Sebagai temuan dan analisis narasi terhadap data dari film Hijab
17
terdengar seperti klise bahwa semua cerita punya awal, pertengahan dan sebuah akhir. Namun, keseimbangan menandai sebuah keadaan, dalam sebuah cara-
cara tertentu.
9
Kedua, narasi menurut Vladmir Propp. Sebagaimana analisanya terhadap dongeng lebih ditekankan kepada struktur atau anatomi cerita dan pada karakter
tokoh di dalam cerita. Dengan pendekatan model Propp ini, terutama analisis karakter tokoh dalam sebuah cerita akan mempermudah menemukan
“lompatan-lompatan baru” atau kejutan narasi. Propp menyimpulkan ke dalam delapan ruang tindakan atau peranan, yaitu: 1. The villan atau tokoh penjahat
dalam cerita rakyat adalah seorang tokoh yang memerankan peran penjahat atau antagonis; 2. The hero atau pahlawan, yaitu salah satu istilah yang tidak berarti
sama dalam teori seperti halnya dalam kehidupan di luar, di mana pahlawan biasanya mengacu pada laki-laki, dan heroik, memiliki konotasi moral
mengagumkan atau baik; 3. The donor atau donor, yang menyediakan sebuah objek dengan beberapa property; 4. The helper atau penolong, yang membantu
pahlawan; 5. The princess atau sang putri, hadiah untuk pahlawan dan objek skema yang penjahat ini; 6. Her father atau ayahnya, yang memberikan
penghargaan kepada pahlawan; 7. The dispatcher atau orang yang menyuruh, yang mengirimkan pahlawan dan perjalanan; 8. False hero atau pahlawan
palsu.
10
9
Branston and Stafford, The Media Student‟s Book Third Edition, h. 36.
10
Branston and Stafford, The Media Student‟s Book Third Edition , H. 34.
18
Ketiga, narasi
menurut Levi-Strauss.
Levi-Strauss setidaknya
menggunakan dua konsep penting dari pemikiran Saussure; 1 Konsep perbedaan diferensiasi. Menurut Saussure, yang membedakan satu kata
dengan kata lain adalah diferensiasi sistematis yang ada antara setiap kata dengan kata-
kata yang lain. Kata “paku” misalnya dibedakan menurut suaranya dengan “baku” atau “daku”, namun secara konseptual kata tersebut dibedakan
dengan “sekrup”, “mur”, “pasak” dan sebagainya, dan 2 Konsep tentang sintagmatik dan paradigmatik. Kata-kata mempunyai relasi dengan kata lain
sehingga membentuk
suatu pengertian
melalui hubungan
asosiatif paradigmatik dan hubungan sintagmatik.
11
Hubungan sintagmatik adalah hubungan antara satu tanda dengan tanda lain dalam suatu kesatuan linier.
Sementara hubungan paradigmatik adalah relasi antara tanda-tanda dalam suatu paradigma kesamaan umum: unit-unit memiliki kesamaan karakteristik
yang menentukan keanggotaannya dalam paradigma tersebut.
12
Keempat, narasi Joseph Campbell, yang kaitannya membahas narasi dengan mitos.Campbell menyatakan mitos memiliki 4 fungsi utama: Fungsi
mistis, menafsirkan kekaguman atas alam semesta. Fungsi kosmologis, menjelaskan bentuk alam semesta. Fungsi sosiologis, mendukung dan
mengesahkan tata tertib sosial tertentu. Fungsi pendagogis, bagaiamana
menjalani hidup sebagai manusia dalam keadaan apapun.
13
11
Eriyanto, Analisis Naratif, h. 162-163