renstra Dinkes OKU 2016 revisi (2 files merged)
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2021 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Berdasarkan Undang-undang Kesehatan Nomor 36 Tahun2015 bahwa Pembangunan Kesehatan bertujuan untukmeningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehatbagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yangsetinggi-tingginya sebagai investasi bagi pembangunan sumberdayamanusia yang produktif secara sosial dan ekonomis
.
Keberhasilan pembangunan suatu daerah, salah satunya dapat di lihat dari pencapaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dimana untuk mencapai IPM tersebut, salah satu komponen utama yang mempengaruhinya yaitu indikator status kesehatan selain pendidikan dan pendapatan per kapita. Dengan demikian pembangunan kesehatan merupakan salah satu upaya utama untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia, yang pada gilirannya mendukung percepatan pembangunan nasional.
Sebagai pelaksanaan dari Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, mewajibkan setiap Unit Kerja Perangkat Daerah membuat Rencana Pembangunan Jangka Menengah Satuan Kerja Perangkat Daerah selanjutnya disebut Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang akan dipergunakan sebagai dasar dalam penyusunan Rencana Kerja ( Renja ) dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah. Selain itu tuntutan masa depan dimana tantangan yang mengarah kepada peningkatan efisiensi dan efektivitas dalam melaksanakan tugas pemerintahan yang baik ( Good Governance ), maka perlu menyusun Perencanaan strategis sebagai instrumen manajemen publik yang meliputi perumusan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Kebijakan dan Program.
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten OKU merupakan merupakan penjabaran darivisi, misi, program, dan kegiatan serta faktor–faktor penentukeberhasilan dan tujuan pembangunan yang realistis denganmengantisipasi perkembangan masa depan
yang diinginkan dandapat dicapai, yang penyusunannya berpedoman pada
RencanaPembangunan Jangka Panjang (RPJP) Tahun 2005-2025 danRencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kabupaten OKU periode ketiga (Tahun 2016-2020). Selain itu, penyusunan Renstra ini juga berpedoman pada Renstra Kementerian Kesehatan, utamanya
(2)
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2021 2
menyangkut program-program prioritas yang harus dilaksanakan dan target yang harus dicapai dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan kesehatan secara nasional.
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten OKU 2016 – 2021 ini selanjutnya dipergunakan dalam penyusunan Rencana Kerja ( Renja ) Satuan Kerja Perangkat Daerah dan Anggaran Dinas Kesehatan setiap tahunnya sejak tahun 2016 sampai dengan 2020.
1.2.Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2005 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional,
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan Undang – Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025
3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2015 tentang Kesehatan
4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2014 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah,
5. Instruksi Presiden RI Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
6. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 741/MENKES/PER/VIII/2014 Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota.
7. Peraturan Daerah Kabupaten OKU Nomor 3 Tahun 2010 tentang Tata cara Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah.
1.3.Tujuan
Tujuan penyusunan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten OKU Tahun 2016 - 2021 sebagai berikut :
1. Menjabarkan visi, misi dan program Dinas Kesehatan Kabupaten OKU kedalam program dan kegiatan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun (tahun 2016 - 2021)
2. Memberikan pedoman bagi penyusunan rencana kerja tahunan yang dituangkandalam Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan KabupatenOKU danrencana kerja lima tahunan. 3. Memberikan pedoman dalam penyusunan instrument pengendalian, pengawasandan
evaluasi pembangunan.
1.4. Hubungan Rencana Strategis Dinas Kesehatan KabupatenOKU denganDokumen Perencanaan lainnya.
(3)
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2021 3
1. Sesuai amanat undang-undang nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem perencanaan pembangunan nasional, bahwa setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) diwajibkan Menyusun rencana strategis.
2. Penentuan program dan kegiatan pokok pada rencanaStrategis dinas kesehatan Kabupaten OKU mengacu kepada rencana strategis Departemen Kesehatan Republik Indonesia Kementerian Kesehatan tahun 2015-2019,
3. Rencana strategis dinas kesehatan KabupatenOKU mengakomodasi peraturan pemerintah nomor 38 tahun 2007, terutama mengenai pembagian urusan pemerintahanBidang kesehatan yang merupakan lampiran dariPeraturan pemerintah tersebut.
4. Bahwa target rencana strategis berdasar kepada Stándar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan, yang mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 741/MENKES/PER/VII/2014, tentang standard pelayanan minimal bidang kesehatan di kabupaten/kota
5. Rencana strategis dinas kesehatan Kabupaten OKU sebagai pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Satuan Kerja Perangkat Daerah (RKP-SKPD)Dinas kesehatan Kabupaten OKU
6. Rencana strategis dinas kesehatan kabupaten OKU sebagai pedoman dalam penyusunan rencana kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dinas kesehatan Kabupaten OKU.
(4)
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2021 4
1.5. Sistematika Penulisan
Sistematika Penulisan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten OKU mengacukepada Permendagri No. 54 tahun 2010 tentang pelaksanaan Peraturan Perintah Nomor 8 tahun 2008 tentang tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah, yaitu sebagai berikut :
Bab I. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang 1.2. Landasan Hukum 1.3. Maksud dan Tujuan
1.4. Hubungan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten OKU dengan Dokumen Perencanaan lainnya.
1.5. Sistematika Penulisan
Bab II. Gambaran Pelayanan SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten OKU 2.1. Tugas, fungsi dan struktur organisasi
2.2. Susunan Kepegawaian dan Aset yang dikelola 2.2.1. Susunan Kepegawaian
2.2.2. Aset yang dikelola
2.3. Jenis Pelayanan dan Kelompok Sasaran 2.3.1. Jenis Pelayanan
2.3.2. Kelompok Sasaran
Bab III. Isu-isu Stragegis Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi SKPD 3.1. Gambaran Umum Daerah terkait dengan Pelayanan SKPD 3.2. Hasil-hasil yang dicapai selama tahun sebelumnya
3.3. Analisa isu-isu strategis berkaitan dengan tugas dan fungsi SKPD
Bab IV. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan 4.1. Visi
4.2. Misi
4.3. Tujuan dan Sasaran 4.4. Strategi
(5)
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2021 5
Bab V. Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran danPendanaan indikatif.
Bab VI. Indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD
Bab VII. Penutup. Lampiran-Lampiran
(6)
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2021 6
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN
SKPD DINAS KESEHATAN KAB. OKU
2.1. Tugas, fungsi dan struktur organisasi 2.1.1. Tugas dan Fungsi Organisasi
Dinas Kesehatan Kabupaten OKU merupakan unsur pelaksana Otonomi Daerah Bidang Kesehatan yang dipimpin oleh Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Adapun Dinas Kesehatan Kabupaten OKU mempunyai tugas sebagai berikut : 1. Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang kesehatan berdasarkan asas
otonomi dan tugas pembantuan;
2. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan bidang tugasnya.
Sedangkan untuk menyelenggarakan tugas tersebut Dinas Kesehatan kabupaten OKU mempunyai fungsi :
1. Pengumpulan, pengelolaan dan pengendalian data yang berbentuk data base serta analisis data untuk penyusunan program kegiatan.
2. Perencanaan strategis pada Dinas Kesehatan. 3. Perumusan kebijakan teknis bidang kesehatan.
4. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang kesehatan. 5. Pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang kesehatan.
6. Pelaksanaan, pengawasan, pengendalian serta evaluasi dan pelaporan
penyelenggaraan bidang kesehatan.
7. Pelaksanaan standar pelayanan minimal yang wajib dilaksanakan bidang kesehatan. 8. Penyelenggaraan kesekretariatan Dinas Kesehatan
9. Pembinaan UPTD
10. Pelaksanaan kebijakan Daerah dan kebijakan teknis bidang pelayanan dan peningkatan peran serta masyarakat, pemberantasan penyakit menular dan penyehatan lingkungan, obat dan makanan serta penyusunan program.
11. Pemberian perijinan dan pelaksanaan pelayanan bidang kesehatan.
12. Pengkoordinasian, integrasi dan sinkronisasi kegiatan di lingkungan Dinas Kesehatan. 13. Pembinaan kepada masyarakat tentang kesehatan.
(7)
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2021 7
2.1.2. Struktur Organisasi
Struktur organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten OKU berdasarkan Peraturan Peraturan Pemerintah N0.41 tahun 2007 dan Peraturan Daerah No. 11 tahun 2014tentang Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten OKU adalah sebagai berikut :
1. Kepala Dinas Kesehatan 2. Sekretaris
Kepala Sub Bagian Kepegawaian
Kepala Sub Bagian Keuangan
Kepala Sub Bagian Umum
3. Kepala Bidang Program
Kepala SeksiPenyusunan Program & Pendataan
Kepala SeksiPemantauan & Pengendalian
Kepala SeksiEvaluasi & Pelaporan
4. Kepala Bidang Pengendalian Penyakit & Penyehatan Lingkungan
Kepala SeksiPengamatan & Pencegahan Penyakit
Kepala SeksiPemberantasan Penyakit
Kepala SeksiPenyehatan Lingkungan 5. Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan
Kepala SeksiUpaya Kesehatan Berbasis Masyarakat
Kepala SeksiPenyuluhan Kesehatan
Kepala SeksiPenelitian & Pelatihan
6. Kepala Bidang Upaya Kesehatan & Kefarmasian
Kepala SeksiPenyehatan Keluarga
Kepala SeksiPelayanan Kesehatan Dasar & Rujukan
Kepala SeksiKefarmasian & alat Kesehatan 7. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)
8. Kelompok Jabatan Fungsional.
2.2. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia disini dimaksudkan adalah tenaga kesehatan yang berada dalam Lingkungan Dinas kesehatan Kab. OKU, yangmemiliki tingkat dan jenis pendidikan yang berbeda-beda, dimana masing-masing tenaga kesehatan tersebut terdistribusi di lingkungan Dinas kesehatan, UPTD Puskesmas, UPTD Yanfar dan UPTD Labkesda Kab.
(8)
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2021 8
OKU.Data ketenagaan kesehatan berdasarkan tingkat dan jenis pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.1.
