90
Pada  mulanya  mereka  membuka  bisnis  secara  online.  Tak  disangka, respon  masyarakat  sangat  bagus.  Akhirnya  Anin  memberanikan  diri
untuk  meminta  bantuan  kepada  ibunya  yang  banyak  memiliki  relasi bisnis  untuk  mengembangkan  bisnis  tersebut.  Akhirnya  Anin  mengajak
serta ketiga rekannya kecuali Bia yang berhalangan hadir, untuk bertemu relasi  bisnis  Ibunya  di  rumahnya.  Mereka  adalah  tante  Fida  yang
bersuamikan  seorang  „raja  minyak‟  dan  memiliki  anak  seorang  fashion blogger  terkenal,  tante  Helly  yang  bersuamikan  bisnismen  kelapa  sawit
yang  memiliki  hampir  sepertiga  kebun  kelapa  sawit  yang  ada  di Sumatera,  tante  Helma  yang  bersuamikan  seorang  bisnismen  kaya  asal
Prancis. Melihat  prospek  menjanjikan  dari  bisnis  busana  tersebut  akhirnya
salah  satu  di  antara  ketiga  kolega  ibu  Anin  yaitu  tante  Helma  akhirnya bersedia  untuk  meminjamkan  modal  untuk  mengembangkan  bisnis
tersebut.  Setelah  mendapatkan  pinjaman  modal,  mereka  memutuskan untuk mengembangkan bisnis tersebut dengan membuka butik.
Perkembangan  butik  pun  kian  hari  kian  pesat.  Mereka  yang  selama menjadi  ibu  rumah  tangga  tidak  aktif  menggunakan  media  sosial,  mulai
saat itu kembali aktif. Semua aktifitas bisnis termasuk hubungan dengan client berlangsung di media sosial. Sampai dalam aktifitas rumah tangga,
mereka tidak pernah absen untuk membuka henpon, tab, maupun laptop, demi melayani pembeli yang semakin banyak.
91
Mendengar  bisnis  yang  semakin  pesat,  akhirnya  tante  Fida  yang memiliki  anak  seorang  fashion  blogger
11
terkenal  mengajaknya  untuk bertemu  dan mengomentari  desain  hijab tersebut. Tak disangka Madona
yang  awalnya  tidak  terlalu  menyukai  hijab  melihat  desain  yang  bagus lantas  memakainya,  kemudian  memfoto  dirinya  yang  sedang
mengenakan  busana  muslim  dan  memposting  di  blog  pribadinya.  Tak lama  setelah  memposting  foto  tersebut,  apresiasi  bermunculan  dari  para
netizen, dan menjadikan „Meccanism‟ semakin dikenal. Pada  bagian  ini  merupakan  batu  loncatan  untuk  menghadirkan
ganguan  distruption  dalam  lingkungan  mereka.  Mereka  menjalankan bisnis  hijab  tersebut  tanpa  sepengetahuan  dari  suami-suami  mereka.
Sikap tersebut  yang pada akhirnya menjadi pemicu terjadinya konflik di antara rumah tangga mereka.
a. Menjalankan bisnis butik „Meccanism‟ tanpa seizin suami.
Setelah berdiskusi mereka akhirnya sepakat untuk menjalankan bisnis busana muslimah, yang pada awalnya dilakukan secara diam-diam tanpa
sepengetahuan  suami.  Alasan  mereka  sudah  tentu  karena  takut  dengan respon  suami  terkait  kesibukan  baru  mereka.  Namun  hal  ini  yang  pada
akhirnya menimbulkan ganguan dalam rumah tangga mereka.
11
Fashion  blogger  adalah  seseorang  yang  mempunyai  minat  dan  bakat  serta  hobi  dalam merancang sebuah fashion dan  mode, kemudian dia tulis ulasan mengenai  fashion yang dia ataupun
orang lain ciptakan dalam blog miliknya. Tujuan fashion blogger pada umumnya adalah untuk berbagi fashion yang dia sukai dengan para penggermar fashion yang lain, ataupun kepada pembaca lainnya.
92
Dalam hal ini peneliti menemukan ada persoalan yang muncul dalam fiqih  ketika  seorang  istri  harus  bekerja  di  luar  rumah  dan  meninggalkan
keluarganya.  Para  ahli  fiqih  sepakat  bahwa  apabila  itu  terjadi,  dia  istri haruslah  mendapat  izin  suaminya.  Dia  tidak  boleh  meninggalkan
suaminya  begitu  saja.  Pelanggaran  atas  kewajiban  ini  izin  dapat dipandang  sebagai  nusyuz  tidak  taattidak  setia.  Pengertian  nusyuz  itu
sendiri  yaitu,  meninggalkan  kewajiban  bersuami-istri.
12
Menurut  para ahli  fiqih  klasik,  seorang  istri  diperbolehkan  meninggalkan  rumah,
meskipun  tanpa  izin  suaminya,  jika  keadaan  benar-benar  darurat memaksa.
13
Sejalan  dengan  pendapat  ini  peneliti  juga  merujuk  pada  catatan Zainuddin  al-Malibari  dalam  kitabnya  yang  cukup  popular  fath  al-Muin
yang dikutip oleh Husein Muhammad, ia mengatakan bahwa sorang istri diperbolehkan  keluar  dari  rumahnya  tanpa  di  cap  sebagai  istri  yang
nusyuz  untuk  hal-hal  berikut,  jika  rumahnya  akan  roboh,  jiwa  dan hartanya  terancam  oleh  penjahat  dan  maling,  mengurus  hak-haknya
dipengadilan, belajar ilmu-ilmu fardhu‟ain wajib, atau untuk keperluan
istifta  meminta  fatwa  karena  suaminya  bodoh,  atau  untuk  mencari nafkah seperti dagang atau mencari sedekah pada orang lain atau bekerja
selama suaminya tidak bisa menafkahkannya. Kammal bin Hummam dari
12
Nusyuz  dari  pihak  suami  misalnya  tidak  memberi  nafkah  kepada  istri  dan  anaknya, sedangkan    Nusyuz  dari  pihak  istri  misalnya  istri  meninggalkan  rumah  tanpa  seizin  suami,  apalagi
perbuatan tersebut pada perbuatan yang dilarang agama.
