variabel budaya organisasi mempunyai hubungan yang signifikan dengan turnover pada tingkat signifikansi 0.01.
6.3. Hubangan Antara Variabel Gaya Kepemimpinan dengan Turnover
Hasll analisis korelasional antara setiap dimensi gaya kepemimpinan seperti: direktif, pendukung, partisipatif dan berorientasi masa depan dengan
turnover, dirangkum dalam gaya kepemimpinan sebagai berikut: Hasil analisis korelasional antara gaya kepemimpinan dengan turnover
menunjukkan nilai koefisien korelasi Spearman r = -0,504. Analisis ini menunjukkan bahwa kuatnya korelasi antara gaya kepemimpinan dengan turnover
sebagaimana ditunjukkan oleh nilai korelasi spearman r yang mendekati ke 1 satu. Nilai koefisien korelasi Spearman r yang negatif menunjukkan arah
hubungan gaya kepemimpinan dengan turnover adalah tidak searah artinya bahwa jika varibel gaya kepemimpinan nilainya tinggi maka variabel turnover nilainya
akan rendah. Begitu juga dengan sebaliknya jika variabel gaya kepemimpinan nilainya rendah maka variabel turnover akan tinggi nilainya. Hasil uji two tailed
probability memberikan nilai signifikansi hubungan sebesar 0.001. Artinya variabel gaya kepemimpinan mempunyai hubungan yang signifikan dengan
turnover pada tingkat signifikansi 0.01.
6.4. Hubungan Antara Variabel Kepuasan Kerja dengan
Turnover
Hasil analisis korelasional antara setiap dimensi kepuasan kerja seperti pekerjaan, rekan kerja, kondisi kerja, imbalan, dan kesesuain pekerjaan dengan
kepribadian dengan turnover dirangkum sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Hasil analisis korelasional antara kepuasan kerja dengan turnover menunjukkan nilai koefisien korelasi Spearman r = -0,592. Analisis ini
menunjukkan bahwa kuatnya korelasi antara kepuasan kerja dengan turnover sebagaimana ditunjukkan oleh nilai korelasi spearman r yang mendekati ke 1
satu. Nilai koefisien korelasi Spearman r yang negatif menunjukkan arah hubungan kepuasan kerja dengan turnover adalah tidak searah artinya bahwa jika
varibel kepuasan kerja nilainya tinggi maka variabel turnover nilainya akan rendah. Begitu juga dengan sebaliknya jika variabel kepuasan kerja nilainya
rendah maka variabel turnover akan tinggi nilainya. Hasil uji two tailed probability memberikan nilai signifikansi hubungan sebesar 0.000. Artinya
variabel kepuasan kerja mempunyai hubungan yang signifikan dengan turnover pada tingkat signifikansi 0.01.
6.5. Hubungan Antara Variabel Kompensasi dengan
Turnover
Hasil analisis korelasional antara setiap dimensi kompensasi seperti prestasi, gaji, tunjangan, asuransi, pengakuan dari lingkungan, keamanan kerja,
kemajuan karir dan kemampuan berkembang dengan turnover, dirangkum sebagai berikut:
Hasil analisis korelasional antara kompensasi dengan turnover menunjukkan nilai koefisien korelasi Spearman r = -0,814. Analisis ini
menunjukkan bahwa kuatnya korelasi antara kompensasi dengan turnover sebagaimana ditunjukkan oleh nilai korelasi spearman r yang mendekati ke 1
satu. Nilai koefisien korelasi Spearman r yang negatif menunjukkan arah hubungan kompensasi dengan turnover adalah tidak searah artinya bahwa jika
Universitas Sumatera Utara
varibel kompensasi nilainya tinggi maka variabel turnover nilainya akan rendah. Begitu juga dengan sebaliknya jika variabel kompensasi nilainya rendah maka
variabel turnover akan tinggi nilainya. Hasil uji two tailed probability memberikan nilai signifikansi hubungan sebesar 0,000. Artinya variabel
kompensasi mempunyai hubungan yang signifikan dengan turnover pada tingkat signifikansi 0.01.
6.6. Hubungan Antara Variabel Karir dengan Turnover