32. Pendapatan beban non operasional
31 Desember 2011 31 Desember 2010
December 31, 2011 December 31, 2010
Terdiri dari : Pendapatan non operasional
Pendapatan sewa 3.900.000
36.159.448 Keuntungan penjualan aset tetap dan agunan
yang diambil alih 1.539.511.704
838.369.818 Lainnya
399.272.262 1.614.811.097
Jumlah pendapatan non operasional 1.942.683.966
2.489.340.363 Beban non operasional
Sumbangan 819.655.208
855.525.811 Kerugian penjualan aset tetap dan agunan yang
diambil alih 27.649.300
98.809.856 Denda penalti
23.200.000 63.076.465
Lainnya 1.117.618.608
906.309.178 Jumlah beban non operasional
1.988.123.116 1.923.721.309
Jumlah pendapatan beban non operasional-bersih 45.439.150
565.619.054
33. Liabilitas penyediaan modal minimum
a. Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 2620KEPDIR tanggal 29 Mei 1993 yang telah dirubah dengan
Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 31146KEPDIR tanggal 12 November 1998 tentang Liabilitas Penyediaan
Modal Minimum Bank, yaitu bahwa bank umum wajib menyediakan modal minimum sebesar 4 dari aktiva
Tertimbang Menurut Resiko, pada akhir tahun 1998 dan secara bertahap menjadi minimal 8 pada akhir tahun 2001, sesuai
dengan peraturan Bank Indonesia No. 321PBI2001 tanggal 13 Desember 2001.
b. Mengacu pada ketentuan di atas, rasio kecukupan modal Bank untuk posisi 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010 adalah
sebagai berikut dalam jutaan rupiah :
32. Non operating income expenses
Consists of: Non operating income
Rent income Proi t from sales of acquired premises
and liabilities Others
Total non operating income Non operating expenses
Charity Losses from sales of acquired premises
and liabilities Finepenalty
Others Total non operating expenses
Total non operating income expenses - net
33. Liability on providing minimum capital
a. Based on Director of Bank Indonesia letter of decision No. 2620KEPDIR dated May 29, 1993 revised with Director of
Bank Indonesia letter of decision No. 31146KEPDIR dated November 12, 1998 on Liabilities in adequate provisions of
capital of the Bank, commercial banks are obliged to provide minimum capital of 4 from according to risk
liabilities in the end of year 1998 and gradually changed into a minimum of 8 in the end of year 2001 in
accordance with Bank Indonesia regulation No. 321 PBI2001 dated December 13, 2001.
b. Refer to the above regulation, the Bank’s capital adequacy ratio as of December 31, 2011, and December 31, 2010 is as
follow:
PT. BANK SYARIAH BUKOPIN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 Dalam Rupiah
PT. BANK SYARIAH BUKOPIN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENT
For the Years ended December 31, 2011 and 2010 Expressed in Rupiah
48
|
LAPORAN TAHUNAN BANK SYARIAH BUKOPIN 2011
31 Desember 2011 31 Desember 2010
December 31, 2011 December 31, 2010
Modal Inti Tier I Modal disetor
450.370 350.370
Cadangan umum dan khusus 1.213
1.213 Rugi tahun-tahun sebelumnya
232.157 243.319
Laba tahun berjalan 12.209
10.234
Jumlah 231.635
118.498
Modal Pelengkap Tier II Penyisihan atas kemungkinan kerugian
pada aktiva produktif 20.224
16.913 Hutang subordinasi
50.000 50.000
Jumlah 70.224
66.913 Jumlah Modal Tier I dan Tier II
301.859 185.411
Jumlah ATMR 1.973.954
1.611.475 Rasio Liabilitas Penyediaan Modal Minimum
yang Tersedia
15,29 11,51
Rasio Liabilitas Penyediaan Modal Minimum yang
Diwajibkan 8,00
8,00
34. Manajemen risiko
Dalam menjalankan kegiatannya, Bank senantiasa berhadapan dengan risiko yang merupakan risiko bawaan dalam setiap
kegiatannya antara lain dalam bentuk risiko kredit, risiko likuiditas, risiko pasar dan risiko operasional sehingga diperlukan
pengelolaan Bank yang baik Good Corporate Governance dan pengelolaan risiko yang terintegrasi dan berkesinambungan.
Sistem pengendalian risiko di PT. Bank Syariah Bukopin mulai disesuaikan dengan mengacu pada ketentuan Bank Indonesia dan
ketentuan intern PT. Bank Syariah Bukopin, antara lain menyusun PedomanSistem Operasional Prosedur Manajemen risiko dan
melakukan secara berkesinambungan sosialisasi kepada seluruh jajaran PT. Bank Syariah Bukopin agar manajemen risiko dapat
terimplementasi sebagaimana diharapkan, dan melakukan revisi berbagai buku PedomanSistem Operasional Prosedur melalui
kerjasama dengan pihak konsultan.
Risiko kredit
Dengan diterbitkannya peraturan Bank Indonesia mengenai Penerapan manajemen Risiko Bank Umum maka program kerja
bank dalam manajemen risiko diarahkan dan dikembangkan sesuai dengan pedoman Bank Indonesia tersebut.
33. Liabilitas penyediaan modal minimum - lanjutan