13
Husein  Muhammad,  Fiqih  Perempuan  Refleksi  Kiyai  atas  Wacana  Agama  dan  Gender Yogyakarta: LkiS, 2001, cet 1, h. 127.
93
mazhab  Hanafi  dan  Fath  al-Qadir,  juga  berpendapat  sebagaimana  yang dikutip  oleh  Husein  Muhammad,  apabila  dia  istri  seorang  bidan,  atau
tukang  memandikan  mayat,  atau  dia  bermaksud  menuntut  hak  atau memenuhi kewajiban terhadap orang lain, maka dia diperoleh keluar baik
izin  suaminya  atau  tidak.  Menurutnya  hal-hal  seperti  itu  merupakan fardhu kifayah.
14
Keluar rumah karena memenuhi  kewajiban kolektif ini dapat dibenarkan menurut
syara‟ hukum agama.
15
Dalam  hal  ini  sebenarnya  suami  mereka  Sari,  Bia,  dan  Tata  masih mampu  untuk  menafkahkan  mereka.  Terlebih  Sari  yang  sejak  semula
tidak  diizinkan  oleh  suaminya  untuk  beraktifitas  di  luar  rumah  dengan berbisnis,  serta  berbohong  kepada  suami  terkait  kegiatannya.  Dalam
konteks  agama  Sari  bisa  dikatakan  sebagai  seorang  istri  yang  nusyuz. Pertama,  Sari  tidak  mentaati  perintah  suaminya  dengan  tidak  berbisnis,
serta  sering  keluar  rumah  tanpa  seizing  suami.  Kedua,  Sari  berbohong kepada  Gamal  terkait  aktifitasnya,  walaupun  dalam  hal  ini  sebenarnya
Sari  tidak  melakukan  kegiatan  yang  dilarang  agama,  seperti  melakukan perbuatan maksiat.
14
Fardu  kifayah  merupakan  status  hukum  dari  sebuah  aktivitas  dalam  Islam  yang  wajib dilakukan,  namun  bila  sudah  dilakukan  oleh  muslim  yang  lain  maka  kewajiban  ini  gugur.  Contoh
aktivitas  yang  tergolong  fardu  kifayah  diantaranya:  1  mensalati  jenazah  muslim;  2  belajar  ilmu tertentu misal: kedokteran, ekonomi, dan lain-lain; 3 amar
ma‟ruf nahi munkar; 4 jihad ibtida‟i; 5  membela  Negara  di  mana  ia  tinggal.  Namun,  suatu  perbuatan  yang  semula  hukumnya  fardhu
kifayah bisa menjadi fardhu „ain wajib apabila perbuatan dimaksud belum dapat terlaksana dengan
hanya mengandalkan dari kaum muslimin saja.
15
Husein Muhammad, Fiqih Perempuan Refleksi Kiyai atas Wacana Agama dan Gender, cet 1, h. 127.
94
2. Complication  meningkatnya ganguan
Bagian  ini  merupakan  modifikasi  yang  dilakukan  Gillespie  pada struktur  narasi  Todorov.  Pada  bagian  ini  permasalahan  yang  dihadapi
oleh  tokoh  meningkat.  Adanya  perbedaan  pendapatan  yang  jauh  antara suami  dan  istri,  serta  terbongkarnya  aktivitas  istri  berbisnis  menjadi
pemicu terjadinya konflik. Sebenarnya niat mereka para istri hanya ingin membantu perekonomian keluarga. Tapi karena pendapatan mereka yang
melampaui pendapatan suami malah jadi „bumerang‟. Para suami merasa tidak punya harga diri karena dibiayai kehidupannya oleh istri mereka.
Percaya diri karena yakin mendapat tanggapan baik dari suami karena membantu  meringankan  bebannya  untuk  menbiayai  keluarga,  respon
Ujul  malah  sebaliknya.  Ujul  marah  besar  saat  mengetahui  istrinya membiayai  kewajiban  yang  seharusnya  dia  lakukannya.  Terlihat  dari
dialognya dengan Sari: Ujul
: Mobil, sama rumah belum dibayar yah cicilannya? Minggu ini kan?
Tata : Mobil udah aku lunasin. Cicilan rumah udah aku
bayar sampe tiga bulan kedepan. Tinggal listrik, ya kita tunggu aja tagihannya minggu depan. Tapi udah
aku siapin kok, kamu ngga usah khawatir hehe sambil tertawa ringan.
Ujul
: Aku tuh masih fotografer yah. Masih kecatet. Belum jadi tukang foto kawinan.
Tata : Yang bilang kamu tukang foto kawinan siapa?
Ujul : Iitu merekanya aja yang goblok, merekanya ngga
ngerti seni, mereka terjebak dalam kemapanan. Ngerti ngga sih kamu?
Tata : Kamu ngomong apaan sih?
Aku kan cuma ingin ngeringanin beban kamu aja.
95
Ujul : Lah itu Itu
Tata : Itu apa?
Ujul : Ya itu sambil memaki dan menunjuk-nunjuk
wajah Tata.