Data Ketenagaan Kesehatan di Puskesmas, Dinas Kesehatan, UPT Yanfar Dan UPT Labkesda Kab. OKU
Per- Oktober Tahun 2015 NO JENIS TENAGA
UNIT KERJA
PUSKESMAS DINKES UPT
YANFAR
UPT LABKESDA
1. S2 Kes - 8 1 -
2. S1 Kes : Dokter (PNS) Dokter PTT Dokter Gigi (PNS) Drg PTT SKM APT SKp STL 26 6 2 1 57 - 4 1 - - - - 55 - - - - - - - 2 3 - - - - - - 3 - - - 3. DIV Bidan :
- PNS - PTT 9 - 3 - - - - -
4. S1 Non Kes 3 12 1 -
5. D.III Kes : a. AKPER b. ATEM c. APRO d. AKZI e. AKL f. AKG g. AAK h. ATG i. DIII SEK j. AKNES k. AKBID - PNS - PTT l. AKFAR
106 - - 10 5 11 5 - - - 111 105 3 4 - - 2 2 - - 1 - - - - 1 - - - - - - - - - - - 3 1 - - - 1 - 2 - - - - - - 6. BIDAN (D1)
- PNS - PTT 41 - - 1 - - - -
7. SPRG 7 1 - -
8. SPK/SPR 46 - - -
9. SPAG 2 - - -
10. SPPH 1 - - -
(9)
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2021 9
12. SMF/SAA 6 1 1 -
13. SPPM - - - -
14. LCPK - - - -
15. SPK/UCP - - - -
16. JURKES PP - - - -
17. SLTA 16 4 1 1
18. SLTP 2 2 - -
19. SD 1 2 - -
Sumber : Subbag Kepegawaian Dinkes Kab .OKU
2.3. Jenis Pelayanan dan Kelompok Sasaran
Sesuai dengan Sistem Pelayanan Kesehatan bahwa Upaya kesehatandikategorikan dalam 3 (tiga) kategori, yaitu kesehatan perorangan, kesehatanmasyarakat, dan kesehatan kewilayahan.
A. Upaya Kesehatan Perorangan
diselenggarakan oleh pemerintah,masyarakat dan swasta, terdiri dari : 1) Pelayanan kesehatan perorangan tingkat pertama, dalam bentuk :
a) Praktek Dokter Keluarga
b) Klinik Kesehatan Keluarga, yang dilayani oleh dokter keluarga, doktergigi, bidan, perawat, laboratorium klinik dan apotek/rumah obat
2) Pelayanan kesehatan perorangan tingkat kedua, dalam bentuk : a) Praktik dokter/dokter gigi spesialis
b) Rumah Sakit Kelas C dan B Non-Pendidikan
c) Rumah Sakit Swasta yang setara dengan huruf b) di atas
3) Pelayanan kesehatan perorangan tingkat ketiga, dalam bentuk : a) Praktik Dokter/Dokter Gigi Spesialis Konsultan
b) Klinik Spesialis Konsultan
c) Rumah Sakit Kelas B Pendidikan dan Kelas A
(10)
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2021 10
B. Upaya Kesehatan Masyarakat
Diselenggarakan dengan tujuan memeliharadan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnyamasalah kesehatan di masyarakat dalam rangka meningkatkan derajatkesehatan masyarakat setinggi-tingginya. Setiap penyelenggara
pelayanankesehatan masyarakat wajib memberikan pelayanan kesehatan
secaraprofesional, meliputi : 1) Promosi Kesehatan 2) Pemeliharaan Kesehatan
3) Pemberantasan Penyakit Menular 4) Kesehatan Jiwa
5) Pengendalian Penyakit Tidak Menular 6) Penyehatan Lingkungan
7) Penyediaan Sanitasi Dasar 8) Perbaikan Gizi Masyarakat
9) Pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan
10) Pengamanan penggunaan zat aditif / tambahan makanan dan minuman 11) Pengamanan narkoba
12) Penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan.
Bentuk-bentuk Upaya Kesehatan Masyarakat adalah : 1) Pelayanan Kesehatan Masyarakat Tingkat Pertama
a) Puskesmas merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakattingkat pertama, yang wajib sekurang-kurangnya melakukan 6 (enam)jenis pelayanan dasar, yaitu :
- Promosi Kesehatan
- Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana - Perbaikan Gizi
- Kesehatan Lingkungan
- Pemberantasan Penyakit Menular - Pengobatan Dasar.
b) Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM) - Pos Pelayanan Terpadu (posyandu)
(11)
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2021 11
- Pos Upaya Kesehatan Kerja
- Dokter Kecil dan Upaya Kesehatan Sekolah - Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren) - Pos Kesehatan Kelurahan (Poskeskel)
2) Pelayanan Kesehatan Masyarakat Tingkat Kedua, yaitu Dinas Kesehatan Kabupaten OKU dengan kegiatan :
a) Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular b) Promosi Kesehatan
c) Pelayanan Kefarmasian d) Kesehatan Lingkungan e) Perbaikan Gizi
f) Kesehatan Ibu, anak .
3) Pelayanan kesehatan masyarakat tingkat ketiga yaitu Dinas KesehatanProvinsi yang didukung oleh berbagai pusat unggulan dan DepartemenKesehatan.
C. Upaya Kesehatan Kewilayahan
Diselenggarakan dengan tujuan untukmenciptakan kondisi yang menguntungkan dalam rangka mendukungtercapainya tujuan pembangunan berwawasan kesehatan. PenyelenggaraUpaya Kesehatan Kewilayahan adalah Pemerintah Kabupaten OKU denganmelibatkan lintas sektor terkait secara terkoordinasi dan terpadu, serta peranaktif masyarakat.
Bentuk-bentuk kegiatan upaya kesehatan kewilayahan adalah : 1) Penyusunan tata ruang wilayah
2) Pembangunan instalasi air bersih yang memenuhi syarat baku mutu
3) Pembangunan Sarana Pembuangan Air Limbah (SPAL) baiklimbah padat /sampah atau cair.
4) Pembuatan Peraturan Pengendalian Lingkungan di tempat-tempatumum
5) Pembuatan Peraturan tentang analisis dampak kesehatan untuksetiap pembangunan / industri yang berpotensi merugikankesehatan masyarakat
6) Penyediaan pangan yang cukup dan bergizi untuk masyarakattermasuk keluarga miskin 7) Penyediaan perumahan sehat dan advokasi teknis tentangpembuatan rumah yang
(12)
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2021 12
8) Menciptakan wilayah sehat ( Kampung ramah lingkungan,desa sehat, Kelurahan sehat, kecamatan sehat, kawasan sehat,kawasan tanpa asap rokok).
(13)
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2021 13
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS
BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SKPD
3.1. Gambaran Umum Daerah terkait dengan Pelayanan SKPD 3.1.1. Geografi
Kabupaten Ogan Komering Ulu merupakan satu dari 14 kabupaten/kota yang ada di Provinsi Sumatera Selatan, dengan luas wilayah 361.760 Hektar. Dilihat dari sisi geografisnya kabupaten ini terletak antara 103040’ Bujur Timur sampai dengan 104033’ Bujur Timur dan antara 3045’ sampai dengan 4055’ Lintang Selatan.
Wilayah Kabupaten OKU memiliki batas wilayah:
Sebelah Utara: berbatasan dengan Kecamatan Rambang Lubai, Kabupaten Muara Enim dan Kecamatan Muara Kuang, Kabupaten Ogan Ilir
Sebelah Selatan: berbatasan dengan kecamatan Muaradua dan Kecamatan Buay Pemaca, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan
Sebelah Barat: berbatasan dengan Kecamatan Semendo dan Kecamatan Tanjung Agung Kabupaten Muara Enim
Sebelah Timur: berbatasan dengan Kecamatan Cempaka dan Kecamatan Madang Suku II, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Kab. OKU tahun 2015, luas wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu yaitu 3.523 KM2atau 3,72 % dari luas Provinsi Sumatera Selatan (97.257,72 KM2) yang terbagi dalam 13 Kecamatan, 143 Desa, dan 14 Kelurahan. Sekitar 0,82 % dari luas Kabupaten Ogan Komering Ulu merupakan kawasan pemukiman, 046% persawahan, pertanian tanah kering (3,87%), kebun campuran (4,37%), Perkebunan Besar (8,99%), Perkebunan Rakyat (23,8%), hutan sejenis/HTI (1,79%, industri (0,05%) dan pertambangan (0,05%). Kawasan yang belum diusahakan mencapai 55,66% yang berupa kawasan hutan lebat, hutan belukar, semak, tanah terbuka dan alang-alang. Sedangkan 0,12% untuk kegunaan lainnya.
3.1.2. Demografi
Pada akhir tahun 2014, jumlah penduduk Kabupaten OKU mencapai 342.376 jiwa, dengan jumlah rumah tangga sebanyak 82.087 dan kepadatan penduduk sebanyak 97 jiwa
(14)
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2021 14
/KM2.Adapun jumlah penduduk Kabupaten Ogan Komering Ulu yang tersebar di 12 kecamatan tahun 2014 dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.1.
Luas wilayah, jumlah desa/kelurahan, jumlah penduduk, jumlah rumah tangga dan kepadatan penduduk menurut kecamatan
Kab. Ogan Komering Ulu tahun 2015
Sumber : Badan Pusat Statistik Kab. OKU (2015)
NO KECAMATAN
LUAS WILAYAH
(KM2)
JUM LAH
JUMLAH PENDUDUK
JUMLAH RUMAH TANGGA
KEPADATAN PENDUDUK /
KM2 DESA KEL DESA+KEL
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Baturaja Barat 134,86 7 5 12 33.538 7.904 246,60 2 Baturaja Timur 148,87 4 9 13 96.544 23.335 640,01 3 Lubuk Raja 126,00 7 0 7 29.242 7.581 229,21 4 Lengkiti 700,00 22 0 22 26.319 6.329 37,21 5 Sosoh Buay
Rayap 260,40 11 0 11 12.428 3.025 47,18 6 Peninjauan 453,69 24 0 24 42.399 10.038 92,34 7
Sinar
Peninjauan 190,00 6 0 6 21.977 5.655 114,36 8 Lubuk Batang 507,22 15 0 15 28.779 6.964 56,09 9 Semidang Aji 467,53 21 0 21 25.786 5.653 54,49 10 Pengandonan 94,79 12 0 12 9.377 2.264 97,85 11 Ulu Ogan 236,00 7 0 7 9.101 1.951 38,19 12 Muara Jaya 298,00 7 0 7 6.886 1.378 22,73
(15)
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2021 15
Dari tabel diatas, menunjukkan bahwa Kecamatan Baturaja Timur merupakan kecamatan yang memilki tingkat kepadatan penduduk tertinggi di Kabupaten OKU (640,01 jiwa / Km²), disusul Kecamatan Baturaja Barat (246,60 jiwa / Km²) dan kecamatan Lubuk Raja (229,21 jiwa / Km²). Sedangkan Kecamatan Muara Jaya merupakan Kecamatan yang memiliki tingkat kepadatan yang paling rendah.
Pada akhir tahun 2015, kecamatan Peninjauan dimekarkan menjadi 1 (satu) kecamatan baru, yakni Kecamatan Kedaton Peninjauan Raya. Sehingga jumlah kecamatan di Kabupaten Ogan Komering Ulu yang mulanya 12 kecamatan, menjadi 13 kecamatan. Karena pemekaran kecamatan baru dilakukan pada akhir tahun 2015, maka data luas wilayah, jumlah penduduk, jumlah KK dan kepadatan kecamatan baru tersebut belum bisa diperoleh.
3.1.3. Sosial Ekonomi a. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dalam melihat hasil pembangunan yang telah dilaksanakan, khususnya di dalam bidang ekonomi. Pertumbuhan tersebut merupakan agregat dari pertumbuhan di setiap sektor ekonomi. Pertumbuhan yang positif menunjukkan adanya peningkatan perekonomian, sebaliknya apabila negatif menunjukkan terjadinya penurunan. Indikator ini sangat dibutuhkan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan pembangunan yang telah dicapai oleh suatu daerah.
