Peran Istri Menurut Pandangan Islam

47                                       Artinya: “Dan bergaullah dengan mereka istri dengan cara yang patut. Kemudia bila kau tak menyukai mereka maka bersabarlah karena mungkin kau tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak”. QS An-Nisaa‟ [4]: 19 Kewajiban istri terhadap suami tidak berdasarkan paradigma lama, di mana posisi wanita lemah sehingga bisa diperlakukan sewenang-wenang oleh pria suami. Sebaliknya cara melihat wanita tetap berdasarkan pada pengakuan atas harkat dan martabat wanita yang mulia, selaras dengan hak-hak yang harus diterima dari suaminya, kewajiban istripun tidak terlepas dari upaya yang bersangkutan mendukung terciptanya kehidupan keluarga yang sakinah, mawaddah, wa rahmah. 78 b. Agar suami menjaga dan memelihara istrinya. Maksudnya ialah menjaga kehormatan istri, tidak menyia- nyiakan, agar selalu melaksanakan perintah Allah dan meninggalkan larangan-Nya. Sebagaimana firman Allah dalam surat At-Tahrim ayat 6: 78 Hasbi Indra, Potret Wanita Sholehah Jakarta: Penamadani, 2004, h. 188. 48                        Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka”. QS At-Tahrim [66]: 6 3 Kewajiban Istri: a. Hormat dan Patuh kepada suami dalam batas-batas yang ditentukan oleh norma agama dan susila. Sebagaimana Firman Allah di dalam surat An-Nisa ayat 34:                                              Artinya: “Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka laki-laki atas sebahagian yang lain wanita, dan karena mereka laki-laki telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang shaleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah memlihara mereka. Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasihatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika dia menaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar”. QS An-Nisaa‟ [4]: 34 b. Mengatur dan mengurus rumah tangga menjaga keselamatan dan mewujudkan kesejahteraan keluarga. Sebagaimana firman Allah dalam surat Adz-Dzariyat Ayat 29: 49           Artinya:“Dan segala sesuatu kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingan akan kebesaran Allah”. QS Adz-Dzariyaat [51]: 29. Islam telah menyadari bahwa membina rumah tangga merupakan kesepakatan dua belah pihak antara suami dan istri, oleh karena itu segala sesuatunya harus dimusyawarahkan bersama. Termasuk pula dalam hal ini adalah tata cara pembagian kerja rumah tangga. 79 c. Memelihara dan mendidik anak sebagai amanah Allah. Sebagaimana Firman Allah SWT dalam suratAl-Kahfi ayat 46:               Artinya:“Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan”. QS Al Kahfi [18]: 36 d. Memelihara dan menjaga kehormatan serta melindungi harta benda keluarga. Sebagaimana Firman Allah dalam surat Al-Ahzab ayat 35:              79 Istiadah, Membangun Bahtera Keluarga yang Kokoh Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2009, h. 36. 50                   Artinya: “…Laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang menyebut nama Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar”. QS Al Ahzab [33]: 35 e. Menerima dan menghormati pemberian suami serta mencukupkan nafkah yang diberikannya dengan baik, hemat dan bijaksana. Sebagaiman firman Allah dalam surat Al-Furqon ayat 67:             Artinya:“Dan orang-orang yang apabila membelanjakan harta mereka berlebih-lebihan, dan tidak pula kikir, tapi adalah pembelanjaan itu tengah- tengah antara yang demikian”. QS Al- Fuqaan [25]: 67. f. Kewajiban menutup aurat Terkait kewajiban berhijab, al Quran telah menjelaskan. Hal tersebut terdapat dalam QS Al-Ahzab ayat 59 yaitu,                         Artinya: ”Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri- isteri orang mu‟min: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”QS Al Ahzab [33]: 59 51 52 BAB III GAMBARAN UMUM FILM HIJAB KARYA HANUNG BRAMANTYO

