32
4.4.1.5 Aspek Lingkungan
Aspek lingkungan digunakan untuk melihat pengaruh usaha pembesaran gurame
terhadap lingkungan
sekitar. Pengkajian
aspek lingkungan
meliputianalisis terhadap pengaruh keberadaan proyek terhadap industri lain, dan pengaruh keberadaan proyek terhadap lingkungan sekitar lokasi Kelompok Tani
Mina Makmur.
4.4.2 Aspek Finansial
Aspek finansial bertujuan mengetahui tingkat kelayakan dan manfaat dari suatu perhitungan terhadap pengembangan bisnis yang direncanakan. Dalam
menentukan kelayakan finansial dari kegiatan pengembangan bisnis, diperlukan perumusan kriteria-kriteria kelayakan finansial. Kriteria-kriteria kelayakan
finansial tersebut terdiri dari komponen yaitu laporan labarugi, Net Present Value NPV, Internal Rate of Return IRR, Net Benefit and Cost Ratio Net BC,
Payback Period PP, serta analisis switching value.
a Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi menggambarkan kinerja perusahaan dalam upaya mencapai tujuannya selama periode tertentu. Melalui laporan laba rugi, perusahaan dapat
memperoleh informasi keuangan mengenai usaha yang dijalankan,apakah usaha tersebut memberikan keuntungan atau sebaliknya. Laporan laba rugi dapat
diperoleh dari selisih antara penerimaan dengan biaya-biaya yang telah dikeluarkan untuk usaha tersebut pada periode tertentu.
b Cashflow
Cashflow disusun untuk menunjukkan perubahan kas selama satu periode tertentu serta memberikan alasan mengenai perubahan kas tersebut dengan
menunjukkan dari mana sumber-sumber kas dan penggunaan-penggunaannya. Cashflow terdiri dari beberapa unsur yang nilainya disusun berdasarkan nilai
tahapanbisnis. Unsur-unsur tersebut terdiri dari komponen inflow arus penerimaan, outflow arus pengeluaran, Net Benefit manfaat bersih dan
IncrementalNet Benefit manfaat bersih tambahan. Komponen inflow meliputi nilai produksi total, penerimaan pinjaman, grants bantuan, nilai sewa, dan
salvage value nilai sisa. Komponen outflow terdiri dari biaya investasi, biaya operasional produksi, pajak dan debt service bunga pinjaman.
33
c Net Present Value NPV
Net Present Value NPV adalah nilai sekarang dari keuntungan bersih manfaat neto tambahan yang akan diperoleh pada masa mendatang, merupakan
selisih antara nilai sekarang dari arus pendapatan yang ditimbulakan oleh investasi menurut Kadariah 1986. Adapun rumus yang digunakan dalam perhitungan
NPV adalah sebagai berikut :
Keterangan : NPV : Net Present Value Rp
B
t
: Penerimaan pada tahun ke-t Rp C
t
: Biaya pada tahun ke-tRp n
: Umur Proyek Tahun i
: Discount Rate t
: Tahun Adapun kriteria penilaian untuk NPV adalah sebagai berikut:
1. Jika NPV 0, maka usaha yang dijalankan layak untuk diteruskan
2. Jika NPV 0, maka usaha yang dijalankan tidak layak untuk diteruskan
3. Jika NPV =0, nilai perusahaan tetap dimana perusahaan tidak rugi dan tidak
untung. Untuk menghitung NPV ini, telah ada software seperti Microsoft Excell
yang dapat menghitung nilai NPV secara otomatis dengan dasar nilai Net Benefit dan Discount Rate yang digunakan dalam cashflow.
d Internal Rate of Return IRR
Internal Rate of Return IRR adalah tingkat suku bunga pada saat NPV sama dengan nol. Nilai IRR yang lebih besar atau sama dengan tingkat diskonto yang
telah ditentukan, maka usaha layak dijalankan. Sedangkan jika IRR lebih kecil dari tingkat diskonto yang telah ditentukan, maka usaha tidak layak untuk
diusahakan Kadariah, 1986. Rumus yang digunakan untuk menghitung IRR adalah sebagai berikut:
34 Keterangan :
NPV
1
: NPV yang bernilai positif Rp NPV
2
: NPV yang bernilai negatif Rp I
1
: Tingkat diskonto yang menghasilkan NPV positif I
2
: Tingkat diskonto yang menghasilkan NPV negatif Nilai IRR, seperti juga NPV, dapat dihitung secara otomatis dengan
menggunakan Software Microsoft Excell dengan menggunakan Net Benefit dan discount factor pada cashflow.
