e. Evaluasi
Evaluasi pelatihan membandingkan hasil-hasil sesudah pelatihan dengan tujuan-tujuan yang diharapkan oleh pihak penyelenggara. Donald
L. Kirkpatrick mengidentifikasi empat tingkatan di mana pelatihan dapat dievaluasi, meliputi :
19
1 Reaksi : Organisasi mengevaluasi tingkat reaksi peserta pelatihan
dengan melakukan wawancara atau dengan memberikan kuesioner kepada mereka.
2 Pembelajaran : Tingkat-tingkat pembelajaran dapat dievaluasi
dengan mengukur seberapa baik peserta pelatihan telah mempelajari ide, konsep, teori, dan sikap. Ujian-ujian pada materi pelatihan
secara umum digunakan untuk mengevaluasi pembelajaran dan dapat diberikan pada saat sebelum atau sesudah pelatihan untuk
membandingkan hasilnya. 3
Prilaku : Mengevaluasi pelatihan pada tingkat prilaku berarti : 1 mengukur pengaruh pelatihan terhadap kinerja pekerjaan melalui
wawancara kepada peserta pelatihan dan rekan kerja mereka, dan 2 mengamati kinerja pada pekerjaan.
4 Hasil : Para pemberi kerja mengevaluasi hasil-hasil dengan
mengukur pengaruh dari pelatihan pada pencapaian tujuan organisasional. Karena hasil-hasil seperti produktivitas, kualitas,
19
Robert L. Mathis dan John H. Jackson, Human Resource Managemen : Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta : Salemba Empat, 2006, h. 330-331.
waktu, penjualan, dan biaya secara relatif konkret, jenis evaluasi ini dapat dilakukan dengan membandingkan data-data sebelum dan
setalah pelatihan.
B. Pendidikan Dasar Ulama PDU
1. Pendidikan
a. Pengertian Pendidikan
Dalam bahasa Indonesia, kata pendidikan berasal dari kata didik yang mendapat awalan pen dan akhiran an. Kata tersebut sebagaimana
dijelaskan dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah perbuaatan, hal, cara, dan sebagainya mendidik.
20
Dalam arti sederhana pendidikan sering diartikan sebagai usaha manusia untuk membimbing keperibadiannya sesuai dengan nilai-nilai di
dalam masyarakat dan kebudayaan. Dalam perkembangannya, istilah pendidikan diartikan sebagai usaha yang dijalankan oleh seseorang atau
kelompok orang lain agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup atau penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental.
21
Sedangkan secara istilah Ahmad D. Marimba mendefinisikan pendidikan sebagai bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh si pemilik
terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik terhadap
20
Abuddin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, Hakarta: Gaya Media Pratama, 2005, h. 4.
21
Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta : PT Raja Grafindi Persada, 2006, h. 1.
terbentuknya kepribadian yang utama. Berdasarkan pengertian ini, Marimba menyebutkan ada lima unsur utama dalam pendidikan, yaitu, 1
usaha kegiatan yang bersifat bimbingan, pimpinan, dan pertolongan yang dilakukan secara sadar. 2 ada pendidik, pembimbing atau penolong,
3 ada yang didik atau si terdidik, 4 adanya dasar dan tujuan dalam bimbingan tersebut, dan 5 dalam usaha itu tentu ada alat-alat yang
dipergunakan.
22
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah bimbingan yang dilakukan seseorang atau kelompok di mana hal
tersebut dilakukan secara sadar untuk mencapai tingkat hidup yang lebih tinggi.
Sedangkan dalam konteks agama Islam, kata pendidikan mengacu kepada tiga kata yaitu al-tarbiyah, al-
ta’dib, dan al-ta’lim. Dari ketiga istilah tersebut yang populer digunakan dalam praktek pendidikan adalah
al-tarbiyah.
23
Sedangkan secara terminologi terdapat beberapa pendapat yang dikemukan oleh beberapa ahli. Di mana para ahli pendidikan Islam ini telah
mencoba memformulasikan pengertian pendidikan Islam, diantaranya adalah :
22
Abuddin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, h. 9
23
Al-Rasyidin, dan Samsul Nizar, filsafat Pendidikan Islam : pendekatan historis, teoritis dan praktis, Jakarta: Ciputat Press, 2005, h. 25.
1 Al- Syaibaniy : Mengemukakan bahwa pendidikan Islam adalah
proses mengubah tingkah laku individu peserta didik pada kehidupan pribadi, masyarakat, dan alam sekitarnya.
24
2 Muhammad Fadhil al-Jamaly : Mendefinisikan pendidikan Islam
sebagai upaya mengembangkan, mendorong, serta mengajak peserta didik hidup lebih dinamis dengan berdasarkan nilai-nilai yang tinggi
dan kehidupan yang mulia.
25
3 Sedangkan dalam buku karangan Zakiah Darajat : Mendefinisikan
pendidikan Islam adalah pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran Islam yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik, agar
nantinnya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam yang telah
diyakini secara menyeluruh serta menjadikan ajaran-ajaran Islam itu suatu pandangan hidup demi keselamatan hidup dunia dan akhirat
kelak.
26
Berdasarkan pengertian beberapa ahli tersebut dapat di simpulkan bahwa yang dimaksud dengan pendidikan Islam adalah proses bimbingan
yang secara sadar dari pengajar kepada si terdidik untuk mengubah tingkah laku individu yang sesuai dengan perkembangan jasmani dan rohani
berdasarkan nilai-nilai yang tinggi dan mulia.
24
Ibid., h. 31.
25
Ibid., h. 31.
26
Slamet khumaedi, aktivitas pendidikan dasar ulama PDU-MUI jakarta barat dalam mendidik ulama, Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi,Universitas Islam Negeri
Jakarta, 2009, h. 13.