Pengertian Semiotika Ruang Lingkup Tentang Semiotika

17 Bahasa inilah yang akan membentuk persepsi para penonton tentang tanda-tanda yang telah disajikan. 6 Semiotik sebagai sebuah teori tentang tanda dan penandaan. Lebih jelasnya lagi, semiotik adalah suatu disiplin yang menyelidiki semua bentuk komunikasi yang terjadi dengan sarana sign „tanda-tanda’ dan berdasarkan pada sign system code, sistem kode. 7 Bagi Peirce yang ahli filsafat dan logika, penalaran manusia senantiasa dilakukan lewat tanda. Artinya, manusia hanya dapat bernalar lewat tanda. Dalam pikirannya, logika sama dengan semiotika dan semiotika dapat diterapkan pada segala macam tanda 8 Studi sistematis tentang tanda-tanda dikenal sebagai semiologi. Arti harfiahnya adalah “kata-kata mengenai tanda-tanda”, kata semi dalam semiologi berasal semion bahasa latin, yang artinya „tanda’. Semiologi telah dikembangkan untuk menganalisis tanda-tanda. 9 Bidang kajian semiotik atau semiologi adalah mempelajari fungsi tanda dalam teks, yaitu bagaimana memahami sistem tanda yang ada dalam teks yang berperan membimbing pembacanya, agar biasa menangkap pesan yang terkandung di dalamnya. Dengan ungkapan lain dapat membacanya. Semiologi berperan melakukan intrograsi terhadap kode-kode yang terpasang oleh penulis agar pembaca bisa memasuki bilik-bilik makna 6 Indiwan Seto Wahyu Wibowo, Semiotika Komunikasi, Jakarta: Mitra Wacana Media 2013 h.8. 7 Letche and Segers, Semiotika Komunikasi, Jakarta: Jalasutra 2001-2004h.10 8 Sumbo Tinarkubo, Semiotika Komunikasi Visual, Yogyakarta: Jalasutra 2013 h.11-22. 9 Ferdinand de Saussure dikutip oleh Arthut Asa Berger dalam buku Pengantar Semiotika: Tanda-tanda dalam kebudayaan Kontemporer, Yogyakarta: Tiara Wacana, 2010, cet. 1, h.4 18 yang tersimpan dalam sebuah teks. Seorang pembaca ibarat pemburu harta yang bermodalkan peta, harus paham terhadap sandi dan tanda-tanda yang menunjukkan dimana makna-makna itu tersimpan dan kemudian dengan bimbingan tanda-tanda baca itu pintu makna dibuka. 10 Dari berbagai tanda semiotika film, dikenal pula istilah mise en scene yang terkait dengan penempatan posisi dan pergerakan aktor pada set blocking, serta sengaja dipersiapkan untuk menciptakan sebuah adegan scene dan sinematografi yang berkaitan dengan penempatan kamera, mise en scene berarti menempatkan sesuatu pada satu layar, unsur-unsurnya antara lain acto r performance’s yang terdiri dari script adalah sebuah naskah yang berisi semua kalimat yang diucapkan oleh pemain film, dan movement yaitu semua hal dan berbagai tindakan yang dilakukan oleh pemain film. 11 Berikut ini adalah salah satu aspek framing yang terdapat dalam sinematografi, yakni jarak kamera terhadap objek type of shot, yaitu: a. Extreme Long shot Extreme Long shot merupakan jarak kamera yang paling jauh dari obyeknya. Wujud fisik manusia nyaris tidak tampak. Teknik ini umumnya untuk menggambarkan sebuah obyek yang sangat jauh atau panorama yang luas. Teknik ini biasanya diambil untuk mendapatkan view yang bagus dan memberikan hasil yang sangat indah. 10 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, h.11. 11 David Bordwell and Kristin Thomson. Film and art: an introduction. New York: Mc.Graw Hill.1993, h.45. 19 b. Long shot Pada Long shot tubuh fisik manusia telah tampak jelas namun latar belakang masih dominan. Long shot sering digunakan sebagai estabilising shot, yakni shot pembuka sebelum digunakan shot-shot yang berjarak lebih dekat. c. Medium Long shot Pada jarak ini tubuh manusia terlihat dari bawah lutut sampai ke atas. Tubuh fisik manusia dan lingkungan sekitar relatif seimbang. d. Medium shot Pada jarak ini memperlihatkan tubuh manusia dari pinggang ke atas. Gestur serta ekspresi wajah mulai tampak. Sosok manusia mulai dominan dalam frame. e. Medium Close-up Pada jarak ini memperlihatkan tubuh manusia dari dada keatas. Sosok tubuh manusia mendominasi frame dan latar belakang tidak lagi dominan. Adegan percakapan normal biasanya menggunakan jarak medium close-up. f. Close-up Umumnya memperlihatkan wajah, tangan, kaki, atau sebuah obyek kecil lainnya. Teknik ini mampu memperlihatkan ekspresi wajah dengan jelas serta gestur yang mendetail. Close-up biasanya digunakan untuk adaegan dialog yang lebih intim. Close up juga memperlihatkan lebih mendetail sebuah benda atau obyek. 20 g. Extreme Close-up Extreme Close-up merupakan tipe shot untuk menampilkan detail obyek, misalnya mata, hidung, atau telinga. Melakukan pengambilan gambar dengan extreme close up perlu pertimbangan khusus, hal ini jarang sekali dilakukan apabila tidak ada alasan yang kuat. h. Zoom in zoom out Kamera bergerak menjauh dan mendekati objek dengan menggunakan tombol zooming dan zoom out yang ada dikamera. 12