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Ogan Komering Ulu pada tahun 2014 sebesar 5,13. Jika dibandingkan dengan angka pertumbuhan pada tahun 2015, maka pertumbuhan ekonomi/PDRB pada tahun 2014 mengalami peningkatan yang tidak terlalu signifikan, yaitu dari 4,96 persen tahun 2014 naik menjadi 5,13 persen pada tahun 2015.
Dari aspek lapangan usaha, sektor ekonomi yang mengalami pertumbuhan jika dibandingkan dengan tahun 2014 adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran (naik dari 6,69 persen pada tahun 2014 menjadi 8,13 persen pada tahun 2015), sektor angkutan dan komunikasi (naik dari 6,74 persen pada tahun 2014 menjadi 8,09 persen pada tahun 2015), sektor pertanian (naik dari 7,78 persen pada tahun 2014 menjadi 8,02 persen pada tahun 2015).
Pada bagian yang lain, sejumlah sektor ekonomi mengalami penurunan angka pertumbuhan ekonomi/PDRB dibandingkan dengan tahun 2014. Sektor ekonomi yang mengalami nilai penurunan angka pertumbuhan adalah sektor pertambangan dan
(16)
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2021 16
penggalian. Sektor ini merupakan satu-satunya sektor yang menurun laju pertumbuhannya pada tahun 2015.
Indikator ekonomi makro lainnya yang bermanfaat untuk mengukur tingkat keberhasilan pembangunan suatu daerah adalah dengan mengamati perkembangan pendapatan per kapita yang mampu dicapai oleh daerah tersebut. Secara umum besaran pendapatan per kapita didapat dari pembagian besaran PDRB dengan jumlah penduduk pertengahan tahun pada periode waktu tertentu (biasanya dalam tahun). Sebagai indikator ekonomi makro, pendapatan per kapita suatu wilayah dapat memberi informasi awal mengenai keadaan sosial ekonomi atau kesejahteraan penduduk wilayah tersebut. Semakin tinggi angka pendapatan per kapita suatu wilayah, maka tingkat kesejahteraan penduduk wilayah tersebut juga semakin tinggi, sepanjang distribusi pendapatan penduduk tidak mengalami kesenjangan (economic gap) yang terlalu mencolok.
Pendapatan per kapita penduduk Kabupaten Ogan Komering Ulu mengalami peningkatan secara konstan dan stabil dari tahun ke tahun, baik yang dihitung atas dasar harga berlaku maupun bila dihitung berdasarkan harga konstan. Pada tahun 2015, pendapatan per kapita penduduk Kabupaten Ogan Komering Ulu sebesar Rp. (atas dasar harga berlaku) atau sebesar Rp. (atas dasar harga konstan).
b. Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan merupakan salah satu determinan didalam perilaku, semakin tinggi pendidikan seseorang diharapkan semakin tinggi pula pola pikir dan analisanya sehingga akan semakin baik didalam perilakunya serta semakin tinggi pula tingkat kesadaran terhadap kesehatan. Angka buta huruf di Indonesia semakin berkurang seiring dengan derap laju pembangunan. Hasil-hasil tersebut diharapkan dapat memberikan kontribusi yang baik terhadap penerimaan nilai-nilai kesehatan dalam kehidupan masyarakat di Kabupaten Ogan Komering Ulu.
(17)
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2021 17
Tabel 3.2.
Sarana Pendidikan di Kabupaten OKU Tahun 2015
Pendidikan Sarana (Unit) Guru (Orang) Murid (orang)
Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta
TK 1 29 25 113 1.565 1.565
SD 185 26 1.942 410 40.193 1.761
SMP 32 23 634 234 14.588 2.356
SMU 10 11 271 298 2.382 1.916
SMK 4 7 147 146 1.275 917
D3/S1 1 6 - - - -
Sumber : Data Dasar Perencanaan Tahun 2015
Sarana pendidikan di Kabupaten Ogan Komering Ulu cukup memadai. Di Kabupaten Ogan Komering Ulu terdapat 185 Sekolah Dasar Negeri dan 26 Swasta yang tersebar diseluruh wilayah OKU. Hanya saja untuk tingkat SMP maupun SMU jumlahnya lebih sedikit dan penyebarannya masih berpusat di Kota Baturaja atau kota Kecamatan saja. Sedangkan untuk seluruh kejuruan di Baturaja terdapat 4 SMK Negeri dan 7 SMK Swasta. Di Baturaja juga terdapat 1 Universitas, 3 Sekolah Tinggi dan 3 Akademi. Sedangkan Taman Kanak-kanak sebagai pendidikan pra sekolah terdapat di semua kecamatan. Hal tersebut menunjukkan animo masyarakat untuk memasukkan anak-anak ke jenjang pendidika\]n cukup besar
Pembangunan sarana prasarana pendidikan serta penambahan guru terus dilakukan agar pembangunan manusia guna peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia Kabupaten Ogan Komering Ulu dapat optimal. Yang nantinya SDM berkualitas dan professional dapat menggali, mengolah dan mengembangkan potensi yang ada untuk kesejahteraan masyarakat Kabupaten Ogan Komering Ulu.
3.2. Hasil-hasil yang dicapai selama tahun sebelumnya
Pada bagian ini akan diberikan gambaran tentang hasil-hasil yang telah dicapai dalam tahun2015. Diawali dengan penyajian gambaran tentang derajat kesehatan yang disusul dengan gambaran tentang keadaan lingkungan, keadaan perilaku masyarakat, dan keadaan pelayanan kesehatan.
(18)
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2021 18
3.2.1. DERAJAT KESEHATAN
Derajat kesehatan masyarakat adalah tujuan utama dari sistem kesehatan, artinya bahwa sistem kesehatan harus dapat mengupayakan derajat kesehatan yang sebaik-baiknya bagi seluruh masyarakat sepanjang hayat manusia. Derajat kesehatan yang optimal akan terlihat dari unsur kualitas hidup serta unsur-unsur mortalitas dan yang mempengaruhinya yaitu morbiditas dan status gizi.
A. Mortalitas
1) Angka Kematian Bayi (AKB)
Pada tahun 2015 jumlah lahir hidup (bayi) di Kabupaten Ogan Komering Ulu sebanyak 7.835 bayi dengan jumlah bayi yang lahir mati 51 orang dan kematian neonatal sebanyak 44 orang .
2) Angka Kematian Balita (AKABA)
Jumlah balita di Kabupaten Ogan Komering berdasarkan data BPS tahun 2015 sebanyak 33.562 balita. Jumlah kasus kematian balita berdasarkan laporan puskesmas sebanyak 8 orang.
3) Angka Kematian Ibu Maternal (AKI )
Dewasa ini derajat kesehatan ibu masih rawan disebabkan karena faktor-faktor yang meningkatkan resiko terhadap kematian ibu masih sering ditemukan. Faktor resiko tersebut diantaranya yaitu umur saat hamil terlalu muda /terlalu tua, paritas tinggi, dan jarak kelahiran kurang dari 2 tahun. Berdasarkan laporan dari Puskesmas, dari 7.927 jumlah persalinan terdapat jumlah kematian maternal sebanyak 8 orang. Penyebab kematian terdiri terdiri dari pendarahan 2 orang, eklamsi 1 orang dan 5 orang disebabkan faktor lain-lain.
(19)
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2021 19
B. Morbiditas
1) Penyakit demam berdarah dengue (DBD )
Penyakit demam berdarah dengue (DBD ) telah menyebar secara luas ke seluruh kawasan di berbagai Kabupaten maupun didaerah pedalaman. Di Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2015 ditemukan 80 kasus DBD yaitu berdasarkan laporan dari Puskesmas dan Rumah Sakit, yang semuanya sudah ditangani oleh petugas kesehatan.
2) Penyakit malaria
Angka Malaria Insidence (Malaria Klinis) di Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2015 mencapai 24 per 1.000 penduduk, sedangkan target yang diharapkan adalah kurang dari 10 per 11.000 penduduk. Di tahun 2014 kasus malaria baik secara klinis maupun positif yaitu malaria klinis sebanyak 2.426 kasus dan 315 kasus positif malaria. Adapun persentase positif malaria sebesar 13% dan yang telah diobati sebesar 83%. Penanganan kasus malaria ini langsung dilakukan oleh petugas kesehatan baik yang ada dipuskesmas mapun di dinas kesehatan itu sendiri. Upaya – upaya yang dilakukan adalah pemeriksaan slide darah dan pengobatan .
3) Penyakit TB Paru
Sampai bulan November 2015, jumlah suspek (tersangka) TB paru yang diperiksa sebanyak 1949 orang. Penderita yang dinyatakan BTA positif sebanyak 239 orang dan 100% sudah diobati, 69 kasus BTA negative Ro Positif, EP 5 orang, dan kasus kambuh sebanyak 1300. Angka CDR tahun 2015 adalah 43,6%, angka tersebut masih di bawah target nasional yakni >70%. Jumlah kematian akibat TB pada tahun 2015 ada 2 orang, danJumlah kasus TB MDR pada tahun 2015 ada 3 kasus, yang sedang diobati sampai sekarang.
(20)
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2021 20
4) Penyakit HIV/ AIDS
Penyakit HIV /AIDS merupakan new emerging diseases yang mengancam pada semua daerah. Pada tahun 2015 di Kabupaten OKU tidak ditemukan kasus HIV berdasarkan laporan dari puskesmas dan ditemukan 1 kasus berdasarkan laporan Rumah Sakit dr. Ibnu Soetowo.
5) AFP (Acute Flaccid Paralysis )
Jumlah kasus penyakit AFP ( Acute Flaccid Paralysis ) berdasarkan laporan dari puskesmas dan Rumah sakit untuk tahun 2015 diketemukan 4 kasus AFP. Dimana kasus tersebut terdistribusi 1 kasus di puskesmas Kemalaraja, 1 kasus di puskesmas Lengkiti, 1 kasus di puskesmas Sukaraya, dan 1 kasus di puskesmas Penyandingan, dengan rata-rata kasus diagnose GBS (Guillans Barre Syndrom).
6) Campak
Campak merupakan penyakit yang umumnya banyak menyerang bayi dan anak-anak terutama pada mereka yang belum mendapatkan imunisasi. Upaya pencegahan untuk penyakit ini yaitu dengan imunisasi rutin. Tahun 2015 ini jumlah kasus campak sebanyak 64 kasus, dimana kasus terbanyak ditemukan di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Rukam sebanyak 19 kasus. Hasil pemberian imunisasi campak bulan Januari s.d bulan Desemberyaitu sebanyak 6.134 bayi dari jumlah sasaran bayi yang diharapkan yaitu jumlah sasaran bayi sebanyak 6.907 bayi ( 88,8 % ).
7) Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA )
Penanggulangan penyakit pneumonia menjadi fokus kegiatan program P2ISPA (Pemberantasan Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut). Program ini mengupayakan agar istilah Pneumonia lebih dikenal masyarakat, sehingga
(21)
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2021 21
memudahkan kegiatan penyuluhan dan penyebaran informasi tentang penanggulangan Pneumonia.
