51
sehingga perusahaan mendapat banyak informasi mengenai produk- produk apa yang harus di buat untuk memenuhi kepuasan pelanggan.
4.4.2. Analisis Hasil Pengolahan Vertikal
Analisis pengolahan vertikal bertujuan untuk digunakan untuk menyusun prioritas setiap unsur dalam hirarki terhadap sasaran utama.
Berdasarkan Tabel 8, karakteristik pasar menjadi prioritas pertama 0,309 yang memegang peranan penting dalam mempengaruhi strategi
pemasaran yang dirumuskan perusahaan. Kegiatan pemasaran ditujukan untuk semua kalangan yang mempunyai pasar heterogen. maka harus
diperhatikan bagaimana cara mensinergikan kondisi tersebut untuk merumuskan sebuah strategi pemasaran efektif.
Tabel 8. Bobot dan prioritas faktor-faktor penyusun strategi pemasaran konveksi XYZ
Tingkat 2 faktor Bobot
Prioritas
Karakteristik Pasar 0,309
1 Harga 0,307
2 Tingkat Persaingan
0,177 3
Saluran Distribusi 0,112
4 Teknologi
0,094 5
Faktor harga berada diprioritas ke dua bobot 0,307 dalam pemilihan strategi pemasaran konveksi XYZ, dikarenakan selama ini perusahaan
menetapkan harga di bawah harga umum pasaran, karena pasar utama yang dibidik adalah pasar pelajar dan mahasiswa yang cukup sensitif
terhadap harga produk. Harga produk yang ditetapkan oleh perusahaan harus terlebih dahulu menutupi harga pokok penjualan, serta biaya
penjualan dan biaya yang terkait produk tersebut, baru kemudian dipertimbangkan tingkat keuntungan yang ingin dicapai perusahaan
berdasarkan karakteristik produk, mutu dan daya beli pasar. Prioritas ke tiga adalah tingkat persaingan 0,177, dimana perusahaan dihadapkan
pada kompetitor-kompetitor yang tidak hanya berasal dari dalam negeri,
52
tetapi dari luar negeri Negara Cina. Bila kondisi persaingan ini tidak segera di atasi, maka akan berakibat pada penurunan penjualan produk
dan dalam jangka waktu tertentu akan mengakibatkan perusahaan tidak dapat lagi bertahan.
Prioritas selanjutnya adalah saluran distribusi bobot 0,112. Pemasaran langsung dan pemasaran melalui agen merupakan dua jenis
saluran distribusi yang dimiliki perusahaan. Tanpa saluran distribusi yang kuat, perusahaan akan mengalami kesulitan dalam memasarkan
produk-produknya, maka, faktor saluran distribusi perlu mendapat perhatian dalam perumusan strategi pemasaran perusahaan. Teknologi
0,094 menempati prioritas terakhir, tetapi memengaruhi penyusunan strategi pemasaran perusahaan, karena erat kaitannya dengan kapasitas
produksi dan mutu produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Kapasitas produksi dan mutu produk menjadi hal penting dalam kegiatan
pemasaran, terutama karena dua 2 hal tersebut memengaruhi tingkat pemenuhan permintaan pasar akan produk yang dihasilkan oleh
perusahaan. Semakin efisien teknologi yang digunakan perusahaan, maka semakin besar kapasitas produksi yang dihasilkan dan mutu
produk akan menjadi semakin baik, dan selanjutnya mengarah pada peningkatan tingkat penjualan perusahaan.
Tabel 9 menunjukkan tingkat kepentingan tingkat kepentingan para aktor dalam strategi pemasaran konveksi XYZ, yang memiliki
peran paling besar adalah manajer umumpemilik 0,422569. Manajemen umum mewakili seluruh kepentingan lini atas dalam suatu
organisasi perusahaan. Pertanggungjawaban manajemen umum adalah kepada seluruh unsur perusahaan, sehingga dalam pengambilan
keputusan apapun termasuk di dalamnya keputusan strategi pemasaran harus berkoordinasi terlebih dahulu dengan manajer umum.
