Pengertian Manajemen Pelatihan Manajemen Pelatihan

kerja yang meliputi : perancanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan untuk mencapai tujuan organisasional. Dalam setiap manajemen memiliki fungsi yang harus dilalui agar proses manajemen dapat berjalan dengan baik begitu pula dengan manajemen pelatihan. Berikut ini akan penulis paparkan beberapa fungsi manajemen berdasarkan pendapat beberapa ahli, sebagai berikut : 7 a. Menurut Dr. S.P Siagian, M.P.A fungsi-fungsi manajemen ada 5 macam yaitu : 1 Planning, 2 Organizing, 3 Motivating, 4 Controlling, dan 5 Evaluating. b. Menurut William Sringel, fungsi-fungsi manajemen ada 3, yaitu : 1 Planning, 2 Organizing, dan 3 Controlling. William Sringel tidak menggunakan istilah actuating atau aktivitas karena dianggap sudah inklusif di dalam organizing. maksudnya organizing sudah mencakup actuating, yaitu ketika sang manajer menggerakkan sumber daya organisasi berarti ia telah melakukan kegiatan atau aktivitas organisasi. c. Menurut Henri Fayol, fungsi-fungsi manajemen ada 5 yang disebut dengan POC3, yaitu : 1 Planning, 2 Organizing, 3 Commanding, 4 Cordinating, dan 5 Controlling. Dari beberapa pendapat tersebut dapat diambil kesimpulan, bahwa paling tidak ada empat macam fungsi manajemen, yang lebih dikenal dengan POAC Planning, Organizing, Actuating, dan Controlling. Di mana ke-4 7 Mufham Al-Amin, manajemen Pengawasan : Refreksi dan Kesaksian Seorang Auditor, Tanggrang, 2006, h. 39-40. fungsi manajemen tersebut sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh George R. Terry seperti : 8 a. Perencanaan Planning : adalah suatu pemilihan yang berhubungan dengan kenyataan-kenyataan, membuat dan menggunakan asumsi- asumsi yang berhubungn dengan waktu yang akan datang dalam menggambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan yang diusulkan dengan penuh keyakinan untuk tercapai hasil yang dikehendakinya. b. Pengorganisasian Organizing: menentukan, mengelompokkan dan pengaturan berbagai kegiatan yang dianggap perlu untuk mencapai tujuan dengan menetapkan faktor-faktor lingkungan fisik yang sesuai, dan menunjukkan hubungan kewenangan yang dilimpahkan terhadap setiap individu yang ditugaskan untuk melaksanakan tugas tersebut. c. Penggerakan Actuating : usaha agar semua anggota kelompok suka melaksanakan tercapainnya tujuan dengan kesadarannya dan berpedoman pada perencanaan dan usaha pengorganisasianya. d. Pengawasan Controlling : proses penentuan yang harus diselesaikan yaitu pelaksanaan dan penilaian pelaksanaan, bila perlu melakukan tindakan korektif agar supaya pelaksanaannya tetap sesuai dengan rencana.

2. Unsur-Unsur Manajemen Pelatihan

Berdasarkan pendapat Drs. H. Ibrahim Lubis, unsur-unsur manajemenada enam yang dapat pula dikatakan bahwa ke enam unsur ini 8 Soewarno Handayaningrat, Pengantar study Ilmu Administrasi dan Managemen, h. 25- 26. merupakan gabungan dari unsur-unsur majemen yang di kemukakan oleh M. Manulang dan George R. Terry. Keenam unsur tersebut meliputi : 1 Men orang, 2 Material bahan, 3 Machines mesin, 4 Methods metode, 5 Money uang, dan 6 Markets pasar 9 . Bila diaplikasikan dalam unsur-unsur manajemen pelatihan meliputi : a. Men pelatih Men adalah tenaga orang yang terlibat dalam sebuah kegiatan. Dalam manajemen pelatihan, Men dapat diaplikasikan pada pelatih, karena pelatih merupakan orang yang terlibat dalam kegiatan pelatihan ini. Di mana Pelatih memegang peran yang cukup penting terhadap kelancaran dan keberhasilan program pelatihan. Itu sebabnya perlu dipilih pelatih yang ahli, dan berkualifikasi profesional. Berikut ini beberapa syarat seorang penatar atau pelatih yang baik, sebagai berikut : 10 1 Teaching Skills : Seorang pelatih harus mempunyai kecakapan untuk mendidik atau mengajarkan, membimbing, memberikan petunjuk, dan mentransfer pengetahuannya kepada peserta. Ia harus dapat memberikan semangat, membina dan mengembangkan agar peserta mampu untuk bekerja mandiri serta dapat menumbuhkan kepercayaan pada dirinnya. 2 Communication Skills : Seorang pelatih harus mempunyai kecakapan berkomunikasi secara efektif, baik lisan maupun tulisan. 9 Panji Anoraga, Manajemen Bisnis, cet. 3, Jakarta : PT Rineka Cipta, 2004, h. 110-111. 10 Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumberdaya Manusia, cet. 10, Jakarta : Bumi Aksara, 2007, h. 74-75. Jadi suarannya jelas, tulisannya baik, dan kata-katannya mudah dipahami peserta. 3 Personality Authority : Seorang pelatih harus memiliki kewibawaan terhadap peserta. Ia harus berprilaku baik, sifat dan kepribadiannya disenangi, kemampuan dan kecakapannya diakui. 4 Social Skills : Seorang pelatih harus mempunyai kemahiran dalam bidang sosial agar terjamin kepercayaan dari para peserta. Ia harus suka menolong, objektif, dan senang jika anak didiknya maju serta dapat menghargai pendapat orang lain. 5 Technical Competent : Seorang pelatih harus berkemampuan teknis, kecakapan teoritis, dan tangkas dalam mengambil keputusan. Stabilitas Emosi : Seorang pelatih tidak boleh berprasangka jelek terhadap anak didiknya, tidak boleh cepat marah, mempunyai sifat kebapakkankeibuan, keterbukaan, tidak pendendam, serta mampu memberikan penilaian yang objektif. b. Material Bahan Pelatihan Bahan pelatihan sebaiknya disiapkan secara tertulis agar mudah dipelajari oleh para peserta. Penulisan bahan dapat ditulis dalam bentuk buku paket yang berisi materi pelatihan dengan memperhatikan faktor- faktor : tujuan pelatihan, tingkatan peserta pelatihan, harapan lembaga penyelenggara pelatihan, dan lamanya latihan. 11 11 Oemar Hamalik, manajemen pelatihan ketenagakerjaan pendekatan terpadu, jakarta : Bumi Aksara, 2007, cet 4, h. 36.