kegiatan operasional baik diservicemaupun di dapur c) Mengawasi administrasi restoran

d) Melakukan kegiatan perencanaan untuk mencapai profit perusahaan. e) Melakukan kegiatan perencanaan untuk jangka pendek dan jangka panjang 2) Service Manager

a) Mengawasi pelaksanaan operasional pelayanan baik di café maupun di

hall

b) Memberi pelatihan kepada karyawan tentangservice/pelayanan. General Manager

Security

Supervisor

Service Manager

Executive Chef

Gardener Engineering

Capten

Waiter/ Waitress

Cleaning Service

Marketing

Counter Juice

Store Keeper

Cook Senior Cook

Chef

Cook Helper

Steward


(47)

c) Membuat menu dengan melakukan koordinasi denganexecutive chef.

3) Marketing

a) Mencari konsumen melalui telepon, e-mail, brosul, dan lain-lain. b) Menerima tamu yang datang untukbookingtempat.

4) Supervisor

a) Mengawasi dan ikut melaksanakan kegiatan pelayanan di restoran. b) Membuat jadwal kerja karyawan.

c) Menilai kinerja karyawan. 5.4. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia merupakan suatu aset yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan yang dapat menentukan usaha itu dapat berjalan dengan baik. Jumlah tenaga kerja yang ada di Restoran Bukit Gumati Batutulis sebanyak sembilan orang. Seluruh karyawan yang ada berstatus tetap. Berikut ini data karyawan Restoran Bukit Gumati Batutulis (Tabel 3).

Tabel 3. Data Karyawan Restoran Bukit Gumati Batutulis

No. Jabatan Jenis Kelamin

(L/P)

Jumlah (Orang)

Pendidikan Terakhir 1. Service Manager L 1 Diploma Pariwisata 2.. Executive Chef L 1 Diploma

Pariwisata

3. Chef L 1 SMA

4. Waiter L 3 SMA

5. Waitress P 3 SMA

Sumber : Restoran Bukit Gumati Batutulis

Karyawan di Restoran Bukit Gumati Batutulis selainExecutive Chef dan

Chef sistem pengrekrutan untuk menjadi karyawan bersifat kekeluargaan, artinya tenaga kerja umumnya memiliki hubungan keluarga ataupun kekerabatan baik dengan pemilik maupun karyawan yang sudah dipekerjakan oleh Restoran Bukit Gumati Batutulis serta melalui wawancara langsung dengan pemilik restoran. Perekrutan Executive Chef dan Chef dilakukan langsung oleh pemilik restoran beserta General Manager untuk menjaga ciri khas rasa masakan di restoran. Karyawan juga diwajibkan mengenakan seragam agar terkesan rapi dan bersih. Seragam merupakan standar dari pihak manajemen Bukit Gumati Batutulis.


(48)

5.5. Kegiatan Operasional dan Budaya Kerja

Restoran Bukit Gumati Batutulis mulai buka pada pukul 10.00–22.00 WIB untuk hari reguler (Senin-Kamis) dan pukul 10.00–23.00 WIB untuk hari

weekend/libur. Dalam pembagian jam kerja para pegawai, pihak manajemen Restoran Bukit Gumati Batutulis membaginya menjadi tiga jam kerja (shift).

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Jadwal Kerja Karyawan Restoran Bukit Gumati Batutulis

No. Waktu Pembagian Kerja Jam Kerja

1. Morning 08.00–16.00 WIB 2. Middle 12.00–20.00 WIB 3. Evening 14.00–22.00 WIB Sumber : Restoran Bukit Gumati Batutulis

Restoran Bukit Gumati Batutulis memiliki disiplin tinggi dalam menetapkan dan menjalankan tata tertib karyawan. Setiap karyawan wajib hadir tepat waktu dan setiap karyawan memperoleh hari libur (day off)satu kali dalam seminggu. Budaya kerja antar karyawan di Restoran Bukit Gumati Batutulis sudah menerapkan profesionalisme, hal ini dikarenakan untuk selalu menjaga dan meningkatkan kinerja para karyawan guna bertahan pada persaingan restoran di Bogor. Pelayanan yang diberikan kepada para konsumen harus yang terbaik dan mengutamakan konsumen relationship sehingga para konsumen merasa nyaman untuk berlama-lama di restoran serta tidak segan untuk dapat kembali berkunjung ke Restoran Bukit Gumati Batutulis Kota Bogor, Jawa Barat.


