melingkupi batin seorang tokoh. Dalam hal ini bukannya alur dan perisitwa- peristiwa penting yang diceritakan melainkan bagaimana suasana alam dan
batinn dilukiskan. Selain peristiwa, dalam sebuah plot juga dikenal dengan adanya konflik. Konflik menyarankan pada sesuatu yang bersifat tidak
menyenangkan yang terjadi atau dialami oleh tokoh cerita yang jika tokoh itu mempunyai kebebasan untuk memilih, ia mereka tidak akan memilih peristiwa
itu menimpa dirinya. Bentuk konflik sebagai bentuk kejadian dapat dibedakan menjadi dua kategori, yaitu: konflik fisik dan konflik batin serta konflik
eksternal dan konflik internal.
25
Hal terakhir yang menentukan arah perkembangan plot adalah klimaks. Menurut Stanton dalam Burhan Nurgiyanto menyatakan bahwa klimaks adalah
saat konflik telah mencapai tingkat intensitas tertinggi, dan saat hal itu merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindari kejadiannya. Artinya, berdasarkan
tuntutan dan kelogisan cerita, peristiwa da saat itu boleh terjadi dan boleh juga tidak.
26
2. Struktur Skrip
Struktur ini melihat bagaimana strategi penulis cerita mengisahkan atau menceritakan peristiwa-peristiwa sesuai dengan plotnya. Berdasarkan nilai
konstruksi dramatik sebuah cerita dalam scenario. Dalam berita, wartawan
25
Burhan Nurgyantoro, Teori Pengkajian Fiksi, h. 122-124
26
Burhan Nurgyantoro, Teori Pengkajian Fiksi, h. 127
menggunakan beberapa peringkat dalam struktur skrip ini yaitu 5W+1H What, when, who, where, why, how.
27
3. Struktur Tematik
Struktur ini berhubungan dengan cara penulis cerita mengungkapkan pandangannya atas peristiwa ke dalam proposisi, kalimat atau hubungan
antarkalimat yang membentuk teks secara keseluruhan. Perangkat yang digunakan adalah detail, koherensi, bentuk kalimat dan kata ganti. Melalui
perangkat-perangkat ini membantu melihat bagaimana pemahaman itu diwujudkan dalam bentuk yang lebih kecil.
28
Detil merupakan strategi bagaimana komunikator mengekspresikan
sikapnya dengan cara yang implisit. Sikap atau wacana yang akan dikembangkan oleh seorang komunikator kadangkala tidak perlu disampaikan secara terbuka,
tetapi dari detil bagian mana yang dikembangkan dan mana yang dikemukakan dengan detil yang besar, akan menggambarkan wacana yang dikembangkan oleh
komunikator.
29
Koherensi merupakan jalinan antar kata atau kalimat dalam teks. Dua
buah kalimat yang mengggambarkan kalimat dengan fakta berbeda dihubungkan sehingga tampak koheren. Sehingga fakta yang berbeda tersebut dapat menjadi
berhubungan ketika seseorang menghubungkannya. Tujuan dari elemen koherensi ini adalah untuk melihat bagaimaa seseorang menggunkana wacana
27
Misbach Yusa Biran, Teknik Menulis Skenario Film Cerita Yogyakarta: Pustaka Jaya, 2006, h. 238
28
Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media, Yogyakarta: Lkis, 2001, h. 238
29
Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media, h. 235
untuk menjelaskan suatu fakta atau peristiwa. Apakah perostiwa itu saling terpisah atau berhubungan, atau bahkan sebab-akibat. Pilihan-pilihan mana yang
diambil ditentukan oleh sejauh mana kepentingan komunikator terhadap peristiwa tersebut.
30
Bentuk kalimat adalah yang berhubungan dengan cara berfikir logis,
yaitu prinsip kausalitas. Logika kausalitas jika diterjemahkan kedalam Bahasa menjadi susunan subjek yang menerangkan dan predikat yang diterangkan.
