Pemimpin tipe ini memberikan cermin kurang adanya kontak pribadi pemimpin yang bersangkutan dengan bawahan-bawahannya.
3. Tipe demokratis Pemimpin dengan tipe ini menitikberatkan pada partisipasi kelompok dengan
memanfaatkan pandangan-pandangan atau pendapat-pendapat kelompok. 4. Tipe paternalistis
Pemimpin dengan tipe ini cenderung ke bapak an, sehingga sangat memikirkan keinginan dan kesejahteraan anak buah, terlalu membimbing dan
melindungi. 5. Tipe indegenous
Pemimpin tipe ini timbul dalam organisasi kemasyarakatan yang informil seperti kumpulan sepak bola.
2.4. Kepuasan Kerja
2.4.1. Pengertian Kepuasan Kerja
Menurut Handoko 1992 dalam Sutrisno 2010 kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan bagi
para karyawan memandang pekerjaan mereka. Ini tampak dalam sikap positif karyawan terhadap pekerjaan dan segala sesuatu yang dihadapi di lingkungan
kerjanya. Umar 2008 mendefinisikan kepuasan kerja adalah seperangkat perasaan
pegawai tentang menyenangkan atau tidaknya pekerjaan mereka. Apabila seseorang bergabung dalam suatu organisasi sebagai seorang pekerja, Ia
membawa serta seperangkat keinginan, kebutuhan, hasrat, dan pengalaman masa
Universitas Sumatera Utara
lalu yang menyatu membentuk harapan kerja. Kepuasan kerja menunjukkan kesesuaian antara harapan seseorang yang timbul dan imbalan yang disediakan
pekerjaan. Menurut Sofyandi 2007 kepuasan kerja merupakan sikap umum
seseorang dalam menghadapi pekerjaannya, seseorang yang tinggi kepuasan kerjanya memiliki sikap positif terhadap pekerjaannya, sedangkan seseorng yang
tidak memperoleh kepuasan dalam pekerjaanya memiliki sikap yang negatif terhadap pekerjaannya
Lebih jauh tentang kepuasan kerja, Siagian 2002 mengaitkan masalah kepuasan kerja dengan beberapa aspek untuk membuktikan adanya pengaruh di
antaranya, yaitu: kepuasan kerja dan prestasi, kepuasan kerja dan kemangkiran, kepuasan kerja dan keinginan pindah, kepuasan kerja dan usia, kepuasan kerja dan
tingkat jabatan, kepuasan kerja dan besar kecilnya organisasi. Kata kunci yang merupakan jawaban persoalan yang muncul dan kaitan yang dikemukakan
tersebut di atas adalah adanya kepuasan kerja. Salah satu tujuan dan pengelolaan sumber daya manusia adalah bagaimana memberikan kepuasan kerja kepada
pegawai sehingga termotivasi untuk bekerja dengan baik serta menghasilkan kinerja yang tinggi. Namun, kepuasan kerja bukanlah hal yang sederhana baik
dalam arti konsepnya maupun dalam arti analisisnya. Banyak faktor yang perlu mendapat perhatian dalam menganalisis kepuasan kerja pegawai.
2.4.2. Teori-Teori Kepuasan Kerja