Sinopsis Film Hijab Konflik Identitas Peran Muslimah Dalam Keluarga (Analisis Naratif Pada Film Hijab Karya Hanung Bramantyo)
58
1. Riwayat Kontroversi Film Hanung Bramantyo
Bukan hanya pada film Hijab Hanung terbelit isu kontroversi. Sebelumnya, beberapa filmnya juga pernah diprotes karena alasan agama,
budaya, maupun yang lain. Berikut rangkuman CNN Indonesia tentang riwayat kontroversi film yang dirilis Hanung Bramantyo.
8
a. Perempuan Berkalung Sorban
Saat belum banyak sutradara mengambil latar atau tema pesantren untuk dimasukkan dalam film, Hanung sudah mengambil langkah itu.
Tahun 2009, ia membuat film Perempuan Berkalung Sorban yang berkisah soal anak kiai terpandang yang menikah dengan putra kiai dari
pesantren tetangga. Pernikahan itu membawa petaka. Sang putra kiai, yang diperankan Reza Rahadian, ternyata bersikap kasar terhadap
istrinya, yang dimainkan oleh Revalina S. Temat. Ia juga digambarkan suka mabuk-mabukan serta main perempuan.
Hanung bahkan telah berani memunculkan isu poligami dalam film itu.Ia pun langsung diprotes. Penyunting novel berjudul serupa, Hindun
Anisah merasa Hanung gagal menyampaikan konten substansial dari novelnya. Hanung justru menonjolkan kekerasan dalam rumah tangga.
Sebetulnya, kata Hindun yang dikutip situs resmi NU, novel Perempuan Berkalung Sorban menonjolkan pergulatan wacana tentang teks agama
Islam, yang berkaitan dengan hubungan lelaki dan perempuan.
8
“Riwayat Kontroversi Film-Film Hanung Bramantyo”, CNN Indonesia, 23 Januari 2015, diakses pada 16 Juli 2016 dari http:www.cnnindonesia.comhiburan20150123133015-220-
26838riwayat-kontroversi-film-film-hanung-bramantyo2
59
Bukan hanya soal itu, film Hanung juga dianggap memojokkan dunia pesantren lantaran menggambarkan pendidikan itu sebagai lembaga yang
kolot, ant iperubahan, dan tertutup. PBNU sendiri sampai menyatakan keprihatinan atas film Perempuan Berkalung Sorban. Pesantren dalam
film tersebut digambarkan sangat tidak sesuai dengan realitas, sebagai institusi pendidikan agama yang kolot, anti perubahan dan tertutup, kata
Sekjen PBNU Endang Turmudi yang dikutip situs resminya. Ia mengaku kecewa, karena sekalinya pesantren dimunculkan dalam film, citranya
justru negatif. Meski protes dilayangkan, film tetap ditayangkan dan banyak yang menonton.
b. ? Tanda Tanya
Tema pluralisme yang dihadirkan Hanung lewat film Tanda Tanya ? justru ditentang sebagian kalangan. Film Tanda Tanya ? sempat
heboh karena Front Pembela Islam FPI bersuara keras terhadapnya. FPI menyebut film Tanda Tanya ? menyesatkan, dan mengharamkan umat
Islam menontonnya karena berisi ajaran liberal. Namun, Hanung menanggapi santai protes itu. Ia merasa filmnya tidak
menyesatkan. Apalagi Tanda Tanya ? diapresiasi di luar negeri. Hanung didukung oleh, salah satunya, Yenny Wahid yang merupakan putri
mendiang Gus Dur. Kata Yenny, film Hanung menyampaikan ide-ide pluralisme di Indonesia.
Beberapa poin menjadi latar belakang FPI menolak Tanda Tanya ?. Dengan tokoh yang berlatar agama berbeda namun tersimpul menjadi satu