Pendapatan  yang  jauh  antara  Ujul  dan  Tata  menjadi  asap  bagi  api konflik  dalam  rumah  tangga  mereka.  Permasalahan  ditambah  dengan
karir  Ujul  yang  sedang  down,  Ujul  yang  awalnya  berprofesi  sebagian fotografer jurnalistik, mendadak ingin beralih profesi menjadi  fotografer
studio. Akan tetapi, niat Ujul berganti profesi agar mendapat pendapatan yang  lebih  baik  malah  berbanding  terbalik.  Bisnisnya  dibidang  foto
studionya  diambang  kebangkrutan.  Client  Ujul  tidak  percaya  kalau  Ujul bisa  menghasilkan  karya  yang  baik  dibidang  foto  studio,  mengingat
background Ujul  yang  awalnya seorang fotografer jurnalis. Semua uang dan  tabungannya  pun  sudah  diinvestasikan  untuk  kebutuhan  alat-alat
penunjang foto studio yang mahal. Di lain pihak, Bia juga merasakan hal yang sama dengan Tata, tatkala
suaminya Rahmat Nur Hidayat  yang biasa dipanggil Matnur mengetahui bahwa  Bia  membayar  tagihan  telepon  dan  kartu  kredit.  Matnur  merasa
harga dirinya sebagai kepala keluarga gugur sudah, lantaran istrinya ikut serta membiayai kehidupan rumah tangga mereka.Terjadilah „adu mulut‟
di antara mereka. Sampai di ujung percakapan Bia berkata, “emang salah yah, kalau istri ingin mencoba meringankan beban suami?”.
96
Matnur  sebenarnya  adalah  seorang  aktor.  Karirnya  sebagai  selebriti belakangan  juga  mulai  menurun  lantaran  sinetron  „Kerudung  Dusta
Kerdus‟ yang pada awalnya mendapat rating cukup baik di stasiun TV mendadak  anjlok.  Setelah  tidak  lagi  syuting  sinetron  tersebut  Matnur
mulai  kebingungan  untuk  membiayai  rumah  tangganya  dengan  Bia. Beberapa casting
16
untuk sinetron dan film layar lebar pun dilakukannya, akan  tetapi  gagal.  Ketimpangan  pendapatan  tersebut  yang  menjadikan
Matnur  gengsi  karena  dibiayai  oleh  sang  istri.  Pada  bagian  ini  juga menjadi pemicu konflik di tengah keluarga mereka.
Di  lain  sisi,  Sari  tidak  mendapat  masalah  karena  membiayai kebutuhan  rumah  tangganya,  seperti  Bia  dan  Tata.  Sari  terlibat  „adu
mulut‟  dengan  suaminya  karena  alasan  yang  sederhana.  Gamal mengatakan  keinginannya  membeli  jas  yang  dipakai  seorang  presenter
acara  kuis  Tick  Tack  di  salah  satu  stasiun  televisi,  saat  mereka  sedang asik bersantai di ruang keluarga sambil menonton acara tersebut. Karena
harganya  yang  mahal  sekitar  empat  juta  rupiah,  Gamal  mengaku  tak mampu  membelinya,  karena  nilainya  sama  dengan  separuh  gajinya.
Melihat  keinginan  suaminya  yang  menginginkan  jas  tersebut,  Sari berinisiatif  untuk  membelikannya.  Akan  tetapi,  niat  baiknya  tersebut
malah mendapat respon sinis dari Gamal. Gamal marah besar dan curiga kalau  Sari  mendapatkan  uang  tersebut  karena  ikut  berbisnis  bersama
16
Casting  merupakan  pemilihan  dan  pengontrakan  aktor  untuk  memenuhi  bagian  yang dibutuhkan dalam sebuah naskah, baik sinetron, film layar lebar, iklan, atau  tayangan komersil lain.
97
ketiga  sahabatnya.  Sebelumnya  pada  bagian  awal  beginning  telah diperlihatkan  bagaimana  Gamal  sangat  melarang  istrinya  bekerja.
Sampai-sampai  mengatakan  haram  bekerja  bagi  istri.  Gamal  curiga  dari mana  Sari  yang  hanya  seorang  ibu  rumah  tangga  mendapatkan  uang
sebanyak  itu.  Ditambah  lagi  rahasia  Sari  berbisnis  terbongkar  ketika suaminya  mengetahui  bahwa  Sari  menyimpan  barang  dagangan  di
kontrakan miliknya. Pada  bagian  complication  meningkatnya  gangguan  peneliti
menemukan  dua  temuan  terkait  konflik  identitas  peran  muslimah  dalam keluarga yaitu: a Peranan istri dalam memenuhi nafkah keluarga, dan b
memutuskan untuk menjadi wanita karir. a.
Peranan istri dalam memenuhi nafkah keluarga. Sebagaimana  yang  terjadi  ketika  Bia  dan  Tata  membantu  suami
mereka  memenuhi  kebutuhan  keluarga  seperti  tagihan  telepon  rumah, kartu  kredit  dan  sewa  rumah.  Banyak  pandangan  terkait  peranan  istri
dalam memenuhi nafkah keluarga. Rumah tangga sebagai kerajaan kecil dari  suatu  keluarga,  memang  sudah  selayaknya  dipimpin  oleh  pria.
Namun  demikian,  derajat  kepemimpinan  pria  atas  wanita  bukanlah derajat  kemuliaan,  melainkan  lebih  kepada  derajat  tanggung  jawab  dan
tugas secara fungsional sebagai kepala keluarga. Dalam  hal  peranan  sebenarnya  Islam  sudah  memberi  garis  kordinat
peran  suami-istri  dalam  rumah  tangga  sebagaimana  hadist  Nabi Muhammad  SAW  yang  disanadkan  Abu  Hurairah  dan  diriwayatkan
98
Imam  Muslim, ”Setiap  manusia  keturunan  Adam  adalah  kepala
keluarga,  sedangkan  wanita  kepala  rumah  tangga”.  Peneliti  mencatat bahwa  dalam  praktiknya,  kepemimpinan  dan  tugas-tugas  keluarga  itu
lebih banyak dilakukan oleh pihak wanita. Akan tetapi, fungsi dan tugas di dalam urusan rumah tangga ini sebenarnya bisa didelegasikan kepada
orang  lain  asisten  rumah  tangga,  namun  tetap  berada  dalam  kordinasi sang  istri.  Misalkan  yang  dilakukan  Tata  atau  dalam  praktiknya  pada
kebanyakan  wanita  karir  yang  menyewa  tenaga  asisten  rumah  tangga demi  membantu  aktifitasnya  di  rumah  dan  tidak  melalaikan  tugasnya
sebagai  seorang  istri.  Seperti  mengasuh  anak,  masak,  dan  lain sebagainya.
Dalam  Undang-Undang  Nomor  1  Tahun  1974  tentang  Perkawinan dan Kompilasi Hukum Islam, yang diungkapkan dalam pasal 31 ayat 1
dan  ayat  2,  juga  mengindikasikan  bahwa  terdapat  kemitraan partnership  antara  suami  istri.
17
Kedudukan  yang  seimbang  tersebut disertai  perumusan  pembagian  pekerjaan  dan  tanggung  jawab  pasal  31
ayat  3.  Dalam  pasal  tersebut  dijelaskan  bahwa  suami  adalah  kepala keluarga  da
n  istri  adalah  ibu  rumah  tangga.  Istilah  „ibu  rumah  tangga‟ tidak  boleh  dipandang  sebagai  penurunan  kedudukan  dan  tidak  boleh
pula  diartikan  istri  yang  mempunyai  kemauan  dan  kemampuan  untuk bekerja di luar rumah tangganya dilarang melakukan pekerjaan tersebut.
17
Undang-Undang  Republik  Indonesia  Nomor  1  Tahun  1974  Tentang  Perkawinan  dan Kompilasi Hukum Islam.
99
Sebagai istri berhak melakukan pekerjaan di luar rumah tangga, asal tidak  melalaikan  fungsinya  sebagai  ibu  rumah  tangga  yang  telah
digariskan  secara  kodrati.  Tentunya  akan  lebih  baik  lagi  jika  mendapat persetujuan
ridha‟ dari suami. Jika melihat Undang-Undang Nomor 1 Tahun  1974  tentang  Perkawinan  dan  Kompilasi  Hukum  Islam,  yang
dijelaskan dalam pasal 31 ayat 1 dan ayat 2, mengindikasikan bahwa terdapat  kemitraan  partnership. Sebenarnya dibenarkan ketika  Bia dan
Tata  ingin  membantu  ekonomi  keluarga  dengan  memenuhi  sebagian nafkah  untuk  keperluan  rumah  tangga.  Apalagi  mengingat  bahwa  istri
merupakan  mitra  atau  partnership  disahkan  dalam  norma  agama  dan negara.
b. Memutuskan menjadi wanita karir.
Masalah yang timbul sekarang adalah berkaitan dengan keterlibatkan wanita dalam dunia profesi karir yang ruang geraknya di sektor publik.
Sebagaimana yang terjadi pada Bia, Tata dan Sari, yang memaikan peran ganda sebagai ibu rumah tangga dan sebagai seorang pengusaha.
Penulis menemukan dua alasan kuat  mengapa mereka memilih  jalan untuk berbisnis. Pertama, untuk membantu perekonomian keluarga, yang
sebenarnya tidak terlalu diperlukan, karena suami mereka masih mampu untuk  bekerja dan mempunyai pendapatan  yang  cukup untuk  memenuhi
kebutuhan.  Lebih  tepatnya  mereka  mencari  uang  untuk  terlepas  dari bayang-bayang  suami,  yang  setiap  mereka  ingin  membeli  sesuatu  harus
menunggu  jatah  bulanan.  Kedua,  alasan  kuat  mereka  berbisnis  adalah
100
untuk  membuktikan  kepada  para  suami,  khususnya  Gamal  yang  pada bagian  awal  film  sepat  menyindir  para  istri,  bahwa  mereka  adalah
perempuan  mandiri,  dan  mampu  mencari  uang  sendiri  tanpa  menunggu suami memberi jatah bulanan gajian.
Dalam  istilah  agama,  istri  disebut  sebagai ra‟iyah  fi  baiti  zaujiha
penanggung  jawab  dalam  masalah-masalah  interen  rumah  tangga, cukup  menimbulkan  pendapat  dan  kontroversi  di  kalangan  cendikiawan
muslim Abbas Mahmud al- „Aqqad yang dikutip Siti Muri‟ah contohnya,
tidak  membolehkan  wanita  istri  bekerja  di  luar  rumah.  Alasannya karena pria telah diberi  kelebihan kemampuan dalam menghadapi  hidup
dari  pada  wanita.  Kecuali  bila  wanita  terpaksa  harus  mencari  nafkah sendiri  maka  al-
„Aqqad  membolehkan  bekerja.  Namun,  yang  dimaksud tempat  wanita  di  rumah  bukan  berarti  dilarang  bekerja  di  luar  rumah.
