Scanning electron microscopy SEM Particle size distribution PSD Diffrential thermal analyzer DTA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Karakterisasi Ibuprofen Baku dan Nanopartikel

4.1.1 Scanning electron microscopy SEM

Hasil pengujian scanning electron microscopy SEM dari ibuprofen baku dan ibuprofen nanopartikel, dapat dilihat pada Gambar 4.1 dan 4.2. Gambar 4.1 Hasil SEM ibuprofen baku Ibuprofen baku mempunyai ukuran partikel 40 µm sedangkan ibuprofen nanopartikel mempunyai ukuran partikel 50 nm sampai 100 nm, ini menunjukkan bahwa ukuran partikel dari ibuprofen nanopartikel lebih kecil dibandingkan ibuprofen baku. Disamping itu ibuprofen baku berbentuk kristal, permukaannya lebih kasar sedang ibuprofen nanopartikel permukaannya lebih halus dan berbentuk amorf. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Chen, et al., 2012, Universitas Sumatera Utara ibuprofen nanopartikel yang diuji menghasilkan ukuran partikel sebesar 34,8 nm dan berbentuk spheric. Gambar 4.2 Hasil SEM ibuprofen nanopartikel

4.1.2 Particle size distribution PSD

Hasil pengujian particle size distribution PSD dari ibuprofen nanopartikel terlihat pada Gambar 4.3. Hasilnya menunjukkan bahwa ibuprofen dengan ukuran partikel 50-100 nm terdapat sebanyak 94,5, dan ukuran 100-150 nm terdapat sebanyak 4,7 dan di atas 150 nm sebanyak 0,5. Hal ini menunjukkan bahwa ukuran partikel dari ibuprofen nanopartikel dengan jumlah terbanyak sekitar 50-100 nm dan sangat jauh berbeda dari ukuran ibuprofen baku yaitu 40 µm. Berdasarkan penelitian Mansouri, et al., 2011, ibuprofen baku memiliki ukuran antara 90 - 425 µm, sedangkan ibuprofen nanopartikel memiliki ukuran partikel 200 - 450 nm. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.3 Hasil PSD ibuprofen nanopartikel

4.1.3 Diffrential thermal analyzer DTA

Hasil pengujian differential thermal analyzer DTA dari ibuprofen baku dan ibuprofen nanopartikel terlihat pada Gambar 4.4. Ibuprofen baku mempunyai titik lebur pada suhu 101,5°C sedangkan ibuprofen nanopartikel mempunyai titik lebur pada suhu 100,9°C. Perbedaan ukuran partikel sangat berpengaruh terhadap titik lebur sebuah zat, karena semakin besar ukuran partikel yang digunakan maka semakin sulit terjadinya pelelehan Keenan, et al., 1980. Penelitian yang dilakukan oleh Chen, et al., 2012, menyebutkan bahwa titik lebur antara ibuprofen baku dengan ibuprofen nanopartikel terdapat perbedaan, dimana ibuprofen baku memiliki titik lebur 81°C, sedangkan ibuprofen nanopartikel yang dilapisi dengan poly-methyl vinyl eter-co-maleic anhydride titik leburnya pada suhu 164,3°C. Ini berarti ibuprofen nanopartikel lebih lama melebur, dikarenakan polimer tersebut dapat menjaga stabilitas ibuprofen nanopartikel terhadap suhu yang tinggi sehingga tidak terlalu cepat melebur. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.4 Hasil pengukuran DTA ibuprofen baku dan ibuprofen nanopartikel

4.1.4 X-ray diffraction XRD