Kerangka Pemikiran Operasional Pengembangan usaha pembesaran ikan gurame kelompok tani mina makmur, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor

26 Parameter harga jual produk, jumlah penjualan dan biaya dalam analisis finansial diasumsikan tetap setiap tahunnya. Namun, dalam keadaan nyata ketiga parameter dapat berubah-ubah sejalan dengan pertambahan waktu. Untuk itu, analisis sensitivitas perlu dilakukan untuk melihat sampai seberapa persen penuruan harga atau kenaikan biaya yang terjadi dapat mengakibatkan perubahan dalam kriteria kelayakan investasi dari layak menjadi tidak layak. Batas-batas maksimal perubahan parameter ini sangat mempengaruhi dalam hal layak atau tidaknya suatu usaha untuk dijalankan. Semakin besar persentase yang diperoleh menunjukkan bahwa usaha tersebut tidak peka atau tidak sensitif terhadap perubahan parameter yang terjadi.

3.5. Kerangka Pemikiran Operasional

Permintaan yang tinggi belum mampu dipenuhi oleh Kelompok Tani Mina Makmur, sehingga produksiyang dihasilkan dalam setiap panen langsung habis diambil oleh tengkulak. Melihat kondisi tersebut, maka perlu dilakukan penambahan jumlah produksi dalam rangka memenuhi permintaan konsumen dan mengembangkan usaha Kelompok Tani Mina Makmur. Pengembangan Kelompok Tani Mina Makmur mempunyai prospek yang sangat baik karena didukung oleh beberapa faktor yaitu, 1 terjaminnya kualitas ikan gurame 2 tengkulak yang sudah pasti membeli ikan gurameyang diproduksi setiap panen . Penelitian ini mempunyai tujuan menganalisis kelayakan usaha budidaya pembesaran ikan gurame secara finansial maupun non finansial, untuk melihat sejauh mana usaha ini layak atau tidak untuk diusahakan. Hasil penilaian yang menghasilkan kelayakan usaha kemudianakan dianalisis kembali dengan pembahasan mengenai nilai pengganti switching value untuk menghitung sejauh mana usaha ini peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada komponen manfaat dan biaya. Besarnya peranan sektor perikanan dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat mendorong Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui visi tahun 2010 menargetkan Indonesia sebagai penghasil produk kelautan dan perikanan terbesar di dunia pada tahun 2015. Proyeksi tersebut didukung dengan kesuksesan gerakan gemar makan ikan yang berhasil meningkatkan konsumsi ikan nasional. Peningkatan konsumsi ikan nasional diprediksikan akan terus terjadi dimana 27 kebutuhan ikan di tahun 2015 meningkat dua kali lipat dari potensi perikanan tangkap Indonesia. Sehingga kebutuhan ikan harus didukung oleh peningkatan pasokan dari hasil usaha budidaya. Perikanan budidaya sebagai subsektor dari perikanan nasional sangat potensial untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Ikan gurame sebagai salah satu komoditas unggulan perikanan budidaya sangat potensial dan menguntungkan untuk dikembangkan karena nilai jual yang lebih tinggi diantara ikan konsumsi lainnya.Selain itu salah satu langkah pemerintah Kabupaten Bogor dalam membangun kembali sektor perikanan budidaya di Kabupaten Bogor antara lain adanya program pemberian bantuan benih gurame 2000 ekor kepada setiap petani gurame dengan tujuan untuk menjadikan Kabupaten Bogor sebagai sentra produsen gurame. Hal tersebut bertujuan untuk mencapai target pemerintah Bogor terhadap pencapaian hasil produksi ikan budidaya unggulan di Kabupaten Bogor. Kabupaten Bogor adalah salah satu sentra potensial dalam pengembangan usaha pembesaran ikan gurame di Jawa Barat. Namun, pencapaian tersebut belum mampu menjadikan ikan gurame sebagai komoditas utama di Kabupaten Bogor salah satunya disebabkan oleh keterbatasan modal untuk mendukung terwujudnya usaha pembesaran ikan gurame para pengusaha lokal dalam pengadaan kolam air tenang sebagai media pembesaran ikan gurame. Analisis bisnis dilakukan dengan studi kelayakan bisnis. Penelitian ini menggunakan studi kelayakan bisnis dengan analisis finansial berupa penilaian NPV, IRR, Net BC, dan Payback Period.Sedangkan analisis non finansial yang digunakan terdiri dari aspek pasar, aspek sosial, ekonomi dan budaya, aspek teknis, aspek manajemen dan hukum dan aspek lingkungan. Hasil penelitian kemudian akan dianalisis kembali dengan analisis switching value untuk mengetahui seberapa besar perubahan pada harga beli dan volume penjualan yang akan menghasilkan keuntungan NPV=0; IRR= tingkat diskonto; dan Net BC= 1. Adapun kerangka pemikiran operasional dapat dilihat pada Gambar 1. 28 Gambar 1. Bagan Kerangka Pemikiran Operasional Prospek usaha ikan gurame di Desa Petir -Selisih antara permintaan yang berasal dari tengkulakpengumpul dengan hasil budidaya gurame di Desa Petir -Peningkatan permintaan ikan gurame dari konsumen langsung maupun tengkulak -Kondisi geografis Desa Petir yang sesuai untuk budidaya ikan gurame dan sumberdaya yang melimpah Aspek Non Finansial Aspek Pasar Aspek Teknis Aspek Manajemen dan Hukum Aspek Sosial Ekonomi dan Budaya Aspek Lingkungan Layak Aspek Finansial Analisis NPV Analisis IRR Analisis Net BC Ratio Analisis Payback period Switching Value Pengembangan usaha budidaya pembesaran ikan gurame di Kelompok Tani Mina Makmur Makmur Analisis Kalayakan non Finansial Analisis Kalayakan Finansial Tidak Layak Usaha Dijalankan IV METODE PENELITIAN

4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian