90
Pada mulanya mereka membuka bisnis secara online. Tak disangka, respon masyarakat sangat bagus. Akhirnya Anin memberanikan diri
untuk meminta bantuan kepada ibunya yang banyak memiliki relasi bisnis untuk mengembangkan bisnis tersebut. Akhirnya Anin mengajak
serta ketiga rekannya kecuali Bia yang berhalangan hadir, untuk bertemu relasi bisnis Ibunya di rumahnya. Mereka adalah tante Fida yang
bersuamikan seorang „raja minyak‟ dan memiliki anak seorang fashion blogger terkenal, tante Helly yang bersuamikan bisnismen kelapa sawit
yang memiliki hampir sepertiga kebun kelapa sawit yang ada di Sumatera, tante Helma yang bersuamikan seorang bisnismen kaya asal
Prancis. Melihat prospek menjanjikan dari bisnis busana tersebut akhirnya
salah satu di antara ketiga kolega ibu Anin yaitu tante Helma akhirnya bersedia untuk meminjamkan modal untuk mengembangkan bisnis
tersebut. Setelah mendapatkan pinjaman modal, mereka memutuskan untuk mengembangkan bisnis tersebut dengan membuka butik.
Perkembangan butik pun kian hari kian pesat. Mereka yang selama menjadi ibu rumah tangga tidak aktif menggunakan media sosial, mulai
saat itu kembali aktif. Semua aktifitas bisnis termasuk hubungan dengan client berlangsung di media sosial. Sampai dalam aktifitas rumah tangga,
mereka tidak pernah absen untuk membuka henpon, tab, maupun laptop, demi melayani pembeli yang semakin banyak.
91
Mendengar bisnis yang semakin pesat, akhirnya tante Fida yang memiliki anak seorang fashion blogger
11
terkenal mengajaknya untuk bertemu dan mengomentari desain hijab tersebut. Tak disangka Madona
yang awalnya tidak terlalu menyukai hijab melihat desain yang bagus lantas memakainya, kemudian memfoto dirinya yang sedang
mengenakan busana muslim dan memposting di blog pribadinya. Tak lama setelah memposting foto tersebut, apresiasi bermunculan dari para
netizen, dan menjadikan „Meccanism‟ semakin dikenal. Pada bagian ini merupakan batu loncatan untuk menghadirkan
ganguan distruption dalam lingkungan mereka. Mereka menjalankan bisnis hijab tersebut tanpa sepengetahuan dari suami-suami mereka.
Sikap tersebut yang pada akhirnya menjadi pemicu terjadinya konflik di antara rumah tangga mereka.
a. Menjalankan bisnis butik „Meccanism‟ tanpa seizin suami.
Setelah berdiskusi mereka akhirnya sepakat untuk menjalankan bisnis busana muslimah, yang pada awalnya dilakukan secara diam-diam tanpa
sepengetahuan suami. Alasan mereka sudah tentu karena takut dengan respon suami terkait kesibukan baru mereka. Namun hal ini yang pada
akhirnya menimbulkan ganguan dalam rumah tangga mereka.
11
Fashion blogger adalah seseorang yang mempunyai minat dan bakat serta hobi dalam merancang sebuah fashion dan mode, kemudian dia tulis ulasan mengenai fashion yang dia ataupun
orang lain ciptakan dalam blog miliknya. Tujuan fashion blogger pada umumnya adalah untuk berbagi fashion yang dia sukai dengan para penggermar fashion yang lain, ataupun kepada pembaca lainnya.
92
Dalam hal ini peneliti menemukan ada persoalan yang muncul dalam fiqih ketika seorang istri harus bekerja di luar rumah dan meninggalkan
keluarganya. Para ahli fiqih sepakat bahwa apabila itu terjadi, dia istri haruslah mendapat izin suaminya. Dia tidak boleh meninggalkan
suaminya begitu saja. Pelanggaran atas kewajiban ini izin dapat dipandang sebagai nusyuz tidak taattidak setia. Pengertian nusyuz itu
sendiri yaitu, meninggalkan kewajiban bersuami-istri.
12
Menurut para ahli fiqih klasik, seorang istri diperbolehkan meninggalkan rumah,
meskipun tanpa izin suaminya, jika keadaan benar-benar darurat memaksa.
13
Sejalan dengan pendapat ini peneliti juga merujuk pada catatan Zainuddin al-Malibari dalam kitabnya yang cukup popular fath al-Muin
yang dikutip oleh Husein Muhammad, ia mengatakan bahwa sorang istri diperbolehkan keluar dari rumahnya tanpa di cap sebagai istri yang
nusyuz untuk hal-hal berikut, jika rumahnya akan roboh, jiwa dan hartanya terancam oleh penjahat dan maling, mengurus hak-haknya
dipengadilan, belajar ilmu-ilmu fardhu‟ain wajib, atau untuk keperluan
istifta meminta fatwa karena suaminya bodoh, atau untuk mencari nafkah seperti dagang atau mencari sedekah pada orang lain atau bekerja
selama suaminya tidak bisa menafkahkannya. Kammal bin Hummam dari
12
Nusyuz dari pihak suami misalnya tidak memberi nafkah kepada istri dan anaknya, sedangkan Nusyuz dari pihak istri misalnya istri meninggalkan rumah tanpa seizin suami, apalagi
perbuatan tersebut pada perbuatan yang dilarang agama.
13
Husein Muhammad, Fiqih Perempuan Refleksi Kiyai atas Wacana Agama dan Gender Yogyakarta: LkiS, 2001, cet 1, h. 127.
93
mazhab Hanafi dan Fath al-Qadir, juga berpendapat sebagaimana yang dikutip oleh Husein Muhammad, apabila dia istri seorang bidan, atau
tukang memandikan mayat, atau dia bermaksud menuntut hak atau memenuhi kewajiban terhadap orang lain, maka dia diperoleh keluar baik
izin suaminya atau tidak. Menurutnya hal-hal seperti itu merupakan fardhu kifayah.
14
Keluar rumah karena memenuhi kewajiban kolektif ini dapat dibenarkan menurut
syara‟ hukum agama.
15
Dalam hal ini sebenarnya suami mereka Sari, Bia, dan Tata masih mampu untuk menafkahkan mereka. Terlebih Sari yang sejak semula
tidak diizinkan oleh suaminya untuk beraktifitas di luar rumah dengan berbisnis, serta berbohong kepada suami terkait kegiatannya. Dalam
konteks agama Sari bisa dikatakan sebagai seorang istri yang nusyuz. Pertama, Sari tidak mentaati perintah suaminya dengan tidak berbisnis,
serta sering keluar rumah tanpa seizing suami. Kedua, Sari berbohong kepada Gamal terkait aktifitasnya, walaupun dalam hal ini sebenarnya
Sari tidak melakukan kegiatan yang dilarang agama, seperti melakukan perbuatan maksiat.
14
Fardu kifayah merupakan status hukum dari sebuah aktivitas dalam Islam yang wajib dilakukan, namun bila sudah dilakukan oleh muslim yang lain maka kewajiban ini gugur. Contoh
aktivitas yang tergolong fardu kifayah diantaranya: 1 mensalati jenazah muslim; 2 belajar ilmu tertentu misal: kedokteran, ekonomi, dan lain-lain; 3 amar
ma‟ruf nahi munkar; 4 jihad ibtida‟i; 5 membela Negara di mana ia tinggal. Namun, suatu perbuatan yang semula hukumnya fardhu
kifayah bisa menjadi fardhu „ain wajib apabila perbuatan dimaksud belum dapat terlaksana dengan
hanya mengandalkan dari kaum muslimin saja.
15
Husein Muhammad, Fiqih Perempuan Refleksi Kiyai atas Wacana Agama dan Gender, cet 1, h. 127.
94
2. Complication meningkatnya ganguan
Bagian ini merupakan modifikasi yang dilakukan Gillespie pada struktur narasi Todorov. Pada bagian ini permasalahan yang dihadapi
oleh tokoh meningkat. Adanya perbedaan pendapatan yang jauh antara suami dan istri, serta terbongkarnya aktivitas istri berbisnis menjadi
pemicu terjadinya konflik. Sebenarnya niat mereka para istri hanya ingin membantu perekonomian keluarga. Tapi karena pendapatan mereka yang
melampaui pendapatan suami malah jadi „bumerang‟. Para suami merasa tidak punya harga diri karena dibiayai kehidupannya oleh istri mereka.
Percaya diri karena yakin mendapat tanggapan baik dari suami karena membantu meringankan bebannya untuk menbiayai keluarga, respon
Ujul malah sebaliknya. Ujul marah besar saat mengetahui istrinya membiayai kewajiban yang seharusnya dia lakukannya. Terlihat dari
dialognya dengan Sari: Ujul
: Mobil, sama rumah belum dibayar yah cicilannya? Minggu ini kan?
Tata : Mobil udah aku lunasin. Cicilan rumah udah aku
bayar sampe tiga bulan kedepan. Tinggal listrik, ya kita tunggu aja tagihannya minggu depan. Tapi udah
aku siapin kok, kamu ngga usah khawatir hehe sambil tertawa ringan.
Ujul
: Aku tuh masih fotografer yah. Masih kecatet. Belum jadi tukang foto kawinan.
Tata : Yang bilang kamu tukang foto kawinan siapa?
Ujul : Iitu merekanya aja yang goblok, merekanya ngga
ngerti seni, mereka terjebak dalam kemapanan. Ngerti ngga sih kamu?
Tata : Kamu ngomong apaan sih?
Aku kan cuma ingin ngeringanin beban kamu aja.
95
Ujul : Lah itu Itu
Tata : Itu apa?
Ujul : Ya itu sambil memaki dan menunjuk-nunjuk
wajah Tata.
Pendapatan yang jauh antara Ujul dan Tata menjadi asap bagi api konflik dalam rumah tangga mereka. Permasalahan ditambah dengan
karir Ujul yang sedang down, Ujul yang awalnya berprofesi sebagian fotografer jurnalistik, mendadak ingin beralih profesi menjadi fotografer
studio. Akan tetapi, niat Ujul berganti profesi agar mendapat pendapatan yang lebih baik malah berbanding terbalik. Bisnisnya dibidang foto
studionya diambang kebangkrutan. Client Ujul tidak percaya kalau Ujul bisa menghasilkan karya yang baik dibidang foto studio, mengingat
background Ujul yang awalnya seorang fotografer jurnalis. Semua uang dan tabungannya pun sudah diinvestasikan untuk kebutuhan alat-alat
penunjang foto studio yang mahal. Di lain pihak, Bia juga merasakan hal yang sama dengan Tata, tatkala
suaminya Rahmat Nur Hidayat yang biasa dipanggil Matnur mengetahui bahwa Bia membayar tagihan telepon dan kartu kredit. Matnur merasa
harga dirinya sebagai kepala keluarga gugur sudah, lantaran istrinya ikut serta membiayai kehidupan rumah tangga mereka.Terjadilah „adu mulut‟
di antara mereka. Sampai di ujung percakapan Bia berkata, “emang salah yah, kalau istri ingin mencoba meringankan beban suami?”.
96
Matnur sebenarnya adalah seorang aktor. Karirnya sebagai selebriti belakangan juga mulai menurun lantaran sinetron „Kerudung Dusta
Kerdus‟ yang pada awalnya mendapat rating cukup baik di stasiun TV mendadak anjlok. Setelah tidak lagi syuting sinetron tersebut Matnur
mulai kebingungan untuk membiayai rumah tangganya dengan Bia. Beberapa casting
16
untuk sinetron dan film layar lebar pun dilakukannya, akan tetapi gagal. Ketimpangan pendapatan tersebut yang menjadikan
Matnur gengsi karena dibiayai oleh sang istri. Pada bagian ini juga menjadi pemicu konflik di tengah keluarga mereka.
Di lain sisi, Sari tidak mendapat masalah karena membiayai kebutuhan rumah tangganya, seperti Bia dan Tata. Sari terlibat „adu
mulut‟ dengan suaminya karena alasan yang sederhana. Gamal mengatakan keinginannya membeli jas yang dipakai seorang presenter
acara kuis Tick Tack di salah satu stasiun televisi, saat mereka sedang asik bersantai di ruang keluarga sambil menonton acara tersebut. Karena
harganya yang mahal sekitar empat juta rupiah, Gamal mengaku tak mampu membelinya, karena nilainya sama dengan separuh gajinya.
Melihat keinginan suaminya yang menginginkan jas tersebut, Sari berinisiatif untuk membelikannya. Akan tetapi, niat baiknya tersebut
malah mendapat respon sinis dari Gamal. Gamal marah besar dan curiga kalau Sari mendapatkan uang tersebut karena ikut berbisnis bersama
16
Casting merupakan pemilihan dan pengontrakan aktor untuk memenuhi bagian yang dibutuhkan dalam sebuah naskah, baik sinetron, film layar lebar, iklan, atau tayangan komersil lain.
97
ketiga sahabatnya. Sebelumnya pada bagian awal beginning telah diperlihatkan bagaimana Gamal sangat melarang istrinya bekerja.
Sampai-sampai mengatakan haram bekerja bagi istri. Gamal curiga dari mana Sari yang hanya seorang ibu rumah tangga mendapatkan uang
sebanyak itu. Ditambah lagi rahasia Sari berbisnis terbongkar ketika suaminya mengetahui bahwa Sari menyimpan barang dagangan di
kontrakan miliknya. Pada bagian complication meningkatnya gangguan peneliti
menemukan dua temuan terkait konflik identitas peran muslimah dalam keluarga yaitu: a Peranan istri dalam memenuhi nafkah keluarga, dan b
memutuskan untuk menjadi wanita karir. a.
Peranan istri dalam memenuhi nafkah keluarga. Sebagaimana yang terjadi ketika Bia dan Tata membantu suami
mereka memenuhi kebutuhan keluarga seperti tagihan telepon rumah, kartu kredit dan sewa rumah. Banyak pandangan terkait peranan istri
dalam memenuhi nafkah keluarga. Rumah tangga sebagai kerajaan kecil dari suatu keluarga, memang sudah selayaknya dipimpin oleh pria.
Namun demikian, derajat kepemimpinan pria atas wanita bukanlah derajat kemuliaan, melainkan lebih kepada derajat tanggung jawab dan
tugas secara fungsional sebagai kepala keluarga. Dalam hal peranan sebenarnya Islam sudah memberi garis kordinat
peran suami-istri dalam rumah tangga sebagaimana hadist Nabi Muhammad SAW yang disanadkan Abu Hurairah dan diriwayatkan
98
Imam Muslim, ”Setiap manusia keturunan Adam adalah kepala
keluarga, sedangkan wanita kepala rumah tangga”. Peneliti mencatat bahwa dalam praktiknya, kepemimpinan dan tugas-tugas keluarga itu
lebih banyak dilakukan oleh pihak wanita. Akan tetapi, fungsi dan tugas di dalam urusan rumah tangga ini sebenarnya bisa didelegasikan kepada
orang lain asisten rumah tangga, namun tetap berada dalam kordinasi sang istri. Misalkan yang dilakukan Tata atau dalam praktiknya pada
kebanyakan wanita karir yang menyewa tenaga asisten rumah tangga demi membantu aktifitasnya di rumah dan tidak melalaikan tugasnya
sebagai seorang istri. Seperti mengasuh anak, masak, dan lain sebagainya.
Dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan Kompilasi Hukum Islam, yang diungkapkan dalam pasal 31 ayat 1
dan ayat 2, juga mengindikasikan bahwa terdapat kemitraan partnership antara suami istri.
17
Kedudukan yang seimbang tersebut disertai perumusan pembagian pekerjaan dan tanggung jawab pasal 31
ayat 3. Dalam pasal tersebut dijelaskan bahwa suami adalah kepala keluarga da
n istri adalah ibu rumah tangga. Istilah „ibu rumah tangga‟ tidak boleh dipandang sebagai penurunan kedudukan dan tidak boleh
pula diartikan istri yang mempunyai kemauan dan kemampuan untuk bekerja di luar rumah tangganya dilarang melakukan pekerjaan tersebut.
17
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan dan Kompilasi Hukum Islam.
99
Sebagai istri berhak melakukan pekerjaan di luar rumah tangga, asal tidak melalaikan fungsinya sebagai ibu rumah tangga yang telah
digariskan secara kodrati. Tentunya akan lebih baik lagi jika mendapat persetujuan
ridha‟ dari suami. Jika melihat Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan Kompilasi Hukum Islam, yang
dijelaskan dalam pasal 31 ayat 1 dan ayat 2, mengindikasikan bahwa terdapat kemitraan partnership. Sebenarnya dibenarkan ketika Bia dan
Tata ingin membantu ekonomi keluarga dengan memenuhi sebagian nafkah untuk keperluan rumah tangga. Apalagi mengingat bahwa istri
merupakan mitra atau partnership disahkan dalam norma agama dan negara.
b. Memutuskan menjadi wanita karir.
Masalah yang timbul sekarang adalah berkaitan dengan keterlibatkan wanita dalam dunia profesi karir yang ruang geraknya di sektor publik.
Sebagaimana yang terjadi pada Bia, Tata dan Sari, yang memaikan peran ganda sebagai ibu rumah tangga dan sebagai seorang pengusaha.
Penulis menemukan dua alasan kuat mengapa mereka memilih jalan untuk berbisnis. Pertama, untuk membantu perekonomian keluarga, yang
sebenarnya tidak terlalu diperlukan, karena suami mereka masih mampu untuk bekerja dan mempunyai pendapatan yang cukup untuk memenuhi
kebutuhan. Lebih tepatnya mereka mencari uang untuk terlepas dari bayang-bayang suami, yang setiap mereka ingin membeli sesuatu harus
menunggu jatah bulanan. Kedua, alasan kuat mereka berbisnis adalah
100
untuk membuktikan kepada para suami, khususnya Gamal yang pada bagian awal film sepat menyindir para istri, bahwa mereka adalah
perempuan mandiri, dan mampu mencari uang sendiri tanpa menunggu suami memberi jatah bulanan gajian.
Dalam istilah agama, istri disebut sebagai ra‟iyah fi baiti zaujiha
penanggung jawab dalam masalah-masalah interen rumah tangga, cukup menimbulkan pendapat dan kontroversi di kalangan cendikiawan
muslim Abbas Mahmud al- „Aqqad yang dikutip Siti Muri‟ah contohnya,
tidak membolehkan wanita istri bekerja di luar rumah. Alasannya karena pria telah diberi kelebihan kemampuan dalam menghadapi hidup
dari pada wanita. Kecuali bila wanita terpaksa harus mencari nafkah sendiri maka al-
„Aqqad membolehkan bekerja. Namun, yang dimaksud tempat wanita di rumah bukan berarti dilarang bekerja di luar rumah.
Pembebasan dari pekerjaan luar rumah, dimaksudkan agar mereka berkonsentrasi dan terhormat dalam menunaikan kewajiban rumah
tangga. Karena itu jika memang dibutuhkan, boleh saja ia bekerja di luar rumah asal menjaga kesucian diri dan menjaga rasa malu.
18
Sebagaimana yang terjadi pada Bia, Sari dan Tata yang berprofesi sebagai wanita karir, senada dengan hal tersebut M. Quraish Shihab juga
berpendapat bahwa perempuan boleh melakukan pekerjaan apapun selama ia membutuhkan atau pekerjaan membutuhkannya dan selama
18
Agus Baedhowi, “Kedudukan Istri Sebagai Wanita Karir Menurut Pandangan Hukum Islam dan UU No. 1 Tahun 1974: Tinjauan Tentang Kewajiban Nafkah Suami” Skripsi S1 Fakultas
Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2006, h. 196
101
norma-norma agama dan susila tetap terpelihara. Apalagi mengingat bisnis yang dijalankan oleh meraka adalah busana muslimah dan pastinya
sangat dibutuhkan oleh umat Islam sebagaimana perintah agama.
19
3. Kesadaran terjadinya gangguan.
Bagian ini merupakan modifikasi yang dilakukan Nick Lacey pada struktur narasi Todorov. Nick menambahkan tahapan dari ganguan ke
ekuilibrium. Pada bagian ini, kesadaran terjadinya gangguan di dirasakan para tokoh utama.
Awalnya mereka berbisnis secara diam-diam karena takut dengan respon suami. Namun perlahan para suami akhirnya mengetahui kegiatan
yang dilakukan para istri. Salah satu tokoh yang paling marah merespon kesibukan para istri adalah Gamal. Sejak semua Gamal memang sudah
melarang keras istrinya bekerja di luar rumah berbisnis, malah sampai menyebut „haram‟ berkerja bagi istrinya.
Namun bukan Sari namanya kalau tidak „nekad‟. Perempuan yang gemar berbisnis dari masa lajang itu tidak kuasa menahan egonya untuk
berbisnis, walaupun memang tujuannya untuk membantu ekonomi keluarga dan untuk membeli keperluan pribadi.
Sejak semula memang Gamal sudah menaruh curiga pada Sari, terutama ketika launching butik mereka. Gamal yang menghadiri
launcing butik Mecanism sempat memastikan dan menanyakan kepada
19
M. Quraish Shihab, Membumikan Al- Qur‟an: Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan
Masyarakat Bandung: Mizan, 2003, cet ke-25, h. 276
102
istrinya kalau dia tidak terlibat. Pada saat itu Sari berbohong dan berkata kalau butik itu milik ketiga sahabatnya yaitu Bia, Tata dan Anin, yang
kemudian mendapat modal dari orang tua Anin untuk menjalankan bisnis.
Gamal mengetahui kalau ternyata istrinya melanggar perintahnya untuk tidak bekerja, ketika mengetahui ternyata Sari menyimpan semua
barang dagangannya di rumah kontrakan miliknya. Kejadian dimulai ketika pak Bowo salah seorang penyewa kontrakan milik Gamal
mengadukan niatnya untuk memindahkan barang-barang dagangan milik Sari di kamar belakang kontrakannya. Semula memang kamar itu kosong,
kemudian karena takut ketahuan suaminya, Sari menyimpan semua barang-barang dagangan miliknya di kamar belakang tersebut. Akan
tetapi, karena kamar itu masih bagian dari rumah kontrakan yang disewa pak Bowo, akhirnya dia mengadukan kepada Gamal untuk meminta izin
pada istrinya untuk memindahkan barang-barang tersebut, karena akan dipakai untuk tinggal adik istrinya yang kebetulan diterima masuk
perguruan tinggi di Jakarta. Melihat kejadian itu Gamal marah besar pada Sari. Kecurigaan ditambah lagi ketika Sari pada bagian lain
menghadiahkan Jas kepada Gamal yang bernilai 4 juta rupiah. Gamal merasa mustahil istrinya yang hanya sebagai ibu rumah tangga bisa
memiliki uang sebanyak itu. Kuat kecurigaannya kalau istrinya bekerja di luar rumah.
103
Pada bagian ini Sari menyadari penuh kalau terjadinya gangguan konflik pada rumah tangganya, akibat melanggar perintah suaminya
yang sejak semula tidak menyukai kalau dia berbisnis dan menafkahi keluarga.
Kemudian kedua sahabatnya yang sudah berumah tangga, Bia dan Tata juga merasakan apa yang dirasakan Sari. Mereka berdua mendapat
respon yang kurang baik dari para suami, yang akhirnya menyadarkan mereka kalau bisnis hijab ini merupakan inti permasalahan dari konflik
yang sedang mereka alami.
4. Klimaks Puncak Konflik
Pada bagian ini merupakan puncak permasalahan yang dihadapi tokoh. Di bagian ini pula, tokoh dihadapkan dalam penentuan nasib yang
dialaminya. Keberhasilan atau kegagalan biasanya menjadi penentu nasib tokoh.
Seperti yang dijelaskan pada bagian sebelumnya. Para suami Ujul dan Matnur marah besar ketika terjadi ketimpangan pendapatan yang
jauh di antara mereka. Ditambah karena para istri Bia dan Tata ikut membiayai rumah tangga mereka. Di lain sisi Gamal yang mengetahui
ternyata istrinya bekerja di luar rumah juga tak kalah murkanya. Kemarahan Gamal sampai menyebabkan Gamal akhirnya meninggalkan
rumah pisah ranjang untuk beberapa waktu. Sikap tersebut diambil Gamal lantaran mengetahui bahwa Sari tidak menuruti perintahnya untuk
104
tidak bekerja dan tidak membantu membiayai kebutuhan rumah tangganya.
Konflik Sari dan suaminya bersambung pada perselisihan dengan sahabatnya. Bia dan Tata yang niat awalnya ingin memberikan support
moril pada Sari karena ditinggal suaminya, malah membuahkan perselisihan, ketika Bia dan Tata mengunjungi rumah sari. Percakapan di
antara mereka dibatasi oleh pintu kaca. Sari menolak membukakan pintu untuk kedua sahabatnya tersebut. Terjadi dialog antara mereka dari balik
pintu kaca tersebut. Tata
: Sar lo kenapa? Sari
: Ta, Bi, please jangan ke sini dulu yah Bia
: Sar, lo kenapa sih Buka Buka, Buka pintunya Sar sambil mengetuk-ngetuk pintu
Sari : Ta, Bi, please cukup Gue ngga mau
ngancurin rumah tangga gue. Gue udah mutusin untuk keluar dari Meccanism.
Tata : Sari lo ngomong apaan sih Sar.
Butik ini kan ide lo Butik lo, butik kita. Kalo lo keluar ya gua juga keluar.
Bia : Sar, lo tau ngga sih Matnur juga ngga pulang
Tata : Ujul juga Sar Ngga lo doang yang ditinggal
suami. Ayok dong kita ngomong dulu Sar. Sari : Gamal udah pulang. Gua tau ini emang ide gua
buat bikin usaha. Gua bohong sama suami, gua sadar itu salah tapi gua tetep ngejalaninnya.
Tapi gua sekarang udah tobat. Jadi, kalo laki lo pada balik, lo berdua harus tobat.
Tutup tuh butik Itu biangnya dosa tau ngga lo Ketentuan kita sebagai istri, itu ya di rumah,
ngerawat anak, ngelayanin suami. Itu ketetapannya, kalau kita ngelanggar ya jelas aja semuanya
ngga ada yang berkah. Kita tuh semuanya pake jilbab. Harusnya kita tau bagaimana
bersikap sesuai syariat Islam. Ngerti lo
105
Tak kalah dengan Sari, Bia dan Tata pun ditinggal suami mereka. Depresi yang dialami Ujul dan Matnur karena sulitnya mendapat pundi-
pundi rupiah, ditambah karena kekecewaannya pada istri mereka yang sikapnya berubah sejak menjalankan bisnis. Kebiasaan melayani keluarga
berkurang lantaran kesibukan mereka di butik. Niat Bia dan Tata yang pada mulanya bebisnis hanya untuk membeli kebutuhan pribadi dan
mengisi kekosongan waktu, sampai pada membiayai kebutuhan rumah tangga.
Membuat para
suami mereka
akhirnya memilih
meninggalkannya. Tata yang terlalu sibuk mengurus butik sampai melalaikan
kewajibannya mengurus anak. Faiz anaknya yang berusia tiga tahun mendadak „pingsan‟ karena gizi dan vitaminnya di bawah angka normal,
dan dilarikan ke rumah sakit. Setibanya di rumah sakit tenyata Ujul suami Tata sudah ada di ruang rawat inap dan mengurusi semua
kebutuhan Faiz selama di rumah sakit. Terjadi keributan di ruangan tersebut karena Ujul menolak Tata untuk mengunjungi Faiz. Kemarahan
Ujul karena kesibukan Tata dibutik yang sampai melalaikan kewajibannya merawat dan memperhatikan kesehatan anaknya.
a. Tata melalaikan kewajibannya mengurus anak
Kesibukannya dibisnis yang dijalaninya memyebabkan Tata akhirnya melalaikan kewajibannya untuk mengurus dan merawat anaknya yaitu
Faiz yang masih berusia tiga tahun. Terkait hal tersebut Islam sebenarnya
106
sudah mengatur kewajiban memelihara dan mendidik anak sebagai amanah Allah. Sebagaimana yang tertulis pada surat Al-Kahfi ayat 46
yakni, “al-maalu wal-banuuna ziinatul-hayatid-dunyaa” “Harta dan
anak- anak adalah perhiasan kehidupan”.
Wanita mempunyai peranan penting dalam melahirkan umat terbaik, wanita harus menjadi istri yang baik, ibu yang baik dan sekolah yang
baik. Betapa banyak wanita baik di umat ini yang telah dilahirkan ke dunia ini oleh keberadaan para ibu yang kompeten, yaitu para ibu yang
mendidik dan mengajari anak-anaknya. Tidak diragukan lagi, andaikan umat ini ingin bangkit, sebagaimana
kebangkitan sebelumnya, dan ingin kembali menempati kedudukannya yang dengan itu akan dimuliakan Allah, maka yang pertama-tama adalah
hendaknya memperbaiki didikan pertama, menerapkan adab-adab Islam dan mengajarkan ilmu-ilmunya, sehingga dengan begitu, seorang ibu
„betul-betul‟ menjadi sekolah, sebagaimana yang telah diungkapkan oleh Ibrahim rahimahullah: “Ibu adalah sekolah, jika engkau
mempersiapkannya maka ia akan mempersiapkan generasi yang bermoral baik”.
20
Sebenarnya pada mulanya Tata adalah seorang ibu yang sangat perhatian dengan anak, terlihat dalam salah satu adegan Tata terlihat
sedang menyuapi makan anaknya, dan selalu ada di samping anaknya.
20
Muhammad Albar, Wanita Karir dalam Timbangan Islam Jakarta: Darr Al-Muslim, Beirut, cet. 1. h, 61.
107
Akan tetapi, kesibukannya di butik belakangan menjadi penyebab Tata melalaikan kewajibannya mengurus Faiz hingga akhirnya anaknya jatuh
sakit. Pengaruh perempuan dalam keluarga tidak terbatasi hanya untuk
mendidik anaknya, tetapi termasuk juga pengaruh yang ia miliki atas kehidupan laki-laki. Pengaruh ini sungguh nyata, dan merefleksikan
perhatian perempuan yang menfasilitasi langkah suami mereka untuk meraih kesuksesan dalam kerja, atau telah mendampingi suami mereka
saat istrirahat dan bersantai dari tuntutan kerja. Pada bagian ini Tata bisa dikatakan sebagai seorang istri yang
melalaikan kewajibannya yaitu mengurus anak. Walaupun pada prakteknya kewajiban mengurus anak merupakan tugas bersama.
5. Upaya memperbaiki ganguan
Bagian ini merupakan modifikasi yang dilakukan Nick terhadap struktur narasi Todorov. Pada bagian terjadi upaya dari para tokoh untuk
memperbaiki gangguan yang sebelumnya terjadi. Kedua orang tua Gamal dan Sari akhirnya datang untuk memberikan
problem solving pada konflik yang terjadi antara anak-anak mereka. Di tambah kedatangan guru Gamal diperankan oleh Ustadz Ahmad al
Habsyi, yang merupakan sosok kedua setelah orangtuanya yang sangat dihormati. Gamal berhasil dibujuk untuk pulang ke rumah. Dalam
pertemuan tersebut Ustadz Ahmad memberikan nasehat kepada Gamal dan Sari untuk hidup rukun sesuai syariat agama Islam.
108
Tidak hanya Sari yang dikunjungi orangtuanya untuk memberikan support moril bagi keberlangsungan rumah tangganya, Bia juga
dikunjungi Ibunya yang simpatik karena konflik yang terjadi antara dia Bia dan suaminya. Matnur yang semula tidak terlalu setuju dengan ide
Bia untuk berbisnis butik akhirnya perlahan mulai mereda. Hal tersebut dipicu dari ucapan terimakasih seorang petugas parkir di minimarket
langganannya. Petugas parkir memberikan ucapan terimakasih kepada Bia lewat Matnur. Ucapan itu karena berkat Meccanism istrinya tertarik
untuk berhijab. Duit hasil menjadi petugas parkir dikumpulkannya untuk membeli hijab di butik Meccanism untuk dihadiahkan kepada istrinya.
Tak disangka istrinya tertarik dan terus istiqomah memakai hijab. Usai percakapan itu Matnur tersadar dan emosinya perlahan mereda.
Berbeda dengan Tata, perseteruannya dengan suami perlahan mereda melihat kondisi anaknya yang sedang terbaring sakit. Kebahagiaan dan
kesehatan anaknya menjadi pelerai untuk konflik yang terjadi antara mereka berdua. Tata dan Ujul saling membantu mengurus dan merawat
Faiz yang terbaring di rumah sakit.
C. Alur akhir cerita Ending
Bagian ini biasanya menjelaskan bagaimana nasib tokoh setelah mendapatkan tunning point. Tahap ini adalah babak terakhir dari suatu
109
narasi. Kekacauan yang muncul pada beberapa bagian sebelumnya, berhasil diselesaikan sehingga keteraturan bisa dipulihkan kembali.
21
Usai konflik yang terjadi di antara ketiga keluarga tersebut mereda. Bia secara sepihak memutuskan untuk melunasi pinjaman modalnya kepada
tante Helma yang merupakan kolega Abu Anin. Bia memutuskan untuk menutup Meccanism dan memilih untuk menjadi ibu rumah tangga kembali.
Di tengah perbincangannya dengan Anin di butik Meccanism, Bia meluapkan semua emosinya selama konflik dengan suaminya. Air mata
yang semula tertahan tak mampu lagi dibendungnya. Pada saat seperti ini tiba-tiba dari belakang Bia datanglah Matnur. Kedatangan Matnur ke
Meccanism untuk memberi support moril kepada Bia, agar tetap menjalankan bisnisnya. Matnur mengakui keegoisan sikapnya selama ini
tidak setuju kalau Bia berbisnis dan memiliki penghasilan lebih besar darinya, dan kemudian meninggalkan Matnur. Ketakutan seperti itu yang
menjadi momok menakutkan selama konflik dengan istrinya terjadi. Pada bagian ini situasi yang awalnya tidak seimbang akibat terjadinya
gangguan distruption perlahan mulai kembali seimbang ekuilibrium. Pada tahap penyelesain, para suami yang awalnya sempat menolak kegiatan
para istri, satu persatu mulai kembali untuk mendukung. Matnur yang seorang aktris sinetron menawarkan diri kepada Bia untuk menjadi model di
busana muslimnya. Chaky kekasih Anin yang seorang sutradara film pendek kontroversi bersedia membuatkan video untuk iklan butik Meccanism. Ujul
21
Eriyanto, Analisis Naratif, h. 48.
110
yang berprofesi sebagai fotografer juga menawarkan keahliannya untuk memotret model untuk busana Meccanism. Gamal yang semula sangat
melarang istrinya bekerja pada akhirnya juga merelakan aktifitas istrinya tersebut untuk bergabung untuk mendukung Meccanism.
Dalam hal kedudukan dalam rumah tangga sebenarnya Islam telah lebih dulu menjelaskan sebagaimana yang termaktub dalam surat Al Baqarah ayat
228 yang berbunyi:
Artinya: Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan
kewajibannya menurut cara yang maruf. akan tetapi Para suami, mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada isterinya. dan Allah Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana. QS Al Baqarah [2]: 228
Ayat di atas menyebutkan bahwa hak yang dimiliki istri seimbang dengan kewajiban yang harus ditunaikan istri dan kewajiban yang harus
ditunaikan oleh istri itu adalah hak suami. Dengan demikian, kalimat „walahunna mistlu ladzi „alaihinna‟ sebenarnya ingin menunjukan bahwa
hak yang dimiliki istri itu seimbang dengan hak yang dimiliki suami. Kemudian, dengan adanya kalimat
„walirrijali „alaihinna darojat „ yang oleh para mufasir dipahami dengan kelebihan „tanggung jawabkewajiban‟
bukan kelebihan „kemuliaan‟, tetapi menunjukan ada satu kewajiban yang dibebankan kepada suami tetapi tidak dibebani kepada istri. Karena dalam
111
logika keadilan “Di mana ada kewajiban, di situ ada hak”, maka secara otomatis suami memiliki satu kelebihan hak yang tidak dimiliki oleh istri.
22
Penggambaran situasi yang kembali seimbang ekulibrium terlihat pada scene akhir dalam film Hijab. Di mana Meccanisme ikut berpartisipasi
dalam event Jakarta International Fashion Week. Meccanism mendapat kehormatan dengan masuk ke dalam ajang bergengsi para desainer
Indonesia tersebut. Pada adegan tersebut terlihat para suami mendampingi mereka para istri mengikuti rangkaian kegiatan sampai selesai. Mereka
bergembira dan tertawa lepas setelah melewati serangkaian konflik. Pada bagian akhir mereka akhirnya membuat video rekaman perjalanan mereka
yang disutradarai oleh Chaky kekasih dari Anin. Melalui curhatan Bia, Tata dan Sari langsung menghadap kamera tentang alasan mereka memakai
jilbab, bagaimana mereka bertemu dan menikah dengan pasangan-pasangan mereka, dan bagaimana susahnya mereka memulai bisnis hijab mereka
secara diam-diam karena khawatir dengan respon suami, sampai membuka sebuah butik dengan nama „Meccanism‟. Pada bagian ini Anin yang pada
awalnya terlambat datang kemudian bergabung bersama mereka dan telah mengenakan hijab. Mereka bercerita begitu lepas. Saling ungkap dan saling
sindir, ramai dan lucu, sampai Sari pun yang terkesan paling agamis di antara mereka tak sungkan melepas ceritanya, membuat film ini terasa
interaktif.
22
Mesraini, Membangun Keluarga Sakinah Jakarta: Makmur Abadi Press, 2010, h. 71.