Pembebasan  dari  pekerjaan  luar  rumah,  dimaksudkan  agar  mereka berkonsentrasi  dan  terhormat  dalam  menunaikan  kewajiban  rumah
tangga. Karena itu jika memang dibutuhkan, boleh saja ia bekerja di luar rumah asal menjaga kesucian diri dan menjaga rasa malu.
18
Sebagaimana  yang  terjadi  pada  Bia,  Sari  dan  Tata  yang  berprofesi sebagai wanita karir, senada dengan hal tersebut M. Quraish Shihab juga
berpendapat  bahwa  perempuan  boleh  melakukan  pekerjaan  apapun selama  ia  membutuhkan  atau  pekerjaan  membutuhkannya  dan  selama
18
Agus  Baedhowi,  “Kedudukan  Istri  Sebagai  Wanita  Karir  Menurut  Pandangan  Hukum Islam dan UU No. 1 Tahun 1974: Tinjauan Tentang Kewajiban Nafkah Suami” Skripsi S1 Fakultas
Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2006, h. 196
101
norma-norma  agama  dan  susila  tetap  terpelihara.  Apalagi  mengingat bisnis yang dijalankan oleh meraka adalah busana muslimah dan pastinya
sangat dibutuhkan oleh umat Islam sebagaimana perintah agama.
19
3. Kesadaran terjadinya gangguan.
Bagian  ini  merupakan  modifikasi  yang  dilakukan  Nick  Lacey  pada struktur  narasi  Todorov.  Nick  menambahkan  tahapan  dari  ganguan  ke
ekuilibrium. Pada bagian ini, kesadaran terjadinya gangguan di dirasakan para tokoh utama.
Awalnya  mereka  berbisnis  secara  diam-diam  karena  takut  dengan respon suami. Namun perlahan para suami akhirnya mengetahui kegiatan
yang dilakukan para istri. Salah satu tokoh  yang paling marah merespon kesibukan  para  istri  adalah  Gamal.  Sejak  semua  Gamal  memang  sudah
melarang  keras  istrinya  bekerja  di  luar  rumah  berbisnis,  malah  sampai menyebut „haram‟ berkerja bagi istrinya.
Namun  bukan  Sari  namanya  kalau  tidak  „nekad‟.  Perempuan  yang gemar berbisnis dari masa lajang itu tidak kuasa menahan egonya untuk
berbisnis,  walaupun  memang  tujuannya  untuk  membantu  ekonomi keluarga dan untuk membeli keperluan pribadi.
Sejak  semula  memang  Gamal  sudah  menaruh  curiga  pada  Sari, terutama  ketika  launching  butik  mereka.  Gamal  yang  menghadiri
launcing  butik  Mecanism  sempat  memastikan  dan  menanyakan  kepada
19
M. Quraish Shihab, Membumikan Al- Qur‟an: Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan
Masyarakat Bandung: Mizan, 2003, cet ke-25, h. 276
102
istrinya kalau dia tidak terlibat. Pada saat itu Sari berbohong dan berkata kalau  butik  itu  milik  ketiga  sahabatnya  yaitu  Bia,  Tata  dan  Anin,  yang
kemudian  mendapat  modal  dari  orang  tua  Anin  untuk  menjalankan bisnis.
Gamal  mengetahui  kalau  ternyata  istrinya  melanggar  perintahnya untuk  tidak  bekerja,  ketika  mengetahui  ternyata  Sari  menyimpan  semua
barang  dagangannya  di  rumah  kontrakan  miliknya.  Kejadian  dimulai ketika  pak  Bowo  salah  seorang  penyewa  kontrakan  milik  Gamal
mengadukan niatnya untuk memindahkan barang-barang dagangan milik Sari di kamar belakang kontrakannya. Semula memang kamar itu kosong,
kemudian  karena  takut  ketahuan  suaminya,  Sari  menyimpan  semua barang-barang  dagangan  miliknya  di  kamar  belakang  tersebut.  Akan
tetapi, karena kamar itu masih bagian dari rumah kontrakan yang disewa pak Bowo, akhirnya dia mengadukan kepada Gamal untuk meminta izin
pada  istrinya  untuk  memindahkan  barang-barang  tersebut,  karena  akan dipakai  untuk  tinggal  adik  istrinya  yang  kebetulan  diterima  masuk
perguruan tinggi di Jakarta. Melihat kejadian itu Gamal marah besar pada Sari.  Kecurigaan  ditambah  lagi  ketika  Sari  pada  bagian  lain
menghadiahkan  Jas  kepada  Gamal  yang  bernilai  4  juta  rupiah.  Gamal merasa  mustahil  istrinya  yang  hanya  sebagai  ibu  rumah  tangga  bisa
memiliki uang sebanyak itu. Kuat kecurigaannya kalau istrinya bekerja di luar rumah.
103
Pada  bagian  ini  Sari  menyadari  penuh  kalau  terjadinya  gangguan konflik  pada  rumah  tangganya,  akibat  melanggar  perintah  suaminya
yang  sejak  semula  tidak  menyukai  kalau  dia  berbisnis  dan  menafkahi keluarga.
Kemudian  kedua  sahabatnya  yang  sudah  berumah  tangga,  Bia  dan Tata  juga  merasakan  apa  yang  dirasakan  Sari.  Mereka  berdua  mendapat
respon  yang  kurang  baik  dari  para  suami,  yang  akhirnya  menyadarkan mereka  kalau  bisnis  hijab  ini  merupakan  inti  permasalahan  dari  konflik
yang sedang mereka alami.
4. Klimaks Puncak Konflik
Pada  bagian  ini  merupakan  puncak  permasalahan  yang  dihadapi tokoh. Di bagian ini pula, tokoh dihadapkan dalam penentuan nasib yang
dialaminya. Keberhasilan atau kegagalan biasanya menjadi penentu nasib tokoh.
