d. H.J. van Schravendijk, merumuskan perbuatan yang boleh dihukum adalah
kelakuan orang yang begitu bertentangan dengan keinsyafan hukum sehingga kelakuan itu diancam dengan hukuman, asal dilakukan oleh
seorang yang karena itu dapat dipersalahkan. e.
J.E. Jonkers, yang merumuskan peristiwa pidana ialah perbutan yang melawan hukum yang berhubungan dengan kesengajaan atau kesalahan
yang dilakukan oleh orang yang dapat dipertanggungjawabkan.
11
Bahwa menurut wujud dan sifat-sifat perbuatan pidana ini adalah perbuatan-perbuatan yang melawan hukum masyarakat, bertentangan atau
menghambat tata dalam pergauan masyarakat yang dianggap baik dan adil.
2. Pengertian Kekerasan dan Kekerasan Dalam Rumah Tangga
Sebelum menguraikan pengertian tentang kekerasan dalam rumah tangga, terlebih dahulu dijelaskan beberapa defenisi tentang kekerasan. Kata
“kekerasan” bukan merupakan hal yang asing lagi di telinga kita dan kadang orang hanya memandang bahwa kekerasan itu hanya terbatas pada tindakan fisik
saja. Sejarah mencatat bahwa sejak adanya manusia di muka bumi ini, kekerasan sudah ada. Kata “kekerasan” merupakan terjemahan dari Bahasa Latin, yaitu
violentia, yang berarti kekerasan; keganasan: kehebatan; kesengitan; kebengisan; kedahsyatan; kegarangan; aniaya. Dalam literatur Amerika ada beberapa kata
untuk pengertian “kekerasan” misalnya tort, battery, dan assault. Tort is a wrongful injury to a person’s property. Tort yang dilakukan dengan sengaja
11
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
disebut dengan “assault” sedangkan tort yang dilakukan karena suatu kelalaian disebut dengan “battery”.
Black’s Law Dictionary memberikan pengertian kekerasan sebagai berikut :
Assalut are any willful attempt or threat ato inflict injury upon the person of another, any intentional display of force such as would give the victim
reason to fear or expect immediate bodily harm; an assault may be commited without actnally touching or stringking or doing bodily harm to
person or another.
12
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, arti “kekerasan” adalah: Kesengajaan yang mengakibatkan penderitaan bagi
orang lain atau pihak lain; kesengajaan yang menunjukkan suatu kekuatan misalnya membuat korban ketakutan dan merasa akan mendapat kerusakan
tubuh; kesengajaan ini dapat dilakukan tanpa kontak fisik atau melakukan suatu perbuatan yang merusak bagian tubuh kepada orang lain atau pihak
lain.
1 Perbuatan seseorang atau kelompok orang yang menyebabkan cedera atau
matinya orang lain, atau menyebabkan kerusakan fisik atau barang orang lain.
2 Paksaan
13
Menurut Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, kekerasan adalah perihal atau sifat keras, paksaan, perbuatan yang menyebabkan kerusakan fisik atau
barang orang lain. Sedangkan menurut Kamus Webster mendefinisikan kekerasan sebagai penggunaan kekuatan fisik untuk melukai atau menganiaya, perlakuan
atau prosedur yang kasar serta keras. Dilukai oleh orang atau terluka dikarenakan penyimpangan, pelanggaran atau perkataan tidak senonohkejam. Sesuatu yang
kuat, bergejolak atau hebat dan cenderung menghancurkan attau memaksa.
12
Henry Campbell Black. Black’s Law Dictionary, with pronounciation, fifth edition,1983, St Paul Minn West Publishing Co.,USA.
13
W.J.S. Poerwadarminta. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. PN Balai Pustaka: Jakarta.
Universitas Sumatera Utara
Perasaan atau ekspresi yang berapi-api, juga termasuk hal-hal yang timbul dari aksi atau perassaan tersebut suatu bentrokan atau kerusuhan.
Menurut Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan kekerasan Dalam Rumah Tangga, bahwa yang dimaksud dengan
Kekerasan Dalam Rumah Tangga adalah Kekerasan setiap perbuatan terhadap seseorang terutama perempuan, yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau
penderitaan secara fisik, seksual, psikologis, danatau penelantaran rumah tangga termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan, atau perampasan
kemerdekaan secara melawan hukum dalam lingkup rumah tangga. Menurut Nettler, bahwa kejahatan kekerasan violent crime adalah suatu
peristiwa seseorang dengan sengaja melukai fisik atau mengancam untuk melaukan tindakan kekerasan kepada orang lain, baik dalam bentuk penganiayaan,
perampokan, perkosaan, pembunuhan maupun intimidasi lainnya.
14
Soerjono Soekanto mendefenisikan kejahatan kekerasan violence sebagai istilah yang dipergunakan bagi terjadinya cedera mental atau fisik, yang
merupakann bagian dari proses kekerasan yang kadang-kadang diperbolehkan, sehingga jarang disebut sebagai kekerasan. Masyarakat biasanya membuat
kategori-kategori tertentu mengenai tingkah laku yang dianggap keras atau tidak. Semakin sedikit terjadinya kekerasan dalam suatu masyarakat, semakin besar
kekhawatiran yang ada bila itu terjadi.
15
14
Soerdjono, Soekanto dan Pudji Santoso. 1985. Kamus Kriminlogi. Ghalia Indonesia:Jakarta, hal 104.
15
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
Dalam literatur Barat pada umumnya istilah kekerasan dalam rumah tangga dipergunakan secara bervariasi, misalnya domestic violence, family
violence, wife abuse, marital violence, namun intinya menyamakan bahwa tindak pidana kekerasan selalu dialami oleh perempuan sebagai korban, seperti tindakan
pemukulan, penamparan, penyiksaan, penganiayaan, ataupun pelemparan barang- barang kepada korban.
3. Tinjauan Tentang Gender dan Keadilan Gender