Program P2ISPA mengklasifikasikan penderita kedalam 2 kelompok usia: Usia di bawah 2 bulan (Pneumonia Berat dan bukan Pneumonia); usia 2 bulan - < 5 tahun (Pneumonia, Pneumonia Berat dan bukan Pneumonia). Klasifikasi bukan Pneumonia mencakup kelompok balita penderita batuk yang tidak menunjukkan gejala peningkatan frekuensi nafas dan tidak menunjukkan adanya penarikan dinding dada bagian bawah ke dalam. Penyakit ISPA di luar Pneumonia ini antara lain: batuk pilek biasa (common cold), pharyngitis, tonsillitis dan otitis. Pharyngitis, tonsillitis dan otitis, tidak termasuk penyakit yang tercakup dalam program ini.
Target pencapaian cakupan penyakit ISPA tahun 2015 adalah 95% dari jumlah seluruh penduduk. Sedangkan target cakupan untuk balita sebesar 5%, target pencapaian ini mengalami perubahan dari 10%. Berdasarkan rekapitulasi laporan bulanan seluruh Puskesmas tahun 2015 ditemukan kasus ISPA sebanyak 21.285. Dari jumlah tersebut, ditemukan penderita Pneumonia balita sebanyak 864 (50,47%) dari target penemuan kasus pada balita tahun 2015 sebanyak 1712 kasus.
8) Penyakit Diare
Penyakit diare merupakan penyakit yang endemis dan sering timbul berupa Kejadian Luar Biasa dengan kasus kematian yang tinggi. Berdasarkan daftar sepuluh penyakit terbanyak dari SP2TP Puskesmas penyakit diare ini berada pada urutan keempat dengan jumlah 2.293 kasus atau sebesar 9.22 % dari jumlah seluruh 10 penyakit yang ada.
(22)
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2021 22
9) Penyakit Rabies
Target penemuan kasus diare pada tahun 2015 tidak berubah dari tahun 2014, dimana angka kesakitan sebesar 0,411. Setelah dikalikan 10% jumlah penduduk, maka target penemuan kasus sebesar 14.071. Berdasarkan rekapitulasi laporan Puskesmas dan Rumah Sakit di Kabupaten OKU, ditemukan kasus diare sebanyak 8.333 kasus (63,55%). Dari kasus yang ditangani, setiap penderita diberikan 6 bungkus oralit, sedangkan untuk satu orang penderita balita diberikan 10 bungksus zinc.
10) Penyakit menular lain
Beberapa penyakit menular lain yang perlu diwaspadai adalah Anthrax, Japanese Encephalitis, dan Filariasis. Sampai dengan tahun 2015 tidak ditemukan kasus untuk penyakit-penyakit tersebut.
11) Pola 10 (Sepuluh ) Penyakit Terbanyak
Tabel 3.3.
10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas di Kab. OKU Tahun 2015
No. Jenis Penyakit Jumlah Proporsi
1. Influenza 8.402 29.48
2. Diare akut 7.259 25.47
3. Hipertensi 5.534 19.42
4. Tipus perut klinis 2.803 9.84
5. Malaria klinis 1.622 5.69
6. Pneumonia 968 3.40
7. Tersangka TB paru 578 2.03
8. Diabetes Melitus 727 2.55
9. TBC Paru BTA (+) 283 0.99
10. Diare berdarah 322 1.13
Total 28.498 100.00
(23)
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2021 23
Berdasarkan data rawat jalan di puskesmas dapat diketahui bahwa pola penyakit terbanyak pada semua golongan umur masih didominasi oleh penyakit-penyakit infeksi. Penyakit menular influenza menduduki posisi teratas (tabel 3.3.).
12) Penyakit Tidak Menular
Masalah kesehatan di masyarakat pada akhir-akhir ini menjadi beban ganda, dimana masalah penyakit menular menular belum selesai, permasalahan penyakit tidak menular muncul akibat pola hidup, seperti hypertensi, diabetes, jantung, stroke dan sebagainya.
Berdasarkan laporan PTM puskesmas se-kabupaten OKU Januari – Desember tahun 2015, terlihat bahwa dari 10 penyakit tidak menular terbanyak di puskesmas, penyakit hipertensi merupakan penyakit terbanyak yakni 3722 kasus (63,34%), diikuti dengan jumlah penyakit diabetes mellitus sebanyak 670 kasus (11,40%), dan cidera akibat kecelakaan lalulintas sebanyak 538 kasus atau 9,16 % (tabel 3.4)
Tabel 3.4.
10 Penyakit Tidak Menular (PTM) Terbanyak di Puskesmas di Kab. OKU Tahun 2015
No. Jenis Penyakit Jumlah Proporsi
1. Hipertensi 3,722 63.34
2. Diabetes Malitus 670 11.40
3. Cidera akibat kecelakaan lalu lintas 538 9.16
4. Obesitas 278 4.73
5. Asma Bronkiale 257 4.37
6. Cidera Akibat lain 169 2.88
7. Tiroid 76 1.29
8. Stroke 71 1.21
9. Osteoporosis 63 1.07
10. Penyakit jantung koroner 32 0.54
Total 5,876 100.00
(24)
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2021 24 C. Status Gizi
Status gizi seseorang sangat erat kaitannya dengan permasalahan kesehatan secara umum karena disamping merupakan faktor predisposisi yang dapat memperparah penyakit infeksi secara langsung juga dapat menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan individual, bahkan status janin yang masih dalam kandungan dan bayi yang sedang menyusui sangat dipengaruhi oleh status gizi ibu hamil dan ibu menyusui.
Terjadinya masalah gizi disebabkan oleh faktor langsung (asupan gizi dan infeksi) dan faktor tidak langsung (budaya, pendidikan, daya beli, ketersediaan, distribusi dan produksi). Masalah gizi mengakibatkan penurunan daya tahan tubuh sehingga mempermudah infeksi dan kematian.
Program perbaikan gizi bertujuan untuk meningkatkan mutu gizi, konsumsi pangan sehingga berdampak pada perbaikan status gizi masyarakat. Peningkatan status gizi diarahkan pada peningkatkan intelektualitas, produktivitas dan prestasi kerja serta penurunan angka status gizi kurang dan buruk.
Di Kabupaten OKU masalah gizi utama yang dihadapi adalah gizi kurang dan gizi buruk pada balita, berat badan lahir rendah (BBLR) , anemia, gangguan akibat kekurangan yodium dan kekuranga vitamin A. Berikut ini akan disajikan gambaran mengenai indikator-indikator status gizi yaitu bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) gizi balita, gizi ibu hamil kurang energi kronis dan gangguan akibat kekurangan yodium.
1) Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR < 2500 gr )
Jumlah BBLR yang dilaporkan oleh pusksmas pada tahun 2015 adalah sebanyak 84 bayi dari jumlah lahir hidup sebanyak 7.908 bayi (Sumber: Laporan tahunan Seksi Kesga Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2015 ).
(25)
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2021 25
2) Gizi Balita
Keadaan profil status gizi balita di Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2015 melalui kegiatan Pemantauan Status Gizi (PSG) dengan indicator yang digunakan BB menurut umur, yang dilaksanakan di seluruh kecamatan di Kabupaten Ogan Komering Ulu secara serentak, dengan jumlah sampel 18.666 balita, diperoleh status gizi balita sebagai berikut (Sumber : Laporan Tahunan Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2015)
* Status gizi buruk : 0,24 % ( 45 balita ) * Status gizi kurang : 1,28 % (240 balita ) * Status gizi baik : 97,94 % ( 18.281 balita ) * Status Gizi lebih : 0,54 % ( 100 balita )
3) Kurang Energi Kronis (KEK )
Indikator KEK dimaksudkan untuk mengetahui status gizi wanita usia subur (WUS) 15-49 tahun dengan menggunakan standar lengan atas (LILA ) < 23,5 cm. Berdasarkan hasil laporan penimbangan tingkat Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2015 dari seksi Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu, bahwa ibu hamil yang mengalami Kekurangan Energi Kronik sebanyak 908 bumil, dimana hasil penimbangan yang terbanyak ditemukan ibu KEK adalah sebanyak 196 bumil di wilayah kerja Puskesmas Karya Mukti.
4) Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY )
Angka prevalensi GAKY masyarakat dilihat dari prevalensi pada anak sekolah. Di Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2015 tidak ditemukan kasus GAKY.
(26)
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2021 26
5) Prevalensi Anemia Gizi Besi
Prevalensi Anemia Gizi Besi hanya diketahui berdasarkan survey cepat yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu pada bulan Mei s.d Agustus 2015 dengan 50 sampel desa di seluruh kecamatan dalam wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu dengan hasil yang didapatkan oleh survey cepat tersebut bahwa anemia ibu hamil dan wanita usia subur menunjukkan :
1. Hasil pemeriksaan Hb menunjukkan bahwa responden sebagian besar (62 % ) menderita anemia gizi ringan dengan kadar Hb rata-rata 10,82 gr/dl. Sedangkan hasil pemeriksaan LILA menunjukkan sebesar 25,1 % responden menderita KEK.
2. Ibu hamil yang menderita anemia sebesar 61 % dan 15,5 % menderita KEK.
3. Ibu hamil yang menderita anemia sebagian besar usia produktif 20-35 tahun sebesar 45,9 %.
4. Ibu hamil yang menderita KEK sebagian besar pada usia produktif 20-35 tahun sebesar 17 %.
6) Laju Pertumbuhan penduduk dan Prevalensi Akseptor KB
Penduduk di Kabupaten Ogan Komering Ulu ternyata terus bertambah dari tahun ke tahun. Laju pertumbuhan penduduk erat kaitannya dengan prevalensi akseptor KB. Menurut BKKBS Kabupaten Ogan Komering Ulu persentase akseptor KB terhadap pasangan usia subur adalah 23 % dan pencapaian KB aktif adalah 78 %
3.2.2. KEADAAN LINGKUNGAN
Untuk menggambarkan keadaan lingkungan akan disajikan indikator-indikator yang merupakan hasil dari upaya sektor kesehatan. Indikator-indikator tersebut adalah : Penduduk dengan akses berkelanjutan terhadap air minum berkualitas (layak), penduduk dengan akses terhadap fasilitas sanitasi yang layak (jamban sehat).
(27)
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2021 27
3.2.3. KEADAAN PELAYANAN KESEHATAN
Gambaran keadaan pelayanan kesehatan disajikan melalui uraian indikator-indikator rasio puskesmas terhadap penduduk, rasio puskesmas pembantu terhadap penduduk, rasio rumah sakit terhadap penduduk .
1. Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Puskesmas Keliling
Distribusi puskesmas dan puskesmas pembantu sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan dasar lebih merata. Sarana pelayanan kesehatan dasar/puskesmas di Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2015 sebanyak 16 puskesmas dan 44 puskesmas pembantu yang tersebar dalam 12 kecamatan dan terdiri dari 6 puskesmas perawatan dan 10 puskesmas non perawatan. Rasio puskesmas dibanding dengan jumlah penduduk di Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2015 adalah 1 : 21.561 yang berarti bahwa 1 puskesmas melayani 21.561 orang penduduk. Hal ini berarti menunjukkan penurunan jika dibandingkan dengan rasio Puskesmas Tahun 2014 yaitu sebesar 1: 21.864. Pelayanan puskesmas ini juga dibantu oleh pelayanan di Puskesmas Pembantu, Polindes, dan Poskesdes. Sarana pelayanan kesehatan dasar yang dimiliki oleh masing-masing puskesmas dapat dilihat pada tabel berikut :
(28)
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2021 28
Tabel 3.5.
Sarana Pelayanan Kesehatan Dasar Puskesmas di Kab.OKU Tahun 2015
No Puskesmas Jml
TT
Pos yandu
Pustu Pos kesdes
Polin des
RDD/ RDRG
RP M
Pus Ling
Roda dua
1. Tj. Agung - 32 2 1 4 1/1 2 1 2
2. Kemalaraja - 23 3 - - 1/1 2 1 3
3. Sukaraya - 33 4 1 1 1 2 1 3
4. Batumarta II 19 19 3 3 2 1/1 3 1 1
5. Tj. Lengkayap - 30 3 15 4 1 1 1 4
6. Peninjauan 7 19 7 5 6 1/1 2 1 4
7. Lb. Rukam - 7 2 8 - 1 3 1 1
8. Karya Mukti 10 31 4 7 2 1 2 1 4
9. Lb. Batang - 27 5 4 9 1 2 2 1
10. Pengandonan 12 21 3 2 11 1 2 2 5
11. Pengaringan - 11 2 3 4 1 2 1 4
12. Penyandingan - 14 3 8 2 1 - 1 4
13. Mendingin 10 8 1 1 6 1 2 1 1
14. Ulak Pandan - 11 2 4 6 1 - 1 1
15. Sekar Jaya - 8 1 1 6 1 2 1 1
16. Muara Jaya - 11 2 4 6 1 - 1 1
Jumlah 38 286 44 62 57 14/4 23 18 38
Sumber : Laporan Tahunan Seksi Kesmas dan Rujukan Tahun 2015
2. Rumah sakit dan tempat tidur rumah sakit
Indikator yang digunakan untuk menilai perkembangan sarana rumah sakit antara lain dengan melihat perkembangan fasilitas perawatan yang biasanya diukur dengan jumlah rumah sakit dan tempat tidurnya serta rasionya terhadap jumlah penduduk.
Jumlah rumah sakit di Kabupaten Ogan Komering Ulu ada 3 buah rumah sakit yaitu :
(29)
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2021 29
- 1 buah RS milik pemerintah : RS.Dr.H.Ibnu Sutowo
- 1 buah RS yang dikelola oleh TNI : RS Dr. Noesmir
- 1 buah RS swasta : RS St. Antonio
Perbandingan indikator kegiatan rumah sakit di Kabupaten Ogan Komering Ulu yang dicapai pada tahun 2015 dibandingkan dengan tahun 2014 dapat dilihat pada tabel ini :
Tabel 3.6.
Perbandingan Indikator yang Dicapai oleh Rumah Sakit di Kabupaten Ogan Komering Ulu, Tahun 2015 dan 2014
No. Rumah
Sakit
Indikator Standar 2014 2015 Ket
1. RSUD Ibnu
Sutowo
BOR 60-78 % Menurun
AVLOS 6-9 hari Meningkat
BTO 40-50 kali Meningkat
TOI 1-3 hari Menurun
NDR 25 o/oo Menurun
2. RS St. Antonio BOR 60-78 % Meningkat
AVLOS 6-9 hari Meningkat
BTO 40-50 kali Meningkat
TOI 1-3 hari Menurun
NDR 25 o/oo Menurun
Sumber RL.1 Tahun 2015 dan 2014
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa BOR dan BTO pada RSUD Dr. Ibnu Sutowo maupun RS St.Antonio mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Walaupun terjadi peningkatan yang cukup pesat dari beberapa indikator tersebut, akan tetapi peningkatan mutu pelayanan masih tetap harus diperhatikan, termasuk peningkatan SDM dan juga sarana gedung, peralatan kesehatan, maupun obat-obatan.
3. Sarana Pelayanan Kesehatan swasta
Di Kabupaten OKU partisipasi masyarakat dalam memberikan pelayanan kesehatan cukup besar. Hal ini dapat dilihat dari semakin meningkatnya jumlah sarana
(30)
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2021 30
pelayanan kesehatan swasta dari tahun ke tahun. Peningkatan jumlah sarana tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.7.
Perbandingan Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan Swasta di Kabupaten OKU, Tahun 2014 dan 2015
No. Jenis Sarkes Swasta Tahun 2014 Tahun 2015 Ket
1. RS Swasta/ TNI 1/1 2 -
2. Rumah bersalin 4 4 -
3. Balai pengobatan 8 7 -
4. Klinik Khusus 2 2 -
5. Apotik 13 9 -
6. Toko Obat 18 16 -
7. Optik 4 5 -
8. Praktek Dokter Umum 68 18 -
9. Praktek Dokter gigi 6 2 -
10. Praktek Dokter Spesialis 11 8 -
11. Laboratorium swasta 2 1 -
12. Praktek Bidan 91 81 -
Sumber: Laporan Tahunan Dinkes Kab.OKU Tahun 2015
Beberapa sarana kesehatan swasta terjadi peningkatan jumlahnya pada tahun 2015 ini. Hal ini memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk memanfaatkan sarana kesehatan swasta tersebut dan juga tetap memberikan peluang bagi masyarakat untuk mendirikan/ membangun sarana kesehatan swasta yang baru. Untuk pembinaan pelayanan kesehatan pada sarana kesehatan swasta tetap diperlukan baik secara langsung melalui supervisi maupun secara tidak langsung melalui pelaporan yang dikirimkan oleh sarana kesehatan tersebut.
(31)
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2021 31
3.2.4. UPAYA KESEHATAN
Upaya kesehatan yang telah dilakukan dalam menanggulangi masalah kesehatan ini adalah sebagai berikut :
1. Pemanfaatan sarana kesehatan
Pemanfaatan sarana kesehatan masyarakat dapat dilihat dari jumlah kunjungan masyarakat di sarana pelayanan kesehatan tersebut.
Tabel 3.8.
Perbandingan Jumlah Kunjangan Penderita di Puskesmas dan Rumah Sakit Tahun 2014 dan 2015
No. Unit Pelayanan Rawat Jalan Rawat Inap
2015 2014 2015 2014
1. Puskesmas
2. RSUD Dr. Ibnu Sutowo 3. RS St. Antonio
Sumber : Laporan Tahunan Dinkes Kab.OKU Tahun 2015
Dari tabel diatas jika dibandingkan data tahun 2014 dengan tahun 2015 kunjungan rawat jalan puskesmas maupun kunjungan rumah sakit pada tahun 2 mengalami peningkatan. Hal ini dapat dimungkinkan karena kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan semakin meningkat karena dengan adanya program Askeskin maka tidak ada hambatan bagi masyarakat kurang mampu untuk dapat menjangkau pelayanan kesehatan milik pemerintah, baik puskesmas maupun Rumah Sakit.
(32)
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2021 32
2. Pelayanan Kesehatan
a. Pelayanan kesehatan ibu hamil
Indikator pelayanan kesehatan ibu hamil dapat dilihat dari jumlah kunjungan ibu hamil yang memeriksakan kehamilan ke sarana kesehatan atau disebut K1 dan K4. Dari perkiraan jumlah sasaran ibu hamil sebanyak 9.134 orang diperoleh angka cakupan pelayanan untuk K1 adalah 8.963 orang atau sebesar 98,3 % dari target 95 % dan K4 adalah 8.357 atau sebesar 91,49% dari target 90 %. Hasil cakupan tertinggi untuk K4 adalah Puskesmas Lubuk Batang dengan pencapaian 102,99%. Sedangkan cakupan yang terendah dicapai oleh Puskesmas Tanjung Agung dengan pencapaian 88,59 %.
b. Pelayanan kesehatan bayi dan balita
Pelayanan kesehatan bayi yang dilaksanakan melalui kunjungan bayi yang berusia 0-11 bulan dalam kurun waktu 1 (satu) tahun sebanyak minimal 4 kali pertahun. Padatahun 2015dicapai target hasil sebanyak 7.607 atau sebesar 91,62% dari target 90%. Dan pada balita dilakukan kegiatan berupa deteksi tumbuh kembang, pengukuran lingkar kepala anak, pra Skrining perkembangan dan prilaku anak sekolah melalui kuesioner, test daya lihat, dan test daya dengar anak serta penilaian status gizi. Dari deteksi tumbuh kembang anak, pada tahun 2015 dicapai hasil sebanyak 26.493 atau sebesar 78,94%.
c. Pelayanan Kesehatan usia lanjut (Usila )
Pelayanan kesehatan usila ini dilakukan dengan mengadakan pembinaan kesehatan pra usila dan usia lanjut melalui kegiatan senam kesehatan jasmani atau aerobik, penyuluhan kesehatan, pemeriksaan berkala, pembinaan kesehatan mental, rekreasi dan lain-lain. Dari seluruh penduduk usila di Kabupaten Ogan Komering Ulu berjumlah 16.835 dan yang telah dibina berjumlah 16.835 (100%).
(33)
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2021 33
3. Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan
Sasaran perkiraan persalinan Kabupaten Ogan Komering Ulu selama tahun 2015 sebanyak 8.719 orang. Dari jumlah tersebut yang ditangani oleh tenaga kesehatan sebanyak 7.927 atau sebesar 90,92 % dari target 90 %. Sedangkan yang ditolong oleh non tenaga kesehatan atau dukun bayi sebanyak 35 atau sebesar 0,40 %. Alasan persalinan yang masih ditolong oleh dukun bayi ini diantaranya, dukun bayi tersebut masih ada hubungan keluarga bulin, pada saat melahirkan bidan tidak ada di tempat, dan biayanya relatif murah. Walaupun demikian dukun-dukun bayi tersebut ada yang sudah terlatih yang dilatih oleh tenaga kesehatan (bidan) sehingga dukun bayi tersebut sudah terampil dalam menangani persalinan dan bahkan menjadi pendamping para bidan desa.
Tabel 3.9.
Cakupan Imunisasi di Kab.OKU Tahun 2015
No. Jenis Imunisasi Jumlah Persentase
1. BCG 7640 92,7
2. DPT 1 7299 90,8
3. DPT 2 7355 91,5
4. DPT 3 7394 92
5. POLIO 1 7053 85,5
6. POLIO 2 7094 88,2
7. POLIO 3 7246 90,1
8. POLIO 4 7271 90,4
9. CAMPAK 7242 90,1
10. HEPATITIS 1 7242 90,1
11. HEPATITIS 2 7242 90,1
12. HEPATITIS 3 7242 90,1
(34)
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2021 34
4. Cakupan Imunisasi Bayi
Berdasarkan laporan dari Subdin P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2015 persentase cakupan imunisasi bayi dengan jumlah bayi 7.290 bayi dari 16 puskesmas dapat dilihat pada tabel 3.9.
