36
h Break Even Point
Break even point atau BEP adalah suatu analisis untuk menentukan dan mencari jumlah barang atau jasa yang harus dijual kepada konsumen pada harga
tertentu untuk menutupi biaya-biaya yang timbul serta mendapatkan keuntungan atau profit. Ada dua cara perhitungan break even point dengan pendekatan
matematik, yaitu : a.
Atas dasar unit b.
Atas dasar rupiah Rumus break even point adalah sebagai berikut :
a. Atas dasar unit
P.Q = V.Q + BT PQ
– V.Q = BT P - V Q = BT
Q = Dimana :
P = Harga jual perunit V = Biaya variabel perunit
FC = Biaya tetap total selama setahun Q = Kuantitas penjualan
Maka didapat rumus break even point dalam unit, sebagai berikut :
b. Atas dasar rupiah
Apabila diinginkan break even point dalam rupiah, maka dari formulasi rumus break even point dalam unit dikalikan dengan harganya P.
4.5. Asumsi Dasar
Dalam perhitungan kelayakan terdapat beberapa perkiraan atau asumsi untuk memudahkan perhitungan. Adapun perkiraan yang digunakan pada usaha
pembesaran ikan gurame ini adalah sebagai berikut :
37 1.
Lahan dan kolam yang digunakan adalah sewa, dimana biaya untuk sewa kolam berjumlah Rp 1.500.000 per kolam.
2. Umur ekonomis usaha ditetapkan 10 tahun. Umur ini ditetapkan
berdasarkan umur ekonomis dari aset terbesar yang ada pada pembesaran ikan gurameKelompok Tani Mina Makmur yaitu kolam tanah.
3. Harga yang digunakan diasumsikan konstan. Baik harga input maupun
harga output dari kegiatan usaha pembesaran ikan gurame. Harga yang digunakan dalam penelitian adalah harga yang berlaku berdasarkan hasil
wawancara dengan pihak Kelompok Tani Mina Makmur pada saat penelitian dilakukan.
4. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus, yaitu :
Penyusutan =
–
5. Pajak pendapatan yang digunakan adalah berdasarkan Undang-Undang
Republik IndonesiaNo. 36 tahun 2008, pasal 17 ayat 2a, yang merupakan perubahan keempat atas undang-undang nomor 7 tahun 1983 tentang pajak
penghasilan, yaitu : Pasal 17 ayat 1b: Wajib pajak.Badan dalam negeri dan bentuk usaha tetap
adalah sebesar 28 persen. Pasal 17 ayat 2a: Tarif.sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf b
menjadi 25 persen yang mulai berlaku sejak tahun pajak 2010. 6.
Tingkat diskonto yang digunakan merupakan tingkat suku bunga kredit discount rate Bank BRI pada bulan Agustus 2012, yaitu sebesar 5,25
persen per tahun. Pemilihan suku bunga kredit pada bank BRI dikarenakan pemilik usaha menggunakan jasa bank ini dalam menyimpan dana
usahanya. 7.
Luas lahan yang digunakan sebelum pengembangan yaitu, seluas 4000 m
2
kolam yang digunakan sebanyak 18 kolam. Sedangkan luas lahan setelah pengembangan seluas 4100 m
2
dilakukan penambahan kolam sebanyak 3
38 kolam sehingga jumlah kolam yang dipakai untuk melakukan
pengembangan berjumlah 21 kolam. 8.
Siklus produksi diasumsikan 2 kali dalam setahun untuk pembesaran ikan gurame. Benih yang digunakan pada kegiatan pembesaran berukuran super
berukuran 200 gram per ekor, Lamanya proses pembesaran yaitu 5 bulan. Mortalitas pada kegiatan pembesaran diasumsikan 30 persen.
9. Penyebaran benihpada tahun pertamadilakukan benih ikan yang ditebar
sebesar 800 ekor per kolam, berdasarkan jumlah permintaan konsumen yang dilihat dari permintaan terhadap tengkulak dan beberapa restoran
atau rumah makan di Kabupaten Bogor, pada tahun kedua penyebaran benih ditingkatkan menjadi 1.000 ekor per kolam. Untuk Pengembangan
pada tahun pertama dilakukan benih tebar 1.000 ekor dan pada tahun kedua dilakukan peningkatan padat tebar sebesar 1.200 ekor.
10. Penerimaan yang diperoleh berasal dari penjualan ikan gurame dengan
ukuran 1-2 ekor per kg. 11.
Dalam analisis finansial, digunakan dua kondisi yaitu kondisi pertama analisis finansial awal usaha pembesaran ikan gurame sebelum melakukan
pengembangan dan kondisi kedua yaitu analisis finansial usaha pembesaran ikan gurame setelah melakukan pengembangan dengan
penambahan 3 kolam. 12.
Pada analisis switching value, diasumsikan komponen lain selain harga bahan baku dan volume penjualan tidak berubah ceteris paribus.
V DESKRIPSI PERUSAHAAN DAN PETANI
5.1. Sejarah Singkat Kelompok Pembudidaya