Machines Methods Metode Unsur-Unsur Manajemen Pelatihan

ditugaskan pada karyawan yang ada saat itu selama jangka waktu yang ditentukan. b Rotasi Pekerjaan : metode ini mengharuskan karyawan berpindah dari satu jenis pekerjaan ke jenis pekerjaan lain dalam jangka waktu yang direncanakan. c Understudy atau Coaching : Understudy atau coaching yaitu teknik pelatihan yang dilakukan dengan praktik langsung dengan orang yang sudah berpengalaman atau atasan yang dilatih. 2 Metode Off the job training Metode ini merupakan metode pelatihan yang dilaksanakan pada lokasi terpisah dengan tempat kerja. metode off the job training meliputi : a Bimbingan berencana programmed instruction : Metode bimbingan berencana terdiri dari serangkaian langkah yang berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Metode bimbingan berencana meliputi langkah- langkah yang telah diatur terlebih dahulu melalui prosedur yang berhubungan dengan penguasaan keterampilan khusus atau pengetahuan umum. Bimbingan berencana dapat dilakukan dengan menggunakan buku dan mesin petunjuk pengajaran teaching machine. b Metode konfrensi : Konfrensi merupakan suatu pertemuan formal tempat terjadinnya diskusi atau konsultasi tentang suatu yang penting. konfrensi menekankan adanya diskusi kelompok kecil, materi pembelajaran yang terorganisasi dan melibatkan peserta aktif. c Metode kuliah : Kuliah merupakan suatu ceramah yang disampaikan secara lisan untuk tujuan-tujuan pendidikan. Keuntungan metode kuliah adalah dapat digunakan untuk kelompok besar sehingga biaya peserta menjadi rendah dan dapat disajikan banyak bahan dalam waktu yang relatif singkat. Sedangkan kelemahannya adalah, peserta lebih bersikap pasif, komunikasi hanya satu arah, sehingga tidak ada umpan balik dari peserta. Oleh karena itu, metode kuliah harus dikombinasikan dengan metode-metode lainnya seperti diskusi dan tanya jawab. d Studi kasus : Studi kasus adalah uraian tertulis atau lisan tentang masalah yang ada atau keadaan selama waktu tertentu yang nyata maupun secara hipotesis. Pada merode studi kasus, peserta diminta untuk mengidentifikasi masalah- masalah dan merekondasi pemecahan masalahnya. 15 e Vestibule training : Training ini dilakukan dalam suatu ruangan khusus terpisah dari tempat kerja biasa dan disediakan peralatan yang sama seperti yang akan digunakan 15 Ibid., h. 64-65. pada pekerjaan sebenarnya. Contohnya, seorang calon astronot yang mensimulasikan kondisi penerbangan di NASA. f Management games : Petatar dibagi dalam kelompok- kelompok di mana masing-masing kelompok bersaing dalam simulasi pasar. Contoh : masing-masing kelompok tersebut ditugaskan mengambil keputusan yang tepat dan cepat tentang harga pokok produksi, jumlah barang, dan harga pemasaran. g Seminar : Metode seminar ini bertujuan untuk mengembangkan keahlian dan kecakapan peserta untuk menilai dan memberikan saran-saran yang konstruktif mengenai pendapat orang lain pembawa makalah. Peserta dilatih agar dapat mempersepsi dan mengevaluasi serta memberikan saran-saran, meneriman atau menolak pendapat atau usul-usul orang lain. h Permainan peran role playing : Petatar memainkan peran tertentu di mana diberikan suatu permasalahan dan bagaimana seandainya petatar tersebut menangani permasalahan yang ada. Teknik ini dapat digunakan untuk mengubah sikap petatar. Seperti misalnya menjadi lebih toleran terhadap perbedaan individual dan juga dapat digunakan untuk mengembangkan keterampilan untuk berhubungan dengan orang lain antarpribadi. 16

e. Money

Money adalah unsur yang penting dalam sebuah kegiatan, begitu pula dengan manajemen pelatihan yang memerlukan anggaran yang pastinya lumayan besar. Karena dengan adannya money aspek-aspek yang dibutuhkan dalam kegiatan pelatihan, seperti : tenaga pelatih, bahan, dan alat-alat dapat terpenuhi sebagai syarat tercapainya tujuan yang diinginkan.