5. Cakupan Imunisasi Ibu Hamil
Pemberian imunisasi pada ibu hamil adalah imunisasi Tetanus Toxoid (TT). Pada tahun 2015 berdasarkan laporan dari Subdin P2P Dinkes Kab.OKU diketahui bahwa sasaran ibu hamil sebanyak 8137 dari 16 puskesmas. Sedangkan persentase pemberian imunisasi TT di 16 puskesmas di Kab.OKU dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.10.
Cakupan Imunisasi TT di 16 Puskesmas Dinas Kesehatan Kabupaten OKU, Tahun 2015
No. Puskesmas Jumlah
Sasaran Ibu Hamil
Imunisasi
TT 1 TT 2
Jumlah % Jumlah %
1. Tj. Agung 807 522 64,7 500 62
2. Sukaraya 911 6 0,7 212 23,3
3. Kemalaraja 942 2 0,3 114 12,2
4. Btm II 773 - - 94 12,2
5. Penyandingan 338 - - 5 1,5
6. Tj. Lengkayap 644 309 48,1 112 47,0
7. Mendingin 240 30 12,9 28 11,7
8. Pengandonan 222 33 15,3 51 23,4
9. Pengaringan 233 - - 23 9,9
10. Peninjauan 770 - - 442 57,5
11. Lubuk Rukam 299 5 2,0 3 1,3
12. Karya Mukti 606 18 3,0 116 19,1
13. Lubuk Batang 883 135 15,3 91 10,4
14. Ulak Pandan 445 - - 4 2,7
15. Sekar Jaya 701 279 39,9 755 107,8
16. Muara Jaya 192 - - 4 2,1
Jumlah 9006
(35)
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2021 35
6. Status Gizi
Salah satu indikator untuk menilai tingkat kesehatan suatu negara dilihat dari status gizi masyarakat. Untuk meningkatkan status gizi masyarakat di Kabupaten Ogan Komering Ulu telah dilaksanakan upaya program perbaikan gizi. Upaya tersebut hasilnya akan tergambarkan melalui uraian berikut :
a. Status Gizi Balita
Untuk menilai status gizi masyarakat pada tahun 2015 digunakan indikator gizi buruk, gizi kurang, gizi baik, dan gizi lebih yang hasilnya tidak bisa dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang menggunakan indikator KEP Total. Berdasarkan hasil pemantauan status gizi yang dilaksanakan di 12 kecamatan di Kabupaten Ogan Komering Ulu dengan jumlah sampel yang ditimbang/diukur sebanyak 11.387 balita yang terdiri dari jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Dari hasil survey persentase dan skor KEP Total Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2014 sebesar 10,0 %. Tentunya masalah gizi buruk ini berkaitan derat dengan tingkat pendidikan masyarakat dan sosial budaya yang ada.
b. Vitamin A
Dalam upaya mencegah timbulnya rabun senja dan defisiensi vitamin A pada balita dan bufas maka dilaksanakan pendistribusian vitamin A dengan sasaran balita melalui kegiatan posyandu maupun di puskesms, selain itu juga kekurangan vitamin A berdampak terhadap kesakitan dan kematian balita. Hasil cakupan program vitamin A pada tahun 2016 di 16 puskesmas dapat dilihat pada tabel berikut :
(36)
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2021 36
Tabel 3.11.
Hasil Cakupan Program Vitamin A di Kabupaten OKU Tahun 2015
No. Sasaran Hasil Cakupan Target
Februari Agustus
1. Bayi 88% 90% 80 %
2. Balita 79% 89% 90%
3. Bufas 91,23% 80%
Sumber : Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kab.OKU Tahun 2015
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa cakupan program vitamin A pada bayi, ;balita, dan bufas pada bulan Agustus lebih tinggi daripada cakupan yang diperoleh pada bulan Februari. Pencapaian cakupan program vitamin A pada bayi melampaui dari target yang ditetapkan, pada balitatidak melebihi target sedangkan pada bufas pencapaian cakupan program vitamin A untuk 1 tahun (2015) melebih target, hal ini menunjukkan bahwa sebagian besarbufas sudah mengetahui pentingnya pemberian vitamin A pada bufas.
c. Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY )
Upaya penanggulangan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY ) atau untuk mencegah timbulnya kreatin baru dan gondok endemik dikalangan penduduk maka dilaksanakan pendistribusian garam beryodium yang memenuhi syarat di masyarakat.
Adapun hasil pemantauan garam beryodium dilaksanakan di 12 kecamatan dan 64 desa dengan jumlah sampel 665 rumah tangga, diperoleh hasil : jumlah rumah tangga yang menggunakan garam yodium dengan hasil tes warna ungu tua ada 549 rumah tangga dan warna ungu muda ada 104 rumah tangga; dan tidak berwarna ada 19 rumarh tangga.
(37)
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2021 37
Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa persentase rumah tangga yang menggunakan garam beryodium 97,2 % (653 rumah tangga) dari target 95%.
d. Anemia Gizi pada Ibu Hamil
Anemia adalah keadaan dimana kadar Hb dalam darah lebih kecil dari nilai normal untuk orang yang bersangkutan. Anemia dapat menyebabkan mudah lelah, lemah, lesu, produktivitas kerja dan konsentrasi menurun, dan dapat mengakibatkan bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Untuk menanggulangi hal tersebut maka dilaksanakan pemberian tablet Fe pada ibu hamil. Pada tahun 2015 diperoleh hasil cakupan tablet Fe 1 sebesar 98,13 % dari target 90 % dan Tablet Fe 3 sebesar 91,49 % dari target 90 %. Tentunya hasil cakupan tablet Fe ini dapat lebih ditingkatkan dan dimantapkan lagi termasuk penyediaannya guna memenuhi kebutuhan sehingga diperoleh hasil yang lebih maksimal.
7. Kesehatan Lingkungan 7.1. Kesehatan Lingkungan
Program Penyehatan lingkungan yang dilaksanakan pada tahun 2015 meliputi penyehatan air dan sanitasi dasar, penyehatan pemukiman dan tempat-tempat umum, dan higiene sanitasi pangan.
a. Penyelenggaraan Kegiatan Penyehatan Air dan Sanitasi Dasar 1) Proteksi sumber air minum
Proteksi sumber air minum dilaksanakan untuk meningkatkan penduduk dengan akses berkelanjutan terhadap air minum berkualitas dan sebagai tindak lanjut dari hasil pengawasan kualitas air minum. Pada tahun 2015 proteksi sumber air minum dialokasikan di wilayah kerja puskemas Lubuk Rukam.
(38)
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2021 38
2) Pengawasan kualitas air minum
- Inspeksi sanitasi sarana air minum.
- Pengambilan dan pemeriksaan sampel air pada penyelenggara air minum. - Pengambilan dan pemeriksaan sampel air pada depot air minum.
3) Kampanye Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) dan higiene sanitasi sekolah Kampanye CTPS dan higiene sanitasi sekolah dilaksanakan sebagai upaya pembinaan kesehatan lingkungan di sekolah untuk melindungi peserta didik dan warga sekolah lainnya dari faktor resiko lingkungan yang mengancam kesehatan. Pada tahun 2015 kampanye CTPS dan higiene sanitasi sekolah di laksanakan di 16 sekolah dan 10 sekolah pada desa pamsimas.
4) Kampanye Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di masyarakat
Kampaye CTPS di masyarakat di laksanakan sebagai salah satu upaya untuk membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di masyarakat. Pada tahun 2015 kampanye CTPS di masyarakat di laksanakan di 10 desa pamsimas yaitu di wilayah kerja puskesmas Tj. Lengkayap, puskesmas Mendingin, puskesmas Batumarta II, puskesmas Pengaringan, dan puskesmas Ulak Pandan.
5) Pemicuan STBM
STBM merupakan kegiatan nasional yang di laksanakan dengan metode pendekatan untuk merubah perilaku higiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan. Kegiatan STBM terdiri dari 5 pilar, yaitu Stop Buang Air Besar Sembarangan, Cuci Tangan Pakai Sabun, Pengelolaan Air Minum & Makanan Rumah Tangga, Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga. Tujuan dilaksanakannya pemicuan STBM adalah untuk merubah perilaku masyarakat khususnya pada pilar 1 STBM yaitu agar masyarakat tidak buang air besar sembarangan sehingga dapat mencapai desa SBS desa Stop Buang Air Besar Sembarangan (desa SBS) atau desa Open Defication Free (desa ODF). Kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui metode pemicuan dilaksanakan oleh Tim penggerak STBM Puskesmas yang sebelumnya telah dilatih oleh Tim Koordinator STBM Kabupaten dan Fasilitator STBM Kabupaten. Pada tahun
(39)
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2021 39
2015 pemicuan STBM telah dilaksanakan di 24 desa dalam wilayah kerja 16 puskemas dan 2 desa telah mendeklarasikan desanya menjadi desa SBS yaitu 2 desa di wilayah kerja Puskemas Tanjung lengkayap.
b. Penyelenggaraan kegiatan penyehatan pemukiman dan Tempat-Tempat Umum
1) Penyehatan Pemukiman
Pembinaan dan pemantauan penyehatan pemukiman salah satu tujuannya untuk meningkatkan capaian rumah sehat. Untuk menciptakan rumah sehat maka diperlukan perhatian terhadap beberapa aspek yang sangat berpengaruh antara lain akses air minum, akses jamban sehat, lantai, pencahayaan dan ventilasi.
2) Klinik Sanitasi
Pada tahun 2015 telah dilakukan kegiatan pembinaan Klinik Sanitasi di 16 puskesmas dengan tujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui upaya preventif dan kuratif terhadap penyakit-penyakit yang berbasis lingkungan.
3) Inspeksi sanitasi Tempat-Tempat Umum (TTU)
c. Penyelenggaraan kegiatan Higiene Sanitasi Pangan
Higiene Sanitasi Pangan adalah upaya untuk mengendalikan faktor resik terjadinya kontaminasi terhadap makanan, baik yang berasal dari bahan makanan, orang, tempat dan peralatan agar aman dikonsumsi. Adapun upaya yang dilakukan adalah :
1) Inspeksi sanitasi Tempat Pengolahan Makanan (TPM) 2) Pembinaan Tempat Pengolahan makanan
3) Inspeksi sanitasi Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU)
4) Pengawasan dan Pembinaan Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU)
7.2.Cakupan Program Penyehatan Lingkungan a. Penyehatan Air dan Sanitasi dasar
(40)
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2021 40
Grafik 3.1.
Persentase Penduduk dengan Akses berkelanjutan terhadap Air minum berkualitas (Layak) menurut puskesmas
Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2015
Penduduk dengan akses berkelanjutan terhadap air minum berkualitas adalah jumlah penduduk yang memiliki akses terhadap air minum layak seperti sumber air minum terlindung yang meliputi ledeng, kran umum, hydran umum, terminal air, PAH, atau mata air dan sumur terlindung yg jaraknya minimal 10 m dari pembuangan kotoran, tidak termasuk air kemasan,air dari penjual keliling, air yang dijual melalui tanki, air sumur dan mata air tidak terlindung.