A. Film Hijab Karya Hanung Bramantyo

Film Hijab bukanlah film yang bertema religi melainkan merupakan sebuah film drama komedi Indonesia yang mengangkat isu wanita yang beredar di masyarakat dan menggambarkan karakter-karakter wanita berhijab di Indonesia yang mendekati realita hidup para muslimah yaitu hijab 1 sebagai identitas fesyen dan gaya hidup. Film Hijab ini diproduksi oleh Dapur Film. Film yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo ini dirilis pada 15 Januari 2015 dan ditayangkan di seluruh bioskop Tanah Air. Film ini dibintangi oleh Zaskia Adya Mecca sebagai Sari, Carissa Putri sebagai Bia, Tika Bravani sebagai Tata, dan Natasha Rizki sebagai Anin yang menjadi pemeran utama, serta Mike Lucock sebagai Gamal, Ananda Omesh sebagai Ujul, Nino Fernandez sebagai Matnur, dan Dion Wiyoko sebagai Chaky sebagai pemeran pembantu dalam film Hijab ini. Film garapan Hanung Bramantyo ini, menceritakan tentang dilema kehidupan empat wanita muslim di Indonesia. Tiga di antara mereka mengenakan hijab, sementara seorang lagi tidak. Mereka adalah Sari yang 1 Secara epistimologis asal-usul kata, kata hijab berasal dari bahasa Arab.Dalam kamus Al Munawwir 1997:237 tertulis asal kata hijab adalah ha-ja-ba جح yang artinya adalah “menutupi”. Adapun hijab جح لا memiliki arti “penutuptirai tabir sekat”.Lalu kata hijab ini mengalami pergesseran makna ketika diadopsi oleh sekolompok muslimah fashionista penggemar fashion yang menamakan diri mereka sebagai “Kaum Hijabers”.Kini di kalangan muslimah Indonesia hijab dipakai sebagai sebutan untuk busana muslimah. 53 memakai hijab syar‟i 2 atas paksaan sang suami, Bia yang memakai hijab fashionable 3 dan memakai hijab karena mengikuti seminar keagamaan yang mengakibatkan dirinya terjebak menjadi gadis hidayah yang membuatnya tidak bisa melepas hijabnya. Tata yang merupakan aktivis yang memakai hijab turban untuk menutupi rambutnya yang botak, sedangkan Anin yang tidak berhijab namun akhirnya memakai hijab juga yang berpikir bahwa hijab merupakan suatu proses untuk ke arah yang lebih baik. Film diawali dan seterusnya dengan curhatan Bia, Tata dan Sari langsung menghadap kamera tentang alasan mereka memakai jilbab, bagaimana mereka bertemu dan menikah dengan pasangan-pasangan mereka, dan bagaimana susahnya mereka memulai bisnis hijab mereka secara diam- diam karena khawatir dengan respon suami, sampai membuka sebuah butik dengan nama „Meccanism‟. Mereka bercerita begitu lepas. Saling ungkap dan saling sindir, ramai dan lucu. Sampai Sari pun yang terkesan paling agamis di antara mereka tak sungkan melepas ceritanya. Cara ini membuat film terasa interaktif dan kelenturan para pemainnya bercerita membuat penonton terlibat dalam cerita. 2 Hijab S yar‟i adalah istilah yang menunjukan penggunaan hijab sesuai aturan agama diantaranya: 1 Menutupi seluruh tubuh kecuali yang tidak wajib ditutupi; 2 Tidak berfungsi sebagai perhiasan; 3 Kainnya tebal tidak tipis; 4 Lebar tidak ketat sehingga menampakan bentuk tubuh; 5 Tidak diberi pewangi atau parfum; 6 Tidak menyerupai pakaian lelaki; 7 Tidak menyerupai pakaian wanita kafir; 8Bukan merupakan syuhrahpakaian yang menarik perhatian orang. Muslim.or.id 3 Fashionable adalah suatu istilah untuk menggambarkan gaya yang dianggap lazim pada satu periode waktu tertentu. Biasanya gaya yang dimaksud cenderung fokus pada gaya berpakaian masayarakat pada periode waktu itu. Wikipedia.org. 54 Yang tidak akan terlupakan dari film Hijab tentu adalah warna-warna yang memanjakan penonton sepanjang film. Benang, bahan, kain, kerudung, kostum, wardrobe, properti, dan sebagainya diatur dengan warna sedemikian rupa hingga membuat film begitu segar dan ceria. Banyaknya warna tersebut seperti menyatu dengan cerita, menyatu dengan karakter, hingga ada warna- warna yang seperti mewakili konflik-konflik yang dialami para tokoh; konsistensi, konflik keluarga, komitmen, dan pilihan hidup. Hal-hal yang membuat lucu film ini antara lain banyaknya sindiran yang menyentil banyak isu. Mulai dari isu sosial, sindiran untuk kakunya muslim konservatif yang dilimpahkan pada suami Sari yang diperankan oleh Mike Lucock, hingga sindiran pada dunia film itu sendiri dan para pembuatnya yang diwakili oleh si sutradara idealis Dion Wiyoko dengan berbagai keanehan selera yang dipunya. Semua itu menunjukkan skenario yang begitu kaya. Permasalahan muncul saat empat tokoh utama dalam film ini mulai merintis usaha bersama dalam bidang mode hijab dan perlahan mulai melampaui penghasilan suami masing-masing. Konflik antara para tokoh suami dan istri belakangan meruncing pada masalah syari‟ah. Di sela permasalah antara para suami dan istri, hanya Anin yang belum menikah dan masih terjebak dengan impiannya. Tidak hanya memberikan nuansa komedi, film ini juga memberikan nuansa sendu hingga nuansa sedih. Banyak pesan yang disampaikan oleh film ini seperti bagaimana pentingnya komunikasi di dalam suatu rumah tangga, bagaimana dengan hijab menjadikan seorang 55 muslimah selangkah lebih baik dan lebih dekat kepada Allah, dan bagaimana peran suami mau pun istri yang seharusnya dapat saling mendukung.

B. Sinopsis Film Hijab

Adegan diawali dengan tiga orang muslimah yang sedang membuat video rekaman perjalanan mereka membangun bisnis busana muslimah. Mereka memulainya dengan menceritakan alasan masing-masing menggunakan hijab. Hingga akhirnya ketiga muslimah ini memutuskan untuk menikah, lalu menjadi ibu rumah tangga dengan profesi pasangan hidup yang beragam. Di tengah perjalanan pernikahan, mereka berinisiatif untuk memiliki usaha sendiri yang bisa diatur dari rumah. Tujuannya adalah untuk menambah penghasilan sendiri dan membantu keluarga. Dari sana terciptalah ide bisnis fesyen muslimah. Mereka menjalankan bisnis ini secara diam-diam, tanpa sepengetahuan para suami. Bisnis tersebut dikarenakan pada saat arisan bersama, Gamal suami Sari menyindir dengan kalimat “semua arisan ibu-ibu sebenarnya arisan suam i, karena duitnya dari Suami”. Karena perkataan Gamal tersebut Tata merasa terusik yang kemudian mengajak sahabatnya untuk menggugat ucapan Gamal dengan cara kembali menjadi perempuan mandiri seperti saat mereka masih lajang. Tidak disangka, Sari menyambut dengan antusias. Bia, Tata dan Anin pun demikian. Akhirnya secara diam-diam mereka bekerja dengan memulai bisnis fesyen hijab secara online. Bia menjadi desainernya, Sari yang mengelola keuangan, Tata dan Anin menjadi marketingnya.