Hubungan Antara Variabel Karir dengan Turnover Analisis Hubungan Keseluruhan Masing-Masing Variabel Bebas

varibel kompensasi nilainya tinggi maka variabel turnover nilainya akan rendah. Begitu juga dengan sebaliknya jika variabel kompensasi nilainya rendah maka variabel turnover akan tinggi nilainya. Hasil uji two tailed probability memberikan nilai signifikansi hubungan sebesar 0,000. Artinya variabel kompensasi mempunyai hubungan yang signifikan dengan turnover pada tingkat signifikansi 0.01.

6.6. Hubungan Antara Variabel Karir dengan Turnover

Hasil analisis korelasionai antara setiap dimensi karir seperti individu dan promosi dengan turnover, dirangkum sebagai berikut: Hasil analisis korelasional antara karir dengan turnover menunjukkan nilai koefisien korelasi Spearman r = -0,286. Analisis ini menunjukkan bahwa lemahnya korelasi antara karir dengan turnover sebagaimana ditunjukkan oleh nilai korelasi spearman r yang mendekati ke 0 nol. Nilai koefisien korelasi Spearman r yang negatif menunjukkan arah hubungan karir dengan turnover adalah tidak searah artinya bahwa jika varibel karir nilainya tinggi maka variabel turnover nilainya akan rendah. Begitu juga dengan sebaliknya jika variabel karir nilainya rendah maka variabel turnover akan tinggi nilainya. Hasil uji two tailed probability memberikan nilai signifikansi hubungan sebesar 0,063. Artinya variabel kompensasi mempunyai hubungan yang tidak signifikan dengan turnover pada tingkat signifikansi 0.01. Universitas Sumatera Utara

6.7. Analisis Hubungan Keseluruhan Masing-Masing Variabel Bebas

Terhadap Turnover Pada tulisan ini menyajikan rangkuman hasil uji korelasi masing-masing variabel bebas: Budaya Organisasi, Gaya Kepemimpinan, Kepuasan Kerja, Kompensasi dan Karir terhadap variabel tidak bebas, Turnover. Rangkuman tersebut disajikan pada Tabel 6.6. Tabel 6.6. Rangkuman Hasil Analisis Korelasional antara Variabel Bebas dan Variabel Tidak Bebas No. Variabel r Signifikansi 1. Budaya Organisasi -0,811 0,000 2. Gaya Kepemimpinan -0,504 0,001 3. Kepuasan Kerja -0,592 0,000 4. Kompensasi -0,814 0,000 5. Karir -0,286 0,063 Berdasarkan Tabel 6.6. di atas dapat dikatakan bahwa Budaya Organisasi, Gaya Kepemimpinan, Kepuasan Kerja dan Kompensasi berhubungan signifikan terhadap Turnover sedangkan Karir tidak berhubungan signifikan terhadap Turnover Universitas Sumatera Utara

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan

Dari hasil pembahasan pada bab sebelumnya, maka disimpulkan bahwa : a. Usia guru – guru yang melakukan turnover masih berada pada usia produktif, penuh idealisme, menyukai hal-hal yang baru dan penuh tantangan. b. 98 responden mengatakan bahwa mereka keluar karena tersedianya pekerjaan lain. Mereka ingin dan bahkan telah memutuskan untuk keluar dari Yayasan Perguruan Katolik Budi Murni karena mereka tidak memiliki jaminan kesejahteraan untuk bertahan di sekolah yang dibawah naungan yayasan tersebut. c. Dari ke lima variabel bebas di jelaskan dalam penelitian ini ada 4 empat variabel secara signifikan mempunyai hubungan dengan turnover sesuai dengan hasil korelasi Spearman yaitu : Kompensasi, Budaya Organisasi, Kepuasan Kerja, Gaya Kepemimpinan, sedangkan untuk variabel Karir tidak signifikan mempunyai hubungan dengan turnover. d. Arah hubungan dari variabel Kompensasi, Budaya Organisasi, Gaya Kepemimpinan, Kepuasan Kerja, Karir dengan Turnover adalah negatif tidak searah artinya jika variabel Budaya Organisasi, Gaya Kepemimpinan, Kompensasi, Kepuasan Kerja, karir nilainya tinggi maka variabel Turnover akan rendah. Jika pengelolaan Budaya Organisasi, Gaya Universitas Sumatera Utara