s. Imbalan pasca kerja
Bank harus menyediakan program pensiun sesuai dengan Undang- undang UU Ketenagakerjaan No. 132003 atau kebijakan internal
Bank. Karena UU Ketenagakerjaan menentukan rumus tertentu untuk menghitung jumlah minimal imbalan pensiun pada dasar-
nya program pensiun berdasarkan UU Ketenagakerjaan adalah program manfaat pasti. Program-program ini pada umumnya
didanai melalui pembayaran kepada pengelola dana pensiun sebagaimana ditentukan dalam perhitungan aktuarial yang
dilakukan secara barkala. Program pensiun manfaat pasti adalah program pensun yang menentukan jumlah imbalan pensiun yang
akan diberikan, yang pemberiannya biasanya didasarkan pada satu faktor atau lebih seperti usia, masa kerja atau kompensasi.
Liabilitas program pensiun manfaat pasti yang diakui di necara adalah nilai kini liabilitas manfaat pasti pada tanggal Laporan posisi
keuangan dikurangi nilai wajar aset program. serta disesuaikan dengan keuntungan kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang
belum diakui. Liabilitas manfaat pasti dihitung setiap tahun oleh aktuaris independen menggunakan metode projected unit credit.
Nilai kini liabilitas manfaat pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas keluar masa depan dengan
menggunakan tingkat bunga obligasi korporasi berkualitas tinggi dalam mata uang yang sama dengan mata yang imbalan yang
akan dibayarkan dan waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo imbalan yang bersangkutan.
Keuntungan dan kerugian aktuarial dapat timbul dari penyesuaian yang dibuat berdasarkan pengalaman, perubahan asumsi-asumsi
aktuarial dan perubahan pada program pensiun. Apabila jumlah keuntungan atau kerugian aktuarial ini melebihi 10 dan nilai kini
liabilitas manfaat pasti atau 10 dari nilai wajar aset program maka kelebihannya dibebankan atau dikreditkan pada laporan laba rugi
selama sisa masa kerja rata-rata para karyawan yang bersangkutan.
t. Taksiran pajak penghasilan
- Bank menghitung pajak penghasilan berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK No.46 tentang “Akuntansi
Pajak Penghasilan”.
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi -lanjutan s. Employee