2. Elemen-elemen Dasar Semiotika

Penggunaan metode semiotika dalam penelitian ini didasarkan pada pemahaman yang komprehensif mengenai elemen-elemen dasar semiotika. Elemen dasar dalam semiotika adalah tanda penandapetanda, aksis tanda sintagmasistem, tingkatan tanda denotasikonotasi, serta relasi tanda metaforametonim. a. Komponen Tanda Penggunaan semiotika sebagai „metode pembacaan’ didalam berbagai cabang keilmuan dimungkinkan, oleh karena ada kecenderungan untuk memandang berbagai wacana sosial, politik, ekonomi, budaya, seni dan desain sebagai fenomena bahasa. Berdasarkan pandangan semiotika, bila seluruh praktik sosial dapat dianggap sebagai fenomena bahasa, ia dapat pula dipandang sebagai “tanda”. Hal ini dimungkinkan karena luasnya pengertian “tanda” itu 12 Soulthon Fatana, Teknik pengambilan gambar sinematografi, Diakses Pada hari kamis, 19 Mei 2016 pukul 03.44 WIB, pada akun https:soulthonz.wordpress.com20140411teknik- pengambilan-gambar-sinematografi 21 sendiri. Contoh seperti halnya selembar kertas yaitu bidang penanda signifier untuk menjelaskan „bentuk’ atau „ekspresi’ dan bidang petanda signified , untuk menjelaskan „konsep’ atau „makna’. 13 Berikut merupakan komponen yang ada pada tanda semiotika: 1 Tanda Tanda dalam semiotik merupakan bagian yang menandai sesuatu atau keadaan untuk menerangkan obyek kepada subyek. Tanda, dalam hal ini selalu menunjukkan kepada sesuatu yang bersifat nyata misalnya benda, kejadian, tulisan, bahasa, peristiwa dan bentuk-bentuk tanda lainnya. Sebagai contoh terjadinya peristiwa gunung meletus mungkin diawali dengan tanda-tanda yang menunjukkan akan terjadinya peristiwa tersebut misalnya keluarnya asap tebal diiringi lahar. Bentuk seperti tanda alamiah tersebut merupakan suatu bagian dari hubungan secara alamiah pula. Peristiwa gunung meletus diwali dengan tanda-tanda yang menandakan akan terjadinya peristiwa itu. Tanda-tanda alamiah berbeda dengan tanda-tanda yang dibuat oleh manusia. Tanda-tanda yang dibuat oleh manusia hanya akan merujuk pada sesuatu hal yang terbatas maknanya. Tulisan manusia misalnya, merupakan tanda yang maknanya terbatas pada hal-hal yang tertuang di dalamnya. Hal ini dapat pula ditunjukkan oleh binatang dengan bunyi suara sebagai penanda dari binatang tersebut. Tanda-tanda seperti itu selalu tetap dan tidak pernah 13 Tommy Christomy, Semiotika Budaya, Depok: Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Budaya 2004, h.94. 22 berubah. Dengan demikian tanda bersifat statis, umum, lugas dan obyektif. 2 Lambang Lambang adalah sesuatu yang mengantarkan pemahaman si subyek kepada obyek. Suatu lambang biasanya selalu dikaitkan dengan tanda-tanda yang secara kultural, situasional, dan kondisional mengacu pada pengertian tertentu. Lambang kebanggaan negara berupa bendera. Warna pada bendera tersebut mempunyai makna sesuai dengan kultur, situasi, dan kondisi. Lambang bagi Peirce merupakan bagian dari tanda. Setiap lambang adalah tanda dan tidak setiap tanda itu sebagai lambang. Adakalanya tanda dapat menjadi lambang secara keseluruhan yaitu dalam bahasa. Sebagai sistem tanda yang arbiter, setiap tanda dalam bahasa merupakan lambang. Puisi sebagai karya dengan medium bahasa di dalamnya terdapat lambang yang berupa bunyi, baik vokal maupun konsonan yang menyiratkan makna tertentu. 3 Isyarat Isyarat merupakan hal atau keadaan yang diberikan oleh si subyek kepada obyek. Isyarat bersifat temporal karena subyek berbuat sesuatu untuk memberitahukan kepada obyek pada saat tertentu. Isyarat jika ditangguhkan akan menjadi tanda atau perlambang. Dalam puisi isyarat telah menjadi tanda atau perlambang. Hal itu terjadi karena puisi merupakan hasil reduksi isyarat pada