Sebagai lembaga intermediary, PT. Bank Syariah Bukopin ikut menyalurkan fasilitaspembiayaan dan tidak dapat dipungkiri akan
berhadapan dengan risiko sebagai akibat kegagalan counterparty dalam memenuhi kewajibannya. Untuk mengeliminir risiko maka
Bank dalam menyalurkan pembiayaan tetap selektif dan mengacu pada prinsip pemberian kredit yang sehat dan prinsip kehati-
hatian secara konsisten, memantau dan mengevaluasi perkembangan kolektibilitas pembiayaan, penyelamatan kredit
berkala sesuai ketentuan. Membentuk Penyisihan Penghapusan Aset Produktif PPAP untuk mengcover aktiva produktif
bermasalah. Sebagai tindakan preventif dilakukan peningkatan kualitas sumber daya menusia melalui pelatihan dan pendidikan
pengelola kredit baik secara intern maupun ekstern.
Risiko likuiditas
Bank sangat mementingkan penjagaan kecukupan likuiditas dalam memenuhi komitmennya kepada para nasabah dan pihak lainnya,
baik dalam rangka pemberian kredit, pembayaran kembali simpanan nasabah, maupun untuk memenuhi kebutuhan likuiditas
operasional.
Bank menjaga likuiditas dengan mempertahankan jumlah aktiva likuid yang cukup untuk membayar simpanan para nasabah, dan
menjaga agar jumlah aset yang jatuh tempo pada setiap periode dapat menutupi jumlah kewajiban yang jatuh tempo.
Aset likuid bank terutama terdiri dari penempatan pada bank-bank lain dan lembaga keuangan lainnya, SBI, giro pada Bank Indonesia
dan kas. Apabila Bank memerlukan likuiditas, dengan segera Bank dapat menarik cadangan dana dalam giro pada Bank Indonesia,
menjual SBI dengan perjanjian pembelian atau mencari pinjaman di pasar uang antar bank di Indonesia. Cadangan utama Bank
terdiri dari cadangan Giro Wajib Minimum dan kas di kantor-kantor cabang.
Saat ini peraturan Bank Indonesia mewajibkan bank-bank di Indonesia untuk menjaga Giro Wajib Minimum secara harian,
dalam bentuk simpanan tanpa bunga pada Bank Indonesia sekurang-kurangnya sebesar 5 dari kewajiban pihak ketiga bukan
bank dalam Rupiah.
34. Manajemen risiko - lanjutan
As intermediaries’ institution, PT Bank Syariah Bukopin facilitates credit distribution and will surely face the risks due
to failure of counterparty in settling its Liabilities. To eliminate the risks, the Bank facilitates credit selectively and referring to
principles of a healthy credit i nancing and cautiousness, consistently monitoring and evaluating progress in credit
collectability, credit redemption periodically according to the regulations. Establishing provision of earning assets liabilities
write-of PPAP to cover troubled earning assets. Enhancement of human resources quality through trainings
and education in credit management internally and externally are taken as preventive action.
Liquidity Risk
The Bank is concerned over the importance of reservation of liquidity adequacy in fuli lling its commitment to the
customers and other parties, in credit i nancing, return of customers’ deposits and to cater the need of operational
liquidity.
The Bank reserve its liquidity by reservation of total adequate assets to deliver the customers deposits and to maintain that
the number of assets due in every period cover the due numbers of liability.
The Bank liquid assets consists of placement with other banks and other i nancial institution, SBI, current accounts with Bank
Indonesia and cash. In the event Bank needs liquidity, the Bank may withdraw fund reservation in current accounts with Bank
Indonesia, sales of SBI with a sales agreement or inter banks borrowings. The Bank’s main reservation consist of minimum
obliged current account and cash in branch oi ces.
Currently Bank Indonesia regulations obligate banks in Indonesia to reserve daily minimum obligated current
accounts, in form of no interest deposits in Central Bank of Indonesia at least 5 of non banking third parties liabilitys in
rupiah.
34. Risk Management - continue PT. BANK SYARIAH BUKOPIN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
Dalam Rupiah
PT. BANK SYARIAH BUKOPIN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENT
For the Years ended December 31, 2011 and 2010 Expressed in Rupiah
50
|
LAPORAN TAHUNAN BANK SYARIAH BUKOPIN 2011
Pengendalian likuiditas senantiasa dilakukan dengan cara melakukan keseimbangan antara sumber-sumber dana dan
pemanfaatannya, sehingga benar-benar masih dalam limit risiko yang dapat diterima dan memberikan kontribusi berupa proi t
yang wajar, yang pengelolaanya oleh Divisi Treasury dan Tim Alco Asset Liability Comitee.
Risiko pasar
Risiko pasar merupakan risiko yang timbul dari pergerakan tingkat suku bunga maupun nilai tukar yang ada di pasar dari portofolio
yang dimiliki oleh Bank, sehingga pengendalian risiko pasar hanya melalui mekanisme penempatan dana pada bank lain dengan
mempertimbangkan tingkat suku bunga dan kesehatan bank yang menawarkan.
Risiko operasional
Pengelolaan resiko operasional dilakukan dengan terus melakukan penyempurnaan atau penyesuaian sistem dan prosedur, pengem-
bangan teknologi informasi secara kesinambungan dengan harap- an dapat memenuhi kebutuhan atau harapan nasabah. Untuk me-
menuhi kebutuhan ini harus didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas dan mempunyai integritas yang tinggi melalui
program penetapan limitotorisasi, pendidikan dan pelatihan yang dilakukan baik inhouse training maupun eksternal dan berkesinam-
bungan serta menetapkan prinsip pengenalan nasabah dengan harapan risiko operasional dapat terkelola dengan baik.
34. Manajemen risiko - lanjutan