Karakteristik Ikan Gurame Pengembangan usaha pembesaran ikan gurame kelompok tani mina makmur, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor

II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Agribisnis Perikanan Budidaya Gurame

Agribisnis merupakan salah satu sektor dalam kegiatan perekonomian berbasis kekayaan alam yang dimanfaatkan dalam melakukan kegiatan usaha berorientasi keuntungan Ramadya, 2012. Agribisnis meliputi berbagai bidang, antara lain agribisnis pertanian, agribisnis peternakan dan agribisnis perikanan. Bidang-bidang tersebut memiliki karakteristik yang berbeda dalam hal kegiatan usaha dan komoditas usaha. Menurut Silvy 2012, perikanan budidaya adalah kegiatan ekonomi yang melibatkan manusia dalam membudidayakan hewan dan tumbuhan air. Budidaya perikanan di Indonesia merupakan salah satu komponen yang penting di sektor perikanan. Hal ini berkaitan dengan perannya dalam menunjang persediaan pangan nasional, penciptaan pendapatan dan lapangan kerja, serta sebagai sektor penting untuk mendukung perkembangan ekonomi pedesaan. Salah satu bidang usaha agribisnis perikanan yang memiliki potensi cukup besar dalam meningkatkan kesejahteraan dan kualitas sumberdaya manusia di Indonesia adalah usaha budidaya ikan gurame Saparinto,2011. Hal ini didukung dengan terus meningkatnya kebutuhan masyarakat akan protein hewani serta masih tersedianya sumberdaya alam dan sumberdaya manusia di Indonesia. Tingkat konsumsi masyarakat terhadap konsumsi ikan yang diperkirakan terus meningkat merupakan suatu peluang bagi usaha budidaya ikan gurame. Para petani dapat memanfaatkan peluang tersebut untuk meningkatkan profit usaha dan secara tidak langsung dapat menciptakan lapangan kerja.

2.2. Karakteristik Ikan Gurame

Gurame merupakan ikan air tawar yang memiliki pertumbuhan agak lambat dibandingkan ikan air tawar yang lain, Namun ikan gurame merupakan salah satu jenis ikan yang digemari masyarakat. Kebutuhan ikan gurame selalu meningkat dalam setiap tahunnya, Meskipun pertumbuhan badan gurame relatif lama, pasarnya cukup besar, oleh sebab itu gurame masih terus dikenalkan dan dikembangkan oleh masyarakat, Seperti umumnya ikan, bentuk tubuh gurame terlihat pipih hampir oval.Tubuh gurame muda ditutupi sisik berwarna biru 10 kehitaman, sedangkan bagian perutnya berwarna keputihan. Menjelang dewasa, warna badan akan berubah menjadi merah kecoklatan, punggungnya menjadi merah sawo tua kecoklatan, sedangkan perutnya berwarna keperak-perakan atau kekuningan. Sisik badan berukuran relatif lebih besar dan semakin mendekati kepala ukurannya semakin mengecil, dan tepi sisik kepala semakin kasar. Habitat atau lingkungan ikan gurame adalah air tawar.Gurame dapat tumbuh dan berkembang pada perairan tropis maupun subtropis.Seperti sungai yang alirannya air tidak terlalu deras atau perairan yang tenang misalnya danau, waduk, rawa serta genangan-genangan kecil kolam. Gurame termasuk golongan ikan Labyrinthici, yaitu sebangsa ikan yang memiliki alat pernapasan berupa insang dan insang tambahan Labirin. Labirin adalah alat pernapasan selaput tambahan yang berbentuk tonjolan pada tepi atas lapisan insang pertama.Pada selaput ini terdapat pembuluh darah kapiler sehingga memungkinkan gurame untuk mengambil oksigen langsung dari udara Saparinto, 2011. Dalam pengusahaaan ikan gurame perlu juga diperhatikan keadaan suhu air dan tingkat keasamaan air pH yang berkisar 7-8. Gurame dapat hidup dengan baik di daerah dengan ketinggian antara 50 –600 m dpl dengan suhu optimal habitat hidup gurame berkisar 24 –28 O C. Kepekaan gurame yang rendah terhadap senyawa-senyawa beracun di dalam air sangat menguntungkan. Kebanyakan ikan air tawar akan mati pada kadar karbondioksida CO 2 terlarut sebesar 15 ppm. Gurame masih mampu bertahan hidup meskipun kadar karbondioksidanya mencapai 100 ppm. Kehidupan gurame juga tidak terganggu dengan adanya bahan beracun dalam air seperti nitrogen dalam bentuk amoniak NH 3 atau ammonium NH 4 maupun sulfide dalam bentuk asam sulfida H 2 S. Gurame merupakan ikan pemakan segala omnivora. Larva gurame yang masih kecil memakan binatang renik rotifera, infusoria, moina, daphnia yang hidup sebagai perifiton melayang dalam kolom air, Namun benih gurame lebih menyenangi larva serangga, crustaceae, zooplankton, dan cacing sutra. Setelah besar, gurame cenderung menjadi pemakan dedaunan dari tumbuhan air. Pakan dan kebiasaan makan gurame bisa berubah sesuai dengan keadaan lingkungan hidupnya. 11

2.3. Pembesaran Ikan Gurame