Kerangka Pikir Penelitian Perumusan Masalah Hipotesis Penelitian

Availabilitas dilakukan baik terhadap bahan obat aktif yang telah disetujui maupun yang belum disetujui oleh FDA Food and Drug Administration untuk dipasarkan. Formula baru dari bahan obat aktif atau bagian terapeutik sebelum dipasarkan harus disetujui oleh FDA, dimana produk obat tersebut harus aman dan efektif sesuai label indikasi penggunaan. Selain itu, produk obat juga harus memenuhi seluruh standar yang digunakan dalam identitas, kekuatan, kualitas dan kemurnian, sehingga untuk meyakinkan bahwa standar-standar tersebut telah dipenuhi, FDA menghendaki studi availabilitas dan bila perlu persyaratan ekuivalensi untuk semua produk Shargel dan Yu, 1988. Berdasarkan uraian di atas maka tertarik untuk diteliti mengenai pembuatan ibuprofen nanopartikel dan karakterisasinya serta melakukan uji efek analgetik dengan metode hot plate yang nantinya akan dilihat waktu respons nyeri dan dibandingkan dengan ibuprofen baku Corsini, et al., 2005. Penelitian berikut ini juga bertujuan untuk mengamati bioavailabilitas pemberian oral dari ibuprofen nanopartikel yang dibandingkan dengan ibuprofen baku. Hasil pengujian bioavailabilitas dianalisis dengan menggunakan uji statistik beda antar dua rata-rata dan korelasi in vitro dengan in vivo menggunakan uji IVIVC Level A.

1.2 Kerangka Pikir Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas, maka pembuatan nanopartikel ibuprefen bertujuan untuk memperkecil ukuran partikel yang dapat meningkatkan kecepatan efek antiinflamasi dan analgetik dibandingkan dengan ibuprofen baku. Pengamatan dilakukan terhadap pembuatan nanopartikel dan karakterisasinya dengan SEM Scanning Electron Microscopy, XRD X-Ray Diffraction, DTA Universitas Sumatera Utara Diffrential Thermal Analyzer, PSD Particle Size Distribution, uji disolusi, uji bioavailabilitas dan uji efek analgetik. Secara skematis kerangka pikir penelitian ini ditunjukkan pada Gambar 1.1 sebagai berikut: Variabel Bebas Variabel Terikat Parameter Gambar 1.1 Kerangka pikir penelitian Bentuk partikel Ukuran partikel Pola difraksi Titik lebur Kecepatan disolusi C maks , T maks , AUC dan efek analgetik Bioavailabilitas Ibuprofen Baku Ibuprofen Nanopartikel Karakteristik pH 1,2 dan pH 7,2 Disolusi Korelasi in vitro dan in vivo Uji efek analgetik plantar test Universitas Sumatera Utara

1.3 Perumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: a. Apakah terdapat perbedaan karakteristik partikel ibuprofen baku berukuran mikro dengan ibuprofen nanopartikel berukuran nano b. Apakah terdapat pengaruh perbedaan ukuran partikel ibuprofen baku berukuran mikro dengan ibuprofen nanopartikel berukuran nano terhadap kecepatan disolusi. c. Apakah terdapat pengaruh perbedaan ukuran partikel ibuprofen baku berukuran mikro dengan ibuprofen nanopartikel berukuran nano terhadap hasil pengujian bioavailabilitas. d. Apakah terdapat pengaruh perbedaan konsentrasi ibuprofen baku dengan ibuprofen nanopartikel di dalam plasma terhadap efek analgetik. e. Apakah terdapat korelasi hasil pengujian in vitro dengan in vivo.

1.4 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah penelitian di atas, maka dapat diambil hipotesis sebagai berikut: a. Terdapat perbedaaan hasil karakterisasi partikel ibuprofen baku berukuran mikro dengan ibuprofen nanopartikel berukuran nano. b. Terdapat pengaruh perbedaan ukuran partikel ibuprofen baku berukuran mikro dengan ibuprofen nanopartikel berukuran nano terhadap kecepatan disolusi. c. Terdapat pengaruh perbedaan ukuran partikel ibuprofen baku berukuran mikro dengan ibuprofen nanopartikel berukuran nano terhadap hasil bioavailabilitas. Universitas Sumatera Utara d. Terdapat pengaruh perbedaan konsentrasi ibuprofen baku dengan ibuprofen nanopartikel di dalam plasma terhadap efek analgetik. e. Terdapat korelasi hasil pengujian in vitro dengan in vivo.

1.5 Tujuan Penelitian