f. Market Peserta

Dalam aplikasi manajemen pelatihan market dapat di aplikasikan pada peserta, karena peserta merupakan sasaran yang telah dirancang dalam sebuah pelatihan. Sehingga dalam merancang sebuah program pelatihan harus sesuai dengan market peserta, dengan mempertimbangkan : 17 1 Akademik : ialah jenjeng pendidikan dan keahlian. 2 Jabatan : apakah yang bersangkutan telah menempati pekerjaan tertentu, akau akan ditempatkan pada pekerjaan tertentu. 3 Pengalaman kerja : ialah pengalaman yang telah diperoleh dalam pekerjaan. 4 Motivasi dan minat yang bersangkutan terhadap pekerjaannya. 5 Pribadi : menyangkut aspek moral, moril, dan sifat-sifat yang diperlukan untuk pekerjaan tersebut. 16 Mutiara S. Pangabean, manajemen sumber daya manusia, h. 49. 17 Oemar Hamalik, manajemen pelatihan ketenagakerjaan pendekatan terpadu, h.35. 6 Intelektual, tingkat berfikir, dan pengetahuan yang diketahui melalui tes seleksi.

3. Langkah-langkah Manajemen pelatihanan

Sebagaimana halnya dengan setiap pelaksanaan dalam sebuah kegiatan yang dilakukan dengan tahap-tahap tertentu untuk mencapai tujuan yang diharapkan, maka dalam manajemen pelatihan pula perlu tahapan kegiatan yang memang sesuai dengan tujuan pelatihan itu sendiri, tahap-tahap manajemen pelatihann terdiri atas : 18 a. Analisis Kebutuhan Dalam menganalisis kebutuhan pelatihan maka perlu di perhatikan tujuan dari analisis kebutuhan adalah sebagai berikut: 1 Mengidentifikasi keterampilan perstasi kerja khusus yang dibutuhkan untuk memperbaiki kinerja dan produktivitas. 2 Menganalisis karakteristik peserta untuk menjamin bahwa program persebut cocok untuk tingkat pendidikan, pengalaman, dan keterampilan, begitu juga sikap dan motivasi seseorang. 3 Mengembangkan pengetahuan khusus yang dapat diukur dan objektif. Dalam tahap ini harus ada keyakinan bahwa penurunan kinerja dapat ditingkatkan melalui pelatihan dan bukan disebabkan ketidak puasan terhadap kompensasi. 18 Ibid., h. 42-51. b. Rancangan Instruksional Dalam tahapan ini, isi dari yang sebenarnya dari pelatihan harus disiapkan yang meliputi : 1 Kumpulkan sasaran instruksional, motode, media, latihan, dan kegiatan. Organisasikanlah semua itu kedalam sebuah kurikulum yang natinya akan dijadikan cetak biru untuk pengembangan program. 2 Pastikanlah semua bahan, seperti naskah video dan buku kerja peserta saling melengkapi dan ditulis secara jelas yang kemudian dicocokkan langsung dengan sasaran belajar yang ditetapkan. c. Validasi Dalam tahap ini pelatihan diperkenalkan dan divalidasi sebelum disajikan kepada peserta. Revisi akhir ini perlu dilakukan untuk menjamin bahwa program ini dapat berhasil. d. Implementasi Pada tahapan implementasi pelatihan terbagi menjadi tiga tahap, yaitu tahap awal yang mencakup : pengumpulan peserta, penyediaan fasilitas dan logistik, orientasi, dan tes awal persepsi peserta terhadap pelatihan, tahap kedua, yang mencakup : penyampaian materi pelatihan, dan tahap ketiga, yang merupakan pelaksanaan test terhadap hasil pelatihan.