Metode Pengumpulan Data Analisis Hubungan Pola Komunikasi Formal Organisasi dengan Kinerja Karyawan PT. Taspen (PERSERO) cabang Bogor

Sugiyono dikutip dari Umar, 2005. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel X dan variabel Y. Dalam penelitian ini, variabel Y adalah kinerja karyawan yaitu pengetahua, keterampilan, motivasi dan peran, sedangkan variabel X adalah pola komunikasi formal menurut Purwanto 2003, antara lain: Komunikasi Formal, terdiri dari downward communications, upward communications, horizontal communications dan diagonal communications.

3.3. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, sumber data yang digunakan yaitu mencakup data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh dari sumber pertama baik dari individu atau perseorangan seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner, data primer dapat diperoleh langsung dari perusahaan berupa gambaran umum perusahaan, peraturan-peraturan perusahaan dan struktur organisasi. Sedangkan data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan oleh pihak-pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain Umar, 2005. Data sekunder juga dapat diperoleh dari literatur lainnya seperti buku-buku yang berhubungan dengan topik komunikasi dan kinerja serta penelitian sebelumnya. Data yang diperoleh akan dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Data yang diperoleh melalui wawancara akan dianalisis secara kualitatif yang akan disajikan dalam bentuk uraian deskriptif, sedangkan kuesioner akan dianalisis secara kuantitatif. Bobot nilai skor pada masing-masing jawaban dari 5 lima alternatif jawaban dapat diinterpretasikan pada Tabel 1. Dalam penelitian ini skala pengukuran yang digunakan untuk menilai jawaban responden dalam kuesioner adalah skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat atau persepsi seeorang terhadap variabel penelitian yang telah dijabarkan dalam item-item pernyataan. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap dalam suatu penelitian, biasanya sikap dalam skala Likert diekspresikan mulai dari yang paling negatif, netral sampai ke yang paling positif Sarwono, 2006. Kuesioner dalam penelitian ini menggunakan lima skala yang diberi bobot tertentu sesuai dengan tingkat skalanya. Selanjutnya bobot akan dihitung untuk memperoleh skor nilai jawaban-jawaban dari responden. Rincian bobot dan skala yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Bobot nilai jawaban responden No. Jawaban Responden Skor 1. Sangat Setuju 5 2. Setuju 4 3. Ragu-ragu 3 4. Tidak Setuju 2 5. Sangat Tidak Setuju 1 Kesimpulan akan diperoleh dengan menentukan terlebih dahulu skala untuk kriteria sangat tidak setuju sampai sangat setuju, besarnya rentang skala diperoleh dengan rumus Simamora, 2002 berikut: RS = ............................................................................................ 5 Dimana: RS = Rentang skala m = Angka tertinggi dalam pengukuran n = Angka terendah dalam pengukuran b = Banyaknya kelas kategori jawaban Tabel 2. Nilai skor rataan Skor Rataan Penilaian Interpretasi Hasil Pelaksanaan 1,00 - 1,80 Sangat Tidak Setuju Sangat Tidak Baik 1,81 - 2,60 Tidak Setuju Tidak Baik 2,61 - 3,40 Ragu-ragu Cukup Baik 3,41 - 4,20 Setuju Baik 4,21 - 5,00 Sangat Setuju Sangat Baik Bobot nilai pada setiap jawaban responden akan dihitung untuk mendapatkan nilai rataan. Nilai rataan tersebut menunjukkan tingkat kesetujuan karyawan seperti yang ditunjukkan pada Tabel 2.

3.4. Metode Penarikan Sampel