Uji Asumsi Klasik Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF), Size Perusahaan, Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), Dan Dana Pihak Ketiga (DPK) Terhadap Tingkat Likuiditas Bank Umum Syariah

20 Sumber : Eviews 8 data diolah Berdasarkan Tabel 4.4 di atas, dapat terlihat bahwa nilai probabilitas cross section F adalah 0,0659 atau 0,05, maka H diterima, dan menolak H 1 , yang berarti penelitian ini menggunakan pendekatan common effect.

b. Uji Hausman

Uji Hausman tidak dilakukan karena model yang terpilih adalah Common Effect.

1. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

2 4 6 8 10 12 14 -15 -10 -5 5 10 15 Series: Standardized Residuals Sample 2011 2015 Observations 50 Mean -1.03e-15 Median 0.362182 Maximum 12.77843 Minimum -12.55547 Std. Dev. 6.797340 Skewness 0.039853 Kurtosis 2.204946 Jarque-Bera 1.330134 Probability 0.514239 Sumber : Eviews 8 data diolah Berdasarkan Gambar 4. 8 menunjukan bahwa setelah dilakukan uji normalitas data dengan menggunakan fasililitas eviews 8 maka semua variabel pada pengujian model ini menunjukan bahwa 21 penelitian diatas berdistribusi normal atau dapat dikatakan bahwa persyaratan normalitas dapat dipenuhi. Hal ini dapat dilihat dari Jarque Bera pada penelitian ini sebesar 1,330134 dengan probailiti 0,514239 diatas tingkat signifikansi 0,05. Oleh karena itu penelitian tersebut berdistribusi normal, sehingga dapat dikatakan persyaratan normalitas dapat terpenuhi.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan korelasi yang signifikan diantara dua atau lebih variabel independen dalam model regresi. Deteksi adanya multikolinearitas dilakukan dengan menggunakan uji korelasi parsialantar variabel independen. Dengan melihat nilai koefisien korelasi r antara variabel independen, dapat diputuskan apakah data terkena multikolinearitas atau tidak, yaitu dengan menguji koefisien korelasi antar variabel independen. Hasil pengujian multikolinearitas menggunakan uji korelasi r dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 4. 6 Hasil Uji Multikolinearitas CAR NPF SIZE ROA ROE DPK CAR 1.000000 -0.366459 -0.414420 0.364917 -0.128983 -0.286053 NPF -0.366459 1.000000 0.535252 -0.379753 -0.215517 0.313563 SIZE -0.414420 0.535252 1.000000 0.195744 0.359391 0.651298 ROA 0.364917 -0.379753 0.195744 1.000000 0.732795 0.184820 ROE -0.128983 -0.215517 0.359391 0.732795 1.000000 0.387314 DPK -0.286053 0.313563 0.651298 0.184820 0.387314 1.000000 Sumber : Eviews 8 Data Diolah 22 Dapat dilihat pada tabel 4.3 diatas, menunjukkan bahwa tidak ada variabel yang memiliki nilai korelasi diatas 0.85. dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi yang dipakai tidak terdapat masalah multikolinearitas dengan kata lain dalam penelitian ini tidak terdapat korelasi diantara variabel bebasnya.

c. Uji Heteroskedestisitas

Uji heteroskedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatanyang lain. Jika varian residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap,maka disebut homokesdasitas dan jika berbeda disebut heteroskedasitas. Metode yang digunakan untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas pada penelitian ini adalah uji White. Heteroskedastisitas dapat dilihat dari probabilitas ObsR-square, apabila probabilitas ObsR-squareuji white lebih kecil dari 0.05, maka terdapat masalah heteroskedastisitas. Hasil uji heteroskedastisitas adalah sebagai berikut: Tabel 4. 7 Hasil Uji Heteroskedastisitas Sumber: Eviews 8 data diolah Heteroskedasticity Test: White F-statistic 0.673950 Prob. F27,21 0.8342 ObsR-squared 22.74775 Prob. Chi-Square27 0.6985 Scaled explained SS 21.66485 Prob. Chi-Square27 0.7542 23 Tabel diatas menunjukkan bahwa nilai probabilitas dari Chi- Square sebesar 0.6985 yang lebih besar dari nilai α sebesar 0.05, karena nilai probabilitas Chi- Square lebih besar dari α= 5 maka Ho diterima dan menolak H 1 sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam model ini tidak ada masalah heterokedastisitas.

d. Uji Autokorelasi

Berdasarkan Tabel 4.6 menunjukan bahwa nilai ObsR- Squared LM mempunyai probabilitas sebesar 0,1578, dimana hal tersebut lebih besar dari nilai signifikan sebesar 0,05 berarti dapat disimpulkan bahwa model ini terbebas dari autokorelasi.

2. Uji Hipotesis Uji t

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Rasio Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Peforming Loan (NPL), Operating Expenses/Operating Income (BOPO), Return On Asset (ROA), dan Net Interest Margin (NIM) Terhadap Loan to Deposit Ratio (LDR) Dengan Dana Pihak Ketiga (DPK) Sebagai Va

5 73 122

Pengaruh Return on Equity (ROE), Return on Asset (ROA) dan Earning Per Share (EPS) terhadap Return saham Pada perusahaan Otomotif dan Komponen yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

10 166 91

Pengaruh Rasio Camel Terhadap Return On Asset (ROA) Pada Bank Umum Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 44 97

Pengaruh Pertumbuhan Laba, Return on Asset, Return on Equity, Capital Adequacy Ratio dan Non Performing Loan Terhadap Loan to Deposit Ratio pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Effek Indonesia

1 76 125

Analisis Pengaruh Risiko Likuiditas terhadap Return On Asset (ROA) Perbankan (studi kasus Bank Mandiri)

4 151 102

Perbandingan Return on Assets (ROA), Capital Adequacy Ratio (CAR), dan Banking Ratio antara Bank Pemerintah dengan Bank Swasta yang Go Public pada Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 30 86

Pengaruh capital adequacy ratio (car), non performing financing (npf), danan pohak ketiga (dpk), sertifikat bank umum syariah (sbis) terhadap penyaluran pembiayaan bank umum syariah periode 2009-2015

0 8 116

Pengaruh CAR, NPF, FDR dan BOPO Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah (Periode 2011-2015)

1 9 152

Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR), dan Non Performing Financing (NPF) terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2011-2015

0 2 108

Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR), dan Non Performing Financing (NPF) Terhadap Likuiditas Perbankan Syariah di Indonesia Periode 2011-2015

5 20 120