Mortalitas Morbiditas DERAJAT KESEHATAN

Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2021 18

3.2.1. DERAJAT KESEHATAN

Derajat kesehatan masyarakat adalah tujuan utama dari sistem kesehatan, artinya bahwa sistem kesehatan harus dapat mengupayakan derajat kesehatan yang sebaik- baiknya bagi seluruh masyarakat sepanjang hayat manusia. Derajat kesehatan yang optimal akan terlihat dari unsur kualitas hidup serta unsur-unsur mortalitas dan yang mempengaruhinya yaitu morbiditas dan status gizi.

A. Mortalitas

1 Angka Kematian Bayi AKB Pada tahun 2015 jumlah lahir hidup bayi di Kabupaten Ogan Komering Ulu sebanyak 7.835 bayi dengan jumlah bayi yang lahir mati 51 orang dan kematian neonatal sebanyak 44 orang . 2 Angka Kematian Balita AKABA Jumlah balita di Kabupaten Ogan Komering berdasarkan data BPS tahun 2015 sebanyak 33.562 balita. Jumlah kasus kematian balita berdasarkan laporan puskesmas sebanyak 8 orang. 3 Angka Kematian Ibu Maternal AKI Dewasa ini derajat kesehatan ibu masih rawan disebabkan karena faktor-faktor yang meningkatkan resiko terhadap kematian ibu masih sering ditemukan. Faktor resiko tersebut diantaranya yaitu umur saat hamil terlalu muda terlalu tua, paritas tinggi, dan jarak kelahiran kurang dari 2 tahun. Berdasarkan laporan dari Puskesmas, dari 7.927 jumlah persalinan terdapat jumlah kematian maternal sebanyak 8 orang. Penyebab kematian terdiri terdiri dari pendarahan 2 orang, eklamsi 1 orang dan 5 orang disebabkan faktor lain- lain. Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2021 19