Seperti  yang  dijelaskan  pada  bagian  sebelumnya.  Para  suami  Ujul dan  Matnur  marah  besar  ketika  terjadi  ketimpangan  pendapatan  yang
jauh  di  antara  mereka.  Ditambah  karena  para  istri  Bia  dan  Tata  ikut membiayai  rumah  tangga  mereka.  Di  lain  sisi  Gamal  yang  mengetahui
ternyata  istrinya  bekerja  di  luar  rumah  juga  tak  kalah  murkanya. Kemarahan  Gamal  sampai  menyebabkan  Gamal  akhirnya  meninggalkan
rumah  pisah  ranjang  untuk  beberapa  waktu.  Sikap  tersebut  diambil Gamal lantaran mengetahui bahwa Sari tidak menuruti perintahnya untuk
104
tidak  bekerja  dan  tidak  membantu  membiayai  kebutuhan  rumah tangganya.
Konflik  Sari  dan  suaminya  bersambung  pada  perselisihan  dengan sahabatnya.  Bia  dan  Tata  yang  niat  awalnya  ingin  memberikan  support
moril  pada  Sari  karena  ditinggal  suaminya,  malah  membuahkan perselisihan, ketika Bia dan Tata mengunjungi rumah sari. Percakapan di
antara mereka dibatasi oleh pintu kaca. Sari menolak membukakan pintu untuk kedua sahabatnya tersebut. Terjadi dialog antara mereka dari balik
pintu kaca tersebut. Tata
: Sar lo kenapa? Sari
: Ta, Bi, please jangan ke sini dulu yah Bia
: Sar, lo kenapa sih Buka Buka, Buka pintunya Sar sambil mengetuk-ngetuk pintu
Sari : Ta, Bi, please cukup Gue ngga mau
ngancurin rumah tangga gue. Gue udah mutusin untuk keluar dari Meccanism.
Tata : Sari lo ngomong apaan sih Sar.
Butik ini kan ide lo Butik lo, butik kita. Kalo lo keluar ya gua juga keluar.
Bia : Sar, lo tau ngga sih Matnur juga ngga pulang
Tata : Ujul juga Sar Ngga lo doang yang ditinggal
suami. Ayok dong kita ngomong dulu Sar. Sari   : Gamal udah pulang. Gua tau ini emang ide gua
buat bikin usaha. Gua bohong sama suami, gua sadar itu salah tapi gua tetep ngejalaninnya.
Tapi gua sekarang udah tobat. Jadi, kalo laki lo pada balik,  lo berdua harus tobat.
Tutup tuh butik Itu biangnya dosa tau ngga lo Ketentuan kita sebagai istri, itu ya di rumah,
ngerawat anak, ngelayanin suami. Itu ketetapannya, kalau kita ngelanggar ya jelas aja semuanya
ngga ada yang berkah. Kita tuh semuanya pake jilbab. Harusnya kita tau bagaimana
bersikap sesuai syariat Islam. Ngerti lo
105
Tak  kalah  dengan  Sari,  Bia  dan  Tata  pun  ditinggal  suami  mereka. Depresi  yang dialami Ujul  dan Matnur karena sulitnya mendapat  pundi-
pundi  rupiah,  ditambah  karena  kekecewaannya  pada  istri  mereka  yang sikapnya berubah sejak menjalankan bisnis. Kebiasaan melayani keluarga
berkurang  lantaran  kesibukan  mereka  di  butik.  Niat  Bia  dan  Tata  yang pada  mulanya  bebisnis  hanya  untuk  membeli  kebutuhan  pribadi  dan
mengisi  kekosongan  waktu,  sampai  pada  membiayai  kebutuhan  rumah tangga.
Membuat para
suami mereka
akhirnya memilih
meninggalkannya. Tata  yang  terlalu  sibuk  mengurus  butik  sampai  melalaikan
kewajibannya  mengurus  anak.  Faiz  anaknya  yang  berusia  tiga  tahun mendadak „pingsan‟ karena gizi dan vitaminnya di bawah angka normal,
dan  dilarikan  ke  rumah  sakit.  Setibanya  di  rumah  sakit  tenyata  Ujul suami  Tata  sudah  ada  di  ruang  rawat  inap  dan  mengurusi  semua
kebutuhan  Faiz  selama  di  rumah  sakit.  Terjadi  keributan  di  ruangan tersebut karena Ujul menolak Tata untuk mengunjungi Faiz. Kemarahan
Ujul  karena  kesibukan  Tata  dibutik  yang  sampai  melalaikan kewajibannya merawat dan memperhatikan kesehatan anaknya.
a. Tata melalaikan kewajibannya mengurus anak
Kesibukannya dibisnis yang dijalaninya memyebabkan Tata akhirnya melalaikan  kewajibannya  untuk  mengurus  dan  merawat  anaknya  yaitu
Faiz yang masih berusia tiga tahun. Terkait hal tersebut Islam sebenarnya
106
sudah  mengatur  kewajiban  memelihara  dan  mendidik  anak  sebagai amanah  Allah.  Sebagaimana  yang  tertulis  pada  surat  Al-Kahfi  ayat  46
yakni, “al-maalu  wal-banuuna  ziinatul-hayatid-dunyaa”  “Harta  dan
anak- anak adalah perhiasan kehidupan”.
Wanita mempunyai peranan penting dalam melahirkan umat terbaik, wanita  harus  menjadi  istri  yang  baik,  ibu  yang  baik  dan  sekolah  yang
baik.  Betapa  banyak  wanita  baik  di  umat  ini  yang  telah  dilahirkan  ke dunia  ini  oleh  keberadaan  para  ibu  yang  kompeten,  yaitu  para  ibu  yang
mendidik dan mengajari anak-anaknya. Tidak  diragukan  lagi,  andaikan  umat  ini  ingin  bangkit,  sebagaimana
kebangkitan  sebelumnya,  dan  ingin  kembali  menempati  kedudukannya yang dengan itu akan dimuliakan Allah, maka yang pertama-tama adalah
hendaknya  memperbaiki  didikan  pertama,  menerapkan  adab-adab  Islam dan  mengajarkan  ilmu-ilmunya,  sehingga  dengan  begitu,  seorang  ibu
„betul-betul‟ menjadi sekolah, sebagaimana yang telah diungkapkan oleh Ibrahim  rahimahullah:  “Ibu  adalah  sekolah,  jika  engkau
mempersiapkannya maka ia akan mempersiapkan generasi yang bermoral baik”.
20
Sebenarnya  pada  mulanya  Tata  adalah  seorang  ibu  yang  sangat perhatian  dengan  anak,  terlihat  dalam  salah  satu  adegan  Tata  terlihat
sedang  menyuapi  makan  anaknya,  dan  selalu  ada  di  samping  anaknya.
20
Muhammad  Albar,  Wanita  Karir  dalam  Timbangan  Islam  Jakarta:  Darr  Al-Muslim, Beirut, cet. 1. h, 61.
107
Akan  tetapi,  kesibukannya  di  butik  belakangan  menjadi  penyebab  Tata melalaikan  kewajibannya  mengurus  Faiz  hingga  akhirnya  anaknya  jatuh
sakit. Pengaruh  perempuan  dalam  keluarga  tidak  terbatasi  hanya  untuk
mendidik  anaknya,  tetapi  termasuk  juga  pengaruh  yang  ia  miliki  atas kehidupan  laki-laki.  Pengaruh  ini  sungguh  nyata,  dan  merefleksikan
perhatian  perempuan  yang  menfasilitasi  langkah  suami  mereka  untuk meraih  kesuksesan  dalam  kerja,  atau  telah  mendampingi  suami  mereka
saat istrirahat dan bersantai dari tuntutan kerja. Pada  bagian  ini  Tata  bisa  dikatakan  sebagai  seorang  istri  yang
melalaikan  kewajibannya  yaitu  mengurus  anak.  Walaupun  pada prakteknya kewajiban mengurus anak merupakan tugas bersama.
5. Upaya memperbaiki ganguan
Bagian  ini  merupakan  modifikasi  yang  dilakukan  Nick  terhadap struktur narasi Todorov. Pada bagian terjadi upaya dari para tokoh untuk
memperbaiki gangguan yang sebelumnya terjadi. Kedua orang tua Gamal dan Sari akhirnya datang untuk memberikan
problem  solving  pada  konflik  yang  terjadi  antara  anak-anak  mereka.  Di tambah  kedatangan  guru  Gamal  diperankan  oleh  Ustadz  Ahmad  al
Habsyi,  yang  merupakan  sosok  kedua  setelah  orangtuanya  yang  sangat dihormati.  Gamal  berhasil  dibujuk  untuk  pulang  ke  rumah.  Dalam
pertemuan  tersebut  Ustadz  Ahmad  memberikan  nasehat  kepada  Gamal dan Sari untuk hidup rukun sesuai syariat agama Islam.
108
Tidak  hanya  Sari  yang  dikunjungi  orangtuanya  untuk  memberikan support  moril  bagi  keberlangsungan  rumah  tangganya,  Bia  juga
dikunjungi  Ibunya  yang  simpatik  karena  konflik  yang  terjadi  antara  dia Bia dan suaminya. Matnur yang semula tidak terlalu setuju dengan ide
Bia  untuk  berbisnis  butik  akhirnya  perlahan  mulai  mereda.  Hal  tersebut dipicu  dari  ucapan  terimakasih  seorang  petugas  parkir  di  minimarket
langganannya.  Petugas  parkir  memberikan  ucapan  terimakasih  kepada Bia  lewat  Matnur.  Ucapan  itu  karena  berkat  Meccanism  istrinya  tertarik
untuk berhijab. Duit hasil menjadi petugas parkir dikumpulkannya untuk membeli  hijab  di  butik  Meccanism  untuk  dihadiahkan  kepada  istrinya.
Tak  disangka  istrinya  tertarik  dan  terus  istiqomah  memakai  hijab.  Usai percakapan itu Matnur tersadar dan emosinya perlahan mereda.
Berbeda dengan Tata, perseteruannya dengan suami perlahan mereda melihat  kondisi  anaknya  yang  sedang  terbaring  sakit.  Kebahagiaan  dan
kesehatan  anaknya  menjadi  pelerai  untuk  konflik  yang  terjadi  antara mereka  berdua.  Tata  dan  Ujul  saling  membantu  mengurus  dan  merawat
Faiz yang terbaring di rumah sakit.
C. Alur akhir cerita Ending
Bagian  ini  biasanya  menjelaskan  bagaimana  nasib  tokoh  setelah mendapatkan  tunning  point.  Tahap  ini  adalah  babak  terakhir  dari  suatu
109
narasi. Kekacauan yang muncul pada beberapa bagian sebelumnya, berhasil diselesaikan sehingga keteraturan bisa dipulihkan kembali.
21
Usai  konflik  yang  terjadi  di  antara  ketiga  keluarga  tersebut  mereda.  Bia secara  sepihak  memutuskan  untuk  melunasi  pinjaman  modalnya  kepada
tante  Helma  yang  merupakan  kolega  Abu  Anin.  Bia  memutuskan  untuk menutup Meccanism dan memilih untuk menjadi ibu rumah tangga kembali.