e Net Benefit-Cost Ratio Net BC
Net benefit cost ratio Net BC Ratio adalah perbandingan antara present value yang dari net benefit yang positif dengan present value dari net benefit yang
negatif menurut Kadariah 1986. Rumus perhitungan Net BC adalah sebagai berikut:
Keterangan : B
t
: Penerimaan pada tahun ke-t Rp C
t
: Biaya pada tahun ke-t Rp i
: Tingkat suku bunga diskonto n
: Umur ekonomis proyek Tahun Jika Net BC ratio 1, maka proyek tersebut layak untuk diusahakan
karena setiap pengeluaran sebanyak Rp 1 maka akan menghasilkan manfaat sebanyak Rp 1. Jika Net BC 1 maka proyek tersebut tidak layak untuk
diusahakan karena setiap pengeluaran akan menghasilkan penerimaan yang lebih kecil dari pengeluaran.
Net BC Ratio =
Untuk B
t
– C
t
0 - Untuk B
t
– C
t
0 +
1 2
2 1
1 1
i i
NPV NPV
NPV i
IRR
35 Perhitungan nilai Net BC juga dapat menggunakan Software Microsoft
Excell dengan membagi nilai Present Value PV yang positif dengan nilai Present Value PV yang negatif. Hasil perhitungannya menggunakan nilai
absolute sehingga nilai negatif tidak mempengaruhi.
f Payback Period PP
Payback period PP digunakan dengan tujuan untuk menghitung jangka waktu pengembalian modal investasi yang digunakan untuk membiayai proyek.
Payback period adalah suatu periode yang menunjukkan berapa lama modal yang ditanamkan dalam proyek tersebut dapat dikembalikan menurut Kadariah 1986.
Payback period dapat dirumuskan sebagai berikut:
Keterangan : PP
:Waktu yang diperlukan untuk pengembalian modal investasi tahunbulan
1 : Jumlah modal investasi yang diperlukan Rp
Ab : Manfaat hasil bersih rata-rata per tahun Rp
Selama proyek
dapat mengembalikan
modalinvestasi sebelum
berakhirnya umur proyek, berarti proyek masih dapat dilaksanakan. Akan tetapi apabila sampai saat proyek berakhir dan belum dapat mengembalikan modal yang
digunakan, maka sebaiknya proyek tidak dilaksanakan.
g Analisis Switching Value
Analisis switching value dilakukan untuk mengetahui seberapa besar perubahan pada tingkat manfaat dan biaya dapat terjadi sehingga masih memenuhi
kriteria kelayakan investasi. Dalam analisis ini, skenario yang digunakan terdiri dari dua yaitu dengan melihat berapa persen peningkatan harga kedelai dan
penurunan produksi sehingga nilai kriteria investasi NPV, IRR, dan Net BC berada pada titik kritis. Analisis switching value dilakukan pada usaha sebelum
dilakukan pengembangan dan setelah pengembangan. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan komputer dengan program Microsoft Excell.
36
h Break Even Point
Break even point atau BEP adalah suatu analisis untuk menentukan dan mencari jumlah barang atau jasa yang harus dijual kepada konsumen pada harga
tertentu untuk menutupi biaya-biaya yang timbul serta mendapatkan keuntungan atau profit. Ada dua cara perhitungan break even point dengan pendekatan
matematik, yaitu : a.
Atas dasar unit b.
Atas dasar rupiah Rumus break even point adalah sebagai berikut :
a. Atas dasar unit
P.Q = V.Q + BT PQ
– V.Q = BT P - V Q = BT
Q = Dimana :
P = Harga jual perunit V = Biaya variabel perunit
FC = Biaya tetap total selama setahun Q = Kuantitas penjualan
Maka didapat rumus break even point dalam unit, sebagai berikut :
b. Atas dasar rupiah
Apabila diinginkan break even point dalam rupiah, maka dari formulasi rumus break even point dalam unit dikalikan dengan harganya P.
4.5. Asumsi Dasar