Dari grafik diatas rata-rata capaian program adalah 63,83% yag berarti masih belum mencapai dari target MDGS tahun 2015 yaitu 67%. Dari 16 Puskesmas di Kabupaten OKU 4Puskesmas telah mencapai target MDGS yaitu PuskesmasSukaraya, PuskesmasTanjung Agung, PuskesmasSekar Jaya dan Puskesmas Mendingin. Capaian tertinggi adalah Puskesmas Mendingin 0,00
10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 80,00 90,00
57,98 67,88
80,23 78,02
63,13
65,10 61,64
66,02 62,08
63,03 60,04
51,08 88,52
49,57 47,82
61,06 63,83
(41)
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2021 41
dengan 88,52% yang berarti sudah melampai target dan yang terendah adalah puskemas Peninjauan dengan 47,82%.
2) Penduduk dengan Akses terhadap Fasilitas Sanitasi layak
Yang dimaksud dengan fasilitas sanitasi layak adalah Fasilitas pembuangan tinja (jamban) yang digunakan sendiri atau bersama, yang efektif untuk memutus mata rantai penularan penyakit sesuai KEPMENKESNomor 852/Menkes/KS/IX/2008.
Grafik 3.2.
Penduduk Dengan Akses Terhadap Fsilit Sanitasi Yang Layak (Jamban Sehat) Menurut Jenis Jamban Puskesmas
Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2015
Berdasarkan grafik diatas, diketahui angka rata-rata kabupaten akses adalah 64,10%, ini berarti masih jauh dari target MDGS tahun 2015 yaitu 75% , namun dari grafik di atas dapat di lihat ada beberapa Puskesmas yang sudah 0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 80,00 90,00 T a njung Ag ung S uka ra ya Ke ma la ra ja S e ka r J a ya B a tu ma rt a I I Lu b uk B a ta ng Pe ni nj a ua n Lu bu k R uk a m Kar ya M ukt i Pe ng a ring a n U la k Pa nd a n Pe ng a nd ona n Mua ra J a ya Me nd ing in Pe nya nd ing a n T a njung Le ng ka ya p Kab up a te n O KU 58,11 77,86 80,76
82,50 70,96 66,68 28,24 51,62 62,68 50,49 53,86 60,76 54,03 23,02 45,63 54,02 64,10 P er sen tase
(1)
CAPAIAN ANGGARAN TARGET KINERJA
ANGGARAN INDIKATIF
TARGET KINERJA
ANGGARAN INDIKATIF
TARGET KINERJA
ANGGARAN INDIKATIF
TARGET KINERJA
ANGGARAN INDIKATIF
TARGET KINERJA
ANGGARAN INDIKATIF
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21)
1. Meningkatnya 1.1. Meningkatkan
TUJUAN SASARAN INDIKATOR
SASARAN
KODE PROGRAM /KEGIATAN SASARAN
PROGRAM/ KEGIATAN
INDIKATOR KINERJA
BASELINE (2015) TAHUN
UNIT
ORGANISASI PELAKSANA TARGET
KINERJA
REALISASI 2016 2017 2018 2019 2020
1 .02 .1 .02 .1 .19 8 Peningkatan
Pengetahuan kader Pos Kesehatan
Desa/Poskesdes
Meningkatnya
pengetahuan kader Poskesdes
persentase kegiatan peningkatan
pengetahuan kader Poskesdes
90.00% - - - - 93.00% 95.00% 97.00% 100.00% seksi Penyuluhan
a. Persentase
kepesertaan SJSN Kesehatan
minimal 95%
1 .02 .1 .02 .1 .28 Terselenggaranya
penguatan jaminan kesehatan
Persentase jumlah penduduk yang menjadi Penerima Bantuan Iuran (PBI)
b. 90% puskesmas yang minimal
memiliki 5 jenis tenaga kesehatan
1 .02 .1 .02 .1 .28 .09 1 Jaminan Sumsel sehat semesta
Meningkatnya pemanfaatan
pelayanan kesehatan oleh masyarakat
miskin
persentase
pelaksanaan Jaminan Kesehatan Daerah di
Kabupaten OKU 100% 90% 100% 100% 100% 100% 100% - Seksi UKBM
c. RSUD kelas C yang memiliki tujuh dokter spesialis
1 .02 .1 .02 .1 .28 .10 2 Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN) melalui BPJS
Meningkatnya pemanfaatan
pelayanan kesehatan oleh masyarakat
yang tidak terdaftar sebagai peserta
Jaminan sumsel sehat semesta
persentase
pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional Melalui BPJS
Kesehatan
100% 80% 100% 100% 100% 100% 0 Seksi UKBM
d. Persentase
Ketersediaan obat dan vaksin di
Puskesmas menjadi 90%
1 .02 .1 .02 .1 .28 .11 3 Pengelolaan Jaminan Sosial Kesehatan
Sumsel semesta
Meningkatkan
kualitas pengelolaan Jaminan Sosial
Kesehatan Sumsel semesta
persentase terlaksananya
Koordinasi Lintas
Sektor dan Program , Monev JS3
100% 90% 100% 100% 100% 100% 100% Seksi UKBM
e. Persentase obat yang memenuhi syarat menjadi 94%
1 .02 .1 .02 .1 .28 .12 4 Pengelolaan Jaminan Kesehatan Nasional ( JKN ) dalam Sistem Jaminan Sosial
Nasional ( JSN )
Meningkatkan
kualitas pengelolaan Jaminan Sosial
Kesehatan Sumsel semesta
persentase terlaksananya Pertemuan
Bendahara JKN dan Monev
100% 90% 100% 100% 100% 100% 100% Seksi UKBM
1 .02 .1 .02 .1 .28 .15 5 Pencatatan dan
Pelaporan Ibu Hamil
Penguatan Manajemen
Program Kesehatan Ibu serta
Meningkatkan Mutu Pelayanan KIA
persentase Bumil yg memiliki Buku KIA, Kartu Ibu, serta
tersedianya partograf
dan register kohort 100.00% 9.30% 20.00% 20.00% 20.00% 20.00% 20.00% Seksi Kesehatan
Keluarga
1 .02 .1 .02 .1 .28 .24 6 Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA)
Meningkatkan
deteksi dini kanker mulut rahim
Jumlah ibu yang diperiksa IVA
160 org Seksi Kesehatan
Keluarga 4. Menyiapkan
dan meyediakan sumberdaya
kesehatan yang memadai &
Meningkatkan manajemen dan sistem informasi kesehatan
4. Meningkatnya perlindungan
finansial,
ketersediaan,
penyebaran, dan mutu obat serta Sumber Daya Kesehatan
Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan
(2)
CAPAIAN ANGGARAN TARGET KINERJA
ANGGARAN INDIKATIF
TARGET KINERJA
ANGGARAN INDIKATIF
TARGET KINERJA
ANGGARAN INDIKATIF
TARGET KINERJA
ANGGARAN INDIKATIF
TARGET KINERJA
ANGGARAN INDIKATIF
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21)
1. Meningkatnya 1.1. Meningkatkan
TUJUAN SASARAN INDIKATOR
SASARAN
KODE PROGRAM /KEGIATAN SASARAN
PROGRAM/ KEGIATAN
INDIKATOR KINERJA
BASELINE (2015) TAHUN
UNIT
ORGANISASI PELAKSANA TARGET
KINERJA
REALISASI 2016 2017 2018 2019 2020
1 .02 .1 .02 .1 .02 Terselenggaranya
peningkatan sarana dan prasarana
aparatur kantor
Tersedianya sarana dan prasarana
aparatur kantor 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%
Sekretaris Dinas Kesehatan
1 .02 .1 .02 .1 .02 .22 1 Pemeliharaan rutin / berkala gedung kantor
terlaksananya pemeliharan rutin/berkala
gedung kantor dinas kesehatan kab.
