Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2021
43
Grafik3.3. Desa yang telah melaksanakan sanitasi total berbasis
Masyarakat STBM di wilayah kabupaten OKU Periode 2012 - 2015
Pelaksanaan Pemicuan STBM dimulai dari tahun 2012 yaitu sebanyak 2 desa pada tahun 2013 menjadi 4 desa, meningkat pada tahun 2014 menjadi 17 desa
dan 24 desa pada tahun 2015.Sampai dengan tahun 2015 jumlah desa yang telah melaksanakan STBM adalah 47 desa dari 156 desa yang ada atau 30,12.
b. Penyehatan pemukiman dan Tempat-Tempat Umum
1 Persentase Rumah Sehat
Berdasarkan informasi dan data dari 16 Puskemas pada tahun 2015 capaian rumah sehat adalah 67,49 yang berarti masih jauh dari target Kabupaten
yaitu 85. 2
Klinik sanitasi Tahun 2015 kegiatan klinik sanitasi telah dilaksanakan di 16 Puskesmas. Dari
3731 kasus penyakit yang dirujuk ke klinik sanitasi, ternyata kasus yang paling sering di rujuk ke klinik sanitasi adalah kasus ISPA 1551 kasus 41, Diare
846 kasus 23, Kulit 661 kasus 18, TB. Paru 432 kasus 11, dan
5 10
15 20
25
2012 2013
2014 2015
2 4
17 24
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2021
44
penyakit lainnya 176 kasus 5.Penyakit lainnya terdiri dari kasus penyakit Campak, Cikungunya, Tipoid, Muntaber, dan Disentri.
3 Persentase tempat-tempat umum memenuhi syarat
Fokus pembinaan tempat-tempat umum TTU tahun 2015 adalah sarana pendidikan, sarana kesehatan dan hotel. TTU dinyatakan sehat apabila
memenuhi persyaratan fisiologis, psikologis, dan dapat mencegah penularan penyakit antar pengguna, penghuni, dan masyarakat sekitarnya serta
memenuhi persyaratan dalam pencegahan terjadinya kecelakaan.Pada akhir tahun 2015, 16 puskesmas menginformasikan capaian TTU memenuhi syarat
kesehatan 77,2. Ini berarti belum mencapai target Kabupaten yaitu 85.
c. Higiene Sanitasi Pangan
Indikator keberhasilan program higiene sanitasi pangan HSP adalah persentase TPM yang memenuhi syarat kesehatan.
1 Persentase tempat pengolahan makanan TPM memenuhi syarat
kesehatan Berdasarkan laporan puskemas pada tahun 2015 capaian TPM memenuhi
syarat kesehatan adalah 55,50. Namun dari 55,5 tersebut baru 7 TPM yang memenuhi syarat kesehatan yang memiliki sertifikat laik higiene.
8 Peran Serta Masyarakat
Dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat, peran serta masyarakat cukup penting dan untuk itu dari Seksi PSM sendiri yang mempunyai tugas antara lain membina
dan memotivasi masyarakat untuk memelihara, menjaga, dan mengambil keputusan dalam mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi, tentunya dengan memberdayakan sarana
kesehatan baik secara swadaya ataupaun pemerintah. Untuk itu peran serta masyarakat ini bertujuan untuk menggugah masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat. Sebagai wujud peran serta masyarakat atau kepedulian masyarakat adalah
banyaknya sarana dan upaya kesehatan yang bersumber dari masyarakat yang tumbuh dan
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2021
45
berkembang ditengah kehidupan masyarakat, agar masyarakat dapat mengatasi dan menyelenggarakan upaya kesehatan secara mandiri.
Adapun hasil kegiatan yang telah dilaksanakan adalah : 1.
Pembinaan Peningkatan Strata Posyandu Pencapaian pembinaan posyandu dilaksanakan di 14 puskesmas
2. Pengadaan Seragam Kader Posyandu
Pengadaan seragam kader posyandu dilaksanakan kepada 250 kader 3.
Pertemuan pengelola posyandu dan kader posyandu
9 Pengawasan dan Pembinaan Sarana Pelayanan Obat
Pengawasan dan pembinaan sarana pelayanan obat di Kabupaten OKU tahun 2015 dilaksanakan dengan mengadakan :
- Pengawasan 30 sarana apotek dan 5 sarana Toko Obat - Penertiban penjualan obat illegal di wilayah 16 puskesmas di Kab.OKU
Dari kegiatan penertiban terhadap pedagang penjual obat illegal di 16 wilayah puskesmasn berhasil di amankan lebih kurang 30 jenis obat keras daftar G tablet
botolampkapsul. Tindak lanjut dengan melakukan pemusnahan obat oleh pedagang disaksikan petugas dinas kesehatan serta teguran keras bagi pedagang yang
bersangkutan dan perjanjian untuk tidak mengulangi lagi menjual obat keras yang dilarang..
