Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
pelanggaran tata tertib lalu lintas serta berbagai pelanggaran hak-hak asasi manusia lainnya.
2
Walupun dalam agama Islam setiap umatnya dianjurkan untuk menyampaikan ilmu risalah Rasulullah, akan tetapi ada orang-orang yang
lebih khusus dan fokus dalam menyampaikan risalah ini yang dikenal dengan Ulama, Ustad atau Kiyai.
Bila dilihat dari kondisi yang terjadi tersebut, untuk menghasilkan pendidikan penyampaian ilmu yang baik khususnya yang berkaitan dengan
agama Islam, maka dibutuhkan strategi pembinaan kualitas bagi para calon penyampai agama Allah SWT ulama muda atau pun bagi ulama yang sudah
terbilang berpengalaman. Di mana pembinaan ini berfungsi sebagai bekal dalam menyampaikan ilmu risalah Rasulullah, pembinaan ini bisa melalui 2
jalur pendidikan. Pertama, melalui jalur pendidikan formal. Di mana mereka harus diberi kesempatan untuk meningkatkan pendidikan pada perguruan tinggi
yang secara khusus mencetak para mubalighulama. Kedua, melalui jalur pelatihan secara terperogram sebagaimana yang dilakukan oleh Koordinator
Da’wah Islam KODI DKI Jakarta selama ini.
3
Strategi ini pulalah yang dilakukan oleh MUI sebagai organisasi Islam yang berada di Indonesia. Strategi yang dilakukan MUI adalah dengan
membentuk sebuah program pelatihan bagi calon-calon ulama yang dianggap layak untuk mengikuti program pelatihan ini dengan memenuhi syarat-syarat
2
Abuddin Nata, manajemen pendidikan, Jakarta : PRENADA MEDIA, 2003, h. 148.
3
Ibid., h. 156.
yang telah ditetapkan. Tujuan dari program ini adalah untuk menciptakan ulama muda yang berkualitas. Salah satu syarat untuk mengikuti pelatihan ini
ialah : calon peserta harus berijazah minimal madrasah Aliyahsederajat dan bermukim di Jakarta. Program pelatihan ini dikenal dengan PDU Pendidikan
Dasar Ulama yang dibentuk oleh MUI khususnya MUI Propinsi DKI Jakarta. Program pelatihan PDU ini mempelajari materi-materi ke Islaman
ditambah dengan praktek, yang meliputi : pelatihan berpidato atau ceramah, pelatihan pengurusan jenazah dan lain-lain.
Pelatihan ini diadakan oleh MUI Provinsi DKI Jakarta yang berada di setiap Kota Administrasi, yaitu : Jakarta Barat, Jakarta Utara, Jakarta Selatan,
Jakarta Pusat dan Jakarta Timur. Jika dilihat dari nama program pelatihan ini, maka tenaga pelatih yang direkrut dalam program ini merupakan pelatih yang
terbilang kompeten khususnya dibidang pengetahuan agama Islam. Pelatihan ini merupakan program MUI yang kedudukannya sudah tidak
diragukan lagi khususnya bagi bangsa Indonesia, akan tetapi bukan berarti dalam pelaksannya program pelatihan ini tidak memiliki kekurangan. Hal ini,
dapat dilihat pada pelaksanaan manajemen yang dilakukan PDU ini yang meliputi: 1 Sosialisasi yang dilakukan masih dirasa kurang, karena pada
kenyataannya kegiatan ini hanya diketahui oleh segelintir orang saja yang mengakibatkan respon masyarakat yang timbul pun sedikit, 2 Kurang tegasnya
pelaturan yang diberlakukan, sehingga berkurang pula tingkat kedisiplinan peserta dalam mengkuti pelatihan ini, 3 dari segi materi yang diterapkan pun
masih dirasa kurang, di mana materi yang disampaikan hanya seputar agama saja tanpa ada materi pendukung seperti teknologi.
Dari masalah-masalah yang dihadapi tersebut maka diperlukan sebuah manajemen yang baik. Terutama bila dilihat dari pentingnya pelatihan ini bagi
dunia Islam agar benar-benar dapat menciptakan Ulama-ulama yang berkualitas, Karena tanpa adanya manajemen yang baik maka pelatihan ini
kemungkinan tidak berarti apa-apa. Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, maka penulis
tertarik untuk meneliti lebih gamblang mengenai manajemen pelatihan
Pendidikan Dasar Ulama yang kemudian penulis beri judul “Manajemen Pelatihan Pendidikan Dasar Ulama PDU-MUI Kota Administrasi
Jakarta Barat dalam Menciptakan Ulama Muda”.