53
Tabel 9. Bobot dan prioritas aktor-aktor penyusun strategi pemasaran konveksi XYZ
Tingkat 3 aktor Bobot
Prioritas
Manajer Umum 0,422569
1 Manajer Pemasaran
0,253349 2
Manajer Keuangan 0,171095
3 Staff Pekerja
0,152296 4
Manajer Pemasaran menempati prioritas kedua dengan bobot 0.253349, karena bertugas mengadakan perencanaan, pengaturan, serta
pelaksanaan kebijakan program dan strategi di bidang pemasaran, sehingga memiliki kepentingan ke dua dalam pemilihan strategi
pemasaran setelah manajer umum. Prioritas yang ketiga adalah Manajer keuangan 0.171095, yang melakukan perencanaan keuangan. Output
dari suatu perencanaan keuangan disebut sebagai anggaran budget, yaitu suatu rencana kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam angka-
angka. Anggaran yang dihasilkan adalah merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dan sekaligus berfungsi sebagai alat
koordinasi dan pengendali kegiatan perusahaan. Anggaran ini berisi mengenai biaya yang diperlukan untuk melakukan pemasaran, sehingga
manajer keuangan mempunyai prioritas dalam penentuan strategi pemasaran perusahaan. Staff Pekerja menduduki prioritas terakhir
dalam pemilihan strategi pemasaran bobot 0,152296 dikarenakan staff pekerja tidak berkaitan langsung dengan kegiatan pemasaran, atau
bertugas untuk menciptakan produk yang bagus dan bermutu. Tabel 10 memperlihatkan bahwa tujuan utama perusahaan
melakukan pemasaran adalah untuk meningkatkan penjualan dan keuntungan. Dengan melakukan strategi pemasaran yang tepat
diharapkan konsumen melakukan pembelian, yang pada akhirnya meningkatkan penjualan dan secara langsung laba yang didapat
54
perusahaan semakin meningkat. Salah satu cara yang telah dilakukan perusahaan untuk meningkatkan penjualan dan keuntungan adalah
dengan cara menetapkan harga di bawah harga pesaingnya. Tujuan kedua yang diperoleh dari pengolahan adalah pengembangan pasar.
Pengembangan pasar untuk konveksi ini masih terbuka, apalagi konveksi ini membidik segmen yang masih belum tergarap sepenuhnya
oleh pesaing. Dengan pengembangan pasar, maka diharapkan berdampak pada peningkatan penjualan dan keuntungan.
Tabel 10. Bobot dan prioritas tujuan strategi pemasaran konveksi XYZ
Tingkat 4 Tujuan Bobot Prioritas
Meningkatnya Penjualan dan Keuntungan 0,43613
1 Pengembangan Pasar
0,247113 2
Menguatnya Brand XYZ 0,172202 3
Pengembangan Produk 0,144136
4
Tujuan ketiga yang ingin dicapai oleh perusahaan adalah menguatnya brand XYZ. Dengan nama besar yang dimiliki perusahaan,
konsumen akan lebih percaya untuk memesan, atau membeli produk- produk dari konveksi tersebut. Untuk itu, brand yang dimiliki
perusahaan harus lebih ditingkatkan lagi. Tujuan terakhir yang ingin diraih oleh perusahaan adalah pengembangan produk, baik dalam hal
modifikasi, peningkatan dan perluasan merk yang ada oleh perusahaan, ataupun pengembangan produk yang benar-benar dilakukan oleh
perusahaan untuk tetap bertahan dan bersaing di pasar. Pada Tabel 11, dapat dilihat bahwa hasil akhir pengolahan data
secara vertical menunjukkan bahwa alternatif meningkatkan kegiatan promosi merupakan prioritas utama dengan bobot 0,3146. Sejauh ini
perusahaan melakukan kegiatan promosi dengan membagikan kalender,
55
brosur, pembatas buku dan mengikuti tender. Segala hal yang berhubungan dengan promosi dilakukan oleh manajer pemasaran.
Tabel 11. Bobot dan prioritas alternatif strategi pemasaran konveksi XYZ Alternatif Bobot
Prioritas
Meningkatkan promosi 0,3146
1 Memberikan diskon
0,274 2
Menentukan lokasi strategik usaha 0,1845
3 Meningkatkan mutu produk
0,1431 4
Memberikan pelatihan kepada SDM 0,0838
5 Alternatif strategi memberikan diskon menempati prioritas
kedua dengan bobot 0,274. Ini berkaitan dengan pemberian potongan harga yang akan banyak menarik orang dengan produk tersebut dan
selanjutnya mencari dan menggunakannya. Jika produk bermutu, banyak orang akan memberitahukan hal tersebut kepada orang lain.
Alternatif Menetapkan lokasi strategi usaha merupakan prioritas ketiga dengan bobot 0,1845. Dengan semakin strategik lokasi usaha yang
dipilih, maka semakin tinggi pula tingkat penjualan dan berpengaruh terhadap kesuksesan sebuah usaha. Alternatif Strategi meningkatkan
mutu produk menjadi prioritas selanjutnya dengan bobot 0,1431. Ini berkaitan dengan keunggulan utama perusahaan, yaitu ingin
menonjolkan produk bermutu. Meningkatkan mutu produk tetap menjadi pilihan alternatif
strategi yang harus dilaksanakan perusahaan, karena mutu produk harus mendapatkan perhatian berkesinambungan dan berkala demi
tercapainya maksud dan tujuan perusahaan di bidang pemasaran. Prioritas terakhir dalam alternatif strategi pemasaran konveksi XYZ
adalah memberikan pelatihan kepada SDM 0,0838. Hal ini terkait dengan posisi perusahaan konveksi yang bergerak di bidang bisnis
56
kreativitas yang berkaitan erat dengan inovasi dari desain-desain yang dihasilkan. Selain itu, SDM untuk tiap tahapan produksi diperlukan
tenaga ahli dan terampil, maka perlu diadakan pelatihan.
4.5. Implikasi Manajerial