Bentuk kalimat ini bukan hanya persoalan teknis kebenaran tata Bahasa, tetapi juga menentukan makna yang dibentuk oleh susunan kalimat. Dalam kalimat
yang berstruktur aktif, seseorang menjadi subjek dari pernyataannya, sedangkan dalam kalimat pasif seseorang menjadi objek dari pernyataannya.
31
Kemudian terakhir adalah kata ganti. Merupakan elemen untuk
memanipulasi Bahasa dengan menggunakan komunikasi yang imajinatif. Kata ganti merupakan alat yang digunakan oleh komunikator untuk menunjukan
dimana posisi seseorang dalam sebuah wacana. Dalam mengungkapkan sikapnya, seseorang dapat menggunakan kata ganti “saya” atau “kami” yang
menggambarkan bahwa sikap tersebut merupakan sikap resmi komunikator semata-
mata. Namun, ketika memakai kata ganti “kita” menjadikan sikap tersebut sebagai representasi dari sikap bersama dalam suatu komunitas tertentu.
Dalam hal ini, kata ganti merujuk pada konteks kategori tertentu. Berbagai kata
30
Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media, h. 242
31
Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media, h. 251
ganti yang berlainan digunakan secara strategis sesuai dengan kondisi yang ada. Prinsipnya adalah merangkul dukungan dan menghilangkan oposisi yang ada.
32
4. Struktur Retoris
Struktur ini berhubungan dengan bagaimana penulis menekankan arti tertentu ke dalam sebuah cerita. Struktur ini melihat bagaimana penulis memakai
kata, idiom, bentuk cerita yang ditampilkan sebagai penekanan arti tertentu kepada pembaca atau penonton. Dalam struktur retoris ini terdapat dua perangkat
yaitu Leksikon dan Metafora.
Leksikon
merupakan pemilihan dan pemakaian kata-kata tertentu untuk menandai atau menggambarkan peristiwa. Pilihan kata-kata yang dipakai
menunjukan sikap dan ideologi tertentu.
33
Metafora merupakan ungkapan dan kiasan dari sebuah wacana teks yang
dimaksudkan sebagai bumbu atau ornament dari suatu teks. Meskipun dikatakan sebagai sebuah bumbu atau ornamen, penggunaan metafora tertentu juga bisa
dijadika sebagai petunjuk untuk mengerti makna suatu teks.
34
32
Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media, h. 253-254
33
Eriyanto, Analisis Framing, h. 257
34
Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media, h. 259
32
BAB III PROFIL SIMPONI BAND
A. Sejarah Berdirinya Simponi Band
Simponi merupakan sebuah band yang berasal dari Jakarta yang beranggotakan 5 orang pemuda yang mempunyai kepekaan sosial yang cukup tinggi,
yaitu: M. Berkah Gamulya vokal latar, pemateri, Rendy Ahmad vokalis, gitaris, Rama Aruman bassist, vocal latar, Bayu Agni gitaris, vokal latar dan T. Zulqaini
Khaiqal drummer. Band ini terbentuk pada tanggal 28 Oktober 2010. Nama Simponi itu sendiri me
rupakan sebuah singkatan dari “Sindikat Musik Penghuni Bumi” yang bisa diartikan sebagai sekelompok pemuda penghuni bumi yang indah
ini yang ingin menyuarakan suaranya melalui musik.
1
Pada awal terbentuknya, Simponi bukan merupakan sebuah band, melainkan sebuah perkumpulan, sindikat, paguyuban yang terdiri dari beberapa band, penyanyi
solo dan beberapa beatboxer. Kemudian dari beberapa band tersebut dilakukan seleksi sehingga terbentuklah menjadi satu band yaitu Simponi pada tahun 2012.
Bisa dikatakan personil dari band Simponi merupakan “cabutan” dari beberapa band yang ikut dalam perkumpulan tersebut. Layaknya sebuah band, sudah hal wajar dan
lumrah jika mengalami perantian personil. Begitupun dengan Simponi, formasi yang sekarang adalah formasi yang ke tiga setelah beberapa kali berganti personil.