10 Pengawasan dan Keamanan Pangan Industri Rumah Tangga Pangan
Pengawasan dan Peningkatan Keamanan Pangan Industri Rumah Tangga Pangan dilakukan setiap tahunnya dengan tujuan untuk meningkatkan mutu, gizi dan keamanan
produk pangan yang dihasilkan Industri Rumah Tangga Pangan. Hasil Pengawasan
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2021
46
dilapangan masih ditemukan produk pangan olahan yang tidak memenuhi syarat karena mengandung bahan berbahaya Formalin, borax, pewarna tekstil, tidak memenuhi syarat
pelabelan tidak mencantumkan tgl kadaluarsa, komposisi dan pencantuman kata halal tanpa registrasi halal , masih ditemukan pangan dengan kemasan rusak, serta tidak semua
IRTP menerapkan CPPB dan persyaratan hygiene sanitasi pangan . Untukitu maka dilakukan pengawasan dan Pembinaan terhadap 404 IRTP aktif yang ada di Kabupaten Ogan
Komering Ulu, hasilnya diketahui hanya 92 IRTP yang memenuhi syarat dan telah memiliki sertifikat produk pangan SPP-IRT . Guna meningkatkan pengetahuan produsen industri
rumah tangga pangan dilakukan Penyuluhan Keamanan pangan bagi penanggung jawab IRTP setiap tahunnya minimal 20 orang hingga akhir tahun 2014 tercatat sudah 236 IRTP
yang telah mengikuti PKP. Pengawasan pangan juga dilakukan dengan cara pengambilan dan pemeriksaan
100 sampel pangan yang terindikasi ditambahkan bahan berbahaya, hasil pemeriksaan ditemukan 16 sampel TMS mengandung + formalin dan pewarna tekstil rodhamin B .
11 Pengadaan Peralatan Kesehatan
Pada tahun 2015 Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu melalui dana Tugas Perbantuan TP APBN Satker 110437 melaksanakan pengadaan alat kesehatan,
Puskesmas Keliling Double gardan sesuai Petunjuk Teknis JUKNIS Tugas Perbantuan. Adapun alat kesehatan yang didistribusikan ke Puskesmas terpilih Peninjauan, Baturmarta
II, Mendingin, dan Tanjung Baru, terdiri atas: 1.
SET PERALATAN POLIKLINIK KIA PEMERIKSAAN KESEHATAN IBU, ANAK, KB DAN IMUNISASI sebanyak 4 set, yang terdiri dari:
a. Set pemeriksaan Kesehatan ibu
b. Set obstetric dan Ginekologi
c. Set Insersi dan Ekstraksi AKDR
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2021
47
d. Set perawatan pasca persalinan
e. Set resusitasi bayi
f. Set Imunisasi
2. SET PUSKESMAS KELILING sebanyak 3 set, terdiri dari:
- Peralatan Puskesmas Keliling
12 Rehabilitasi Sarana dan Prasarana Kesehatan
Pada tahun 2015 telah dilaksanakan pembangunan baru sarana UPTD Puskesmas Tanjung Baru, rehabilitasi lanjutan ruang perawatan UPTD Puskesmas Pengandonan,
Rehabilitasi rumah dinas UPTD Puskesmas Mendingin dan pembuatan pagar dan teralis UPTD Labkesda.
Sarana pelayanan kesehatan dasarpuskesmas di Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2015 sebanyak 16 puskesmas, dan awal tahun 2016 diharapkan UPTD Puskesmas
Tanjung baru sudah bisa operasional, sehingga tersedia 17 puskesmas pada tahun 2016; dan 44 puskesmas pembantu yang tersebar dalam 13 kecamatan dan terdiri dari 6
puskesmas perawatan dan 11 puskesmas non perawatan. Dengan adanya pembangunan dan rehabilitasi sarana pelayanan kesehatan ini diharapkan terjadi peningkatan jangkauan
pelayanan kesehatan bagi masyarakat serta peningkatan penampilan sarana pelayanan kesehatan.
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2021
48
3.3. Analisa Isu-Isu Strategis Berkaitan Dengan Tugas Dan Fungsi SKPD 3.3.1.