Menurut anda fenomena korupsi yang terjadi di Indonesia itu seperti apa?

korban, maka siapa yang menjamin besok lusa bukan keluarga kita? Bukan ibu kita? Bukan adik kita? Bukan pacar kita? Bukan istri kita? Maka lahirlah lagu Sister in Danger setelah kami melakukan riset dan pengumpulan data selam 2 minggu. Kasus ini menjadi lebih personal, karena kami merasa ketakutannya menjadi lebih besar dan dalam karena menyangkut keluarga dan orang-orang disekeliling kita. Ditambah band-band yang membahas mengenai isu kekerasan terhadap perempuan dan anak sangat sedikit. Jadi Simponi merasa bahwa ini menjadi lebih emosional, lebih personal dan masalahnya ternyata lebih serius. Jika soal korupsi okelah uang negara habis namun jika diperkosa seorang perempuan bisa sangat terguncang jiwanya. Kemudian kami mengangkat isu kekerasan terhadap perempuan dan anak menjadi tema diskusi musikal kami. Dari sini kami merasa lebih berguna lagi karena belum banyak laki-laki yang menyuarakan, belum banyak band- band yang menyuarakan lalu pelaku yang paling banyak yaaa kita-kita ini laki-laki. Karena di Negara kita ini menganut budaya patriarki dimana laki-laki lebih dominan, laki-laki lebih disekolahkan dan laki-laki lebih punya kuasa dibanding perempuan. Juga pendidikan di Indonesia ini menjadi salah satu faktor terjadinya pemerkosaan karena kurangnya pendidikan seks sejak dini dan masih menganggap tabu semua yang berbau tentang seks. Oleh karena itu membuat laki-laki yaa menjadi pelaku karena ketika melihat seorang perempuan yaaa kita hanya melihat sebagai objek seksual saja dan melihat lekuk tubuhnya saja. Bahkan ketika kita menganggap rumah menjadi tempat paling aman tapi ternyata sangat banyak perkosaan terjadi di dalam rumah yang dilakukan oleh saudara bahkan orang tua sendiri. Saat ini korban pemerkosaan semakin muda dan pelakunya juga semakin muda, sekarang anak SD sudah bisa memperkosa anak SMP juga sama. Kenapa? Lagi-lagi karena minimnya pendidikan seks sejak dini. Perempuan yang menjadi korban pemerkosaan tidak sering mereka pula yang disalahkan karena memakai pakaian yang terlalu seksi, pakaian yang terlalu minim, pakaian yang terlalu terbuka. Padahal namanya laki-laki kalo memang sudah mau niat memperkosa pasti akan memperkosa biarpun perempuan pakai jilbab dan mukena. Jadi ini bukan soal pakaian, ini merupakan persoalan pola fikir. Kita sebagai laki-laki seringkali menyalahkan atas pakaian yang perempuan kenakan, padahal jika kita mau belajar perkosaan terjadi bukan karena pakaian, tapi karena pola fikir dan relasi kuasa dari seorang laki-laki. Sehingga simponi berfikir isu kekerasan terhadap perempuan dan anak dijadikan sebuah prioritas. 9. Bagaimana mas melihat fenomena pelanggaran HAM yang ada di Indonesia? Naah ini juga merupakan masalah yang besar juga. Kami fikir ketika terjadinya reformasi dan ketika Soeharto jatuh, maka pelanggaran HAM tidak terjadi lagi, pelanggaran HAM segera diusut. Tapi ternyata masih banyak terjadi malah munirnya dibunuh pada zaman reformasi. Atau pelanggaran HAM lainnya seperti petani diusir dan digusur dangan cara yang semena-mena oleh polisi. Munir menjadi Ikon HAM di Indonesia dan dibunuh karena memeprejuangkan HAM. Isu-isu pelanggaran HAM memang sudah ada di kepala kami dan kebetulan kami kenal dengan Mbak Suci istri dari Munir. Kemudian terciptalah lagu Fajar Munir Senja Kamisan. Lagu ini merupakan tribute terhadap Munir dan Aksi Kamisan dan orang-orang yang terlibat di dalam aksi kamisan.

10. Kemudian bagaimana mas melihat mengenai toleransi beragama yang ada di

Indonesia? Iyaaa jadi kami melihat semakin kesini kita warga negara Indonesia semakin takut dengan perbedaan ditambah lagi dengan kelompok fundamentalis islam. Sering kita liat di Sosial Media bahwa semakin kesini banyak muslim yang menolak terhadap toleransi. Seperti mengucapkan natal haram, pemimpin non muslim haram. Perasaan dulu tidak seperti ini. Perasaan dulu kita tidak menyinggung mengenai agama ketika bermain atau yang lainnya. Tapi semenjak 5 tahun terakhir ini isu tentang aagama sangat kencang berhembus. Kemudian ada Ahmadiyah dan aliran islam yang lainnya, kenapa mesjidnya harus dibakar? Kenapa harus perang sesama islam? Entah kenapa islam di Indonesia akhir-akhir ini menjadi islam yang “kolot” yang sedikit-sedikit mengaharamkan sesuatu. Seperti halnya peristiwa di Ambon yang bagaimana perang antar islam dan Kristen terjadi. Dan semua bentrok dengan mengatasnamakan agama dan aliran-alirannya masing-masing, semua menggunakan ayat- ayat suci sebagai alat untuk mengkafirkan sesamanya dan saling menuhankan. Padahal nabi sendiri mengatakan bahwa ada 22 kelompok islam yang akan terpecah-pecah. Juga Al- Qur’an sendiri kan multi interpretasi atau multi tafsir, sehingga nabi Muhammad sudah bisa memprediksi itu. Ada ribuan agama di dunia ini jika mereka merasa agamanya yang paling benar yasudah maka akan terjadi bunuh-bunuhan. Makanya kita Simponi menciptakan lagu yang berjudul Berebut Surga. Kami merasa ngapain kita harus saling memperbutkan kebenaran, kenapa kita harus saling mengharamkan antara satu dengan yang lainnya,