1
www.simponi10.blogspot.com , yang diakses pada tanggal 5 April 2016 Pukul 20.00 WIB
Awal terbentuknya Simponi menjadi sebuah band, para personil Simponi merasa kurang percaya diri dengan nama Simponi tersebut. Karena mereka berfikir
bahwa nama Simponi untuk dijadikan sebuah nama band terasa sangat culun dan kurang greget serta terasa sangat feminis ketika didengar. Seperti diungkapkan M.
Berkah Gamulya salah satu personil Simponi, bahwa:
2
”Ketika Simponi terbentuk menjadi satu band, kami sempat berfikir bahwa nama Simponi itu kurang pas untuk dijadikan sebuah nama
band. Karena terdengar culun dan terkesan feminim ketika sebuah
band diberikan nama Simponi, seperti kurang greget.” Mereka sempat berfikir untuk mengganti nama menjadi “sindikat musik”
atau “sister in danger” yang terdengar lebih pas untuk dijadikan sebuah nama band. Namun cukup banyak yang tidak setuju ketika mereka ingin mengganti nama
tersebut sehingga mereka tetap menggunakan nama Simponi sampai saat ini yang merupakan singkatan dari Sindikat Musik Penghuni Bumi yang terdengar lebih
filosofis ketika mengetahui singkatan dari Simponi itu sendiri. Simponi merupakan sebuah band yang mengusung genre Pop-Rock dan
memilih jalur Independent atau biasa disebut band Indie dalam menciptakan dan menyebarluaskan lagu-lagu mereka kepada pendengar musik. Maksud band indie di
sini adalah mereka memproduksi lagu dan menyebarluaskan lagu-lagu mereka secara mandiri tanpa ada campur tangan dari pihak label rekaman, sehingga mereka
lebih bebas dalam menulis dan mencurahkan ide-ide dalam membuat lagu tanpa adanya intervensi dari pihak label. Atas dasar hal ini Simponi lebih memilih menjadi
sebuah band indie. Namun mereka juga tidak menutup kemungkinan untuk
2
Wawancara pribadi dengan M. Berkah Gamulya salah satu personil Grup Band Simponi, Jakarta, 8 April 2016 Pukul 16.00
bergabung dengan pihak label rekaman agar musik mereka bisa didengar oleh lebih banyak pendengar musik.
Berbeda dengan banyak band sekarang yang selalu mengangkat tema cinta, galau, sedih dan air mata, Simponi lebih memilih untuk menjadikan isu-isu sosial
untuk dijadikan sebagai tema utama untuk dijadikan sebuah lagu. Mereka menganggap bahwa isu-isu sosial lebih penting diangkat untuk dijadikan tema
utama dalam membuat lagu karena permasalahan bangsa ini bukan hanya sekedar masalah cinta, galau dan air mata. Lagu-lagu yang Simponi ciptakan merupakan
lagu-lagu yang bertemakan mengenai isu-isu sosial yang terjadi pada bangsa ini. Seperti isu tentang lingkungan, kekerasan dan pelecehan terhadap anak dan
perempuan, toleransi antar umat beragama, pelanggaran HAM dan masalah korupsi yang tidak pernah hilang dari negeri ini. Selain itu mereka juga membuat lagu yang
bertemakan tentang cinta, karena menurut mereka anak muda harus paham dan merasakan cinta.
3
B. Visi Dan Misi
Sejak awal terbentuk sebuah perkumpulan dan paguyuban dari beberapa band sampai hingga menjadi satu band yaitu Simponi tujuan awal mereka adalah ingin
menjadikan musik sebagai alat atau media pendidikan. Jadi musik bukan hanya sekedar dijadikan sebagai media untuk menghibur saat mengisi waktu luang, namun
mereka juga ingin menjadikan musik sebagai media untuk menyalurkan pesan-pesan
3
Wawancara pribadi dengan M. Berkah Gamulya salah satu personil Grup Band Simponi.