situasional terdapat ciri-ciri nilai value tempat kerja : nilai- nilai yang dapat dibagikan adalah suatu komponen kritis dari hubungan saling
keterikatan. Nilai-nilai kualitas, inovasi, kooperasi, partisipasi dan Trust akan mempermudah setiap anggotakaryawan untuk saling berbagi dan
membangun hubungan erat. Jika para anggotakaryawan percaya bahwa nilai organisasinya adalah kualitas produk jasa, para anggotakaryawan
akan terlibat dalam prilaku yang memberikan kontribusi untuk mewujudkan hal itu. Dan pada faktor positional terdapat ciri-ciri Tingkat pekerjaan yang
dimana Berbagai penelitian menyebutkan status sosioekonomi sebagai prediktor komitmen paling kuat. Status yang tinggi cenderung
meningkatkan motivasi maupun kemampuan aktif terlibat. Ini juga
didukung dalam model integritas menurut Colquitt, Lepine, Wesson 2009, mekanisme organisasi kelompok: gaya dan perilaku kepemimpinan, kuasa
dan pengaruh kepemimpinan memotivasi pelaksanaan kerja yang akan menghasilkan komitmen organisasi individu yang secara langsung
mempengaruhi pelaksanaan kerja dan komitmen organisasi.
1.3. Membangun Komitmen Organisasi
Menurut Martin dan Nicholas 1991, dalam Soekidjan, 2009, Tiga pilar komitmen yang perlu dibangun adalah :
a. Rasa memiliki a sense of belonging b. Rasa bergairah terhadap pekerjaannya
Universitas Sumatera Utara
c. Kepemilikan terhadap organisasi ownership Rasa memiliki dapat dibangun dengan menumbuhkan rasa
yakin anggota bahwa apa yang dikerjakan berharga, rasa myaman dalam organisasi, cara mendapat dukungan penuh dari organisasi
berupa misi dan nilai-nilai yang jelas yang berlaku di organisasi. Rasa bergairah terhadap pekerjaan ditimbulkan dengan cara
member perhatian, memberi delegasi wewenang, serta memberi kesempatan serta ruang yang cukup bagi anggotakaryawan untuk
menggunakan ketrampilan dan keahliannya secara maksimal. Rasa kepemilikan
dapat di
timbulkan dengan
melibatkan anggotakaryawan dalam membuat keputusan-keputusan
Soekidjan. 2009.
1.4. Organisasi Sebagai Kelompok Kecil
Organisasi merupakan sekumpulan orang yang bekerja bersama dalam suatu divisi buruh untuk mencapai tujuan bersama
tujuan bersama Schermerhorn, dkk, 1997. Organisasi sebagai suatu kelompok sosial memiliki karakteristik antara lain: intraksi,
tujuan, struktur, grupness Walgito, 1994. 1. Interaksi
Interaksi adalah saling mempengaruhi individu satu dengan yang
Universitas Sumatera Utara
lain. Interaksi dapat berlangsung secara fifik, verbal, nonverbal, emosional, dan sebagainya.
2. Struktur Kelompok itu memiliki struktur, artinya di dalam struktur itu
terdapat peran, norma, dan hubungan antar anggota. Peran dari masing-maing anggota kelompok akan bergantung kepada posisi
ataupun kemampuan individu masing-masing. Sedangkan, norma merupakan ketentuan yang mengatur perilaku anggota kelompok.
Idealnya, semua anggota kelompok menyadari adanya ketentuan ini. Sementara itu, hubungannya antar anggota dalam organisasi
dilandasi oleh banyak hal, diantaranya adalah otoritas dan ketertarikan.
3. Groupness Kelompok terdiri dari sejumlah orang yang membentuk suatu
entitas kesatuan, sehingga terjadilah apa yang disebut sebagai suatu unit. Di antara anggota tidak saling lepas, melainkan
interdependen. Sebagai suatu bentuk kelompok sosial, organisasi juga
memiliki karakteristik tersebut. Di organisasi akan ada interaksi antara anggota karyawan dan pengusaha, bawahan, van atasan,
sesame atasan dan sesama karyawan. Di setiap organisasi juga ava tujuan masing-masing anggota ataupun tujuan bersama. Struktur
Universitas Sumatera Utara
yang dirancang di dalam organisasi juga ditetapkan berdasarkan fungsi yang ditetapkan bersama, dan ada perasaan groupness di
antara anggotanya.
2. Konsep Kepemimpinan
2.1. Pengertian kepemimpinan
Pengertian kepemimpinan menurut LAN RI 1996, dalam Suardi, 2008, bahwa kepemimpinan adalah kemampuan memberi inspirasi
kepada orang lain untuk bekerja sama sebagai suatu kelompok, agar dapat meencapai suatu tujuan umum. Kemampuan memimpin di peroleh melelui
pengalaman hidup sehari-hari. Pengertian lain tentang kepemimpinan ialah segala hal yang bersangkutan dengan pemimpin dalam
menggerakkan, membimbing, dan mengarahkan orang lain agar melaksanakan tugas dan mewujudkan sasaran yang ditetapkan.
Kepemimpinan adalah suatu inti kegiatan kelompok, hasil timbal balik, dan hubungan antar pribadi dan sebuah keperibadian yang memliki
pengaruh tertentu terhadap orang lain untuk berfikir, bersikap, dan berperilaku dalam merumuskan cita-cita kelompok atau organisasi dalam
situasi yang sangat khusus Kuntoro, 2010. Kepemimpinn dalam keperawatan merupakan kemampuan dan keterampilan seorang pimpinan
perawat dalam mempengaruhi perawat orang lain pengawasannya untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab dalam memberikan pelayanan
Universitas Sumatera Utara