Di  tengah  perbincangannya  dengan  Anin  di  butik  Meccanism,  Bia meluapkan  semua  emosinya  selama  konflik  dengan  suaminya.  Air  mata
yang  semula  tertahan  tak  mampu  lagi  dibendungnya.  Pada  saat  seperti  ini tiba-tiba  dari  belakang  Bia  datanglah  Matnur.  Kedatangan  Matnur  ke
Meccanism  untuk  memberi  support  moril  kepada  Bia,  agar  tetap menjalankan  bisnisnya.  Matnur  mengakui  keegoisan  sikapnya  selama  ini
tidak  setuju  kalau  Bia  berbisnis  dan  memiliki  penghasilan  lebih  besar darinya,  dan  kemudian  meninggalkan  Matnur.  Ketakutan  seperti  itu  yang
menjadi momok menakutkan selama konflik dengan istrinya terjadi. Pada  bagian  ini  situasi  yang  awalnya  tidak  seimbang  akibat  terjadinya
gangguan  distruption  perlahan  mulai  kembali  seimbang  ekuilibrium. Pada tahap penyelesain, para suami yang awalnya sempat menolak kegiatan
para  istri,  satu  persatu  mulai  kembali  untuk  mendukung.  Matnur  yang seorang aktris sinetron menawarkan diri kepada Bia untuk menjadi model di
busana muslimnya. Chaky kekasih Anin yang seorang sutradara film pendek kontroversi bersedia membuatkan video untuk iklan butik Meccanism. Ujul
21
Eriyanto, Analisis Naratif, h. 48.
110
yang  berprofesi  sebagai  fotografer  juga  menawarkan  keahliannya  untuk memotret  model  untuk  busana  Meccanism.  Gamal  yang  semula  sangat
melarang  istrinya  bekerja  pada  akhirnya  juga  merelakan  aktifitas  istrinya tersebut untuk bergabung untuk mendukung Meccanism.
Dalam hal kedudukan dalam rumah tangga sebenarnya Islam telah lebih dulu menjelaskan sebagaimana yang termaktub dalam surat Al Baqarah ayat
228 yang berbunyi: 
 
 
 
 
 
 
 Artinya:  Dan  para  wanita  mempunyai  hak  yang  seimbang  dengan
kewajibannya  menurut  cara  yang  maruf.  akan  tetapi  Para  suami, mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada isterinya. dan Allah Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana. QS Al Baqarah [2]: 228
Ayat  di  atas  menyebutkan  bahwa  hak  yang  dimiliki  istri  seimbang dengan  kewajiban  yang  harus  ditunaikan  istri  dan  kewajiban  yang  harus
ditunaikan  oleh  istri  itu  adalah  hak  suami.  Dengan  demikian,  kalimat „walahunna  mistlu  ladzi  „alaihinna‟  sebenarnya  ingin  menunjukan  bahwa
hak  yang  dimiliki  istri  itu  seimbang  dengan  hak  yang  dimiliki  suami. Kemudian,  dengan  adanya  kalimat
„walirrijali  „alaihinna  darojat  „  yang oleh para mufasir dipahami dengan kelebihan „tanggung jawabkewajiban‟
bukan  kelebihan  „kemuliaan‟,  tetapi  menunjukan  ada  satu  kewajiban  yang dibebankan  kepada  suami  tetapi  tidak  dibebani  kepada  istri.  Karena  dalam
111
logika  keadilan  “Di  mana  ada  kewajiban,  di  situ  ada  hak”,  maka  secara otomatis suami memiliki satu kelebihan hak yang tidak dimiliki oleh istri.
22
Penggambaran situasi  yang kembali seimbang ekulibrium terlihat pada scene  akhir  dalam  film  Hijab.  Di  mana  Meccanisme  ikut  berpartisipasi
dalam  event  Jakarta  International  Fashion  Week.  Meccanism  mendapat kehormatan  dengan  masuk  ke  dalam  ajang  bergengsi  para  desainer
Indonesia  tersebut.  Pada  adegan  tersebut  terlihat  para  suami  mendampingi mereka  para  istri  mengikuti  rangkaian  kegiatan  sampai  selesai.  Mereka
bergembira  dan  tertawa  lepas  setelah  melewati  serangkaian  konflik.  Pada bagian  akhir  mereka  akhirnya  membuat  video  rekaman  perjalanan  mereka
yang disutradarai oleh Chaky kekasih dari Anin. Melalui curhatan Bia, Tata dan  Sari  langsung  menghadap  kamera  tentang  alasan  mereka  memakai
jilbab, bagaimana mereka bertemu dan menikah dengan pasangan-pasangan mereka,  dan  bagaimana  susahnya  mereka  memulai  bisnis  hijab  mereka
secara  diam-diam  karena  khawatir  dengan  respon  suami,  sampai  membuka sebuah  butik  dengan  nama  „Meccanism‟.  Pada  bagian  ini  Anin  yang  pada
awalnya  terlambat  datang  kemudian  bergabung  bersama  mereka  dan  telah mengenakan hijab. Mereka bercerita begitu lepas. Saling ungkap dan saling
sindir,  ramai  dan  lucu,  sampai  Sari  pun  yang  terkesan  paling  agamis  di antara  mereka  tak  sungkan  melepas  ceritanya,  membuat  film  ini  terasa
interaktif.
22
Mesraini, Membangun Keluarga Sakinah Jakarta: Makmur Abadi Press, 2010, h. 71.