B. Morbiditas

1 Penyakit demam berdarah dengue DBD Penyakit demam berdarah dengue DBD telah menyebar secara luas ke seluruh kawasan di berbagai Kabupaten maupun didaerah pedalaman. Di Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2015 ditemukan 80 kasus DBD yaitu berdasarkan laporan dari Puskesmas dan Rumah Sakit, yang semuanya sudah ditangani oleh petugas kesehatan. 2 Penyakit malaria Angka Malaria Insidence Malaria Klinis di Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2015 mencapai 24 per 1.000 penduduk, sedangkan target yang diharapkan adalah kurang dari 10 per 11.000 penduduk. Di tahun 2014 kasus malaria baik secara klinis maupun positif yaitu malaria klinis sebanyak 2.426 kasus dan 315 kasus positif malaria. Adapun persentase positif malaria sebesar 13 dan yang telah diobati sebesar 83. Penanganan kasus malaria ini langsung dilakukan oleh petugas kesehatan baik yang ada dipuskesmas mapun di dinas kesehatan itu sendiri. Upaya – upaya yang dilakukan adalah pemeriksaan slide darah dan pengobatan . 3 Penyakit TB Paru Sampai bulan November 2015, jumlah suspek tersangka TB paru yang diperiksa sebanyak 1949 orang. Penderita yang dinyatakan BTA positif sebanyak 239 orang dan 100 sudah diobati, 69 kasus BTA negative Ro Positif, EP 5 orang, dan kasus kambuh sebanyak 1300. Angka CDR tahun 2015 adalah 43,6, angka tersebut masih di bawah target nasional yakni 70. Jumlah kematian akibat TB pada tahun 2015 ada 2 orang, danJumlah kasus TB MDR pada tahun 2015 ada 3 kasus, yang sedang diobati sampai sekarang. Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2021 20 4 Penyakit HIV AIDS Penyakit HIV AIDS merupakan new emerging diseases yang mengancam pada semua daerah. Pada tahun 2015 di Kabupaten OKU tidak ditemukan kasus HIV berdasarkan laporan dari puskesmas dan ditemukan 1 kasus berdasarkan laporan Rumah Sakit dr. Ibnu Soetowo. 5 AFP Acute Flaccid Paralysis Jumlah kasus penyakit AFP Acute Flaccid Paralysis berdasarkan laporan dari puskesmas dan Rumah sakit untuk tahun 2015 diketemukan 4 kasus AFP. Dimana kasus tersebut terdistribusi 1 kasus di puskesmas Kemalaraja, 1 kasus di puskesmas Lengkiti, 1 kasus di puskesmas Sukaraya, dan 1 kasus di puskesmas Penyandingan, dengan rata-rata kasus diagnose GBS Guillans Barre Syndrom. 6 Campak Campak merupakan penyakit yang umumnya banyak menyerang bayi dan anak-anak terutama pada mereka yang belum mendapatkan imunisasi. Upaya pencegahan untuk penyakit ini yaitu dengan imunisasi rutin. Tahun 2015 ini jumlah kasus campak sebanyak 64 kasus, dimana kasus terbanyak ditemukan di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Rukam sebanyak 19 kasus. Hasil pemberian imunisasi campak bulan Januari s.d bulan Desemberyaitu sebanyak 6.134 bayi dari jumlah sasaran bayi yang diharapkan yaitu jumlah sasaran bayi sebanyak 6.907 bayi 88,8 . 7 Infeksi Saluran Pernafasan Akut ISPA Penanggulangan penyakit pneumonia menjadi fokus kegiatan program P2ISPA Pemberantasan Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut. Program ini mengupayakan agar istilah Pneumonia lebih dikenal masyarakat, sehingga Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2021 21 memudahkan kegiatan penyuluhan dan penyebaran informasi tentang penanggulangan Pneumonia. Program P2ISPA mengklasifikasikan penderita kedalam 2 kelompok usia: Usia di bawah 2 bulan Pneumonia Berat dan bukan Pneumonia; usia 2 bulan - 5 tahun Pneumonia, Pneumonia Berat dan bukan Pneumonia. Klasifikasi bukan Pneumonia mencakup kelompok balita penderita batuk yang tidak menunjukkan gejala peningkatan frekuensi nafas dan tidak menunjukkan adanya penarikan dinding dada bagian bawah ke dalam. Penyakit ISPA di luar Pneumonia ini antara lain: batuk pilek biasa common cold, pharyngitis, tonsillitis dan otitis. Pharyngitis, tonsillitis dan otitis, tidak termasuk penyakit yang tercakup dalam program ini. Target pencapaian cakupan penyakit ISPA tahun 2015 adalah 95 dari jumlah seluruh penduduk. Sedangkan target cakupan untuk balita sebesar 5, target pencapaian ini mengalami perubahan dari 10. Berdasarkan rekapitulasi laporan bulanan seluruh Puskesmas tahun 2015 ditemukan kasus ISPA sebanyak 21.285. Dari jumlah tersebut, ditemukan penderita Pneumonia balita sebanyak 864 50,47 dari target penemuan kasus pada balita tahun 2015 sebanyak 1712 kasus. 8 Penyakit Diare Penyakit diare merupakan penyakit yang endemis dan sering timbul berupa Kejadian Luar Biasa dengan kasus kematian yang tinggi. Berdasarkan daftar sepuluh penyakit terbanyak dari SP2TP Puskesmas penyakit diare ini berada pada urutan keempat dengan jumlah 2.293 kasus atau sebesar 9.22 dari jumlah seluruh 10 penyakit yang ada. Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2021 22 9 Penyakit Rabies Target penemuan kasus diare pada tahun 2015 tidak berubah dari tahun 2014, dimana angka kesakitan sebesar 0,411. Setelah dikalikan 10 jumlah penduduk, maka target penemuan kasus sebesar 14.071. Berdasarkan rekapitulasi laporan Puskesmas dan Rumah Sakit di Kabupaten OKU, ditemukan kasus diare sebanyak 8.333 kasus 63,55. Dari kasus yang ditangani, setiap penderita diberikan 6 bungkus oralit, sedangkan untuk satu orang penderita balita diberikan 10 bungksus zinc. 10 Penyakit menular lain Beberapa penyakit menular lain yang perlu diwaspadai adalah Anthrax, Japanese Encephalitis, dan Filariasis. Sampai dengan tahun 2015 tidak ditemukan kasus untuk penyakit-penyakit tersebut. 11 Pola 10 Sepuluh Penyakit Terbanyak Tabel 3.3. 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas di Kab. OKU Tahun 2015 No. Jenis Penyakit Jumlah Proporsi 1. Influenza 8.402 29.48 2. Diare akut 7.259 25.47 3. Hipertensi 5.534 19.42 4. Tipus perut klinis 2.803 9.84 5. Malaria klinis 1.622 5.69 6. Pneumonia 968 3.40 7. Tersangka TB paru 578 2.03 8. Diabetes Melitus 727 2.55 9. TBC Paru BTA + 283 0.99 10. Diare berdarah 322 1.13 Total 28.498 100.00 Sumber : SP2TP LB 1 Tahun 2015 Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2021 23 Berdasarkan data rawat jalan di puskesmas dapat diketahui bahwa pola penyakit terbanyak pada semua golongan umur masih didominasi oleh penyakit-penyakit infeksi. Penyakit menular influenza menduduki posisi teratas tabel 3.3.. 12 Penyakit Tidak Menular Masalah kesehatan di masyarakat pada akhir-akhir ini menjadi beban ganda, dimana masalah penyakit menular menular belum selesai, permasalahan penyakit tidak menular muncul akibat pola hidup, seperti hypertensi, diabetes, jantung, stroke dan sebagainya. Berdasarkan laporan PTM puskesmas se-kabupaten OKU Januari – Desember tahun 2015, terlihat bahwa dari 10 penyakit tidak menular terbanyak di puskesmas, penyakit hipertensi merupakan penyakit terbanyak yakni 3722 kasus 63,34, diikuti dengan jumlah penyakit diabetes mellitus sebanyak 670 kasus 11,40, dan cidera akibat kecelakaan lalulintas sebanyak 538 kasus atau 9,16 tabel 3.4 Tabel 3.4. 10 Penyakit Tidak Menular PTM Terbanyak di Puskesmas di Kab. OKU Tahun 2015 No. Jenis Penyakit Jumlah Proporsi 1. Hipertensi 3,722 63.34 2. Diabetes Malitus 670 11.40 3. Cidera akibat kecelakaan lalu lintas 538 9.16 4. Obesitas 278 4.73 5. Asma Bronkiale 257 4.37 6. Cidera Akibat lain 169 2.88 7. Tiroid 76 1.29 8. Stroke 71 1.21 9. Osteoporosis 63 1.07 10. Penyakit jantung koroner 32 0.54 Total 5,876 100.00 Sumber : Laporan PTM Puskesmas se-Kab.OKU Tahun 2015 Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2021 24

C. Status Gizi