Status Gizi Balita Vitamin A Gangguan Akibat Kekurangan Yodium GAKY

Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2021 35

6. Status Gizi

Salah satu indikator untuk menilai tingkat kesehatan suatu negara dilihat dari status gizi masyarakat. Untuk meningkatkan status gizi masyarakat di Kabupaten Ogan Komering Ulu telah dilaksanakan upaya program perbaikan gizi. Upaya tersebut hasilnya akan tergambarkan melalui uraian berikut :

a. Status Gizi Balita

Untuk menilai status gizi masyarakat pada tahun 2015 digunakan indikator gizi buruk, gizi kurang, gizi baik, dan gizi lebih yang hasilnya tidak bisa dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang menggunakan indikator KEP Total. Berdasarkan hasil pemantauan status gizi yang dilaksanakan di 12 kecamatan di Kabupaten Ogan Komering Ulu dengan jumlah sampel yang ditimbangdiukur sebanyak 11.387 balita yang terdiri dari jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Dari hasil survey persentase dan skor KEP Total Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2014 sebesar 10,0 . Tentunya masalah gizi buruk ini berkaitan derat dengan tingkat pendidikan masyarakat dan sosial budaya yang ada.

b. Vitamin A

Dalam upaya mencegah timbulnya rabun senja dan defisiensi vitamin A pada balita dan bufas maka dilaksanakan pendistribusian vitamin A dengan sasaran balita melalui kegiatan posyandu maupun di puskesms, selain itu juga kekurangan vitamin A berdampak terhadap kesakitan dan kematian balita. Hasil cakupan program vitamin A pada tahun 2016 di 16 puskesmas dapat dilihat pada tabel berikut : Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2021 36 Tabel 3.11. Hasil Cakupan Program Vitamin A di Kabupaten OKU Tahun 2015 No. Sasaran Hasil Cakupan Target Februari Agustus 1. Bayi 88 90 80 2. Balita 79 89 90 3. Bufas 91,23 80 Sumber : Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kab.OKU Tahun 2015 Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa cakupan program vitamin A pada bayi, ;balita, dan bufas pada bulan Agustus lebih tinggi daripada cakupan yang diperoleh pada bulan Februari. Pencapaian cakupan program vitamin A pada bayi melampaui dari target yang ditetapkan, pada balitatidak melebihi target sedangkan pada bufas pencapaian cakupan program vitamin A untuk 1 tahun 2015 melebih target, hal ini menunjukkan bahwa sebagian besarbufas sudah mengetahui pentingnya pemberian vitamin A pada bufas.

c. Gangguan Akibat Kekurangan Yodium GAKY

Upaya penanggulangan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium GAKY atau untuk mencegah timbulnya kreatin baru dan gondok endemik dikalangan penduduk maka dilaksanakan pendistribusian garam beryodium yang memenuhi syarat di masyarakat. Adapun hasil pemantauan garam beryodium dilaksanakan di 12 kecamatan dan 64 desa dengan jumlah sampel 665 rumah tangga, diperoleh hasil : jumlah rumah tangga yang menggunakan garam yodium dengan hasil tes warna ungu tua ada 549 rumah tangga dan warna ungu muda ada 104 rumah tangga; dan tidak berwarna ada 19 rumarh tangga. Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2021 37 Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa persentase rumah tangga yang menggunakan garam beryodium 97,2 653 rumah tangga dari target 95.

d. Anemia Gizi pada Ibu Hamil