OKU
persentase dilakukannya pemeliharaan
rutin/berkala geung kantor dinas
kesehatan kab. OKU
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% subbag umum
1 .02 .1 .02 .1 .02 .24 2 Pemeliharaan rutin / berkala kendaraan dinas / operasional
terlaksananya
Pemeliharaan rutin / berkala kendaraan dinas / operasional dinas kesehatan kab. OKU
persentase dilakukannya
Pemeliharaan rutin / berkala kendaraan dinas / operasional dinas kesehatan kab. OKU
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% subbag umum
1 .02 .1 .02 .1 .05 Meningkatnya
koordinasi
pelaksanaan tugas, pembinaan dan
pemberian dukungan
manajemen tenaga kesehatan
administrasi dan teknis
Persentase harmonisasi dukungan
manajemen dan pelaksanaan tugas administrasi dan teknis
98.00% 95.00% 98.00% 98.00% 98.00% 98.00% 98.00%
Sekretaris
Dinkes, Kabid Program dan Sumber Daya Kesehatan
1 .02 .1 .02 .1 .05 .04 1 Workshop
Pertanggungjawaban Keuangan Bendahara Puskesmas
Meningkatnya
tingkat akuntabilitas keuangan
Puskesmas
persentase
Bendahara yang
mengikuti workshop 0% 0% - 80% - - 80% - - 80% subbag keuangan
1 .02 .1 .02 .1 .05 .05 2 Pemantapan
Manajemen Akreditasi Puskesmas
Meningkatnya
jumlah Puskesmas yang terakreditasi
Persentase
puskesmas yang
terakreditasi 0% 0% - 83.00% 85.00% 85.00% 87.00% 90.00%
Seksi
Pemantauan & Pengendalian 1 .02 .1 .02 .1 .05 .10 3 Pelatihan Manajemen
Pengelolaan Keuangan
Meningkatnya manajemen pengelolaan
keuangan dinas kesehatan kab. OKU
persentase pelaksanaan
pelatihan manajemen 'pengelolaan
keuangan
95% 95% 95% 95% 95% 95% 95%
Seksi
Penyusunan program & pendataan Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana Aparatur
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
(3)
CAPAIAN ANGGARAN TARGET KINERJA
ANGGARAN INDIKATIF
TARGET KINERJA
ANGGARAN INDIKATIF
TARGET KINERJA
ANGGARAN INDIKATIF
TARGET KINERJA
ANGGARAN INDIKATIF
TARGET KINERJA
ANGGARAN INDIKATIF
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21)
1. Meningkatnya 1.1. Meningkatkan
TUJUAN SASARAN INDIKATOR
SASARAN
KODE PROGRAM /KEGIATAN SASARAN
PROGRAM/ KEGIATAN
INDIKATOR KINERJA
BASELINE (2015) TAHUN
UNIT
ORGANISASI PELAKSANA TARGET
KINERJA
REALISASI 2016 2017 2018 2019 2020
1 .02 .1 .02 .1 .05 .11 4 Pelatihan Penyusunan Rencana Kerja
Puskesmas
Meningkatnya
kemampuan tenaga perencanaan dalam menyusun rencana kerja Puskesmas
Persentase pelaksanaan pelatihan
penyusunan rencana
kerja puskesmas 95.00% 0.00% - 70.00% 80.00% 80.00% 80.00% 80.00%
Seksi
Penyusunan program & pendataan
1 .02 .1 .02 .1 .05 .12 5 Sosialisasi pembinaan manajemen publik
bidang kesehatan
Terlaksananya Sosialisasi lintas sektor
persentase pelaksanaan pembinaan
manajemen publik bidang kesehatan
95% 95% 95% 95% 95% 95% 95%
Seksi
Penyusunan program & pendataan 1 .02 .1 .02 .1 .05 .13 6 Pembentukan SIMPEG
Dinas Kesehatan
Meningkatan manajemen
kepegawaian Dinas Kesehatan
persentase pelaksanaan
SIMPEG di dinas Kesehatan Kab. OKU
0% 0% - 60% 95% 95% 95% 95%
Seksi
Penyusunan program & pendataan 1 .02 .1 .02 .1 .05 7 Pelatihan jabatan
tenaga fungsional
Meningkatnya kapasitas peserta latih sebagai tenaga fungsional dinas
kesehatan kab. OKU
Jumlah Peserta Latih
20 org/I
angkatan - -
20 org/I
angkatan -
20 org/I angkatan
20 org/I angkatan
20 org/I angkatan
20 org/I angkatan
Seksi Penelitian & Pelatihan
1 .02 .1 .02 .1 .05 8 Sosilisasi Penelitian dilingkungan kesehatan
terlaksananya
sosialisasi penelitian di lingkungan
kesehatan
Jumlah sosialisasi hasil Litbang
1 hasil litbang/
pertemuan - -
1 hasil
litbang/pertem uan
-
1 hasil litbang/pert
emuan
1 hasil litbang/pert
emuan
1 hasil litbang/pert
emuan
1 hasil litbang/perte
muan
Seksi Penelitian & Pelatihan
1 .02 .1 .02 .1 .05 9 Pengembangan tenaga fungsional
Meningkatnya kualitas tenaga fungsional
Jumlah Tenaga Fungsional yang memperoleh
DUPAK 35 org / I angkatan 35 org / I angkatan 35 org / I angkatan - 35 org / I angkatan 35 org / I angkatan 35 org / I angkatan
Jumlah Fungsional Kes dengan
DUPAK
Seksi Penelitian & Pelatihan
(4)
CAPAIAN ANGGARAN TARGET KINERJA
ANGGARAN INDIKATIF
TARGET KINERJA
ANGGARAN INDIKATIF
TARGET KINERJA
ANGGARAN INDIKATIF
TARGET KINERJA
ANGGARAN INDIKATIF
TARGET KINERJA
ANGGARAN INDIKATIF
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21)
1. Meningkatnya 1.1. Meningkatkan
TUJUAN SASARAN INDIKATOR
SASARAN
KODE PROGRAM /KEGIATAN SASARAN
PROGRAM/ KEGIATAN
INDIKATOR KINERJA
BASELINE (2015) TAHUN
UNIT
ORGANISASI PELAKSANA TARGET
KINERJA
REALISASI 2016 2017 2018 2019 2020
1 .02 .1 .02 .1 .15 Tersedianya obat,
vaksin dan perbekalan
kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau di pelayanan kesehatan pemerintah
Persentase
ketersediaan obat dan vaksin di
Puskesmas
80.00% 95.00% 83.00% 86.00% 90.00% 92.00% 95.00% UPTD Yanfar
1 .02 .1 .02 .1 .15 .01 1 Pengadaan Obat dan perbekalan Kesehatan
Terpenuhinya Kebutuhan
obat-obat dan perbekalan kesehatan
Jumlah UPTD puskesmas yang mendapat obat dan
perbekalan kesehatan 16 PKM 16 PKM 17 PKM 20 PKM 20 PKM 20 PKM 20 PKM UPTD Yanfar
1 .02 .1 .02 .1 .15 .02 2 Peningkatan
Pemerataan obat dan Perbekalan Kesehatan
Terlaksananya perencanaan obat yang optimal
Jumlah UPTD puskesmas yang mendapat obat dan
perbekalan kesehatan 16 PKM 16 PKM 17 PKM 20 PKM 20 PKM 20 PKM 20 PKM UPTD Yanfar
1 .02 .1 .02 .1 .15 .07 3 Pengembangan UPTD Yanfar
Terlaksananya kegiatan rutin Yanfar 1 th
Persentase
pelaksanaan kegiatan rutin yanfar selama 1
tahun anggaran 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% UPTD Yanfar
1 .02 .1 .02 .1 .17 Meningkatnya
pengawasan sediaan obat dan makanan
persentase produk obat dan makanan di peredaran yang
memenuhi syarat
50.00% 80.00% - 60.00% - 65.00% 70.00% 75.00% 80.00%
1 .02 .1 .02 .1 .17 .01 1 Peningkatan Pemberdayaan
konsumen masyarakat dibidang obat dan
makanan
Menurunnya tingkat peredaran sediaan farmasi, alkes dan makmin kemasan
yang tidak memenuhi syarat ( TMS) di
Apotek, Toko Obat, Toko Alkes, Toko Manisan
persentase kegiatan pemberdayaan
konsumen
masyarakat di bidang obat dan makanan
30% 100% 40% 45% 50% 55% 60% seksi kefarmasian
& alat kesehatan
1 .02 .1 .02 .1 .17 .02 2 Peningkatan
Pengawasan keamanan pangan dan bahan
berbahaya
Meningkatnya jumlah sarana produksi pangan industri Rumah Tangga yang
memiliki SPP-IRTP
jumlah sarana produksi pangan industri Rrumah Tangga yang
memiliki SPP-IRTP 100 sarana 0 - 150 sarana 200 sarana 250 sarana 300 sarana 350 sarana seksi kefarmasian
& alat kesehatan Program Obat dan
Perbekalan Kesehatan
Program Pengawasan Obat dan Makanan
(5)
CAPAIAN ANGGARAN TARGET KINERJA
ANGGARAN INDIKATIF
TARGET KINERJA
ANGGARAN INDIKATIF
TARGET KINERJA
ANGGARAN INDIKATIF
TARGET KINERJA
ANGGARAN INDIKATIF
TARGET KINERJA
ANGGARAN INDIKATIF
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21)
1. Meningkatnya 1.1. Meningkatkan
TUJUAN SASARAN INDIKATOR
SASARAN
KODE PROGRAM /KEGIATAN SASARAN
PROGRAM/ KEGIATAN
INDIKATOR KINERJA
BASELINE (2015) TAHUN
UNIT
ORGANISASI PELAKSANA TARGET
KINERJA
REALISASI 2016 2017 2018 2019 2020
1 .02 .1 .02 .1 .18 Meningkatnya
produksi bahan
baku dan obat lokal serta mutu sarana produksi dan
distribusi kefarmasian
Jumlah bahan baku obat dan obat
tradisional yang diproduksi secara lokal (kumulatif)
0% - 5 10 15 20 25 Kabid UKK
1 .02 .1 .02 .1 .18 .02 1 Pengembangan
standarisasi tanaman obat bahan alam
indonesia
Meningkatnya kualitas tanaman obat bahan alam indonesia
persentase pelaksanaan
standarisasi tanaman obat bahan alam
indonesia
- - - 30.00% 50 sarana 55 sarana 60 sarana 65 sarana seksi kefarmasian
& alat kesehatan
1 .02 .1 .02 .1 .06 Meningkatnya
kualitas
perencanaan dan penganggaran program
pembangunan kesehatan
Jumlah dokumen kebijakan
perencanaan,
penganggaran dan evaluasi
pembangunan kesehatan yang berkualitas
42 42 26 42 42 42 42
Sekretaris Dinkes dan Kabid
Program
1 .02 .1 .02 .1 .06 .01 1 Penyusunan laporan capaian kinerja dan
ikhtisar realisasi kinerja SKPD
Meningkatnya Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
Jumlah dokumen laporan capaian
kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja
SKPD 4 4 4 4 4 4 4
Seki Penyusunan Program &
Pendataan
1 .02 .1 .02 .1 .06 2 Penyusunan Rencana Teknis Kesehatan
Penyusunan program dan kegiatan tepat sasaran
Jumlah dokumen RENJA dan RKA Dinas Kesehatan
Kab. OKU 18 18 - - 1 1 1 1
Seksi
Penyusunan Program & Pendataan 1 .02 .1 .02 .1 .06 .07 3 Monitoring dan
Evaluasi Pelaporan Kesehatan
Tersedianya data pendukung LKPJ dan LPPD Bupati OKU
Jumlah dokumen LKPJ dan LPPD Dinas Kesehatan
Kab. OKU 1 1 - 1 1 1 1 1 Seksi Evapor
1 .02 .1 .02 .1 .06 4 Penyusunan Rencana Strategis SKPD
Program dan
Kegiatan berjalan sesuai target kinerja yang telah
ditetapkan selama 5 tahun RPJMD
Jumlah dokumen RENSTRA 2016-2020
1 1 - 1 - - - - 1
Seksi
Penyusunan Program & Pendataan Program Pengembangan
Obat asli Indonesia
Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian
kinerja dan keuangan
(6)
CAPAIAN ANGGARAN TARGET KINERJA
ANGGARAN INDIKATIF
TARGET KINERJA
ANGGARAN INDIKATIF
TARGET KINERJA
ANGGARAN INDIKATIF
TARGET KINERJA
ANGGARAN INDIKATIF
TARGET KINERJA
ANGGARAN INDIKATIF
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21)
1. Meningkatnya 1.1. Meningkatkan
TUJUAN SASARAN INDIKATOR
SASARAN
KODE PROGRAM /KEGIATAN SASARAN
PROGRAM/ KEGIATAN
INDIKATOR KINERJA
BASELINE (2015) TAHUN
UNIT
ORGANISASI PELAKSANA TARGET
KINERJA
REALISASI 2016 2017 2018 2019 2020
1 .02 .1 .02 .1 .06 .08 6 Inventarisasi aset di lingkungan dinas
kesehatan Kab. OKU Puskesmas
Meningkatnya
kualitas pengelolaan barang inventaris
dinas kesehatan kab. OKU
jumlah dokumen inventaris
barang/kendaraan dan bangunan/tanah Puskesmas dan
Kabupaten
4 4 4 4 4 4 4 subbag umum
1 .02 .1 .02 .1 .06 .09 7 Penyusunan, Pencatatan dan
Pelaporan Keuangan
Meningkatnya
kualitas pengelolaan keuangan dinkes
OKU
persentase terlaksananya
pembuatan rekap gaji bulanan
12 12 12 12 12 12 12.00% Subbag keuangan
1 .02 .1 .02 .1 .06 .11 8 Penyusunan Kajian dan Analisa Data Program Kesehatan
Tersedianya laporan SPM dan laporan SDG's
jumlah laporan SPM dan laporan SDG's
2 2 1 1 1 1 1 Seksi Evapor