(49)

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

6.1. Analisis Komponen-Komponen Strategi Bauran Pemasaran

Berdasarkan hasil analisis deskriptif diperoleh hasil komponen strategi bauran pemasaran yang terdiri dariproduct mix, price mix, place mix,promotion mix, process mix, people mix, dan physic mix pada Restoran Bukit Gumati Batutulis Kota Bogor secara lengkap akan dijelaskan sebagai berikut:

1) Product Mix

Pada penelitian ini product mix yang dimaksud berupa berbagai macam produk yang ditawarkan oleh Restoran Bukit Gumati Batutulis dan bahan baku yang digunakan untuk menghasilkan produk yang berkualitas. Berbagai macam produk yang ditawarkan di Restoran Bukit Gumati Batutulis terdiri atas beberapa menu paket pilihan. Adapun beberapa paket menu pilihan yang ditawarkan, yaitu Paket MenuSpecial, PaketWeddingBukit Gumati Batutulis, Paket Pernikahan Hijau, Paket Menu Prasmanan, serta Menu Paket Meeting.

Begitu banyak paket menu yang ditawarkan bertujuan untuk menambah daya tarik para konsumen. Produk andalan yang ditawarkan ialah Paket Ayam Jambal, Laksa Singapore, serta Ayam Gumati. Produk andalan Restoran Bukit Gumati Batutulis dapat dilihat pada Gambar 7. Dalam penggunaan bahan baku produknya berasal dari supplier yang sudah ada, yang merupakan kerabat pemilik Restoran Gumati. Pemesanan terhadap bahan baku dilakukan setiap hari, hal ini dikarenakan pihak restoran menginginkan bahan baku yang masih dalam keadaan segar. Biasanya pesanan dikirim setiap pagi hari. Apabila pasokan bahan baku atau bahan pelengkap tidak tersedia maka alternatif pembelian bahan baku ke Pasar Induk Sukasari yang letaknya tidak jauh dari Restoran Bukit Gumati Batutulis. Kualitas dari penggunaan bahan baku dan bahan pelengkap sangat dijaga oleh pihak restoran, karena hal ini sangat berpengaruh pada hasil masakan yang dibuat. Adanya penetapan strandarisasi resep di Restoran Bukit Gumati Batutulis merupakan salah satu cara untuk selalu menjaga kualitas produk, keseragaman produk, dan keseragaman cita


(50)

produk yang dihasilkan. Daftar menu dan harga di Restoran Bukit Gumati Batutulis dapat dilihat pada Gambar 7.

Gambar 7. Produk Restoran Bukit Gumati Batutulis

2) Price Mix

Strategi penentuan harga (pricing) sangat signifikan dalam pemberian nilai kepada konsumen dan mempengaruhi citra produk, serta keputusan konsumen untuk membeli (Lupiyoadi, 2008). Penetapan harga jual per porsi makanan di Restoran Bukit Gumati Batutulis sangat bervariasi dan ditampilkan jelas pada daftar menu. Konsumen akan dikenakan pajak sebesar 10 persen dari total pemesanan. Restoran Bukit Gumati Batutulis menerapkan harga jual produk berdasarkan biaya produksi ditambah denga profit yang disesuaikan dengan harga jual produk sejenis dari restoran lain. Hal ini berarti dalam memutuskan strategi penentuan harga restoran bertujuan untuk memaksimalkan harga dan pengembalian atas ineestasi, sedangkan keragaman variasi harga berdasarkan paket menu yang ditawarkan oleh pihak Restoran Bukit Gumati Batutulis bertujuan untuk menambah daya tarik konsumen, karena konsumen dapat bebas memilih menu dengan harga yang disesuaikan dengan kemampuan konsumen itu sendiri. Daftar menu dan harga dapat dilihat pada Gambar 8.


(1)

VII.

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian ini maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1) Komponen-komponen strategi bauran pemasaran pada Restoran Bukit Gumati Batutulis meliputi product mix, price mix, place mix, promotion mix, process mix, people mix, dan physic mix. Dari ketujuh komponen strategi bauran pemasaran yang memiliki prioritas pertama adalahplace mix.

2) Faktor prioritas pertama yang menjadi penentu keberhasilan dalam pemilihan startegi bauran pemasaran Restoran Bukit Gumati Batutulis adalah faktor tempat.

3) Strategi yang tepat untuk mencapai fokus pemilihan strategi bauran pemasaran Restoran Bukit Gumati Batutulis yaitu dengan menerapkan alternatif strategi bauran pemasaran yang lebih fokus pada periklanan dan dapat dipadukan dengan promosi penjualan.

