Status Gizi DERAJAT KESEHATAN

Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2021 24

C. Status Gizi

Status gizi seseorang sangat erat kaitannya dengan permasalahan kesehatan secara umum karena disamping merupakan faktor predisposisi yang dapat memperparah penyakit infeksi secara langsung juga dapat menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan individual, bahkan status janin yang masih dalam kandungan dan bayi yang sedang menyusui sangat dipengaruhi oleh status gizi ibu hamil dan ibu menyusui. Terjadinya masalah gizi disebabkan oleh faktor langsung asupan gizi dan infeksi dan faktor tidak langsung budaya, pendidikan, daya beli, ketersediaan, distribusi dan produksi. Masalah gizi mengakibatkan penurunan daya tahan tubuh sehingga mempermudah infeksi dan kematian. Program perbaikan gizi bertujuan untuk meningkatkan mutu gizi, konsumsi pangan sehingga berdampak pada perbaikan status gizi masyarakat. Peningkatan status gizi diarahkan pada peningkatkan intelektualitas, produktivitas dan prestasi kerja serta penurunan angka status gizi kurang dan buruk. Di Kabupaten OKU masalah gizi utama yang dihadapi adalah gizi kurang dan gizi buruk pada balita, berat badan lahir rendah BBLR , anemia, gangguan akibat kekurangan yodium dan kekuranga vitamin A. Berikut ini akan disajikan gambaran mengenai indikator- indikator status gizi yaitu bayi dengan berat badan lahir rendah BBLR gizi balita, gizi ibu hamil kurang energi kronis dan gangguan akibat kekurangan yodium. 1 Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah BBLR 2500 gr Jumlah BBLR yang dilaporkan oleh pusksmas pada tahun 2015 adalah sebanyak 84 bayi dari jumlah lahir hidup sebanyak 7.908 bayi Sumber: Laporan tahunan Seksi Kesga Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2015 . Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2021 25 2 Gizi Balita Keadaan profil status gizi balita di Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2015 melalui kegiatan Pemantauan Status Gizi PSG dengan indicator yang digunakan BB menurut umur, yang dilaksanakan di seluruh kecamatan di Kabupaten Ogan Komering Ulu secara serentak, dengan jumlah sampel 18.666 balita, diperoleh status gizi balita sebagai berikut Sumber : Laporan Tahunan Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2015 Status gizi buruk : 0,24 45 balita Status gizi kurang : 1,28 240 balita Status gizi baik : 97,94 18.281 balita Status Gizi lebih : 0,54 100 balita 3 Kurang Energi Kronis KEK Indikator KEK dimaksudkan untuk mengetahui status gizi wanita usia subur WUS 15-49 tahun dengan menggunakan standar lengan atas LILA 23,5 cm. Berdasarkan hasil laporan penimbangan tingkat Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2015 dari seksi Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu, bahwa ibu hamil yang mengalami Kekurangan Energi Kronik sebanyak 908 bumil, dimana hasil penimbangan yang terbanyak ditemukan ibu KEK adalah sebanyak 196 bumil di wilayah kerja Puskesmas Karya Mukti. 4 Gangguan Akibat Kekurangan Yodium GAKY Angka prevalensi GAKY masyarakat dilihat dari prevalensi pada anak sekolah. Di Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2015 tidak ditemukan kasus GAKY. Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2021 26 5 Prevalensi Anemia Gizi Besi Prevalensi Anemia Gizi Besi hanya diketahui berdasarkan survey cepat yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu pada bulan Mei s.d Agustus 2015 dengan 50 sampel desa di seluruh kecamatan dalam wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu dengan hasil yang didapatkan oleh survey cepat tersebut bahwa anemia ibu hamil dan wanita usia subur menunjukkan : 1. Hasil pemeriksaan Hb menunjukkan bahwa responden sebagian besar 62 menderita anemia gizi ringan dengan kadar Hb rata-rata 10,82 grdl. Sedangkan hasil pemeriksaan LILA menunjukkan sebesar 25,1 responden menderita KEK. 2. Ibu hamil yang menderita anemia sebesar 61 dan 15,5 menderita KEK. 3. Ibu hamil yang menderita anemia sebagian besar usia produktif 20-35 tahun sebesar 45,9 . 4. Ibu hamil yang menderita KEK sebagian besar pada usia produktif 20-35 tahun sebesar 17 . 6 Laju Pertumbuhan penduduk dan Prevalensi Akseptor KB Penduduk di Kabupaten Ogan Komering Ulu ternyata terus bertambah dari tahun ke tahun. Laju pertumbuhan penduduk erat kaitannya dengan prevalensi akseptor KB. Menurut BKKBS Kabupaten Ogan Komering Ulu persentase akseptor KB terhadap pasangan usia subur adalah 23 dan pencapaian KB aktif adalah 78

3.2.2. KEADAAN LINGKUNGAN