7.2. Saran

Restoran Bukit Gumati Batutulis disarankan untuk fokus meningkatkan intensitas iklan melalui media elektronik, misalnya iklan di televisi lokal maupun nasional dan iklan di radio lokal serta inetrnet. Disamping itu, pembuatanwebsite ataublog restoran isinya memberikan informasi secara lebih lengkap danup-date mengenai produk maupun keindahan tempat restoran dengan tampilan design yang menarik.untuk mengembangkan E-commerce. Padawebsite atau blog perlu mengakomodasikan juga foto-foto tentang kondisi gedung convention hall yang sudah pernah digunakan untuk wedding dan gathering atau keadaan ketika meeting room digunakan untuk acara metting suatu instansi, sedangkan promosi penjualannya yang dapat dilakukan yaitu dengan memberikan cendera mata/souvenir spesial kepada pada konsumen yang telah menjadi member tetap restoran pada hari-hari perayaan tertentu dan pihak manajemen restoran memberikan bonus berupa dua buah gubukan/food stallyang merupakan fasilitas Paketwedding tanpa harus membayar uang tambahan lagi.Hal tersebut bertujuan untuk terus menjaga konsumen yang telah ada dan untuk menarik perhatian


(2)

konsumen baru sehingga pihak restoran dapat meningkatkan jumlah pengunjung dan target yang ditentukan dapat tercapai.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Anggraini, F. 2004. Analisis strategi pemasaran Restoran Ayam Goreng Fatmawati Cilandak Town Square [skripsi]. Bogor: Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.

Dinas Informasi Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bogor. 2009. Arsip Data Kepariwisataan. Bogor.

Firmansyah, N. 2005. Analisis strategi pemasaran dan kepuasan pelanggan Rumah Makan Ayam Panggang Galuga 2, Bogor [skripsi]. Bogor: Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bagor.

Juliana, F. 2001. Analisis strategi pemasaran Restoran Kayu Enam di Surabaya dalam mencapai target penjualan [tesis]. Surabaya: Program Manajemen Perhotelan, Universitas Kristen Petra.

Kotler, P. 2005. Manajemen Pemasaran. Jilid 1 Edisi Kesebelas. PT. Indeks. Jakarta.

Kotler, P dan Keller K. 2009.Manajemen Pemasaran.Jilid 2 Edisi 13. Erlangga. Jakarta.

Kusuma, M.W. 2004. Penetapan prioritas strategi bauran pemasaran program-program siaran radio (studi kasus pada Programa 1, RRI Cabang Utama Jakarta) [skripsi]. Bogor: Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Lupiyoadi, R dan Hamdani, A. 2008. Manajemen Pemasaran Jasa.Edisi Kedua. Salemba Empat. Jakarta.

Maulani, A. 2009. Analisis strategi bauran pemasaran tauco cap biruang Cianjur, Jawa Barat [skripsi]. Bogor: Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Marsum. 2005.Restoran dan Segala Permasalahannya.Edisi Keempat. PT. Andi Yogyakarta.

Maurisal, F.J. 2005. Analisis strategi bauran pemasaran perusahaan Lyly Bakery, Cake & Donut (studi kasus pada perusahaan Lyly Bakery, Cake & Donut Lamongan) [skripsi]. Bogor: Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Nugroho, A.A. 2009. Analisis prioritas strategi bauran pemasaran pada Restoran Bakmi Raos Condet, Jakarta Timur [skripsi]. Bogor: Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.


(4)

Pratama, P. 2008. Analisis strategi pemasaran buah strobe Vin’s Berry ParkDesa Jambudipa, Kecamatan Cisarua-Lembang Kabupaten Bandung, Jawa Barat [skripsi]. Bogor: Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Pratiwi, M. 2008. Analisis strategi pemasaran pada Restoran Bakmi Japos Cabang Bogor [skripsi]. Bogor: Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Priyadi, E.R. 2008. Analisis strategi promosi susu formula lanjutan (follow up

infant) Morinaga Chilmil pada PT Sanghiang Perkasa [skripsi]. Bogor: Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Rambe, D.S. 2007. Analisis strategi pemasaran buku-buku Islam pada CV. Gema Insani Press [skripsi]. Bogor: Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Ratnasari, R.D. 2009. Analisis strategi pemasaran (studi kasus Ali Baba Restaurant, Bogor) [skripsi]. Bogor: Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Intitut Pertanian Bogor.

Rentiana, M. 2009. Strategi promosi cuka apel Kalimosodo di UD Kalimosodo Kediri, Jawa Timur [skripsi]. Bogor: Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Saaty, L. 1991. Pengambilan Keputusan Bagi Para Pemimpin. PT. Pustaka Binaman Pressindo. Jakarta.

Sartika, D. 2008. Analisis strategi pemasaran Brownies Kukus Amanda dengan pendekatan proses hirarki analitik pada CV Manda di Bandung [skripsi]. Bogor: Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Syavriani. A. 2009. Analisis strategi promosi Restoran Gurih 7, Bogor [skripsi].


(5)

(6)

Lampiran 1. Struktur Hirarki Pemilihan Strategi Bauran Pemasaran Restoran Bukit Gumati Batutulis

GM 0.325

MSM 0.237

SP 0.199

KS 0.239

MJP 0.728

MP 0.272

ALT 2 0.222

ALT 3 0.337

ALT 4 0.335 ALT 1